I. PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, perawat merupakan
profesi terbesar. Oleh karena itu baik buruknya citra pelayanan
kesehatan seringkali dikaitkan dengan pelayanan yang diberikan oleh
perawat. Maka dari itu besar sekali peran perawat dalam memberi citra
pelayanan yang memuaskan.
1
III. ALUR PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN ETIK DAN DISIPLIN
PROFESI
DUGAAN a.2
PELANGGARAN DIREKTUR
ETIK DAN
DISIPLIN PROFESI
a.11 d.1
a.2
2
manapun hanya dapat ditentukan oleh direktur setelah memperoleh
persetujuan dari ketua Komite Keperawatan.
3
6. Pada tim ad-hoc bertugas melakukan pengkajian dan penelitian atas
kasus yang diterimanya dan melaksanakan persidangan sesuai dengan
tata cara yang telah ditetapkan dalam statuta ini.
7. Dalam rangka melakukan pengkajian, tim ad-hoc berwenang meminta
informasi kepada yang terkait dan semua pihak di rumah sakit,
termasuk meneliti rekam Keperawatan, dan bila diperlukan meminta
bantuan pihak lain di luar rumah sakit dengan persetujuan Komite
Keperawatan.
8. Tim ad-hoc wajib melaksanakan rapat-rapat persidangan untuk
menyimpulkan / memutuskan suatu kasus yang diserahkan padanya
dalam suatu surat kesimpulan yang ditanda tangani oleh ketua
bersama segenap tim ad-hoc untuk diserahkan kepada ketua Sub
Komite Disiplin profesi melalui suatu keputusan yang memuat :
a. Ringkasan kasus atau kejadian.
b. Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran.
c. Rekomendasi Asuhan korektif.
9. Ketua Sub Komite Disiplin Profesi menyerahkan hasil rapat tim ad-hoc
kepada ketua Komite Keperawatan untuk ditindaklanjuti.
10. Ketua Komite Keperawatan menerbitkan surat keputusan
pembubaran tim ad-hoc setelah menerima surat kesimpulan keputusan
dan semua berkas persidangan secara lengkap
11. Komite Keperawatan menyelenggarakan rapat khusus untuk
menentukan tindak lanjut.
a. Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi
profesi keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
melalui Ketua Komite;
b. Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada
direktur medic dan keperawatan / direktur keperawatan
melalui Ketua Komite Keperawatan;
c. Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan
sub komite kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan
untuk diteruskan kepada kepala./ direktur Rumah
Sakit.
12. Putusan Komite Keperawatan disapaikan kepada Direktur rumah sakit
sebagai usulan.
4
3. Tim ad-hoc melaksanakan persidangan dengan melakukan
pemeriksaan atas kasus tersebut, meminta keterangan dari berbagi
pihak yang diangap perlu.
4. Persidangan dilakukan secara tertutup.
5. Perekam semua informasi dalam persidangan hanya dilakukan oleh
tenaga yang ditunjuk oleh Komite Keperawatan.
6. Tenaga adalah seorang Staf keperawatan.
7. Pada setiap akhir persidangan tenaga membacakan hasil rekaman
sidang kepada seluruh anggota yang hadir untuk selanjutnya dibuatkan
risalah rapatnya.
8. Semua informasi, catatan dan dokumen dalam bentuk apapun
diperlukan secara konfidensial, dan tatacara pemusnahan dokumen
tersebut akan ditentukan oleh Komite Keperawatan.
9. Pengungkapan dokumen kepada pihak manapun hanya dapat
ditentukan oleh Direktur setelah memperoleh persetujuan ketua Komite
Keperawatan.
KEPERAWATAN
DG PROFESI LAIN
KEPERAWATAN
DG PROFESI LAIN
DAN MANAJEMEN
5
VIII. PENUTUP
Dengan adanya Pedoman Penyelesaian Dugaan Pelanggaran etik dan
Disiplin Profesi, diharapakan dapat digunakan sebagai acuan komite
keperawatan dalam menyelesaikan dugaan pelanggaran etik dan disiplin
profesi tenaga keperawatan RSUD Banten.