Abstrak
Albert Frederik Aalbers adalah arsitek berkebangsaan Belanda yang berpraktek di Bandung pada
tahun 1930 sampai 1946. Dari kajian awal yang dilakukan mengenai A.F Aalbers didapatkan
bahwa belum pernah ditemukan adanya penelitian mengenai karakter arsitektur Aalbers dan
banyak bangunan karya Aalbers di Bandung yang hancur atau berubah tanpa ada dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pola dan keteraturan penggunaan elemen pada eksterior
kompleks bangunan privat karya Aalbers, sehingga didapatkan kesamaan design constraints,
atau prinsip perancangan yang diterapkan pada perancangan kompleks bangunan privat di
Bandung. Data primer dibatasi pada bentuk bangunan dan fasade sebagai elemen dari karakter
visual eksterior. Data yang diambil adalah setting bangunan, bentuk dasar bangunan, elemen
kurva pada massa bangunan, dan elemen fasade yang terdiri dari elemen horizontal dan vertikal.
Analisis dilakukan dengan menyusun objek-objek penelitian yang telah dikumpulkan untuk
kemudian dicari pola dan kesamaannya, sehingga dapat dilihat rumusan karakter yang ada pada
perancangan setiap kelompok bangunan. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa kompleks
bangunan privat karya Aalbers memiliki elemen-elemen visual yang setipe pada satu kompleks.
Elemen-elemen tersebut bervariasi pada kompleks yang berbeda.
Pendahuluan
Albert Frederik Aalbers dikenal sebagai arsitek membuka perkebunan di sekitar Bandung
berkebangsaan Belanda yang bekerja di (Siregar, 1990).
Bandung pada periode tahun 1930 sampai
1946. Bandung terletak di antara pegunungan Sejak awal tahun 1900-an, banyak insinyur
dan berada di dataran tinggi sehingga memliki bangunan dan arsitek yang datang ke
suhu yang lebih rendah dibanding kota-kota Bandung. Pada awalnya, para insinyur
pelabuhan seperti Batavia dan Surabaya. Pada bangunan yang datang merupakan pegawai
awalnya perusahaan dagang Belanda, VOC pemerintah kolonial. Bangunan yang dibuat
melihat potensi Bandung sebagai tempat yang juga merupakan bangunan-bangunan
sangat bagus untuk perkebunan. Sejak saat pemerintah seperti markas militer, kantor
itu banyak pihak swasta yang datang untuk pemerintahan dan bangunan-bangunan
penunjang terbentuknya pemerintah lokal.
Sejak tahun 1921, arsitek Belanda yang sebagai bangunan karya Aalbers, tetapi hal ini
datang adalah para arsitek yang bekerja untuk menunjukkan bahwa diperlukan adanya
pengusaha-pengusaha swasta (Roosmalen, penelitian ilmiah mengenai karya arsitektur
2002). Aalbers pindah ke kota Bandung dan Aalbers sehingga proses identifikasi bangunan
memulai biro arsiteknya dengan temannya Rijk karya Aalbers memiliki dasar ilmiah yang jelas.
Arijan De Waal pada tahun 1930 (Boersma, Karakter perancangan Aalbers menunjukkan
2000). banyak variasi dan masih sulit untuk
diidentifikasi, selain itu banyak pendapat yang
Cor Passchier, seorang peneliti arsitektur berbeda mengenai karakter bangunan karya
kolonial Indonesia mengatakan bahwa Aalbers Aalbers, oleh karena itu yang menjadi
adalah salah satu arsitek paling berbakat di permasalahan utama adalah mengetahui
masanya dan Aalbers menggunakan gaya karakter bangunan karya Aalbers. Ada tiga
Arsitektur Modern dalam karya-karyanya, tahap untuk mengidentifikasi visual karakter
tetapi tetap bisa merespon iklim tropis di dari bangunan (Nelson, 1988)iii. Penelitian ini
Indonesia (Passchier, 2008). Penyataan ini merupakan tahap pertama untuk
masih dapat diperdebatkan karena tidak ada mengidentifikasi bangunan yaitu overall visual
penelitian akademis dibelakangnya. Data dan aspect dengan pengamatan dari ekterior
arsip original karya Aalbers di Bandung tidak bangunan.
