BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Era globalisasi adalah era yang sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini dan
merupakan era di mana dunia menjadi terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber daya manusia
untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan juga menuntut kesadaran akan hak dan
kewajibannya sebagai insan berbudaya. Pengaruh budaya global tersebut secara disadari maupun
tidak, pada suatu saat akan sampai kepada setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali bangsa
Indonesia. Oleh karenanya, apapun unsur yang terkandung di dalam era global tersebut menuntut
kesiapan suatu bangsa dalam menghadapinya, khususnya kesiapan sumber daya manusianya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Manajemen sumberdaya manusia ?
2. Seleksi sumberdaya manusia?
3. Memelihara sumberdaya manusia ?
4. Kompensasi dalam sumberdaya manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian manajemen sumber daya manusia
adalah serangkaian kegiatan pengelolaan dan pengorganisasian dari fungsi sumber daya manusia
dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Fungsi manajemen sumber daya manusia
Manajmen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi penting yang sangat berpengaruh
terhadap efektifitas perjalan organisasi. Adapun beberapa fungisinya sebagai berikut :
Fungsi perencanaan
Fungsi ini terkait dengan memperkirakan kebutuhan sumberdaya manusia baik secara kualitas
maupun secara kuantitas sesuai dengan strategi organisasi.
Fungsi pengadaan
Fungsi ini terkait dengan proses mengadaan sumberdaya manusia untuk memenuhi kebutuhan
organisasi baik saat sekarang maupun yang akan datang.
Fungsi pelatihan dan pengembangan
Fungsi ini terkait dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam menghadapi berbagai
tantangan dan perubahan yang dihadapi organisasi dalam merespon kebutuhan dan perubahan
selera konsumen.
Fungsi kompensasi
Fungsi ini terkait dengan feedback yang diberikan kepada karyawan atas kontribusi yang
diberiakan dalam upaya mengembangkan organisasi.
Fungsi maintenance
Merupakan fungsi dalam sumberdaya manusia yang bertujuan untuk memelihara karyawan
supaya tetap tinggal dalam organisasi.
1
b. Tes kecakapan
c. Tes bakat
d. Tes kepribadian/ psikologi
Selain menggunakan tes biasanya juga dengan wawancara. Wawancara merupakan proses
seleksi yang mempertemukan pewawancara dengan calon pegawai yang akan diwawancarai
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan diadakannya wawancara itu adalah untuk
mengetahui apakah calon pegawai itu memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditentukan
atau tidak. Segala kemungkinan penyimpangan bisa saja ditemukan dalam proses wawancara
apabila pertanyaan- pertanyaan yang dilontarkan oleh pewawancara menyangkut hal- hal yang
belum dikuasai dan diingat oleh calon pekerja, akan tetapi terlanjur memasukkannya dalam surat
lamaran.
Empat jenis wawancara berikut ini dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan dari
wawancara;
a. Wawancara tersrtuktur
b. Wawancara situasional
c. Wawancara tidak langsung
d. Wawancara panel2[2]
C. Pemeliharaan sumberdaya manusia
Pemeliharaan SDM adalah usaha untuk menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan
dari berbagai tekanan pekerjaan sehingga karyawan betah diperusahaan. Karena kalau karyawan
tidak mendapat pemeliharaan yang baik akan berakibat pada penurunan produktifitas karyawan
yang akhirnya dapat berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan.
Tujuan pemeliharaan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari usaha memelihara
karyawan, antara lain :
1. Menumbuhkan loyalitas dan komitmen kerja.
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3. Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
5. Meningkatkan produktifitas keja karyawan
Metode pemeliharaan, dalam melaksanakan program pemeliharaan karyawan ada banyak
cara yang dapat dipergunakan agar pelaksanaanya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan
perusahaan. Adapun metode-metode pemeliharaan antara lain:
1. Metode komunikasi, merupakan faktor penting untuk menyampaian gagasan gagasan serta
keluhan keluhan karyawan terhadap kebijakan dalam organisasi.
2. Metode insentif, pemberian insentif yang adil dan layak menjadi factor penting dalam program
pemeliharaan karyawan.
3. Metode keselamatan dan kesehatan, merupakan factor penting bagi karyawan untuk dapat
bekerja dengan tenang, sehingga menjaga keselamatan dan kesehatan kerja menjadi kewajiban
standar yang harus di miliki perusahaan.
4. Metode kesejahteraan, metode lain untuk mempertahankan dan memelihara karyawan adalah
peningkatkan kesejahteraan karyawan. Pemberian kesejahteraan yang diberikan karyawan bisa
berbentuk financial maupun non financial.
Asas pemeliharaan karyawan, untuk memcapai tujuan yang diinginkan yaitu untuk
mempertahankan karyawan, maka program-program pemeliharaan harus memenuhi asas berikut
2
ini: asas manfaat dan afisiensi, asas kebutuhan dan kepuasan, asas keadilan dan kelayakan, asas
legal formal, asas kemapuan perusahaan.3[3]
D. Kompensasi sumberdaya manusia
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada
karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem
kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan
perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan.
Tujuan kompensasi :
1. Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan.
2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada
3. Menjamin keadilan
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya-biaya
6. Memenuhi peraturan-peraturan legal
Factor yang mempengaruhi kompensasi antara lain : pasar tenaga kerja, kemapuan dan
kesediaan perusahaan untuk membayar, produktifitas, serikat kerja, posisi / jabatan, aturan
pemerintah.
Jenis kompensasi : kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung, kompensasi
langsung merupakan penghargaan yang langsung diterima karyawan dalam bentuk uang seperti
gaji, upah insentif, bonus. Sedangkan kompensasi tidak langsung meliputi semua imbalan
financial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung, penggolongan kompensasi tidak
langsung yaitu pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja, perlindungan ekonomis terhadap
bahaya, program pelayanan karyawan, pembayaran kompensasi tetap secara legal.4[4]
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Pengertian manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan pengelolaan dan
pengorganisasian dari fungsi sumber daya manusia dalam rangka untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif.
2. seleksi merupakan penyaringan pelamar pekerjaan untuk memastikan apakah calon yang akan
dipekerjakan tersebut merupakan calon yang dianggap paling tepat
3. Pemeliharaan SDM adalah usaha untuk menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan dari
berbagai tekanan pekerjaan sehingga karyawan betah diperusahaan. Karena kalau karyawan
tidak mendapat pemeliharaan yang baik akan berakibat pada penurunan produktifitas karyawan
yang akhirnya dapat berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan.
4. Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada
karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem
kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan
perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan
4
DAFTAR PUSTAKA
Wahibur Rokhman, Manajemen Sumberdaya Manusia, Nora Art, kudus
Sri Budi Cantika Yuli, Manajemen Sumber Daya Manusia, Malang, Universitas Muhammadiyah
Malang, 2005
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Dosen mata kuliah Pengantar
Binis yaitu Pengelolaan Sumber Daya Manusia Era globalisasi adalah era yang
sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini dan merupakan era di mana dunia
menjadi terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk semakin
sadar akan adanya keterbukaan juga menuntut kesadaran akan hak dan
kewajibannya sebagai insan berbudaya. Pengaruh budaya global tersebut secara
disadari maupun tidak, pada suatu saat akan sampai kepada setiap bangsa di dunia,
tidak terkecuali bangsa Indonesia. Oleh karenanya, apapun unsur yang terkandung
di dalam era global tersebut menuntut kesiapan suatu bangsa dalam
menghadapinya, khususnya kesiapan sumber daya manusianya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia?
5. Bagaimana peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Mengetahui proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Mengetahui peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tinjauan Mengenai Pengelolaan Sumber Daya
Manusia
Perusahaan keluarga sejatinya adalah pertemuan antara dua institusi sosial, yakni institusi bisnis
dan keluarga. Keduanya memiliki nilai-nilai dan tujuan yang bertolak belakang. Hubungan
dalam bisnis bersifat rasional, sementara dalam keluarga bersifat emosional. Keanggotaan
keluarga berdasarkan pada faktor keturunan dan berlangsung nyaris tanpa batas waktu.
Sementara keanggotaan dalam bisnis didasarkan pada kompetensi dan hanya berlangsung dalam
jangka waktu tertentu. Fungsi utama keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan serta
menumbuhkan rasa kepedulian dan kasih sayang bagi para anggotanya. Sementara fungsi utama
dari bisnis adalah untuk menghasilkan produk serta keuntungan finansial melalui struktur,
sistem, dan proses yang terencana dan terorganisir. Kontradiksi nilai-nilai dan tujuan dari
keluarga dan bisnis ini sering mempengaruhi efektifitas pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) dalam perusahaan keluarga.
Seperti diketahui, perencanaan SDM dalam sebuah perusahaan mencakup kebijakan seperti
rekrutmen dan seleksi, kompensasi, penilaian kinerja, pengembangan karir, serta pelatihan dan
pengembangan. Namun dalam perusahaan keluarga, faktor hubungan emosional keluarga
acapkali berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan tersebut. Akibatnya praktek nepotisme
tumbuh subur.
Dalam hal rekrutmen dan seleksi, seringkali anggota keluarga merasa berhak untuk menjadi
bagian dari perusahaan. Dengan alasan sulitnya mendapat pekerjaan, mereka meminta pekerjaan
dalam perusahaan tanpa mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki dengan alasan prinsip-
prinsip keluarga yang mengharuskan anggota keluarga untuk saling membantu tanpa syarat.
Padahal demi kemajuan perusahaan, jelas diperlukan individu-individu yamg mumpuni, yang
untuk memenuhinya seringkali harus direkrut dari luar perusahaan keluarga. Perekrutan individu-
individu yang tidak kompeten dalam jumlah terlalu banyak ini tentu saja akan mengancam
kinerja dan bahkan eksistensi perusahaan.
Kompensasi yang diberikan pada anggota keluarga sering didasarkan pada prinsip dan kriteria
yang mencampuradukkan urusan keluarga dan bisnis. Kondisi menjadi lebih buruk manakala
kompensasi yang diberikan tidak seimbang dengan kontribusi yang dituntut. Akan muncul rasa
ketidakadilan, yang pada gilirannya bakal merusak salah satu pilar budaya perusahaan, yaitu
perlunya kepercayaan. Rendahnya kepercayaan akan mempengaruhi iklim perusahaan,
mempengaruhi kepuasan kerja, motivasi, dan kinerja.
Dalam hal penilaian kinerja, perusahaan keluarga acapkali mengalami kesulitan tatkala mereka
mencoba mengevaluasi anggota-anggota keluarga dekat yang bekerja dalam perusahaan. Konsep
penilaian kinerja dalam konteks institusi keluarga sungguh absurd. Status seorang individu dalam
sebuah keluarga ditentukan oleh siapa dia ketimbang apa yang telah ia lakukan. Sementara
penilaian kinerja dalam institusi bisnis ditentukan oleh sejauh mana kontribusi seorang karyawan
bagi kemajuan perusahaan. Bila seorang pemimpin atau pendiri perusahaan keluarga harus
menilai kinerja anggota keluarganya, hasil penilaian berpotensi mengalami bias. Kesulitan
pendiri dalam membuat penilaian semacam ini diperburuk oleh masalah informasi. Masalah akan
muncul manakala karyawan non-keluarga menutup-nutupi ketidakkompetenan anggota keluarga,
umpamanya demi mengamankan posisi atau pekerjaannya.
Pemimpin perusahaan keluarga juga acap menemui kesulitan dalam menentukan pelatihan dan
pengembangan bagi anggota keluarga dalam hal memisahkan kepentingan individu dan
kepentingan bisnis. Dari sudut pandang keluarga, pelatihan terhadap anggota keluarga harus
berfokus pada apa yang terbaik bagi anggota keluarga tersebut secara individu, lepas dari
kebutuhan perusahaan. Sementara dari sudut pandang perusahaan, pelatihan harus menekankan
pada pengalaman pembelajaran yang akan meningkatkan kemampuan individu untuk mencapai
tujuan organisasi. Sering terjadi, kebutuhan pelatihan dan pengembangan individu anggota
keluarga tidak selaras dengan kebutuhan pelatihan dan pengembangan organisasi. Akibatnya,
sumber daya menjadi terbuang sia-sia, sementara kinerja perusahaan tidak mengalami perubahan
berarti.
Buruknya manajemen SDM dalam perusahaan keluarga sudah tentu menimbulkan dampak
negatif seperti pecahnya konflik, situasi kerja yang tidak kondusif, berkembangnya aneka intrik,
dan tingginya tingkat perputaran karyawan. Kesemuanya bakal berujung pada buruknya kinerja
perusahaan.
Lantas usaha-usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah di atas? Ada
sejumlah hal yang dapat dilakukan. Dalam hal seleksi anggota keluarga yang akan bekerja dalam
perusahaan, pemimpin perusahaan keluarga hendaknya hanya menerima mereka berdasarkan
prinsip-prinsip bisnis semata. Hanya anggota keluarga yang memiliki kompetensi yang relevan
yang akan diterima bekerja dalam perusahaan.
