TEKNIK LABORATORIUM I B
Oleh
NIM 130210102101
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I. PENDAHULUAN
Keterangan :
(a) Kawat ketika belum dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit dengan
kawat.
(b) Kawat dialiri arus listrik ke arah selatan maka jarum kompas akan
menyimpang ke arah timur.
(c) Kawat dialiri arus listrik ke arah utara maka jarum kompas akan
menyimpang ke arah barat (Anonim, 2015).
(http://www.scribd.com/doc/218006565/LINTASAN-ELEKTRON#scribd)
Dalam hal ini, kekuatan hanya bertindak adalah gaya magnet
F=q v x B (2.1)
r 02 = ( mq ) 2UB
2 (2.4)
T= ( mq ) 2B (2.7)
Gambar 2.4. Lintasan Spiral dari partikel bermuatan dalam medan magnet.
Arah rotasi tergantung pada tanda muatan. Kecepatan v dapat dipisahkan
menjadi dua komponen ortogonal
Setelah kita tahu masa revolusi, kita dapat menentukan q/m.
Namun, ukuran T agak rumit. Hal ini sama sekali mudah untuk mengukur
l=v p T ,
langkah heliks l=od yang diberikan oleh dan hasil:
q 2 vp
( )m
=
B l (2.8)
v
akan membuat elektron berputar disekitar sumbu. Orbit yang dihasilkan
dari gerakan elektron adalah sebuah helix seperti pada Gambar 1.b,
B
pitch (perjalanan elektron dalam arah induksi magnet antara revolusi-
revolusi) adalah :
2m
h Tv// v//
eB
(2.11)
Dari persamaan (2.11) , diperoleh
e 2
v//
m Bh
(2.12)
h
adalah pitch
Jika elektron-elektron adalah berkas elektron yang diemisikan dari
v v//
titik yang sama mempunyai berbeda tetapi , maka setelah bergerak
sejauh h , mereka difokuskan pada suatu titik. Ini disebut magnetic field
focusing (pem-fokusan medan magnetic), (longitudinal magnetic
focusing).
Elektron-elektron yang diemisikan dari katode dapat diasumsikan
tidak memiliki kecepatan awal. Mereka akan dipercepat melalui tegangan
anoda yang pertama (focusing electrode) dan anoda ke dua (accelerating
v//
electrode) di dalam tabung. Kecepatan longitudinal elektron
bergantung pada tegangan U (berlaku sebagai tegangan akselerasi) yang
di aplikasikan melalui katode terhadap anoda ke dua, yaitu
1 2
mv// eU
2
e
adalah muatan elektron, U adalah tegangan akselerasi (tegangan
antara katode dan anode ke dua) , dan dapat diperoleh
2eU
v//
m
(2.13)
Substitusi Pers (2.13) ke Pers. (2.12) dapat diperoleh
e 8 2U
m h2B2
(2.14)
Tabung oscilloscope ditempati oleh tabung helix yang panjang.
Setelah dihidupkan semua sinar-sinar elektron difokuskan menuju suatu
titik di bawah pengaruh tegangan pem-fokus, sehinggan terdapat bintik
v
terang pada layar. Untuk membuat kecepatan , tegangan 15 volt AC
dipalikasikan pada pelat-pelat defleksi tabung oscilloscope dan elektron-
elektron akan mendapat kecepatan komponen vertical pada batas-batas
tertentu dan sebuah garis lurus terang terbentuk pada layar.
