pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis
bahan obat atau lebih dengan atau bahan tambahan.
Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetak baja. Tablet di buat dengan 3 cara umum yaitu granulasi basah,
granulasi kering dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk
meningkatkan aliran campuran atau kemampuan kempa
Granulasi kering dilakukan dengan cara menekan masa serbuk pada tekanan tinggi
sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk baik,kemudian digiling dan diayak
hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan
granulasi kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses
granulasi
(Anonim,1979)
Menurut FI edisi III,tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat, dengan atau
bahan pengisi. Tablet berbentuk kapsul,pada umumnya disebut kaplet.Bolus adalah
tablet besar yang digunakan untuk hewan besar.
(Anonim,2004)
Dalam pembuatan tablet, zat berkhasiat, zat lain kecuali zat-zat pelicin dibuat granul
(butiran kasar), karena serbuk halus tidak mengisi cetakan tablet dengan baik, maka
dibuat granul agar mudah mengalir (free flowing) mengisi cetakan serta menjaga agar
tablet tidak retak (caping).
Cara pembuatan granul ada 2macam :
a.Cara Basah
Zat berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur dicampur baik-baik, lalu dibasahi
dengan larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna. Setelah itu
diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40-50.
Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan
dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet.
b.Cara kering atau disebut slugging atau pre compression
Dikerjakan sebagai berikut: Zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur, bila perlu zat
pengikat dan zat pelicin dicampur dan dibuat dengan cara kempa cetak menjadi tablet
yang besar(sugging, setelah itu tablet yang terjadi dipecah menjadi granul lalu diayak,
akhirnya dikempa cetak menjadi tablet yang dikehendaki dengan mesin tablet
(Anief,Moh.,IMO,1988)
Syarat-syarat tablet:
Memenuhi keseragaman ukuran
Memenuhi keseragaman bobot
Memenuhi waktu hancur
Memenuhi keseragaman isi zat berkhasiat
Memenuhi waktu larut (dissolution test)
(Anief,Moh.,Farmasetika,2007)
Nama tablet (tabuletta, tabletta) berasal dari kata tabulletta lempeng pipih,
papan tipis. Beberapa farmakope mencantumkan tablet dengan nama kompresi/cetak
langsung sebagai petunjuk cara pembuatan.
Tablet adalah sediaan obat padat takaran tinggi. Sediaan ini dicetak dari serbuk
kering ,kristal/granulat. Umumnya dengan bahan pembantu pada mesin yang sesuai
dengan menggunakan tekanan tinggi.
Bentuk luar tablet sangat mempengaruhi keutuhan tablet saat transportasi dan
penyimpanan. Jenis tablet dan penggunaannya : Tablet peroral, tablet oral, meliputi
tablet hisap, sublingual dan buchal, tablet parenteral, meliputi tablet injeksi dan tablet
implantasi. Serta tablet untuk penggunaan luar meliputi tablet larut, mata, vaginal,
dental resorpsi kerja lokal dipermukaan tubuh dan lubang-lubang tubuh.
(Voiqt,1984)
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Mikser
2. Mesin cetak tablet
3. Ayakan
4. Timbangan
BAHAN :
1. Theophyllin
2. Laktosa
3. Starch 1500
4. Amilum
5. Talk
6. Magnesium Stearat
CARA KERJA
1. Pembuatan Tablet
Dibuat mucilage amyli 10% sebanyak 100mL sampai terbentuk gel
formula
Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel didalam mortar sampai homogen
Ditambah bahan pengikat sedikit demi sedikit sampai terbentuk masa granul yang
selama 12 menit
Setelah kering diayak lagi dan ditambah bahan pelican ( Magnesium Sterarat dan
Dimasukkan campuran tersebut dalam Hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet.
Berat satu tablet 500mg.
2. Kontrol Kualitas
- Tampilan fisik tablet
a. Diameter
b. Ketebalan
c. Bentuk
d. Berat
e. Organoleptis
f. Kecacatan fisik
b. Kekuatan Tablet
Alat yang digunakan adalah Stokes-Monsanto Hardness Tester.
Sebuah tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi vertical
Pada umumnya tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan antara 4-10kg(tidak
mutlak).
c. Kerapuhan Tablet
20 tablet dibebas debukan dengan aspirator
Kerapuhan kaplet dinyatakan dalam selisih berat tablet sebelum dan sesudah pengujian
dibagi berat mula-mula dikali 100%. Tablet dianggap baik jika kerapuhan tidak lebih
dari 1%.
d. Waktu Hancur Tablet
5 buah tablet dimasukkan dalam alat uji waktu hancur
Dijalankan alat sampai semua fraksi percobaan tablet lewat ayakan yang terletak
Uji Disolusi
Tablet ditimbang dan dimasukkan dalam labu, diisolasi dan dibiarkan tenggelam
kecepatan pengadukan 100rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5cm
Uji disolusi dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke
Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sama
sehingga volume medium disolusi tetap.
Sampel diukur serapannya pada spektrofotometer UV
b. Kekerasan tablet
Uji kekerasan tablet dengan menggunakan alat Stokes- Monsanto Hardness
Tester. Tujuan dilakukan uji kekerasan tablet adalah untuk memperoleh gambaran
tetang ketahanan tablet melawan :
- Tekanan mekanik (goncangan)
- Tekanan pada saat pembungkuran, pengangkutan, dan penyimpanan.
c. Kerapuhan tablet
Uji tablet menggunakan alat friabilator. Dilakukannya Friability test merupakan
sebuah metode untuk menentukan / mengukur kekuatan fisik tablet non salut
terhadap tekanan mekanik atau gesekan
d. Waktu hancur tablet
Tujuan dilakukannya uji waktu hancur ialah untuk mengetetahui waktu yang
dibutuhkan untuk hancurnya tablet menjadi partikel-partikel penyusunnya bila kontak
dengan cairan. Waktu hancur tablet juga menggambarkan cepat
lambatnya tablet hancur dalam cairan pencernaan. Suhu yang digunakan adalah 37 0C,
hal ini menunjukan persamaan pada suhu tubuh.
e. Daya serap tablet
Uji Disolusi
Alat yang digunakan pada uji disolusi ini adalah disintegration tester model
USP XXII. Cara kerja alat ini adalah untuk proses melarutnya zat padat dalam cairan
medium tertentu.
Tablet yang ditimbang dimasukan dalam labu disolusi dan dibiarkan tenggelam dengan
suhu percobaan 37 0.50C (sesuai suhu tubuh) pengadukan 100 rpm. Tujuan dari
pengadukan adalah . uji disolusi dilakukan selama 60 menit. Pengambilan sampel pada
menit ke 5, 10, 15, 25, 30 dan 60 sebanyak 5.0 ml yang kemudiaan dikur serapannya
pada spektrofotometri UV pada 272 nm.