Kompensasi bagi anggota keluarga yang juga harus lebih didasarkan pada nilai-nilai bisnis
ketimbang nilai-nilai keluarga. Yang perlu ditekankan, tidak ada formula kompensasi tunggal
untuk setiap perusahaan keluarga. Setiap perusahaan harus mendesain sendiri sistem
kompensasinya untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan perusahaan dan keluarga dalam
pengertian yang luas.
Dalam menilai kinerja, anggota keluarga yang bekerja di perusahaan harus dievaluasi
berdasarkan pada profesionalisme, seperti halnya karyawan non keluarga. Untuk mengatasi
potensi konflik akibat benturan antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai bisnis, penilaian
terhadap kinerja anggota keluarga harus mencakup opini dari para bawahan, rekan kerja, dan
atasan. Profesional non keluarga juga harus diberi peluang serta kebebasan penuh dalam menilai
kinerja anggota keluarga. Hal ini untuk menghindari bias akibat penilaian yang hanya dilakukan
oleh pemilik atau pemimpin perusahaan keluarga.
Adalah penting untuk membuat perencanaan bagi pengembangan karir anggota keluarga dalam
perusahaan. Jalur karir bagi anggota keluarga harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan secara
keseluruhan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap anggota keluarga yang
bekerja di perusahaan yang minat dan kebutuhannya tidak sesuai dengan tujuan perusahaan harus
mempertimbangkan kembali status kekaryawanannya di perusahaan. Namun mereka dapat diberi
kesempatan untuk memperoleh status kepemilikan, mengklaim bagian aset keluarga untuk
diinvestasikan guna mengejar tujuan profesional mereka di luar perusahaan. Besarnya
kepemilikan terhadap aset keluarga ini ditentukan berdasarkan nilai-nilai keluarga.
Banyak yang berfikir perusahaan akan bisa melejit dengan kencang dengan keuntungan sebesar
besarnya, tapi taukah anada dibalik itu semua kita membutuhkan managemen yang tidak muadah
terlebih managemen pengelolaan karyawan ,
Berikut adalah trik pengelolaan sumber daya manusia sebagai karyawan
perusahaan kita :
Kesimpulan
Setelah mencermati latar belakang permasalahan dan
pembahasan mengenai pengelolaan sumber daya manusia,
khususnya yang berkenaan dengan aspek rekrutmen dan seleksi,
maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan:
Penutup
Demikian artikel yang saya buat mengenai Perusahaan Bisnis, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya harap para pembaca mau memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi seluruh pembacanya.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam suatu organisasi bisnis. Setiap
organisasi bisnis membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten dalam
menggerakkan roda operasional perusahaan. Perusahaan harus mampu memilih sumber daya
manusia yang dapat berperan aktif secara efektif dan efisien. Untuk mampu memilih SDM yang
berkualitas dan sesuai kualifikasi perusahaan diperlukan adanya pengelolaan/ manajemen
sumber daya manusia.
Setiap aktivitas MSDM membutuhkan pemikiran dan pemahaman tentang apa yang akan
berhasil dengan baik dan apa yang tidak. Dalam sebuah lingkungan dimana tantangan angkatan
kerja terus berubah, hukum berubah, dan kebutuhan-kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah,
maka MSDM harus terus berubah dan berkembang. Daya Konsep yang mendasarinya bahwa
setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
MSDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai
tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya
perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara
karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan potensi
besar tenaga kerja manusia yang merupakan motor penggerak faktor-faktor penunjang kegiatan
manajemen yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin melalui sinergi dengan lingkungan. Tidak
bias dipungkiri, perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.3 Untuk mengetahui model pengelolaan sumber daya manusia.
1.3.4 Untuk mengetahui proses pengelolaan SDM dalam sebuah organisasi.
1.3.5 Untuk mengetahui arti penting pengelolaan sumber daya manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun metode off the job yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
Executive Development Programme, yaitu berupa program pengiriman manajer atau tenaga kerja
untuk berpartisipasi dalam berbagai program-program khusus diluar perusahaan yang terkait
dengan analisa kasus, simulasi, maupun metode pembelajaran lainnya.
Laboratory Training, yaitu berupa program yang ditujukan kepada tenaga kerja untuk mengikuti
program-program berupa simulasi atas dunia nyata yang terkait dengan kegiatan perusahaan di
mana metode yang biasanya digunakan adalah berupa role playing, simulasi, dan lain-lain.
Organizational Development, yaitu program yang ditujukan kepada tenaga kerja dengan
mengajak mereka untuk berpikir mengenai bagaimana cara memajukan perusahaan mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b. Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu : tujuan organisasional, tujuan fungsional,
tujuan sosial dan tujuan personal.
c. Model MSDM antara lain model klerikal, model hukum, model finansial, model manajerial,
model humanistik dan model ilmu perilaku
d. Secara garis besar proses manajemen SDM dibagi ke dalam lima bagian fungsi utama yang
terdiri dari:
Perencanaan Sumber daya manusia ( Human Resource Planning )
Penyediaan Sumber Daya Manusia (Personal Procurement)
Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Personnnel Development )
Pemeliharaan Tenaga Kerja (Personnel Maintanance)
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (Personnel Utilization)
e. Arti penting pengelolaan SDM dilihat dari perspektif politik, perspektif ekonomi, perspektif
hukum, perspektif sosial kultural, perspektif administrasi dan perspektif teknologi.
3.2 Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana pentingnya
pengelolaan SDM yang baik dalam organisasi bisnis. Manajemen SDM yang baik harus
dilakukan agar menghasilkan sinergi yang baik antara perusahaan dengan para karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia
Maulana , Nana. Pengertian Manajemen Sumber Daya. 26 Maret 2015.
http://nanamaulana225-albughury.blogspot.com/2011/12/pengertian-manajemen-sumber-
daya.html
Ratna. Manajemen Sumber Daya Manusia. 26 Maret 2015.
http://blognyararatatanana.blogspot.com/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia.html
Sule, Ernie Tisnawati., Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi 1. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Daftar Pustaka
Siagian, Sondang P. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:
Bumi Aksara
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/05/07/pengelolaan-sdm-dalam-
perusahaan-553782.html
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga kerja manusia ditinjau
secara fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya manusia berusaha mengambil manfaat materi
yang tersedia dilingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak sedikitnya jumlah
penduduk serta unsur-unsur yang berkaitan dengan jumlah dalam batas tertentu merupakan
potensi dalam bidang pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan sumber
daya manusia untuk melakukan pembangunan. Bangsa yang sedang membangun melalui
pembangunan nasional yang berusaha meningkatkan hasilnya di segala bidang kehidupan.
