Anda di halaman 1dari 44

Makalah Pembangunan Berkelanjutan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan
komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut di bidang pembangunan.
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di
segala bidang. Pembangunan dalam konteks Negara selalu ditujukan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik yang
merata. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses
pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya tergantung pada dukungan penuh
masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan sosialnya, dan kegiatan dunia
usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Titik tolak pembangunan dimulai dari tindakan mengurangi masalah
dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan untuk mencapai suatu
tingkatan yang layak.
Bagi manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan
kebutuhan yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat
aspek keadilan terhadap lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia adalah salah satu
modal dasar dalam pembangunan. Lingkungan sehat, bersih, lestari, secara tidak
langsung akan mempengaruhi keberlanjutan produktifitas manusia di masa yang akan
datang. Artinya, dalam konteks tersebut selain keberlanjutan dari sisi ekonomi dan
sosial, maka diperlukan juga keberlanjutan pada sisi ekologis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam
makalah ini
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud pembangunan berkelanjutan?
2. Apa saja indikator keberhasilan pembangunan?
3. Bagaiman ciri ciri pembangunan berkelanjutan?

1
4. Bagaimana hambatan - hambatan dalam pembangunan berkelanjutan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia
2. Memberikan ilmu kepada pembaca agar dapat memahami tentang Pembangunan
Berkelanjutan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan khususnya di
Indonesia
2. Mengetahui hambatan hambatan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan lingkungan hidup

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan


Menurut Brundtland Report dari PBB, pembangunan berkelanjutan adalah
proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang berprinsip
memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan).

Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) pembangunan


tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk
mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual.
Menurut Marlina (2009) mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja
berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas dari itu, pembangunan
berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar
Pembangunan berkelanjutan).
Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan
generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

2
B. Hakikat Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan, yaitu
mengurangi resiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan. Sejak
berabad tahun yang lalu nenek moyang kita telah merubah hutan menjadi daerah
pemukiman dan pertanian.
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pada hakekatnya
tidak bisa dilepaskan dari pembangunan manusia itu sendiri. Manusia merupakan
subjek sekaligus objek pembangunan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
upaya peningkatan kualitas secara bertahap dengan memperhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan pembangunan
Berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial
dan budaya didalam pembangunan. Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang
berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interdependesi. Aspek
ekonomi, Suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan
terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan
lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi
yang akan datang untuk menikmati dan memafaatkannya. Aspek budaya yaitu
pembangunan berkelanjutan juga untuk menjaga keberlangsungan budaya. Pengakuan
dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong perlakuan yang merata
terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.

C. Indikator Keberhasilan Pembangunan


Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap
Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan
mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa,
layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di
Negara-negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator
pembangunan akan bergeser kepada faktor - faktor sekunder dan tersier
Sejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga
internasional antara lain :
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun GDP. Indikator ini
merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat

3
menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat termasuk pemerataan
akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan
mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas
sosial. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan
meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh
perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja.
3. Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang
bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Di Negara-
negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan
di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah
pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu
indikator pembangunan.
4. Angka Tabungan
Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi
memerlukan investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas
tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun
pemerintah.
5. Indeks Kualitas Hidup
IKH atau Physical Qualty of life Index digunakan untuk mengukur kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat.
Indeks ini dihitung berdasarkan kepada :
a. Angka rata-rata harapan hidup,
b. Angka kematian bayi,
c. Angka melek huruf.
Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat
menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan
keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang
diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang
memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Oleh karena itu, indeks
ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai
hasil dari pembangunan.
6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan
kualitas sumber daya manusia. Pembangunan hendaknya ditujukan kepada
pengembangan SDM.

4
7. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia,
Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan
hidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan
SMU, (3) pendapatan per kapita. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan
peningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan
knowledge, attitude dan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga
dan lingkungannya.

D. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :


a. Dilakukan secara merata dan adil
Maksudnya adalah adil pada lahan lahan yang ada di seluruh wilayah, semua orang
berhak atau berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan
berkelanjutan ini tanpa dibeda beda kan serta harus merata dan adil demi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu
generasi mendatang memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam sehingga
berkelanjutan.
b. Memelihara keanekaragaman hayati yang ada
Pembangunan berkelanjutan harus tetap memperhatikan keanekaragaman hayati.
Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem
agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c. Menggunakan pendekatan integratif
Dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan harus menggunakan pendekatan
integratif. Hal ini bertujuan menciptakan keterkaitan yang kompleks antara manusia
dengan lingkungan agar lingkungan tetap terjaga.
d. Bersifat jangka panjang
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu rencana yang bersifat jangka panjang.
Karena pembangunan berkelanjutan ini dimungkinkan untuk mengelola dan
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan bijaksana atau harus bermanfaat pada
masa sekarang dan masa mendatang.
e. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan
generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang
dengan konservasi lingkungan.
f. Pembangunan yang dilaksanakan tidak terjadi atau mampu meminimalkan kerusakan
dan pencemaran lingkungan, memperhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan
sosialnya

5
g. Pembangunan yang dilaksanakan mendasar pada nilai nilai kemanusiaan serta
memperhatikan moral atau nilai yang di anut dalam masyarakat. Pembangunan yang
dilaksanakan mampu memperluas lapangan dan kesempatan kerja
h. Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan ideal serta
berjangka pendek dan panjang. Pembangunan yang dilaksanakan harus berpedoman
untuk selalu mempertahankan stabilitas ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan
nasional.
E. Hambatan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Tentunya masih saja ada hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan, masalah kualitas
lingkungan hidup dan masalah keamanan dan ketertiban.
1. Masalah kependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Suatu pembangunan dapat
berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki
kualitas dan kuantitas yang memadai.
a. Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat. Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah
persebarannya yang tidak merata. Susunan penduduk memberikan konsekuensi
terhadap hal-hal berikut : Penyediaan fasilitas kesehatan, Penyediaan fasilitas
pendidikan bagi anak usia sekolah, Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk
kerja dan penyediaan fasilitas sosial lainnya yang mendukung perkembangan
penduduk usia muda.
b. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
o Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan.
Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi
demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
yang ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
o Tingkat pendidikan : Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah
dan tingkat melek huruf penduduk.
Lama sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat
pendidikan masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.
Tingkat melek huruf yaitu seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat
membaca atau tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong
rendah.

6
o Tingkat Pendapatan per Kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara
dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran
suatu Negara.

Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan antara lain


Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di
seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal,
terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
a. Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan semakin
tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan tersier
lainnya.
b. Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih
tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia
produktif.
c. Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup
menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah
kumuh, dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat
pembangunan, baik di daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan
(tujuan)
d. Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan penduduk
manusia.
e. Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang,
dan jasa yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.

2. Masalah kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok (masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan
yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih,
pengelolaan sampah ) rumah sehat, pelayanan pendidikan dan sebagainya.
Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak atas tanah yang
mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untuk mendapat akses ke
pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan masyarakat miskin
tetap miskin dan mengancam proses pembangunan yang berkelanjutan. Kerusakan
lingkungan, kondisi permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan
memperlihatkan bahwa kawasan tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.

7
Saat ini masalah kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di
Indonesia. Yang paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinan adalah kondisi
jutaan penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan ini
menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, poltik, dan lingkungan yang
bermuara pada kondisi kemiskinan.

