PAPER
Disusun Oleh :
Ahmad Wakhidatus S 20160210059
Zulfa Adiba 20160210087
Wallid Nur Achsan 20160210115
Raynaldi Alfi S 20160210066
b. Tumbuhan
Di area hutan kampus UGM terdapat berbagai jenis pohon, di antaranya
Meranti merah (shorea leprosula), Miara payung (filicium depiciens),
Ketapang(Terminalia catappa), Glodogan (Polyalthea longifolia), Angsana
(Pterocarpus indicus), Sapu tangan (Maniltoa grandiflora), Kepel (Stelechocarpus
burahol), Sawo kecik (Manilkara kauki), dan Trembesi (Samanea saman). Selain
itu terdapat rumput liar, semak-semak, dan tumbuhan perdu.
Gambar contoh tumbuhan di Hutan Kota UGM
c. Hewan
Terdapat berbagai jenis hewan di Hutan Kampus UGM ini, di antaranya
yaitu burung Cangak abu (Ardea purpurea), Cangak laut (Ardea sumatrana), dan
Kowak malam abu (Nycticorax nycticorak), kupu-kupu, berbagai jenis serangga,
dan hewan lainnya. Sangat disayangkan tidak ada hewan yang bisa kami abadikan
karena keterbatasan alat yang dibawa.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen yang berasal dari lingkungan, atau
bisa dikatakan komponen abiotik lah yang mendukung komponen biotik dapat
melangsungkan kehidupan. Komponen abiotik yang terdapat dan yang berperan di
Hutan Kampus UGM ini di antaranya:
1. Sinar matahari.
2. Suhu udara.
3. Kelembaban.
4. Tanah.
5. Air.
6. Kelembaban udara.
7. Kemasaman tanah.
C. INTERAKSI KOMPONEN
Dalam sebuah ekosistem, terjadi siklus yang akan terus berlangsung.
Maksudnya yaitu energi yang berasal dari matahari mengalir menuju tanaman, yang
berguna untuk pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tersebut nantinya akan
menghasilkan nutrisi yang disimpan dalam hasil produksi masing-masing
tanaman. Komponen biotik dan komponen abiotik saling berinteraksi, dan dari
interaksi tersebut tercipta sebuah keseimbangan di alam. Dan manusia pun terlibat
dalam interaksi tersebut, mengingat Hutan Kampus UGM merupakan hasil karya
manusia, tentunya manusia ikut andil dalam keberlangsungan kehidupan. Berikut
interaksi antar komponen yang terjadi di Hutan Kampus UGM.
1. Interaksi manusia dengan biotik
Interaksi pertama yang paling berperan adalah interaksi manusia dengan
biotik, karena pada dasarnya hutan kota tidak akan terjadi keberlangsungannya
apabila manusia dan komponen biotik tidak saling berinteraksi satu sama lain.
Sebagai contoh dari interaksi keduanya adalah :
a. Memberikan unsur hara sebagai masukan tambahan selain yang didapat dari
alam.
b. Memberikan tambahan pasokan air
c. Melakukan regenerasi tumbuhan yang ada, bahkan menambah tumbuhan
baru.
d. Memberikan makan tambahan untuk burung yang tinggal di hutan kota
supaya bisa berkembang biar dan tetap berada di lingkungan hutan kota.
Semuanya dilakukan untuk menjaga kelangsungan komponen biotik yang
secara tidak langsung akan berpengaruh juga terhadap keberlangsungan
manusia.
2. Interaksi manusia dengan Abiotik
Interaksi selanjutnya yang tidak kalah penting adalah interaksi manusia dan
komponen abiotik, Di mana komponen abiotik secara tidak langsung memberikan
pengaruh yang cukup signifikan, karena komponen abiotik mampu melengkapi apa
yang tidak bisa komponen utama berikan, contohnya dalam penyediaan unsur hara
ataupun cahaya matahari untuk pertumbuhan tanaman hutan kota. Manusia
memiliki keterbatasan dalam menyediakan keduanya, oleh karena itu perlu adanya
dukungan dari komponen abiotik yang memang menyediakan kebutuhan itu.
3. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen biotik yang terdiri dari hewan dan tumbuhan akan berinteraksi
dengan komponen abiotik yang terdiri dari sinar matahari, suhu, tanah, unsur hara.
dari interaksi ini akan tercipta sebuah keseimbangan di lingkungan Hutan Kampus
tersebut. Faktor abiotik merupakan sumber kehidupan bagi keseluruhan komponen
biotik, karena komponen abiotic menyediakan sumber nutrisi untuk biotik,
misalnya unsur hara, cahaya matahari maupun iklim. Interaksinya dalam bentuk
berikut ini.
a. Cahaya matahari membantu tanaman untuk berfotosintetis, sehingga pohon dapat
melangsungkan kehidupannya. Selanjutnya pohon itu menjadi rumah bagi burung-
burung dan bermacam serangga yang ada di Hutan Kampus.
b. Dedaunan dan kotoran burung yang jatuh ke tanah dapat menyuburkan tanah,
dan tanah yang subur akan bagus untuk pohon.
c. Air merupakan kebutuhan makhluk hidup untuk tetap lestari, sehingga air mampu
membuat keberlangsungan ekosistem, karena tumbuhan dan hewan
membutuhkannya.
D. PROFIL HUTAN KOTA UGM
Arboretum berasal dari kata arbor yang berarti pohon, dan retum yang
berarti tempat. Arboretum milik Fakultas Kehutanan UGM terletak di tengah
kawasan bisnis dan pendidikan menimbulkan dampak positif dari keberadaan
Arboretum yaitu sebagai penyerap CO2 guna mengurangi produksi CO2 yang
dapat menyebabkan Global Warming, sebagai objek dalam kepentingan kegiatan
penelitian maupun pendidikan, serta sebagai penyejuk. Manfaat lain dapat
dirasakan seperti peredam kebisingan sarana transportasi dan sumber daya seperti
pupuk, kayu bakar dan lainnya.
Di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, khususnya Fakultas
Kehutanan membentang areal Arboretum seluas 0,9 hektar atau kurang lebih 9000
meter persegi. Hutan ini terletak di sudut perempatan antara Universitas Gadjah
Mada dengan wilayah Jalan Kaliurang Yogyakarta, tepat di depan Selokan
Mataram.