Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN IV
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS :D
FAKUKTAS FARMASI
KENDARI
2017
PERCOBAAN IV
ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH (CAMELIA SINENSIS L.)
A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan konsep dan jenis ekstraksi yaitu ekstraksi padat-cair, cair-cair,
dan asam basa serta terampil dalam melakukan teknik ekstraksi.
2. Mengetahui karakteristik alkaloid dan yang terkandung dalam teh.
B. Landasan Teori
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji
kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman
penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gr/gmol dengan rumus kimia
C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek
langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada
adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung,
serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat
tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia) (1).
Alkaloid adalah basa organik yang mengandung amina sekunder, tersier
atau siklik. Diperkirakan ada 5500 alkaloid telah diketahui, dan alkaloid
merupakan golongan senyawa metabolit sekunder terbesar dari tanaman,
Tidak ada satupun definisi yang memuaskan tentang alkaloid, tetapi alkaloid
umumnya mencakup senyawasenyawa bersifat basa yang mengandung satu
atau lebih atom nitrogen, biasanya sebagai bagian dari sistem siklik. Secara
kimia, alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari senyawa-
senyawa yang sederhana seperti coniiene sampai ke struktur pentasiklik
strychnine. Banyak alkaloid adalah terpenoid di alam dan beberapa adalah
steroid. Lainnya adalah senyawa-senyawa aromatik, contohnya colchicine (2).
Metode isolasi merupakan teknik pemisahan suatu komponen dari
campuran yang lebih kompleks. Dasar dari teknik pemisahan ini adalah
perbandingan sifat partisi komponen terhadap adsorbennya. Komponen kimia
dapat diisolasi dengan cara ekstraksi dan fraksinasi, dengan memisahkan
komponen tersebut berdasarkan kelarutannya dalam pelarut tertentu. Hasil
pemisahan dimurnikan kembali untuk menghilangkan pengotor yang masih
ikut tercampur (3).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat
atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis
yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur
secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil,
atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (4).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Corong
c. Corong pisah
d. Erlenmeyer
e. Gelas kimia
f. Gelas ukur
g. Hot plate
h. Pipet tetes
2. Bahan
a. Aluminium Foil
b. Aseton
c. Aquadest
d. Diklorometan
e. Kalsium klorida anhidrat
f. Kertas saring
g. N-heksan
h. Natrium karbonat
i. Serbuk simplisia daun teh (Camellia folium)
j.
D. PROSEDUR KERJA
Ditimbang sebanyak 20 g
Ditimbang Na Karbonat 4 g
Dimasukkan kedua bahan dalam erlenmeyer
Ditambahkan 225 ml air mendidih dan biarkan selama 7 menit
Dekantasi campuran ke erlenmeyer lain
Ditambahkan 50 ml air panas pada residu hasil dekantasi dan dekantasi
kembali
Didihkan air berisi daun teh selama 20 menit untuk mengekstrak sisa-sisa
kafein yang mungkin ada lalu dekantasi ekstraknya
Gabungkan semua ekstrak yang diperoleh
Ekstrak
Fraksi Diklorometan
Hasil Pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
Penimbangan serbuksi
mplisia daun teh dan Na
Campuran I
Karbonat dan dimasukkan
dalam erlenmeyer
Dekantasi campuran ke
Ekstrak pekat
labu erlenmeyer lain
Pemisahan fraksi
diklorometan (lapisan Fraksi diklorometan
bawah)
Fraksi diklorometan
Fraksi diklorometan
ditambahkan kalsium
yang lebih jernih
karbonat anhidrat
Rekristalisasi dengan
Kristal terlarut
aseton
DAFTAR PUSTAKA