3. Masalah kualitas lingkungan hidup


Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup
manusia. Di lain pihak, pembangunan yang makin meningkat akan memberikan
dampak negatif, berupa resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, yang
mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang
kehidupan. Kerusakan ini pada akhirnya akan menjadi beban yang malah
menurunkan mutu hidup manusia, sehingga apa yang menjadi tujuan pembangunan
akan sia-sia.
Permasalahan ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas. Selain
harga tanah yang mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar
untuk dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau. Penggunaan ruang terbuka hijau
mulanya diawali dengan tumbuhnya perumahan liar yang semakin luas dan sulit
dikendalikan, yang selanjutnya menimbulkan terbentuknya kawasan kumuh. Apalagi
para penghuni tersebut dikenakan pajak tidak resmi sehingga mereka merasakan
seolah mendapatkan legalitas untuk tinggal di tempat tersebut. Begitu juga, disisi lain
factor golongan berpendapatan rendah dan kurangnya tingkat pendidikan, mendorong
mereka untuk menduduki lahan ruang terbuka hijau. Seperti pemanfaatan tepian
tepian bantaran sungai dan tepian jalur kereta api sebagai tempat tinggal.

4. Masalah Keamanan dan Ketertiban


Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak
disiplinnya masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplin
berlalu lintas. Saat ini juga semakin sering terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang dijalankan oleh
pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal
seperti tidak adanya sosialisasi dari pemerintah, kurangnya pelibatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, kurangnya pemamhaman akan hak-hak dan
tanggung jawab masyarakta dalam pembangunan dan lain sebagainaya.

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan

1. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan


masa kini tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan generasi
mendatang. Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi,
sosial dan budaya didalam pembangunan
2. Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah
masalah kependudukan, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, keamanan dan
ketertiban kota, dan sebagainya.
3. Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi suatu
kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak
berkelanjutan.
4. Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak,
tercemar, itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar
dapat menerapkan sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan
menanggulangi kemiskinan serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta
keamanan dan ketertiban guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat
khususnya di Indonesia sehingga dapat dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang
melainkan juga untuk generasi yang akan datang.
Saran bagi masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan di
Indonesia. Merawat dan melindungi lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pembangunan-
berkelanjutan.html
http://www.anneahira.com/makalah-tentang-pembangunan-berkelanjutan.htm
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pembangunan-berkelanjutan-dan-
masalah.html
http://umiamanah.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&dn=20100511210848
http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/hambatan-dalam-sistem-pembangunan-
perkotaan-yang-berkelanjutan/

9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak
terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun
sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak
memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-
banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap
sumberdaya alam.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana


menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
1. 2 PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

10
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

1.3 LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun
sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam
kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.

11
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma
yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat
besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang
terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

12
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering
dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup
merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan,
dan pengendalian lingkungan hidup.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran
bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan
lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:
1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;
2. pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
3. peningkatan kualitas hidup generasi.
Jika terdapat pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, terdapat pula
pengelolaan lingkungan hidup yang kurang bijaksana. Kegiatan yang tidak bijaksana
merupakan tindakan pengrusakan lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya
alam yang tidak bijaksana akan menimbulkan perubahan secara langsung maupun tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayati lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara lain sebagai berikut:
a) Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan
binatang langka.
b) Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan peledak,
listrik, atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
c) Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai dan di
daerah resapan air.
d) Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan
menjadi gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi, kekeringan,
dan tanah tandus.
e) Melakukan sistem ladang berpindah.

13
f) Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
a) tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidup;
b) terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan yang melindungi lingkungan hidup;
c) terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang;
d) tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e) terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
f) terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan, seperti
pencemaran tanah, air, dan udara.
Dalam kegiatan proyek-proyek pembangunan yang berskala besar, sebelum proyek itu
dilaksanakan diwajibkan menyusun suatu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
yang telah diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999.
Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Amdal
merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting terhadap
suatu usaha dan atau kegiatan. Adapun bagi proyek-proyek yang sudah berjalan, dan
sebelumnya tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal, akan dilakukan audit lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab
usaha untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan
kebijaksanaan atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga
sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak sebagai berikut :
a. Setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c. Setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain hak, masyarakat juga memiliki kewajiban yang porsinya sama dan harus dilaksanakan
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain
sebagai berikut :
a) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