Pembangunan nasional akan lebih bermakna sejauh pembangunan itu mampu mewujudkan
tujuan hakiki kebudayaan. Sumber daya manusia sebagai pendukung pembangunan adalah
perilaku produktif dari manusia dalam bentuk tindakan nyata, sikap dan pengetahuan yang
kondusif bagi terjadinya perubahan-perubahan dari tradisi, sikap dan fikiran dalam menghadapi
hari depan dan perubahan dalam arti pembaharuan. Oleh karena itu dalam melaksanakan
pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui keadaan sumber daya manusia yang ada
di wilayah tersebut dan bagaimana pelaksanaannya.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa Pengertian Sumber Daya Manusia?
1.2.2. Apa saja Komponen Data Sumber Daya Manusia?
1.2.3. Apa Fungsi dan Tujuan Sumber Daya Manusia?
1.2.4. Apa Manfaat Pengelolaan Sumber Daya Manusia?
1.2.5. Bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk
suatu organisasi yang mengelola sumberdaya alam (SDA).
B. Komponen Data Sumber Daya Manusia
Adapun komponen data-data SDM untuk meningkatkan dan mengelola SDM dalam
mengembangkan usaha yaitu :
1. Kualitas pekerjaan dan inovatifnya
kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu
pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Inovatif yaitu
Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan
karya baru.
2. Kejujuran dalam bekerja
Kejujuran selain membawa banyak dampak positif juga membawa kepada kehidupan yang jauh
lebih baik. Pentingnya kejujuran dalam bekerja wajib kita terapkan sejak usia dini agar
senantiasa bersikap jujur dalam berbagai tindakan.
3. Kehadiran dalam bekerja
Kehadiran seorang karyawan sebagai sebuah kewajiban yang harus dilakukan kecuali ada hal-hal
lain yang sifatnya penting dan hal tersebut dapat dipertanggung jawabkan oleh yang
bersangkutan. Sistem kehadiran karyawan sudah ditentukan dan diatur dari perusahaan dan
kemudian duterapkan di masing-masing bagian.
4. Sikap dalam bekerja
Sikap positif diperlukan terutama jika menemukan masalah dalam pekerjaan. Jangan langsung
pasrah melainkan berusaha mencari berbagai jalan untuk mencari solusi permasalahannya. Bisa
jadi ini langkah untuk mencapai posisi yang lebih tinggi jadi selesaikan dengan hati yang jernih.
5. Inisiatif dan kreatif
Seseorang akan dikatakan kreatif apabila dia mampu membuat atau menciptakan sesuatu, entah
itu hasil pemikiran atau asumsi dari orang yang belum pernah melihat hal yang dibuatnya,
namun orang yang kreatif belum tentu inisiatif, Sedangkan seseorang akan dikatakan mempunyai
inisiatif apabila dia mampu melakukan sesuatu tanpa disadari oleh orang lain disekitarnya,
mungkin pula dia selalu mengandalkan dirinya sendiri dalam melakukan hal apapun, namun
orang yang punya inisiatif belum tentu kreatif. Kerjasama dengan pihak lain
Kerjasama dengan pihak lain sangat diperlukan dalam bekerja, karena kerjasama akan membantu
kelancaran dalam bekerja dan berjalannya suatu pekerjaan.
6. Keandalan dalam bekerja
Keandalan dalam menjaga pekerjaan berarti mampu menjalani kepatuhan terhadap prinsip-
prinsip moral dan etika kerja; mampu mengembangkan karakter diri yang taat moral dan etika;
mampu menjaga kejujuran dan keikhlasan hati untuk berkontribusi terhadap kemajuan
perusahaan, serta mampu membebaskan diri dari kontrol dan pengaruh negatif orang lain.
7. Pengetahuan tentang pekerjaan
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja agar dapat melakukan kerja dengan
wajar, Pengalaman kerja ini sebelum ditempatkan dan harus diperoleh pada ia bekerja dalam
pekerjaan tersebut.
Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang
dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas
kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.
b. Meningkatkan produktivitas
Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel dan
mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang terjadi
dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi
tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh Karena pegawai
yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.
Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi yang baik
tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta
dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.
Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan memberikan
dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan demikian juga berarti
meningkatkan produktivitas organisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Sumber daya
manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Adapun komponen data-data SDM untuk
meningkatkan dan mengelola SDM dalam mengembangkan usaha yaitu : kualitas pekerjaan dan
inovatifnya, kejujuran dalam bekerja, kehadiran dalam bekerja, sikap dalam bekerja, inisiatif dan
kreatif, kerjasama dengan pihak lain, keandalan dalam bekerja, pengetahuan tentang pekerjaan,
tanggung jawab terhadap pekerjaan, pemanfaatan waktu dalam bekerja.
Fungsi Pengelolaan Sumber Daya Manusia terdiri atas Fungsi Pengadaan Tenaga Kerja
dan Fungsi pemeliharaan tenaga kerja. Tujuan manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi
produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan. Beberapa Manfaat Mengelola Sumber Daya
Manusia yaitu Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, Meningkatkan produktivitas,
eningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja, Meningkatkan komitmen karyawan, dan
Mengurangi turn over dan absensi. Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yaitu
dengan Pengelolaan SDM melalui Mutasi, Pengelolaan SDM Melalui Promosi, Pengelolaan
SDM melalui Motivasi, Pengelolaan SDM Melalui Actuating.
INFOR
MASI TERBARU!!!
SAYA PEMILIK BLOG JUNIA PURNAMI
MENJUAL PRODUK TIENS INTERNASIONAL (Produk Aman. Herbal Alami, Tanpa
Efek Samping)
Berdiri Tahun 1995 masuk Indonesia tahun 2000
Penghargaan Nasional dan Internasional
MENJUAL PRODUK:
1. Suplemen Kesehatan-Seri Pembersih :
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=1
2. Suplemen Kesehatan- Seri Penyeimbang
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=2
3. Suplemen Kesehatan Kesehatan Seri Penguat
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=3
4. Alat Kesehatan
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=4
5. Perawatan Rumah Tangga
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=5
6. Perawatan Pribadi
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=6
7. Lainnya-Produk Otomatf
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=7
8. Lainnya- Kebutuhan Pertanian
Lihat Produk di Link Berikut ini : http://m.tiens.co.id/PilihProduk.php?TIPE=8
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para
ahli:
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan
pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga
menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia,
pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengembangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk
mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut
dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
5. Menurut A.F. Stoner
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Beberapa pengertian tentang manajemen sumber daya manusia, antara lain:
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan
individu, organisasi, dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan,
penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia
merupakan proses pendayagunaan manusia atau pegawai yang mencakup; penerimaan,
penggunaan, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia yang ada.