Jika arus I menerobos melalui tabung helix, sebuah induksi
magnetic akan dibangkitan dalam arah tabung helix ini. Di bawah
pengaruh medan magnet, elektron-elektron akan membuat gerakan helix.
v//
Dapat dilihat dari Pers. (2.14) bahwa (juga tegangan akselerasi U)
bervariasi dengan arus I (besar B) dalam tabung helix, pada keadaan ini h
(pitch) sama dengan jarak (l) antara titik defleksi awal ke pelat defleksi y
dan pusat layar. Pada kasus ini bintik terang yang disebut focus utama
(primary focusing) seperti Gambar 2.5 dan Pers. (2.14) ditulis kembali
sebagai:
e 8 2U
m l 2 B2 l 0,148
( m) (2.15)
C/kg (2.16)
N
jumlah lilitan persatuan panjang (lilitan/m), alat ini menggunakan N =
3800 lilitan/m
0 0
konduktivitas magnetic dalam hampa, ( 4 10-7 H/m )
I
arus dalam tabung helix
l
jarak layar terhadap pelat defleksi y
U = tegangan akselerasi
cos( )
= 0,948 (Lambda Scientific Systems, Inc).
2R 2m
T
v eB
=
Persamaan diatas menunjukkan bahwa T adalah bergantung pada
kecepatan elektron, artinya di bawah pengaruh medan listrik seragam,
waktu satu kali rotasi dari satu revolusi untuk elektron-elektron yang
berbeda kecepatan adalah sama, kecuali bahwa elektron dengan kecepatan
lebih besar akan mempunyai jari-jari rotasi yang lebih besar. Ini adalah
landasan teori untuk metode the magnetic focusing (metode fokus
magnetik).
v
Jika terdapat sudut antara kecepatan elektron dengan dengan
B
induksi magnet , kecepatan elektron diuraikan menjadi dua komponen,
v// B v
yaitu kecepatan axial yang parallel dengan dan kecepatan radial
B v//
yang tegak lurus dengan . Kecepatan tetap konstan, artinya elektron
tetap bergerak pada sumbu-nya, sementara akibat pengaruh gaya Lorentz,
v
akan membuat elektron berputar disekitar sumbu.
Jika elektron-elektron adalah berkas elektron yang diemisikan dari
v v//
titik yang sama mempunyai berbeda tetapi , maka setelah bergerak
sejauh h , mereka difokuskan pada suatu titik. Ini disebut magnetic field
focusing (pem-fokusan medan magnetic), (longitudinal magnetic focusing)
(Lambda Scientific Systems, Inc).
N = 3800 lilitan/m
cos( )
= 0,948
L = 0,148 m
Untuk menentukan e/m dengan:
e 8 2U U
2 2 2 2 2 2 2 1014
m l 0 N I cos ( ) 2l N I cos
2 2
Perhitungan:
e U
2 2 2 1014
m 2l N I cos 2
1100
2 2 2 2
.1014
2(0,148) (3800) (1,65) (0,948)
1100
.1014
2(0,021904)(14440000)( 2,7225)(0,898704)
1100
.1014
1547765,574
0,719.1011 C / kg
4.2. Pembahasan
Pada percobaan kali ini kami melakukan suatu percobaan untuk
menentukan muatan spesifik elektron yaitu menentukan rasio muatan dan
massa elektron. Praktikum kali ini saya mengambil rumusan masalah yaitu
untuk mengetahui persamaan akhir muatan spesifik elektron yaitu rasio
e/m.dan untuk mengetahui cara menentukan muatan spesifik elektron yaitu
rasio e/m melalui percobaan.
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui terdapat beberapa
variabel-variabel yang mempengaruhi, diantaranya:
a. Variabel bebas yaitu berupa Arus (I).
b. Variabel terkontrol yaitu tegangan akselerasi (U), jumlah lilitan (N),
cos( )
jarak layar terhadap pelat defleksi y (l) dan
c. Variabel terikat yaitu nilai rasio muatan dan massa elektron (e/m).
Pada percobaan kali ini dilakukan pada sebuah tabung
oscilloscope yang terdiri dari dua pelat logam yang berbeda, yaitu terdiri
dari anoda (positif) dan katoda (negatif). Pertama menyalakan alat
menggunakan sumber arus listrik (ac) sehingga tampak pada layar sebuah
berkas yang panjang berbentuk seperti elips dengan memiliki ujung yang
runcing dan terang. Kemudian menghidupkan tegangan DC dengan
mengatur arus sebesar 1,5 Ampere supaya fokus namun kenyataannya
fokusnya adalah 2,5 Ampere. Setelah itu semua sinar-sinar elektron
difokuskan menuju suatu titik di bawah pengaruh tegangan pem-fokus,
sehingga fokusnya menjadi memendek dan tampak seperti bintik terang
pada layar.