14
b) Setiap orang yang melakukan usaha berkewajiban memberikan informasi yang benar dan
akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
c) Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa ini
membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan terhadap
pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai
komponen biotik dan abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak
diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan
alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.
Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan
berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya
perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat
negatif maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Komponen-Komponen Lingkungan Diantara komponen-komponen lingkungan yang penting,
adalah
a) Biologi, mencakup sub-komponen:
Jenis flora fauna darat (vegetasi dan satwa)
Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos)
b) Geofisik, mencakup sub-komponen:
Iklim
Fisiografi
Hidrologi
c) Kimia, mencakup sub-komponen:
Kualitas udara
Kualitas air
Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan:

15
Demografi industri dan kependudukan
Sosial ekonomi
Sosial budaya
Pembangunan kita sangat perlu diperhatikan dan banyak yang perlu diatasi termasuk
masalah lingkungan, namum pengalaman menunjukan, pembangunan dapat menimbulkan
dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan antara lain :
a) Pembangunan pengembangan sumber daya air yang telah menimbilkan banyak masalah
kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan habitat baru
atau memperbaiki habitat baru yang ada bagi berbagai sektor penyakit, antara lain : banyak
jenis nyamuk yang menjadi sektor penyakit malaria, demam berdarah, encephalis, filariasis,
lalat yang menjadi sektor penyakit tidur dan buta sungai, serta siput yang menjadi vektor
bilharziasis.
b) Pencemaran udara oleh banyak mobil yang terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor,
Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja pencemaran
udara telah banyak menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun 2006
diperkirakan sebesar US$ 625 juta.
c) Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan
tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain. Karena
kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi banjir meningkat. Di
Jakarta dan di Bandung banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak kita
tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita pasti
ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha untuk
menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan lingkungan, yaitu
lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampai pada waktu
operasi pembangunan itu. Dengan pembangunan berwawasan lingkungan, pembangunan
dapat berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai pembangunan yang
memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembangunan berkelanjutan mengandung arti,
lingkungan dapat mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak ada habisnya
sumber daya yang menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan
manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasaran pembangunan.

16
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut menentukan
pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tegusurnya permukiman
rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah atas tanah mereka,
sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan, merupakan salah satu
sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan kecemburuan sosial yang makin
meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses pembangunan. Kesenjangan yang
makin meningkat antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok yang lainnya
akan meningkatkan kecemburuan dan keresahan sosial sehingga gejolak sosial dengan mudah
dapat tersulut, bahkan dapat meledak.

2.2 KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2


jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam
sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam


menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk
kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya.
Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan
lingkungan hidup. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan bakau.

17
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

2.2.1 Dampak pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan


kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada
pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara
bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian
sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana
pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki dampak
baik positif maupun negative.

DAMPAK POSITIF
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c.Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang
industi
DAMPAK NEGATIF
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang
binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain
lain.
2.2.2 Penurunan kualitas lingkungan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta dorongan
pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas
lingkungan.

18
Penurunan kualitas lingkungan telah dipelajari oleh berbagai pakar ekonomi
kependudukan, bahwa tekanan pertumbuhan penduduk hanyalah salah satu kunci yang
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang terjadi saat ini.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai
masalah berikut :

1. mutasi gen

Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau kromosom sehingga
menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan
atau perkawinan. Mutasi dapat terlihat dalam jumlah kecil maupun besar. Mutasi kecil hanya
menimbulkan perubahan yang sedikit dan kadang kala tidak membawa perubahan fenotif
yang jelas, jadi hanya semacam variasi. Mutasi besar menimbulkan perubahan besar pada
fenotif, yang biasanya dianggap abnormal atau cacat Mutasi terjadi karena perubahan
lingkungan yang luar biasa. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan
selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu
species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap
timbulnya suatu perubahan. Kejadian Mutasi sangat jarang terlihat, hal ini disebabkan :

- Mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak dapat menunjukan penampakannya, karena jumlah
gen yang terdapat dalam satu individu banyak sekali

- gen yang bermutasi bersifat letal, sehingga gejala Mutasi tidak dapat diamati sebab individu
segera mati sebelum dewasa

- gen yang bermutasi umumnya bersifat resesif, sehingga selama dalam keadaan hetreozigot
tidak akan terlihat

2. dampak rumah kaca

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Akibat yang dialami Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan


adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk
menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya
gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.