Sebagai bahan acuan pembuatan makalah, anda dapat melihat disini Contoh Susunan
Makalah Yang Baik Sesuai Standar Pendidikan
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk
serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan
Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan
organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu
mengendalikan.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin strategis
For many years it has been said that capital is the bottleneck for a developing industry. I dont
think this any longer holds true. I think its the work force and the companys inability to recruit
and maintain a good work force that does constitute the bottleneck for production. I think this
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan
dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang dilakukan oleh bagian personalia saja.
Saat ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi
yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama
mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat
strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat strategik.
Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan yang
semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan
teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi
yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan
perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi
keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk
memperoleh keberhasilan.
Manajemen SDM
MSDM sesuai dengan fungsi MSDM yaitu staffing dan personalia dalam organisasi, yang
mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan,
pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas
tentang penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan,
pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja
merupakan tugas setiap manajer Every Manager is a Human Resources Manager maka
scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer. Dan
aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan demikian luasnya, maka MSDM
(kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan
b. Permasalahan
PEMBAHASAN
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Menurut Mondy (2008)
Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk
melibatkan diri mereka dengan Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya
manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang
efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan
tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia
atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal
suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer,
namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber
daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus
tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan
Strategic Human Resource Management is the linking of Human Resource Management with
strategic role and objectives in order to improve business performance and develop
Jelaslah bahwa para manajer harus mengkaitkan pelaksanaan MSDM dengan strategi
Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber daya, di
mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal
untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber daya
sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan nilai tambah (added
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan
lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu
faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang
ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja,
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan.
Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan
yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi
lainnya.
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga
kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta
meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan
menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau
perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan
kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun
dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan
kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan
Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan. Dengan demikian,
dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added value yang maksimum yang
(strategic managers) dan SDM yang handal yang menyumbang dalam menghasilkan added
value tersebut merupakan value added perusahaan. Value added adalah SDM strategis yang
Tidak hanya perusahaan besar saja yang mempunyai manajemen strategis, tetapi perusahaan
merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran
berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan membutuhkan sumberdaya
yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen strategis merupakan proses tiga
tingkatan yang melibatkan para perencana di tingkat perusahaan, unit bisnis dan fungsional
Manajemen strategis prosesnya terdiri dari delapan langkah yaitu : mendefinisikan visi, misi
internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan strategis bisnis, merinci
dan menguji pengendalian terlihat pada gambar 1.1. Semua langkah ini menjaga
terhambatnya unit usaha terhadap lingkungan dan berjaga-jaga terhadap peluang dan
Perusahaan kecil serupa dengan perusahaan besar, sebaiknya mempunyai visi dan misi
perusahaan. Visi adalah tujuan unik dari perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut
dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Visi
merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang
keinginan atau tujuan perusahaan. Visi ini mengandung filosofi bisnis dari pengambil keputusan
diri perusahaan dan mengidentifikasikan bidang produk (barang, jasa, gagasan) utama
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh,
Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak
berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya,
Lingkungan insudtri terdiri dari persaingan diantara anggota industri, hambatan masuk, produk
substitusi, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok. Lingkungan operasional meliputi
faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil
Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman dalam memasarkan produk secara
menguntungkan.
Analisis lingkuangan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis
Internal Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan. Analisis ini
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar,
kualitas produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas
Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen sumberdaya
manusia, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian manajemen puncak,
Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan
pemilik dan investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam,
keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi system akuntansi untuk
berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan
pemasok, lokasi, layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak
paten, merk dagang, proteksi hukum, pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat
peralatan.
Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari struktur organisasi,
citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran, komunikasi
dalam organisasi, system pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim organisasi,
penggunaan system yang efektif dalam pengambilan keputusan, system perencanaan strategic,
sinergi dalam organisasi, system informasi yang baik dan manajemen kualitas yang baik.
Perumusan Sasaran
Setelah perusahaan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dikenal juga dengan Analisis SWOT, selanjutnya merumuskan sasaran. Sasaran menjelaskan
tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran memudahkan
Sedikit sekali perusahaan yang hanya memiliki satu sasaran. Sebagian besar perusahaan
memiliki bauran sasaran yang mencakup laba, pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa
Pengembangan Strategi
Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan, strategi adalah suatu rencana
permainan untuk mencapainya. Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai
sasarannya. Perusahaan bisnis multidevisional besar, biasanya memiliki tiga level strategi, yaitu
perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi bisnis ini
misalnya strategi generik dari Michael E. Porter, strategi dari Jack Trout, Strategic Intent dari
Hamel dan Prahalat dan strategi samudra biru dari Kim dan Mauborgne.
Kondisi badai yang dahsyat bagi perusahaan memaksa perusahaan-perusahan yang dikagumi
dunia membuat strategi untuk dapat tetap bertahan dan tumbuh. Strategi adalah ilmu
perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi militer berskala besar. Strategi adalah
aktual dengan musuh. Strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan
jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan. Strategi
bisnis mengatasi masalah bagaimana perusahaan dan unit-unitnya bersaing dalam bisnis dan
industri.
Strategi generik dari Michael E. Porter. Strategi ini terdiri dari strategi keunggulan biaya, strategi
deferensiasi dan strategi fokus. Strategi keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan
strategi yang membuat unit bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi
terendah, sehingga harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan mendapat pangsa pasar
yang besar. Strategi Diferensiasi merupakan strategi unit bisnis yang berkonsentrasi untuk
mencapai kinerja terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh
sebagian besar pasar. Sedangkan strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang
memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada mengejar pasar
dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi
berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisas, menguasai satu
kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas
pasar dengan menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik.
Hamel dan Prahalat menyatakan bahwa untuk bersaing masa yang akan datang yang
dibutuhkan empat hal. Pertama, harus memahami bahwa bagaimana bersaing pada masa yang
akan datang adalah berbeda dengan bersaing di masa sekarang. Kedua, melakukan langkah
yang akan datang. Ketiga, melakukan mobilisasi sumberdaya perusahaan untuk menuju
perjalanan pada masa yang akan datang. Keempat, mengambil masa yang akan datang yang
menganggap bahwa bersaing adalah menciptakan ruang pasar yang tidak ada lawannya. Blue
Oceans merupakan seluruh industri yang tidak ada saat ini, tidak dikenal ruang pasarnya dan
tidak ada persaingan. Dalam blue oceans permintaan itu diciptakan, bukan diperebutkan
dengan persaingan. Permintaan itu dapat tumbuh dengan cepat dan menguntungkan. Untuk
menciptakan blue oceans dengan dua cara, yaitu perusahaan dapat meningkatkan industri baru
yang lengkap, misalnya eBay menciptakan lelang, tetapi secara online. Cara kedua, blue
oceans dapat diciptakan dari dalam red oceans pada saat perusahaan mengubah batas industri
yang ada.
Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumberdaya produktivitas,
misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumberdaya manusia, strategi operasi
Menurut Porter, perusahaan-perusahaan yang melakukan strategi yang sama dan ditujukan
untuk pasar atau segemen sasaran yang sama membentuk kelompok strategis. Perusahaan
yang melaksanakan strategis tersebut dengan paling baik akan memperoleh laba paling besar.
Jadi perusahaan yang memiliki biaya paling rendah diantara perusahaan-perusahaan yang
melaksanakan strategi biaya rendah akan tampil paling baik. Perusahaan yang tidak
,menerapkan strategi yang jelas pengambil jalan tengah akan gagal. Sebagai contoh,
International Harvester mengalami masa sulit, karena dalam industri ia bukanlah perusahaan
dengan biaya terendah, mencapai nilai yang tertinggi, atau terbaik dalam melayani beberapa
segmen pasar. Pengambil jalan tengah mencoba untuk tampil baik dalam semua dimensi
strategis, tetapi karena berbagai dimensi strategis memerlukan cara pengelolaan perusahaan
yang berbeda dan kadang kala tidak konsisten, perusahaan-perusahaan ini akhirnya tidak
Implementasi Strategi
Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan bermanfaat, jika
strategi hanyalah satu dari tujuh unsur yang ditunjukkan oleh perusahaaan yang dikelola
dengan baik. Kerangka keberhasilan usaha 7-S dari McKinsey. Tiga unsur pertama strategi
keberhasilan. Empat unsur selanjutnya gaya (style), staf (staff) ketrampilan (skill) dan nilai
Pengendalian Strategi
stabil dari tahun ke tahun. Yang lain perlahan-lahan berevolusi dengan cara yang dapat
diperkirakan. Tetapi, ada juga lingkungan yang mengalami perubahan besar yang cepat dan tak
dapat diramalkan. Perusahaan harus yakin akan satu hal : lingkungan akan berubah. Dan jika
perubahan itu terjadi, perusahaan itu terjadi, perusahaan harus meninjau ulang dan merevisi
evaluasi strategi, yang dilakukan baik strategi tersebut dirumuskan dan setelah
substrategi bersesuaian dengan strategi utama dan pencapaian sasaran dari rencana jangka
menengah. Sedangkan pengendalian operasional berpusat pada kinerja individu dan kelompok
yang dibandingkan dengan peran individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh rencana
organisasi. Masing-masing jenis pengendalian tersebut tidak terpisah dan tidak berbeda secara
nyata serta dalam kenyataan mungkin tidak berbeda satu dengan yang lainnya.
Pengendalian strategi dipusatkan dengan mengikuti jalannya strategi yang dimplementasikan,
mendeteksi setiap bidang masalah atau bidang masalah yang potensial dan membuat
sistem kemudi untuk menyoroti beberapa karakteristik penting dari pengendalian strategi.
Biasanya, suatu rentang waktu yang penting terjadi antara awal implementasi strategi dengan
pencapaian dari hasil yang diharapkannya. Selama waktu itu, sejumlah proyek dilaksanakan,
investasi dibuat dan tindakan dilakukan untuk mengimplentasikan strategi baru. Juga situasi
lingkungan dan internal perusahaan sedang tumbuh dan berkembang. Pengendalian strategi
harus menyediakan beberapa koreksi langsung berdasarkan pada kinerja menengah dan
informasi baru.
Henry Mintzberg menyatakan bahwa persoalan sebagaimana baiknya organisasi membuat
rencana strategi, tetapi strategi yang berbeda mungkin akan muncul. Memulai dengan strategi
(deliberate strategy)
Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut strategi tak terealisasi
(unrealized strategy)
Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi darurat (emergent
strategy)
Robert Anthony dari Harvard Business School menyatakan bahwa perencanaan dan
pengendalian dihubungkan antara keduanya secara dekat dalam organisasi sehingga untuk
membuat pemisahan antara keduanya tidak diinginkan dan tidak diartikan. Perencanaan harus
Pengendalian strategis menurut Schendel and Hofer berfokus pada dua pertanyaan (1) apakah
strategi yang diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan (2) apakah hasil yang dibuat
oleh strategi merupakan yang diharapkan. Definisi ini merujuk pada kajian tradisional dan
langkah umpan balik yang merupakan langkah akhir dari proses manajemen strategis. Model
strategi.
melibatkan kajian dan umpan balik kinerja untuk menentukan rencana, strategi dan sasaran
yang telah dicapai dengan menghasilkan informasi yang digunakan untuk memecahkan
pengendalian umpan balik antisipasi ke depan yang mempertimbangkan perubahan cepat dan
lingkungan eksternal yang tidak pasti. Schreyogg dan Steinmann (1987) telah membuat
penemuan awal dalam mengembangkan sistem yang baru beroperasi pada landasan yang
berkesinambungan, mengecek dan mengevaluasi asumsi, strategi dan hasil secara kritis.
Pengendalian strategis sebagai evaluasi kritis dari rencana, aktivitas dan hasil, dengan
demikian menyediakan informasi untuk tindakan masa yang akan datang. Schreyogg dan
Steinmann mengusulkan model umpan balik secara klasik untuk pengendalian strategis
Keempat jenis pengendalian ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan manajemen puncak
untuk mengawasi strategi saat dilaksanakan, untuk mendekteksi masalah-masalah penting, dan
untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian strategis ini terkait dengan
asumsi lingkungan dan persyaratan operasional kunci yang diperlukan untuk implementasi
apakah atau asumsi-asumsi yang dipakai selama proses perencanaan dan implementasi masih
handal atau tidak. Hal itu melibatkan kondisi lingkungan, yaitu faktor lingkungan (ekonomi,
asumsi mungkin tidak mengharuskan kesamaan dari sejumlah pengendalian. Oleh karena itu,
manajer harus memilih asumsi dan variabel yang sesuai untuk perubahan dan akan berdampak
keseluruhan perlu diubah atau tidak dengan melihat hasil implementasi strategi. Pengendalian
kepemimpinan, sistem imbalan dan sistem informasi. Tidak seperti pengendalian operasional,
kepercayaan strategis (program strategis baru atau program strategis kunci) dan mengkaji
relatif kurang terfokus, terbuka dan aktivitas pencarian yang lebih luas. Ide dasar dibalik
pengawasan strategis adalah beberapa bentuk pemantauan umum terhadap berbagai sumber
informasi akan menemukan peluang penting tidak terduga yang sebelumnya tidak diantisipasi.
