BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Zaman dewasa ini penggunaan ilmu pengetahuan didalam berbagai bidang,
telah menjadi tuntutan, bukan lagi hanya menjadi kebutuhan. Hal ini bisa kita lihat
dalam pembangunan berbagai bidang. Misalkan saja dalam pembangunan yang berupa
fisik, contohnya pembangunan rumah tentu saja menggunakan banyak sekali dari teori
matematika, dari pembuatan kerangka rumah sampai atapnya. Akan tetapi banyak pihak
yang tidak menyadarinya bahwa hal itu sebuah implementasi dari teori ilmu matematika.
Dari pernyataan diatas itu hanya bagian kecil tentang implementasi dari teori
matematika, untuk mengetahui teori apa saja yang mempunyai hubungan dengaj ilmu
matematika, kita akan mempelajari GRAF . Kita akan mempelajari labih jauh lagi tentang
GRAF , dari pengertian,sampai manfaat graf dalam kehidupan sehari-hari.
Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), yang dalam hal ini V adalah
himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (verticers atau node) = {v1, v2, v3,...} dan E
himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul {e1, e2, e3, ...} atau
dapat di tulis dengan notasi G = {V,E}. Dengan definisi demikian graf dapat digunakan
berbagai objek diskrit, terutama graf sering digunakan untuk memodelkan berbagai
persoalan untuk memudahkan penyelesaiannya. Misalnya seseorang ingin
menggambarkan diagram hubungan relasi kerja seorang pimpinan
Dengan staf-stafnya, maka sang pimpinan dapat dijadikan suatu objek diskrit
(simpul/vertex), demikian juga staf-stafnya, dan akan terdapat sisi-sisi (edges) yang
menghubungkan satu dan lainnya untuk menggambarkan hubungan (relationship) antara
objek-objek (simpul) tadi. Seperti terlihat pada gambar 1, dimana seorang Pimpinan
membawahi Staf1, dan Staf2 dibawahi Staf 1. Dari sini dapat dilihat kekuatan graf dalam
mendeskripsikan objek-objek diskrit sehingga graf sampai saat ini banyak digunakan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Graf Berarah ?
b. Apa Path Berarah dan sirkuit Berarah?
c. Apa Graf Berarah Terhubung?
d. Bagaimana representasi graf dalam matrik?
1.3. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan definisi graf berarah.
b. Menjelaskan part berarah dan sirkuit berarah.
c. Menjelaskan graf berarah terhubung.
d. Menjelaskan representasi graf dalam matrik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Graf Berarah
Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain melalui
sisi/busur (edges). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan yaitu himpunan V dan
himpunan E.
a. Verteks (simpul) : V = himpunan simpul yang terbatas dan tidak kosong.
b. Edge (sisi/ruas) : E = himpunan busur yang menghubungkan sepasang simpul.
Simpul-simpul pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota,
atomatom suatu zat, nama anak, jenis buah, komponen alat elektronik dan sebagainya.
Busur dapat menunjukkan hubungan (relasi) sembarang seperti rute penerbangan, jalan
raya, sambungan telepon, ikatan kimia, dan lain-lain. Notasi graf: G(V,E) artinya graf G
memiliki V simpul dan E busur.
Graph berarah merupakan graph yang setiap sisinya diberikan orientasi arah
disebut sebagai graph berarah. Konsep graf berarah lebih sering digunakan dibandingkan
dengan konsep graf tak berarah. Apabila ruas suatu graf berarah mempunyai suatu bobot,
graf berarah tersebut dinamakan suatu jaringan atau network.
paralel jika keduanya memiliki titik awal dan titik akhir yang sama.
Contoh
Tentukan :
Himpunan titik-titik, himpunan garis-garis dan fungsi perkawanan .
Derajat masuk dan derajat keluar tiap-tiap titik
Titik terasing dan titik pendan
Garis pararel.