19
Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan
akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
bumi 1-5 C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan
suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

3. hujan asam

Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan
oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi
kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika
ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam
tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai
karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan
ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga
pada lingkungan abiotik,.

4. pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata. Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, Erosi, Kekurangan sumber
air, Dapat membuat sumber penyakit, Tanah Longsor, Dapat merusak Ekosistem sungai.

20
2.3 UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia


secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi


kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

Menjamin pemerataan dan keadilan.


Menghargai keanekaragaman hayati.
Menggunakan pendekatan integratif.
Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

21
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian


lingkungan hidup antara lain:

c. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air
yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan
tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang
menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut
dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang
tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

d. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas,
salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar
tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap
bersih dan sehat antara lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita


Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan
tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu
tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

22
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas
serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan
gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan
akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan
global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.
Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab
hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga
penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota
laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di

23
laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan
telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap
gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara:

Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar
pantai.
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,


tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian
flora dan fauna di antaranya adalah:

a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

b. Melarang kegiatan perburuan liar.

c. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan


Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan dan Dasar Hukum dari Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah:
a. Keputusan Menteri KLH No.12/MENLH/3/94 tentang Pedoman Umum Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
b. Keputusan Menteri KLH No.11/MENLH/3/1993 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
c. Keputusan KLH No.14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
d. Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting.

24
e. Peraturan Pemenintah dan Keputusan Menteri yang Berhubungan Dengan Baku Mutu
Lingkungan (BML)

25
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang


mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara
menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar
kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan,
keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan
kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini
diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya
sumber daya yang diperlukan.
Aktivitas pembangunan secara umum dapat menimbulkan dampak pada lingkungan.
Dampak ini bisa positif atau pun negatif. Dampak positif akan menguntungkan pembangunan
nasional, sementara dampak negatif menimbulkan resiko bagi lingkungan. Dampak negatif
tersebut dapat dikategorikan menjadi fisik dan non-fisik termasuk sosio-ekonomi.

Manajemen lingkungan yang terpadu terhadap penanggulangan dampak lingkungan


dari aktivitas pembangunan merupakan upaya untuk mencegah dan atau mengurangi dampak
negatif yang timbul.

Di masa datang diharapkan tumbuhnya kesadaran dari setiap individu terhadap


lingkungan dalam melaksanakan aktivitas pembangunan, sehingga lingkungan atau sumber
daya dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya bagi kemakmuran umat manusia.

DAFTAR PUSTAKA

26
1. Republik Indonesia. 1997. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Lembaran Negara RI Tahun 1997. Sekretariat Negara. Jakarta.
2. Republik Indonesia. 2000. UU No. 25 Tahun 2000 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN). Lembaran Negara RI Tahun 2000. Sekretariat Negara.
Jakarta.

3. Wijat Subagia. 2013. Makalah Pembangunan Berwawasan Lingkungan.


http://wijatsubagia.blogspot.co.id/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html,
diakses 20 September 2015 21.36.

Makalah Pembangunan Berwawasan Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak
terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun
sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak
memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-
banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap
sumberdaya alam.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana


menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

27
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

2. LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah,
maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas,
maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma
yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

28
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,
seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang
terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

29
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering
dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup
merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan,
dan pengendalian lingkungan hidup.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran
bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan
lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:
1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;
2. pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
3. peningkatan kualitas hidup generasi.
Jika terdapat pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, terdapat pula
pengelolaan lingkungan hidup yang kurang bijaksana. Kegiatan yang tidak bijaksana
merupakan tindakan pengrusakan lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya
alam yang tidak bijaksana akan menimbulkan perubahan secara langsung maupun tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayati lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara lain sebagai berikut:
a) Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan binatang
langka.
b) Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan peledak, listrik,
atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
c) Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai dan di
daerah resapan air.
d) Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan menjadi
gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi, kekeringan, dan
tanah tandus.
e) Melakukan sistem ladang berpindah.
f) Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.