terhadap lingkungan, meskipun pengamatan terhadap lingkungan biasanya dilihat dari bagian
dari siklus perencanaan yang secara kronologis dijadikan untuk menghasilkan informasi untuk
rencana yang baru. Sebaliknya, pengawasan strategis dirancang untuk menyelamatkan strategi
secara mendalam, dan seringkali cepat akibat adanya kejadian yang tak terduga. Kejadian yang
tak terduga tersebut misalnya bencana alam, kecelakaan pesawat, pengambil alihan
perusahaan, produk cacat, produk mengandung racun, dan sebagainya. Kejadian tersebut
dapat secara dramatis mengubah strategi perusahaan. Pearce dan Robinson menyarankan
pengendalian mengikuti proses dasar yang sama, biasanya mengikuti enam langakah sebagai
berikut :
Manajer masa kini dituntut untuk cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan
lingkungan yang berlangsung cepat segala sesuatu akan berubah namun satu hal yang tidak
akan pernah berubah yaitu perubahan itu sendiri. Tingginya dinamika atau cepatnya
perubahan dapat tergambar dari berbagai kemajuan teknologi yang berlangsung sangat cepat
pada 10-20 tahun terakhir, terutama dalam telekomunikasi, penggabungan komputer dengan
komunikasi, CAD, CAM dan robotika. Pengaruh globalisasi, perusahaan manufaktur Amerika
deregulasi atau berkurangnya pengaturan harga, entry tarif dsb. oleh pemerintah, proteksi dan
monopoli yang semakin berkurang menyebabkan munculnya berbagai perusahaan baru dalam
bidang telekomunikasi, penerbangan, bank yang beroperasi dengan biaya yang relatif lebih
Demografi tenaga kerja global yang berubah, mengarah kepada workforce diversity,
diskriminasi tenaga kerja yang semakin longgar, bertambahnya tenaga usia tua dan tenaga
kerja wanita. Perubahan sistem sosio-politik seperti Rusia yang menjadi kapitalis, RRC yang
menjadi Negara raksasa industri, berdirinya asosiasi-asosiasi regional (UE, AFTA, APEC dll)
yang bertujuan antara lain untuk kerjasama ekonomi, liberalisasi dan deregulasi perdagangan,
reformasi di Indonesia yang meruntuhkan orde baru mestinya membawa paradigma baru di
dunia usaha.
pilihan bagi konsumen, terjadinya mergers, joint-venture dan bahkan divestasi dan menutup
usaha, siklus hidup produk menjadi lebih pendek dan terjadi fragmentasi pasar. Fenomena-
fenomena tersebut menimbulkan ketidak pastian sebagai tantangan terhadap tugas manajer.
Menjawab tantangan ini, agar dapat bersaing dan sustainable sesuai tuntutan perubahan,
dengan 7 10 lapis kini mulai didatarkan menjadi hanya 3 4 lapis (AT&T dan GE dari 12 kini
menjadi hanya 6 lapis atau kurang). Bentuk piramidal kini bahkan dianggap kuno, tradisional,
out of style, rantai komando semakin tidak diikuti, tetapi tentunya dengan operating
procedures yang jelas. Ini juga menjadi pertimbangan bagi organisasi perguruan tinggi. Jika kita
benar mengacu kepada cost effectiveness dan fungsi-fungsi line and staff management yang
efisien, apakah memang diperlukan adanya para pembantu dekan jika sudah ada pembantu
rektor, atau sebaliknya? Bukankah staff dan line functions kedua management lines tersebut
Yang jelas kita mengikuti pola ini karena kepatuhan kepada peraturan pemerintah yang
debirokrasi dan pemborosan yang berlebihan di negara kita sekarang ini karena untuk
manfaatnya jika para penentu policy enggan mendengarkan apalagi mau mengubahnya.
Perampingan personalia (downsizing) dan kecenderungan bekerja dalam team yang lebih
mendasarkan kerjanya kepada process, bukan fungsi spesialisasi, semakin menonjol. Istilah
pemberdayaan yang kini digunakan dalam banyak aspek, juga merambah ke manajemen SDM.
Pemberdayaan tenaga kerja (employee empowerment) dilaksanakan terutama bagi front line
employees (seperti front desk clerks) untuk memberikan kepuasan maksimum kepada
pelanggan.
Berkaitan dengan kiprah manajer mengantisipasi perubahan struktur organisasi bisnis, Prof.
Position, title and authority are no longer adequate tools for managers to rely on to get their
jobs done. Instead, success depends increasingly on tapping into sources of good idea, on
figuring out whose collaboration is needed to act on those ideas, and on working with both to
produce results.
Manajemen sekarang telah banyak berubah dari keadaan 20-30 tahun lampau, di mana human
Drucker (1998), pakar manajemen terkenal bahkan mengemukakan bahwa tantangan bagi para
manajer sekarang adalah tenaga kerja kini cenderung tak dapat diatur seperti tenaga kerja
generasi yang lalu. Titik berat pekerjaan kini bergerak sangat cepat dari tenaga manual dan
clerical ke knowledge-worker yang menolak menerima perintah (komando) ala militer, cara
Kecenderungan yang kini berlangsung adalah, angkatan kerja dituntut memiliki pengetahuan
sesuai dinamika perubahan yang tengah berlangsung. Tenaga kerja di sektor jasa di negara
maju (kini sekitar 70 persen) dari tahun ke tahun semakin meningkat, dan tenaga paruh waktu
Pola yang berubah ini menuntut pengetahuan baru dan cara penanganan (manajemen) yang
baru. Human capital yang mengacu kepada pengetahuan, pendidikan, latihan, keahlian,
ekspertis tenaga kerja perusahaan kini menjadi sangat penting, dibandingkan dengan waktu-
waktu lampau. Dalam ketegori workforce diversity, sedang berlangsung peningkatan umur
manusia yang berdampak kepada meningkatnya umur lanjut memasuki angkatan kerja. Di AS
dalam 20 tahun terakhir (sejak 1979) terjadi peningkatan umur median dari 34.7 tahun ke 37.8
(1995) dan diproyeksikan menjadi 40.5 pada tahun 2005, sedang berlangsung peningkatan
umur manusia yang berdampak kepada meningkatnya umur lanjut memasuki angkatan kerja. Di
AS dalam 20 tahun terakhir (sejak 1979) terjadi peningkatan umur median dari 34.7 tahun ke
37.8 (1995) dan diproyeksikan menjadi 40.5 pada tahun 2005. Demikian pula tenaga kerja
wanita termasuk wanita berkeluarga dan dual career secara global cenderung meningkat.
Bank teller, operator telepon, juru ketik, semua kini menggunakan komputer sehingga
penguasaan atas komputer bukan lagi fakultatif atau alternatif tetapi mutlak bagi angkatan kerja
white collar sekarang ini. Berlangsungnya progress globalisasi dan teknologi di Indonesia juga
telepon, juru ketik, semua kini menggunakan komputer sehingga penguasaan atas komputer
bukan lagi fakultatif atau alternatif tetapi mutlak bagi angkatan kerja white collar saat ini.
Perhatikan iklan Arthur Anderson/Prasetyo Strategic Consulting, yang membuka pelamar kerja
untuk Information Technology Systems and Network Security Consultants Systems and
Network Security Consultants (yang menguasai IT security products seperti Firewall etc.);
System Consultants (a.l. berpengalaman dalam finance & accounting system, internet service
provision, E-Commerce, EDP audit etc.); E-Business consultants, dan Integrated Customer
Solutions Consultants.
LANJUT KE KESIMPULAN MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA>>>
tentang Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengertian Manajemen sumber daya manusia,
operasional.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@@
Abstrak
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum
permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya
masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut
bisa lebih bersaing dengan negara lain. Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment
adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian
Makalah yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia pada Perusahaan ini
perusahaan yang ada. Karena di dalam sebuah perusahaan sangatlah penting dalam
daya itu sendiri. Dan perusahaan berfungsi untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang ada. Saya mengambil contoh Bank Bjb sebagai contoh sebuah
Pendahuluan
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas
empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi.
Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk
perusahaan yang maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang
serta melanjutkan perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya
yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat
kelengkapannya. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam
rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill
para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan
baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam
tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak
pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau
Landasan teori
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut
para ahli:
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari
analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan
pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi,
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan
bukan hanya terdqapat pada bahan mentar, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang
dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup karyawan (SDM) yang mengelola
faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber daya
manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya,
merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan mengasilkan keluaran
(output).
Pembahasan
Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Recruitment (pengadaan),
yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan,
Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat
merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya
penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang
from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain
melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari
luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka
(open competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat
diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi dan
Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan merupakan tugas
utama dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM
atau pekerja secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal, artinya pekerja
merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati kemanfaatannya.
Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu tingkat
kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong untuk
berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihak-pihak
lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang paling
mudah dan sederhana sampai cara yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai
dari tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.
2. Maintenance (pemeliharaan)
Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh
terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat
orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara
optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh
ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari
mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai
mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam
manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward
system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat
material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa
immaterial sepert: kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.
Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap
3. Development (pengembangan).
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada didalam suatu
pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan
kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas
tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan
b. Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar
c. Analisis pribadi, menekankan Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa. Hasil
analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau
Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah
perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang
memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat
tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan
adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu,
tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan
tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang
tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang
bekerja sendiri.
Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran,
tenaga dan waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan
1. Perencanaan
daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang
lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu
kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain.
Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan
lain sebagainya.
mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja
baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan
ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/ job
menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang
ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah
pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses
seleksi lainnya.
Menurut Cut Zurnali (2010), sebuah organisasi atau perusahaan harus dapat
mencari dan menarik calon karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan
Kontribusi manajemen yang paling penting yang dibutuhkan pada abad ke-21 ini
adalah meningkatkan produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) sekaligus
dihadapi oleh setiap perusahaan atau setiap organisasi, baik organisasi laba
Cut Zurnali (2010) mendefinisikan pekerja pengetahuan atau knowledge worker (K-
sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien sekaligus
ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada era sekarang ini sudah saatnya sebuah
stake holder organisasi tersebut, tidak hanya pada saat ini tapi juga di masa depan.
yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing
serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan
evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan
dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi
yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga
kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan
bermacam-macam jenisnya.
1. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang
pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang
lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi,
perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji.
Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan
karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang
cukup.
5. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja
Pengembangan SDM adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan, agar
b. Perkembangan perusahaan
visi dan misi perusahaan. Betapapun sempurnanya aspek teknologi dan pemasaran,
Secara struktur organisasi bank bjb, Divisi SDM berada di bawah koordinasi
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu aktivitas pada bank bjb untuk
sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Demi mendukung visi & misi di
bank bjb dalam melaksanakan langkah-langkah strategis yang tepat untuk bersaing
di pasar global, maka fungsi SDM dituntut untuk dapat memposisikan perannya di
dalam perusahaan.
Sumber Daya Manusia bank bjb harus menempatkan fungsinya mendukung unit
SDM yang fokus untuk menunjang pencapaian kinerja setiap unit kerja.
Tertib Administrasi : memiliki data-data kepegawaian yang akurat & berguna bagi
segala aktivitas pekerjaan. Budaya perusahaan bank bjb memiliki 14 butir perilaku,
sebagai berikut:
Menjaga citra bank melalui perilaku terpuji & menjunjung tinggi etika
Divisi SDM bank bjb terbagi menjadi 2 grup utama sebagai berikut :
1. Grup Perencanaan & Pengembangan SDM, memiliki tugas utama sebagai berikut :
pengisian jabatan.
Rekruitmen :Melakukan proses seleksi, rekrutmen & penempatan secara efektif
Dalam proses manajemen SDM, Grup Administrasi SDM memiliki tugas utama
sebagai berikut :
melalui HRIS yang mampu mendukung kebutuhan operasional & penetapan kebijakan
bidang SDM.
Kompensasi & Pensiun : Pembayaran hak-hak untuk pegawai baik selama aktif
maupun setelah masa bakti berakhir sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku.
Kesimpulan
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam
rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill
para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan
baik dan benar. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber
daya manusia, ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu
departemen tertentu.
Daftar Pustaka
http://www.bankbjb.co.id/id/3/123/185/Sekilas-Mengenai-Divisi-Sumber-Daya-Manusia.html
http://itaaccounting.blogspot.com/2013/01/arti-pengembangan-sumber-daya-
manusia.html
http://adhielc.blogspot.com/2012/10/makalah-tentang-manajemen-sumber-
daya.html