Penyelesaian:
a. V(G) = {v1, v2, v3, v4, v5, v6}
E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8, e9}
Fungsi mengawankan garis-garis dengan pasangan titik-titik berikut:
e1 dengan (v1, v2)
e2 dengan (v4, v1)
e3 dengan (v1, v4)
e4 dengan (v1, v3)
e5 dengan (v3, v3)
e6 dengan (v3, v4)
e7 dengan (v3, v5)
e8 dengan (v5, v4)
e9 dengan (v5, v4)
b. d+(v1) = 3 ; d-(v1) = 1
d+(v2) = 0 ; d-(v1) = 1
d+(v3) = 3 ; d-(v1) = 2
d+(v4) = 1 ; d-(v1) = 4
d+(v5) = 2 ; d-(v1) = 1
d+(v6) = 0 ; d-(v1) = 0
perhatikan bahwa dalam setiap graf berarah, d+(vi) = d-(vi)
Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2), (2,4), (4,3).
Panjang lintasan adalah jumlah
Tentukan path berarah terpendek dari titik v5 ke titik v2 pada graf berarah
Penyelesaian
Ada beberapa path berarah dari v5 kr v2 yang dapat dilakukan, misalnya v5 v1 v3 v4 v2,
v5 v1 v2, ...
Path yang terpendek adalah v5 v1 v2 dengan panjang = 2.
Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.
Tinjau graf G1: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.
Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G1
memiliki panjang 3.
Contoh
Ada 4 macam golongan darah, masing-masing A, B, AB dan O. Darah gol O dapat
diberikan kesemua golongan. Darah golongan A dan B dapat diberikan ke golongannya
sendiri atau ke golongan AB. Darah golongan AB hanya dapat diberikan pada pasien
dengan golongan AB. Gambarlah graf berarah untuk menyatakan keadaan tersebut.
Anggaplah garis dari vi ke vj menyatakan bahwa darah dari vi dapat diberikan pada vj.
Apakah graf-nya Asiklik ?
Penyelesaian :
Graf berarah menyatakan keadaan tranfusi
darah yang mungkin dilakukan. Tampak bahwa dalam graf berarah tersebut tidak ada
sirkuit berarah sehingga graf-nya Asiklik.
2.3 Graf Berarah Terhubung
Dua buah simpul v1 dan simpul v2 disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v1 ke
v2. G disebut graph terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul vi dan vj
dalam himpunan V terdapat lintasan dari vi ke vj.
Jika tidak, maka G disebut graph tak-terhubung (disconnected graph).
Graph berarah G dikatakan terhubung jika graph tidak berarahnya terhubung (graph
tidak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya).
Pada graf berarah terdapat 3 pengertian keterhubungan, yakni :
Terhubung lemah, jika terdapat suatu semi path antara setiap 2 simpul dari D.
Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graph tidak berarahnya, maka u
dan v dikatakan terhubung lemah (weakly connected).
Terhubung unilateral, jika antara setiap 2 simpul u dan v dari D, terdapat jalur dari u
ke v atau dari v ke u.
Terhubung kuat, jika antara setiap 2 simpul u dan v dari D, terdapat jalur dari u ke v
dan dari v ke u.
Dua simpul, u dan v, pada graph berarah G disebut terhubung kuat (strongly connected)
jika terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u.
Contoh :
Graph berarah G disebut graph terhubung kuat (strongly connected graph) apabila
untuk setiap pasang simpul sembarang u dan v di G, terhubung kuat. Kalau tidak, G
disebut graph terhubung lemah.
Contoh
Dari gambar tersebut apakah termasuk dalam graf terhubung kuat, terhubung unilateral
atau terhubung lemah?
Penyelesaian
Dalam G1, setiap 2 titik dapat dihubungkan dengan path berarah sehingga graf berarah G 1
adalah graf terhubung kuat.
Setidaknya dalam G2, tidak ada path berarah yang menghubungkan v 4 ke v3. Akan tetapi,
jika semua arah garis dihilangkan (sehingga G 2 menjadi graf tidak berarah), maka G 2
merupakan graf yang terhubung. Jadi, G2 merupakan graf tehubung lemah.