30
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
a) tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidup;
b) terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan yang melindungi lingkungan hidup;
c) terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang;
d) tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e) terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
f) terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan, seperti pencemaran
tanah, air, dan udara.
Dalam kegiatan proyek-proyek pembangunan yang berskala besar, sebelum proyek itu
dilaksanakan diwajibkan menyusun suatu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
yang telah diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999.
Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Amdal
merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting terhadap
suatu usaha dan atau kegiatan. Adapun bagi proyek-proyek yang sudah berjalan, dan
sebelumnya tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal, akan dilakukan audit lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab
usaha untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan
kebijaksanaan atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga
sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak sebagai berikut :
a) Setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b) Setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c) Setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain hak, masyarakat juga memiliki kewajiban yang porsinya sama dan harus dilaksanakan
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain
sebagai berikut :
a) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah
dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

31
b) Setiap orang yang melakukan usaha berkewajiban memberikan informasi yang benar dan
akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
c) Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa ini
membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan terhadap
pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai
komponen biotik dan abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak
diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan
alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.
Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan
berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya
perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat
negatif maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Komponen-Komponen Lingkungan Diantara komponen-komponen lingkungan yang penting,
adalah
a) Biologi, mencakup sub-komponen:
Jenis flora fauna darat (vegetasi dan satwa)
Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos)
b) Geofisik, mencakup sub-komponen:
Iklim
Fisiografi
Hidrologi
c) Kimia, mencakup sub-komponen:
Kualitas udara
Kualitas air
Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan:

32
Demografi industri dan kependudukan
Sosial ekonomi
Sosial budaya
Pembangunan kita sangat perlu diperhatikan dan banyak yang perlu diatasi termasuk
masalah lingkungan, namum pengalaman menunjukan, pembangunan dapat menimbulkan
dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan antara lain :
a) Pembangunan pengembangan sumber daya air yang telah menimbilkan banyak masalah
kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan habitat baru
atau memperbaiki habitat baru yang ada bagi berbagai sektor penyakit, antara lain : banyak
jenis nyamuk yang menjadi sektor penyakit malaria, demam berdarah, encephalis, filariasis,
lalat yang menjadi sektor penyakit tidur dan buta sungai, serta siput yang menjadi vektor
bilharziasis.
b) Pencemaran udara oleh banyak mobil yang terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor,
Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja pencemaran
udara telah banyak menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun 2006
diperkirakan sebesar US$ 625 juta.
c) Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan tata
guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain. Karena kerusakan
tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi banjir meningkat. Di Jakarta dan
di Bandung banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak kita
tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita pasti
ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha untuk
menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan lingkungan, yaitu
lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampai pada waktu
operasi pembangunan itu. Dengan pembangunan berwawasan lingkungan, pembangunan
dapat berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai pembangunan yang
memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembangunan berkelanjutan mengandung arti,
lingkungan dapat mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak ada habisnya
sumber daya yang menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan
manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasaran pembangunan.

33
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut menentukan
pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tegusurnya permukiman
rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah atas tanah mereka,
sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan, merupakan salah satu
sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan kecemburuan sosial yang makin
meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses pembangunan. Kesenjangan yang
makin meningkat antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok yang lainnya
akan meningkatkan kecemburuan dan keresahan sosial sehingga gejolak sosial dengan mudah
dapat tersulut, bahkan dapat meledak.
B. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2


jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam
sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam


menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk
kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya.
Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan
lingkungan hidup.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan bakau.

34
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

1. Dampak pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan


kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada
pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara
bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian
sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana
pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki dampak
baik positif maupun negative.

