1
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
2
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
Nilai nominal obligasi Rp. 10.000.000
Harga perolehan obligasi Rp. 9.024.000
Disagio obligasi Rp. 976.000
Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A
Sampai dengan 1 april 199F) 61 bulan
Amortisasi disagio per bulan
(Rp. 976.000 : 61) Rp. 16.000
Amortisasi disagio per lembar obligasi
Per bulan (Rp.16.000 : 100) Rp. 160
Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi
adalah: 10 x Rp 160.000 = Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat
untuk mencatat amortisasi disagio adalah sebagai berikut :
(D) investasi dalam obligasi 160.000
(K) Pendapatan bunga 160.000
Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun,
maka pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp.
10.000.000. jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali
oleh perusahaan yang mengeluarkannya.
3
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
Pembelian saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut
harga perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga kurs
ditambah dengan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.
Dalam jual beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:
1. Harga Nominal yaitu nilai surat berharga yang tertera diatas surat berharga.
2. Harga kurs adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs adalah
harga jual atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek. Persen kurs ada 3
tingkat yakni :
a. Kurs @ pari artinya kurs 100% dimana harga beli surat berharga di bursa efek
sama dengan nilai nominal surat berharga.
b. Kurs diatas pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat
berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
c. Kurs dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat
berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominal.
Biaya-biaya pada jual/beli beli surat berharga berupa :
a. Biaya provisi adalah upah perantara adalah upah perantara yang melakukan transaksi
jual atau beli surat berharga. Karena tidak emua orang yang berkepentingan dapat
masuk ke bursa efek, sehingga harus menyuruh perantara seperti komisioner dan
makelar, dan mereka harus diberi upah yang disebut provisi atau komisi.
b. Materai yang akan dibubuhkan pada akte surat berharga.
Kedua biaya tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga menjadi unsur harga
pokok surat berharga.
Kesimpulan harga perolehan surat bergarga terdiri dari :
HARGA POKOK + BIAYA_BIAYA PEMBELIAN
Jurnal yang akan dibuat pada waktu membeli saham adalah :
Surat Berharga Rp xxx
Kas Rp xxx
Contoh soal :
Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per lembar @ Rp 100.000
dengan kurs 80% provisi dan materai Rp 750.000.
Jawab :
Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp 50.000.000
4
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
Contoh :
Dijual 300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar @ Rp 100.000 dengan kurs
100%. Biaya provisi danh materai Rp 600.000. saham-saham persebut pernah dibeli
dengan harga perolehan Rp 105.000 per lembar.
5
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
Jawab :
Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000
Harga Kurs 100% x Rp 30.000.000 =Rp 30.000.000
Provisi dan Materai ..(=Rp 600.000)
Diterima per kas . =Rp 29.400.000
Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp 105.00.(=Rp 31.500.000)
Rugi Penjualan Saham =Rp 2.100.000
Jurnal :
Kas Rp 29.400.000
Rugi Penjualan Saham Rp 2.100.000
Surat-surat berharga Rp 31.500.000
3. Pelaporan Investasi Jangka Pendek dalam Laporan Keuangan
Kas, aktiva yang paling likuid, di cantumkan pertama dalam bagian aktiva lancar di
neraca. Semua kas yang tidak dibatasi penggunaannya, baik yang berada didalam
perusahaan (termasuk kas kecil) maupun disimpan di lembaga-lembaga keuangan,
disajikan sebagai suatu perkiraan denagan nama kas.
Surat berharga ekuitas biasanya di urutkan setelah kas dalam hal likuiditas dan harus
di cantumkan dalam bagian aktiva lancar di neraca (dengan asumsi surat-surat itu di
miliki sebagai investasi sementara), segera setelah kas. Surat berharga ekuitas yang di
miliki untuk tujuan-tujuan selain likuiditas dan investasi sementara tidak boleh
diklaifikasikan sebagai aktiva lancar. Harga pokok dan harga pasar gabungan surat
berharga ekuitas harus di ungkapkan di dalam tubuh laporan keuangan atau di dalam
catatan-catatan yang menyertai setiap tanggal neraca. Jika neraca yang
diklasifikasikan di sajikan, harga pokok gabungan dan nilai pasar gabungan harus di
ungkapkan,di pisahkan antara aktiva lancar dan tak lancar.
Di samping itu, untuk neraca periode terakhir, di wajibkan adanya pengungkapan
tentang :
1. Keuntungan bruto yang belum di realisasi
2. Kerugian bruto yang belum di realisasi
6
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
Untuk setiap periode yang di sajikan laporan rugi labanya, harus ada pengungkapan
yang bertalian dengan surat berharga ekuitas, yaitu tentng :
1. Keuntungan atau kerugian netto yang sudah di realisasi yang termasuk dalam laba
bersih
2. Dasar penentuan harga pokok yang di pakai dalam menghitung keuntungan atau
kerugian yang di realisasi
3. Perubahan penyisihan penilaian yang termasuk dalam laba bersih
Lebih jauh lagi, keuntungan dan kerugian netto yang sudah di realisasikan dan belum
di realisasikan yang jumlahnya signifikan, yang timbul setelah tanggal laporan
keuangan, tetapi sebelum laporan diterbitkan, dan yang dapat diterapkan pada surat
berharga ekuitas dalam portofolio pada tanggal neraca yang paling mutakhir harus di
ungkapkan.
Contoh :
NERACA
31 desember
1991 1990
Aktiva lancar
Surat berharga ekuitas di catat dengan harga terendah
Antara harga pokok dan harga pasar
Rp100 Rp500
PERHITUNGAN LABA
7
Nama Anggota Kelompok 3:
Alfian Nurwanto Putra (1607531056) Absen 13
Ni Putu Arlita Ekayanti (1607531069) Absen 22
Ni Luh Ratna Pradnya Maitriyadewi (1607531074) Absen 25
DAFTAR PUSTAKA
Keiso, D.E, Weigandt, J.J. dan Warfield, T.D. Intermediete Accounting. Edisi IFRS.
John Wiley & Son, Inc, (Edisi 12 bahasa Indonesia)