PENDAHULUAN
Dilasi waktu (time dilation) adalah perbedaan waktu yang teramati oleh
dua pengamat yang bergerak relatif satu sama lain dan/atau karena perbedaan
keadaan gravitasi. Untuk menggambarkan efek dilasi waktu tesebut, Einstein
mengusulkan sebuah pengandaian paradoks kembar (twin paradox),
eksperimen fikiran (thought experiment). Dalam paradoks tersebut diceritakan
dua orang kembar yang salah satunya diperjalankan ke luar angkasa kemudian
kembali ke bumi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Teori
relativitas menuntut agar ketika saudara yang diperjalankan kembali ke bumi
akan lebih muda daripada saudara kembarnya yang tinggal di bumi. Terdapat
kerancuan ketika meninjau bahwa tidak ada gerak yang absolut sehingga
pengamat-yang-diperjalankan kemudian dapat mengasumsikan bahwa
pengamat-di-bumilah yang bergerak menjauh, jika dilakukan perhitungan
dilasi waktu dari sudut pandang tersebut, pengamat-yang-diperjalankan keluar
bumi akan memperoleh bahwa dilasi waktu terjadi pada pengamat yang ada di
bumi. Pemahaman terhadap konsep ruang-waktu dalam teori relativitas
khusus menjadi penting untuk dapat menguraikan keambiguan tersebut.
Konsep waktu telah ada pada pemahaman yang diperkenalkan pada pada
fisika klasik, waktu digambarkan sebagai sebuah besaran yang abolut, dalam
pengertian semua pengamat akan memperoleh pengamatan terhadap waktu
yang seragam/sama, tidak relatif . Pemahaman mengenai waktu absolut
diantaranya terdapat dalam pandangan Galileo dan Newton. Teori relativitas
khusus hadir untuk merombak tentang adanya ruang dan waktu absolut.
Terdapat beberapa tanggapan dalam awal perkembangan teori relativitas
khusus juga beberapa tanggapan menanggapi cara pandang terhadap ruang dan
1
waktu. Tanggapan tersebut ada yang secara eksplisit menanggapi konsep ruan-
waktu yang diajukan Einstein dan ada tanggapan secara tersirat mengenai
cara pandang terhadap ruang dan waktu yang tetap berpegang pada konsep
ruang dan waktu fisika klasik melalui konsep aether.
Dari tinjauan secara kronologis, dilasi waktu dan kontraksi panjang sudah
dapat diprediksi oleh Lorentz menggunakan konsep aether. Eistein kemudian
mengajukan cara pandang lain dalam menerangkan dilasi waktu dan kontraksi
panjang menggunakan konsep ruang-waktu yang berbeda dengan konsep
Lorentz. Minkowski kemudian menanggapi pandangan Einstein, Minkowski
berpendapat bahwa dilasi waktu dan kontraksi panjang adalah konsekuensi
dari struktur ruang-waktu sebagai empat-dimensi. Dari kronologi tersebut
dapat diperkirakan bahwa terdapat perbedaaan pandangan dalam menerangkan
teori relativitas khusus pada awal perkembangan teori relativitas khusus.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah :
1. Apakah waktu?
2. Apakah yang disebut ruang-waktu dalam relativitas khusus?
3. Hubungan apa saja yang berkaitan antara ruang-waktu dan prinsip-
prinsip dalam teori relativitas khusus?
4. Bagaimana posisi relativitas khusus dalam memperlakukan ruang dan
waktu?
3
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Memberikan pengetahuan tentang definisi ruang-waktu dalam teori
relativitas khusus secara konsep.
2. Memberikan gambaran tentang adanya perbedaan pandangan terhadap
ruang-waktu dalam teori relativitas.
3. Untuk menambah acuan bagi mahasiswa fisika FMIPA UGM yang
tertarik untuk mempelajari ruang-waktu dalam teori relativitas khusus
dan memperoleh pemahaman terhadap dimensi waktu secara umum.
4
1.7 Sistematika Penulisan