DAMPAK POSITIF
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c.Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang
industi
DAMPAK NEGATIF
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang
binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain
lain.
2. Penurunan kualitas lingkungan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta dorongan
pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas
lingkungan.

35
Penurunan kualitas lingkungan telah dipelajari oleh berbagai pakar ekonomi
kependudukan, bahwa tekanan pertumbuhan penduduk hanyalah salah satu kunci yang
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang terjadi saat ini.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai
masalah berikut :

1. mutasi gen

Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau kromosom sehingga
menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan
atau perkawinan. Mutasi dapat terlihat dalam jumlah kecil maupun besar. Mutasi kecil hanya
menimbulkan perubahan yang sedikit dan kadang kala tidak membawa perubahan fenotif
yang jelas, jadi hanya semacam variasi. Mutasi besar menimbulkan perubahan besar pada
fenotif, yang biasanya dianggap abnormal atau cacat Mutasi terjadi karena perubahan
lingkungan yang luar biasa. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan
selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu
species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap
timbulnya suatu perubahan. Kejadian Mutasi sangat jarang terlihat, hal ini disebabkan :

- Mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak dapat menunjukan penampakannya, karena jumlah
gen yang terdapat dalam satu individu banyak sekali

- gen yang bermutasi bersifat letal, sehingga gejala Mutasi tidak dapat diamati sebab individu
segera mati sebelum dewasa

- gen yang bermutasi umumnya bersifat resesif, sehingga selama dalam keadaan hetreozigot
tidak akan terlihat

2. dampak rumah kaca

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Akibat yang dialami Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan


adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk
menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya
gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.

36
Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan
akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
bumi 1-5 C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan
suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

3. hujan asam

Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan
oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi
kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika
ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam
tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai
karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan
ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga
pada lingkungan abiotik,.

4. pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, Erosi, Kekurangan sumber air, Dapat
membuat sumber penyakit, Tanah Longsor, Dapat merusak Ekosistem sungai.

C. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN

37
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia


secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi


kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

38
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah


Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian


lingkungan hidup antara lain:

c. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air
yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan
tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang
menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut
dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang
tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

d. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas,
salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar
tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap
bersih dan sehat antara lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita


Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan
tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu
tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

39
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas
serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan
gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan
akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan
global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.
Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab
hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga
penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota
laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di

40
laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan
telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap
gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.

b) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

c) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

d) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,


tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian
flora dan fauna di antaranya adalah:

a) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

b) Melarang kegiatan perburuan liar.

c) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan


Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan dan Dasar Hukum dari Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah:
a) Keputusan Menteri KLH No.12/MENLH/3/94 tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
b) Keputusan Menteri KLH No.11/MENLH/3/1993 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
c) Keputusan KLH No.14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
d) Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting.

41
e) Peraturan Pemenintah dan Keputusan Menteri yang Berhubungan Dengan Baku Mutu
Lingkungan (BML)

42
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang


mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara
menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar
kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan,
keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan
kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini
diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya
sumber daya yang diperlukan.
Aktivitas pembangunan secara umum dapat menimbulkan dampak pada lingkungan.
Dampak ini bisa positif atau pun negatif. Dampak positif akan menguntungkan pembangunan
nasional, sementara dampak negatif menimbulkan resiko bagi lingkungan. Dampak negatif
tersebut dapat dikategorikan menjadi fisik dan non-fisik termasuk sosio-ekonomi.

Manajemen lingkungan yang terpadu terhadap penanggulangan dampak lingkungan


dari aktivitas pembangunan merupakan upaya untuk mencegah dan atau mengurangi dampak
negatif yang timbul.

Di masa datang diharapkan tumbuhnya kesadaran dari setiap individu terhadap


lingkungan dalam melaksanakan aktivitas pembangunan, sehingga lingkungan atau sumber
daya dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya bagi kemakmuran umat manusia.

43
B. DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2324827-pembangunan-berkelanjutan-
berwawasan-lingkungan/#ixzz2QjDujKvgber

44

Anda mungkin juga menyukai