mudah didapatkan karena sudah banyak yang
hancur. Pada tahun 1942, ketika Hindia Karakter Visual
Belanda berada di bawah pendudukan Jepang,
Aalbers ditangkap dan dimasukkan ke dalam Pengertian karakter visual dapat dijabarkan
kamp pengasingan di Cimahi dan kemudian dari arti kata karakteriv dan visualv. Karakter
dipindahkan ke Batavia (Tellander, 1993). dapat diartikan sebagai salah satu atribut atau
fitur yang membentuk dan membedakan
Tidak banyak referensi yang ditemukan sebuah individu dari individu lainnya,
mengenai Aalbers. Daftar karya Aalbers yang membedakan sebuah kelompok dengan
paling lengkap saat ini adalah buku karya kelompok lainnya. Karakter bisa dipahami
Boersma yang diterbitkan oleh BONASi. Selain sebagai satu atau sejumlah ciri khas yang
itu terdapat pula tesis mengenai sejarah terdapat pada individu atau kelompok tertentu
kehidupan Aalbers sebagai seorang arsitek yang dapat digunakan untuk membedakan
modernis oleh Marlise Tellander (1993). Dari individu atau kelompok tersebut dari individu
kedua referensi tersebut belum ditemukan atau kelompok lainnya. Dalam konteks
adanya penelitian akademis terkait karya penelitian ini, karakter visual arsitektur dapat
arsitektur Aalbers, oleh karena itu belum dipahami sebagai ciri khas bangunan yang
diketahui signifikasi arsitektur karya-karya dapat dilihat dan membedakan sekelompok
Aalbers. bangunan karya Aalbers dengan kelompok
bangunan lainnya.
Selama 16 tahun masa kerjanya di Bandung,
Aalbers merancang sekitar 75ii buah bangunan. Karakter visual dari sebuah lingkungan terdiri
Dari daftar bangunan kolonial yang dari elemen-elemen visual. Menurut Motloch
dikeluarkan oleh Bandung Heritage tahun (1991), terdapat lima elemen visual; (1) point
1997, 26 bangunan yang tercatat sebagai (titik), (2) line (garis), (3) form (bentuk), (4)
karya Aalbers di Bandung dan 7 bangunan color (warna), dan (5) texture (tekstur).
diantaranya tidak sesuai dengan data BONAS. Kombinasi dan keteraturan dari kelima elemen
Tidak ada keterangan tertulis mengapa ini menciptakan prinsip-prinsip visual, yaitu (1)
ketujuh bangunan tersebut diidentifikasi unity (kesatuan), (2) rhythm (ritme), (3)
Penelitian ini merupakan penelitian awal yang semua penelitian tersebut membuat klasifikasi
dilakukan untuk mencari karakter perancangan arsitektur pada arsitektur kolonial, baik
A.F Aalbers. Penelitian ini bertujuan untuk berdasarkan waktu, style bangunan, lokasi dan
mencari pola dan keteraturan elemen pada sebagainya. Hasil klasifikasi tersebut
eksterior kompleks bangunan privat karya digunakan untuk menentukan posisi A.F
Aalbers di Bandung. Dengan mencari pola dan Aalbers dalam sejarah arsitektur kolonial
keteraturan elemen pada eksterior bangunan, Indonesia.
diharapkan bisa didapatkan kesamaan design
constraints, atau prinsip perancangan yang Penelitian ini mengambil sudut pandang yang
diterapkan Aalbers pada perancangan setiap
sama dengan penelitian Chan C S, (1992),
kelompok bangunan.
Exploring Individual Style through Wrights
Designs. Penelitian ini dimaksudkan untuk
Data primer akan dibatasi pada bentuk
mencari karakter dari beberapa produk yang
bangunan dan fasade yang merupakan elemen
dibuat oleh para desainer. Dalam penelitian
dari karakter visual eksterior. Data yang akan
diambil adalah setting bangunan, bentuk dasar, ini, style seorang desainer diintrepretasikan
dan elemen horizontal, vertikal dan kurva pada dari benda-benda hasil rancangannya dan dari
fasade bangunan. Semua data teks yang bisa proses desain yang dilakukannya. Objek
didapatkan sehubungan dengan Aalbers, dan penelitian ini adalah beberapa bangunan
sejarah pembangunan di kota Bandung karya-karya Frank Lloyd Wright. Beberapa
menjadi data pendukung dalam penelitian ini. bangunan karya Wright dianalisis, lalu
disimpulkan bahwa style dari seorang arsitek
Penelitian ini akan menggunakan data fisik dapat diidentifikasi dari banyaknya
bangunan karya Aalbers sebagai data primer pengulangan elemen arsitektural pada
dan literatur sebagai data pendukung. Analisis bangunan. Hal ini disebabkan oleh adanya
yang dilakukan dibatasi pada pencarian pola replikasi dari kesamaan design constraints,
perancangan pada data fisik bangunan tanpa prinsip, metode, dan urutan yang sama yang
membandingkan hasil analisis dengan karakter dilakukan dalam proses desain.
arsitektur lainnya, baik karakter visual
arsitektur Eropa maupun karakter visual Metode
arsitektur kolonial yang sejaman.
Metode Pengumpulan Data
Posisi Penelitian terhadap Penelitian
Sebelumnya Data bangunan karya Aalbers didapatkan dari
daftar yang dibuat oleh Boersma (2000) yang
Penelitian ini adalah penelitian mengenai memuat nama bangunan, tahun konstruksi
sejarah sosok A.F Aalbers, namun dari sudut dan lokasi. Dalam beberapa keterangan
pandang yang berbeda yaitu arsitektur. Hasil bangunan, dicantumkan pula kondisi terakhir
analisis dari penelitian ini diharapkan akan bangunan tersebut, misalnya sudah
menambah pengetahuan mengenai sosok A.F dihancurkan atau sudah berubah fungsi. Data
Aalbers dan karya-karyanya. bangunan yang diambil sebagai objek
penelitian adalah bentuk asli bangunan. Jika
Penelitian mengenai sejarah arsitektur dan bentuk bangunan di lapangan sudah berubah,
perkembangan kota di masa Hindia Belanda, maka harus dikonfirmasi dengan gambar asli
seperti penelitian Nix (1949), Roosmalen atau foto lama yang ada.
(2002), dan Siregar (1990) digunakan sebagai
dasar sejarah untuk penelitian ini. Hampir
cukup untuk menentukan bentuk dasar ketiga dihaluskan bagian sudutnya, sedangkan kurva
bangunan. Diasumsikan sudah banyak terjadi pada bagian teritisan meruncing di sudut.
perubahan pada massa bangunan, terutama di Dinding dengan elemen kurva dibuat tebal
bagian belakang bangunan, dan diperlukan sehingga membuat efek yang berat (Gambar
penelurusan lebih lanjut untuk menentukan 3).
massa asli bangunan dan massa tambahan.
Temuan
Ketiga bangunan ini terletak di lahan deret
dan jika dilihat dari identifikasi elemen,
diketahui bahwa ketiga bangunan ini identik,
setidaknya untuk bagian depan bangunan
Villa di Jl. Dago Villa di Jl. Dago Villa di Jl. Dago
yang tidak banyak direnovasi.
no. 111 no. 113 no. 115
(PrVilLo-01) (PrVilLo-02) (PrVilLo-03)
Villas (Kompleks Villa) di Jalan Pager
Gambar 3. Identifikasi elemen kurva pada perspektif Gunung
De Locomotiven
Sumber : Hasil analisis, 2011
Kompleks Villa di Jalan Pager Gunung
merupakan kelompok rumah yang terdiri dari
Elemen Tampak dua belas Villa yang dibangun atas permintaan
Dari ketiga elemen bangunan yang W.H Hoogland. Saat ini, hanya ada sembilan
teridentifikasi pada bangunan ini, elemen yang bangunan yang masih tersisa. Bangunan
paling dominan pada fasade bangunan adalah bangunan tersebut diletakkan terbagi dua dan
elemen kurva dan elemen horizontal. Bagian berhadap-hadapan pada satu ruas Jalan
balkon dan teritisan bangunan merupakan (Gambar IV.9).
elemen horizontal yang dominan. Balkon dan
teritisan tebal dan membentang di sepanjang
fasade bangunan, mendominasi dan membagi
fasade bangunan sehingga terbagi empat
bagian (Gambar 2). Elemen vertikal berupa
kolom digunakan sebagai penyeimbang bentuk
bangunan yang menahan berat dari balkon
dan teritisan yang menjulang keluar cukup
jauh dari dinding (Gambar 3).
Villa di Jl. Dipati Ukur no. 5 Villa di Jl. Dipati Ukur no. Woonhuizen di Jalan Prabudimuntur
(PrVilDu-01) 7
(PrVilDu-02)
Woonhuizen Prabudimuntur tercatat
Gambar 10. Identifikasi elemen horizontal pada
tampak Villa di Jl. Dipati Ukur merupakan kompleks yang terdiri dari lima
Sumber: Hasil analisis, 2011 bangunan yang terletak berderet di sebelah
selatan Jalan Prabudimuntur. Saat ini hanya
empat rumah yang masih ada (Gambar 13).
Villa di Jl. Dipati Ukur no. 5 Villa di Jl. Dipati Ukur no.
(PrVilDu-01) 7
(PrVilDu-02)
Gambar 11. Identifikasi elemen vertikal pada
tampak Villa di Jl. Dipati Ukur
Woonhuizen Jl.Prabudimuntur
No. 22 No. 20 No. 16 No. 14
(PrWoPb- (PrWoPb- (PrWoPb- (PrWoPb-
04) 03) 02) 01)
Gambar 15. Identifikasi elemen vertikal pada
Gambar 13. Lokasi dan setting kompleks tampak
Woonhuizen Prabudimuntur Sumber: Hasil analisis, 2011
Sumber: Hasil analisis, 2011
Bentuk dasar pada bangunan ini pada
Seluruh bangunan pada kompleks Woonhuizen
dasarnya sama, yaitu persegi panjang, yang
Prabudimuntur memiliki bentuk dasar yang
memiliki variasi pada arah pintu masuk, letak
sama. Keempat bangunan ini sudah
dinding depan dan letak serta jumlah kolom.
mengalami banyak renovasi terutama dengan
adanya penambahan bangunan. Dari gambar
diasumsikan bahwa, pada rancangan aslinya, Karakter Visual Kompleks Bangunan
keempat bangunan tersebut diletakkan di Privat Karya Aalbers
tengah kavling dan tidak saling berhimpitan
dengan bangunan di samping-sampingnya. Pada semua kompleks bangunan privat
Penambahan massa di bagian belakang dan memiliki satu tipe bentuk atap dalam satu
samping bangunan menyebabkan letak kompleks, kecuali untuk kedua rumah yang
bangunan berhimpitan dengan bangunan lain ada di Jalan Dipati Ukur yang masing-masing
di samping-sampingnya (Gambar 14). bentuk atapnya berbeda. (PrVilDu01 beratap
limas, sedangkan PrVilDu02 beratap perisai +
kurva).
Jalan Prabudimuntur) tidak memiliki unsur dari kontraktor atau kliennya. Pada kasus
vertikal yang sama (sebagian rumah memiliki kompleks villa di Jalan Dago, ketiga bangunan
unsur vertikal sebagian tidak). Semua tersebut dibuat identik. Bangunan dibuat
kompleks bangunan privat memiliki elemen dalam waktu bersamaan (1936) untuk dihuni
horizontal yang sama dalam satu kompleks, oleh W.H Hoogland sendiri, dan kemudian dua
kecuali pada kompleks woonhuis di Jalan unit lainnya dijual.
Prabudimuntur yang semua rumahnya tidak
memiliki elemen horizontal.
Saran
Bentuk atap, elemen kurva, elemen-elemen Empat dari sepuluh kompleks bangunan privat
vertikal dan horizontal pada fasade-fasade yang dirancang Aalbers merupakan proyek
bangunan memiliki peran yang kuat untuk yang berasal dari W.H Hoogland, direktur
membentuk karakter bangunan. Keempat
DENIS Bank yang juga memiliki usaha
aspek ini digunakan sebagai penanda utama
kontraktor Sadangsari. Empat kompleks
bahwa bangunan-bangunan ini dibangun
bangunan privat yang dibangun Aalbers
dalam sebuah kompleks yang sama. Dari
diduga merupakan fenomena yang terjadi
empat bangunan privat yang dianalis dalam
sehubungan dengan bisnis kontraktor tersebut.
tulisan ini hanya tiga villa yang secara tertulis
Setelah meminta Aalbers merancang DENIS
dinyatakan identik, tetapi dari tiga kompleks
lainnya tidak ditemukan satu rumah pun yang Bank, W.H Hoogland sering mempercayakan
identik meskipun mirip. Misalnya pada proyek-proyek lainnya kepada Aalbers,
kompleks villa di Jalan Pager Gunung, dari 12 termasuk proyek pembangunan kompleks
rumah yang dirancang, meskipun fasadenya bangunan privat. Berdasarkan fakta-fakta
dibuat mirip, tetapi layout dan luas rumah tersebut diatas, ditemukan suatu
berbeda-beda. Jadi bisa disimpulkan bahwa kecenderungan Aalbers dan keterkaitannya
semua rumah tersebut dirancang satu demi dengan nama W.H Hoogland. Untuk penelitian
satu. selanjutnya keterkaitan ini perlu untuk
dipelajari lebih dalam.
Dari empat kompleks rumah tinggal yang
dibangun Aalbers, diketahui bahwa semua Penelitian ini merupakan studi awal mengenai
rumah yang ada pada sebuah kompleks rumah karakter visual karya A.F Aalbers. Oleh karena
tinggal yang sama mempunyai satu tipe yang itu, bisa dilakukan penelitian lanjutan
sama tetapi dengan tingkat variasi yang mengenai arsitektur karya Aalbers yang masih
berbeda. Kompleks villa di Jalan Dago identik bisa dilakukan. Hasil dari penelitian ini hanya
tanpa variasi. Kompleks villa di Jalan Pager menganalisis karakter bangunan rumah tinggal
Gunung terdiri dari rumah-rumah satu tipe.
karya Aalbers tanpa mengaitkan karakter
dengan variasi pada bentuk bangunan, jumlah
tersebut dengan gerakan arsitektur tertentu.
segmen pada fasade, dan bentuk atap.
Dari kajian literatur diketahui bahwa beberapa
Adapun kompleks woonhuis di Prabudimuntur
gerakan arsitektur modern Eropa disebutkan
menekankan tipe bangunan pada bentuk atap
sangat mempengaruhi perancangan Aalbers.
dan gable saja, dan pada tingkat variasi yang
Pada penelitian lanjutan diharapkan
terakhir adalah kompleks villa di Jalan Dipati
Ukur yang hanya mempunyai kesamaan pada pernyataan tersebut dapat diklarifikasi dengan
elemen kurva dan elemen horizontal. menganalisis lebih jauh adanya pengaruh
gerakan-gerakan arsitektur tersebut pada
Variasi pada sebuah kompleks bangunan karya-karya Aalbers. Hasil penelitian ini juga
privat diasumsikan terjadi karena kebijakan
Catatan Kaki
i
Stichting BONAS : De Stichting Bibliografien en
Oeuvrelijsten Nederlandse Architecten en
Stedebouwkundigen : Institusi yang mencatat
nama-nama Arsitek dan Perencana Kota Belanda
dan karya-karyanya di seluruh dunia. Institusi ini
didirikan tahun 1994 dan sudah mengarsipkan
literatur mengenai biografi para desainer Belanda
dan karyanya yang muncul tahun 1790. Beberapa
arsipnya diterbitkan menjadi buku, dan sebagian
arsip yang berupa data digital dapat diakses bebas.
(www.bonas.nl)
ii
Didata dan dijumlahkan berdasarkan buku A.F
Aalbers (1897-1961) Ondogmatisch modernist in
een koloniale samenleving, karya Dorothee C.
Segaar-Hweler dan Tjeerd Boersma (2000).
Jumlahnya masih berupa perkiraan karena beberapa
bangunan yang hancur tidak diketahui jumlahnya.
iii
Tiga tahap untuk mengidentifikasi visual karakter
dari bangunan: (1) Overall Visual Aspect, (2) Visual
Character at Close Range, (3) Interior Spaces,
Features and Finishes. Pada tahap awal, overall
visual aspect, pengamatan dilakukan dari jarak yang
cukup untuk melihat ekterior bangunan secara utuh.
iv
Character: the particular combination of features
and qualities that makes a thing or place different
from all others (Longman English Dictionary online)
v
Relating to seeing; something such as a picture or
the part of a film, video etc that you can see.
(Longman English Dictionary online)