Di dalam tabung oscilloscope terdapat tabung helix yang panjang.
Jika arus I menerobos melalui tabung helix, sebuah induksi magnetik akan
dibangkitan dalam arah tabung helix ini. Di bawah pengaruh medan
magnet, elektron-elektron akan membuat gerakan helix pada keadaan ini h
(pitch) sama dengan jarak (l) antara titik defleksi awal ke pelat defleksi y
dan pusat layar, sehingga terlihat bintik terang pada layar, ini disebut
dengan focus Utama (primary focusing).
Untuk mengetahui persamaan akhir muatan spesifik elektron yaitu
rasio e/m adalah dengan meninjau kasus bintik terang yang disebut focus
e 8 2U
m l 2B2
utama (primary focusing), dari kasus tersebut diperoleh
l 0,148
( m ). Medan magnet dalam sebuah tabung helix dihitung
berdasarkan rumus untuk sebuah tabung helix gulungan berlapis-lapis
(cos( 1 ) cos( 2 ))
B 0 NI
2
yaitu Di pusat tabung helix besar medan
.
B 0 NI cos( )
magnet diperoleh sebesar , sehingga persamaan rasio e/m
Persamaan rasio e/m adalah
e 8 2U U
2 2 2 2 2 2 2 1014
m l 0 N I cos ( ) 2l N I cos2
2
0 0
lilitan/m, konduktivitas magnetik dalam hampa, ( 4 10-7
adalah
I
H/m ), adalah arus dalam tabung helix yang akan diukur, l adalah jarak
cos( )
= tegangan akselerasi yang akan diukur, dan yang memiliki besar
0,948.
Untuk mengetahui cara menentukan muatan spesifik elektron yaitu
rasio e/m dapat ditentukan dengan menggunakan polarisasi, kami
mengulang sebanyak dua kali dalam mengukur arus yaitu mengukur I 1 dan
I2. Pertama arus diatur sebesar 1,5 Ampere diperoleh arus I 1=1,2 Ampere
dan Tegangan akselerasi (U) = 1100 Volt. Kedua arus diatur sebesar 2,5
Ampere diperoleh arus I2=2,1 Ampere dan Tegangan akselerasi (U) = 1100
Volt. Sehingga dari nilai I1 dan I2 didapat nilai rata-rata sebesar 1,65
Ampere (nilai rata-rata dihitung menggunakan rumus
I 1 + I 2 1,2+2,1
I= = =1,65 A . Dengan menggunakan rumus
2 2
e 8 2U U
2 2 2 2 1014
m l 0 N I cos ( ) 2l N I cos
2 2 2 2 2
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1. Persamaan rasio e/m adalah
e 8 2U U
2 2 2 2 2 2 2 1014
m l 0 N I cos ( ) 2l N I cos
2 2
C/kg.
5.1.2. Rasio atau perbandingan muatan dan massa elektron ditentukan melalui
percobaan dengan menggunakan polarisasi dengan cara mengulang
sebanyak dua kali dalam mengukur arus yaitu mengukur I1 dan I2 setelah
dihitung manual dengan menggunakan rumus e/m sehingga diperoleh nilai
(e/m) = 0,719.1011 C/kg.
5.2. Saran
Seharusnya alat yang digunakan untuk praktikum supaya
diperbanyak lagi agar kami para mahasiswa dapat melakukan praktikum
secara mandiri dan dapat mengerti dengan mudah apa yang sedang
dipraktikumkan. Jika alatnya hanya satu, mungkin mahasiswa yang berada
didekat alat saja yang dapat mengerti apa yang sedang dipraktikumkan
namun mahasiswa yang berada dibelakang pasti kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA