Tim Koordinasi Penulisan Visi Pembangunan Indonesia Tahun 2045 dan 2085
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
09 September 2016
Pendahuluan
Latar Belakang
1945
100 Tahun
Indonesia
Merdeka 2085
2045
2025
3
STRUKTUR TIM KOORDINASI DI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
POKJA Koordinator: Diani Sadiawati
POLHUKHANKAM Wk. Koordinator: Wariki Sutikno
Anggota: 13 orang
PENGELOMPOKAN MATERI
POLHUKHANKAM
5
Alternatif Outline
Diputuskan pada Tingkat Menteri
Rangkuman Hasil Exercise Skenario Economic Growth Path Skenario Laju Pertumbuhan Ekonomi
2011-2015 2016-45 2045-2085 2016-2085
Pertumbuhan Ekonomi (persen) 5,5 6,4 3,8 4,9
7,00 7,00
Urutan PDB Dunia (akhir periode) 16 5 4 4 6,50 6,50
PDB per kapita (USD) (akhir periode) 3377 29000 193022 6,00
5,55 5,50
Inflasi (persen) 5,4 3,5 2,7 3,1 6,00 6,00
5,00
4,50
Laju Pertumbuhan Penduduk (persen) 0,71 0,03 0,32 4,00
5,00 5,00
Investasi 3,50
3,00
- Total (Rp triliun) 15.594 831.542 9.526.125 4,00 4,00
2,50
2,00
- Share thd PDB (persen) (akhir periode) 32,5 36,5 17,0 3,00 3,00
2,50 2,50
- Laju pertumbuhan (rata-rata tahunan) 6,9 6,7 1,7 3,8 2,00 2,00 2,00 2,00
Ekspor
- Share thd PDB (persen) (akhir periode) 22,3 33,0 25,0
- Laju pertumbuhan (rata-rata tahunan) 5,4 9,1 3,7 6,0
5
-2
-2
-3
-3
-4
-4
-5
-5
-6
-6
-7
-7
-8
-8
16
20
26
31
36
41
46
51
56
61
66
71
76
81
Industri
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
- Share thd PDB (persen) (akhir periode) 20,8 35,2 26,3 Target Baseline
8
Distribusi PDB Sisi Pengeluaran
2025
2030
2035
2040
2045
2050
2055
2060
2065
2070
2075
2080
2085
Kebutuhan investasi Indonesia selama periode 2016
Konsumsi RT Investasi Ekspor
2045 diperkirakan sebesar Rp 832 ribu triliun dan periode
2046 2085 diperkirakan sebesar Rp 9,5 juta triliun
9
Distribusi PDB Sisi Produksi
60,0
Peranan sektor manufaktur terhadap PDB akan didorong
50,0 semakin besar.
40,0 Peranan industri manufaktur pada tahun 2045
30,0 diperkirakan meningkat menjadi 35,2 persen dan pada
tahun 2085 turun menjadi 28,8 persen.
20,0
Industri ditargetkan tumbuh rata-rata 8,1 persen per tahun
10,0 dalam kurun waktu 2016 2045 dan rata-rata 3,0 persen
-
per tahun dalam kurun waktu 2046 2085
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050
2055
2060
2065
2070
2075
2080
2085
Pertanian Manufaktur Jasa-Jasa
10
Perkembangan PDB per Kapita
Target Baseline
Rank Negara 2035 Rank Negara 2045 Rank Negara 2085
193.022
1 China 42.034 1 China 67.837 1 China 203.638
2 USA 39.589 2 USA 54.843 2 USA 159.608
167.058 3 India 10.241 3 India 18.549 3 India 80.953
141.318
4 Jepang 7.664 4 Inggris 9.432 4 Indonesia (Target) 62.082
5 Jerman 7.181 5 Indonesia (Target) 9.221 5 Inggris 32.754
116.489 6 Inggris 6.689 6 Jerman 9.236 5 Indonesia (Baseline) 24.369
92.433 7 Prancis 5.782 7 Jepang 9.072 6 Australia 23.078
71.546
8 Brazil 5.141 8 Prancis 7.676 7 Jerman 22.124
75.766
54.228
9 Indonesia (Target) 4.345 9 Brazil 6.970 8 Prancis 20.133
64.934 10 Kanada 4.069 9 Indonesia (Baseline) 5.988 9 Kanada 18.878
40.273 55.776
29.000 47.981 11 Rusia 3.857 10 Kanada 5.708 10 Brazil 16.998
20.517 40.831
14.263 33.985
3.377 4.707 6.712 9.750
18.832 23.198 28.372 12 Italia 3.842 11 Australia 5.643 11 Jepang 16.828
6.520 8.618 11.472 14.655 13 Australia 3.727 12 Rusia 4.996 12 Korea Selatan 12.367
3.377 4.681
13 Indonesia (Baseline) 3.495 13 Italia 4.693 13 Rusia 12.055
2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 2065 2070 2075 2080 2085
14 Korea Selatan 3.182 14 Korea Selatan 4.375 14 Meksiko 11.798
5,6% 6,5% 7,0% 7,0% 6,5% 6,0% 5,5% 5,0% 4,5% 4,0% 3,5% 3,0% 2,5% 2,0%
15 Spanyol 2.930 15 Spanyol 3.662 15 Italia 8.559
16 Meksiko 2.679 16 Meksiko 3.704 16 Spanyol 7.607
11
Dinamika Kependudukan
Dinamika Kependudukan
Perubahan Perubahan
Paramater 2010 2045 2085 2010-2045 2045-2085
(%) (%)
14
Urbanisasi
15
Persebaran Penduduk
16
TFR dan Rasio Ketergantungan Penduduk
Penurunan rasio ketergantungan terjadi dengan tingkat yang berbeda dan titik terendah terjadi pada tahun yang berbeda.
Di provinsi NTT, penurunan terjadi cukup besar, tetapi masih di atas 50%, karena TFR yang masih tinggi menyebabkan proporsi
penduduk usia 0-14 tahun masih cukup besar. Tren yang sama terjadi di beberapa provinsi dengan TFR tinggi antara lain Maluku,
Sulawesi Tengara, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, Maluku Utara dan Sumatera Barat.
Di provinsi dengan TFR rendah yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan DKI Jakarta, terjadi peningkatan
rasio ketergantungan karena population ageing yaitu meningkatnya proporsi penduduk lansia.
17
Posisi Indonesia dalam konteks internasional
Profil jumlah penduduk Indonesia di Asia Tenggara 2045 Perbandingan Tren Rasio Ketergantungan di Indonesia dan
110 beberapa negara di Asia Timur 1970-2085
90
Japan
70 Singapore
Korea Sel.
Thailand
50
China
Indonesia
30 Myanmar
Philippines
10
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
2010
2015
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050
2055
2060
2065
2070
2075
2080
2085
-10
18
Infrastruktur
Infrastruktur sebagai Lokomotif Pembangunan
10%
30%
60%
Perkotaan
Perdesaan
Konservasi
20
Skenario Investasi Infrastruktur
21
Target Pembangunan Infrastruktur
22
Sebaran Perkotaan dan Hub Utama Konektivitas
23
Sasaran Pembangunan Infrastruktur
24
Sasaran Pembangunan Infrastruktur
25
Sasaran Pembangunan Infrastruktur
26
Energi
Dimanakah Posisi Potensi Energi Kita?
4, 27. Indonesia
2 0.3%
Cadangan Gas Beberapa Negara Tahun 2016
(TSCF)
1,800
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
Rusia Iran Qatar USA Arab Saudi Cina Indonesia
28
Kebutuhan Energi Nasional
Kebutuhan energi terus meningkat dari 1.444 juta barrel oil equivalent (BOE) di tahun 2015, menjadi 3.020 juta BOE pada tahun
2025, dan menjadi 7.550 juta BOE pada tahun 2050.
Dengan pertumbuhan kebutuhan energi yang nantinya akan menurun seperti halnya negara maju karena kebutuhan energi
masyarakat sudah terpenuhi sehingga penambahan baru tidak terjadi, maka pertumbuhan setelah 2050 menjadi hanya sekitar
1%-2% per tahun.
Bagaimana kita memenuhi kebutuhan energi?
29
Kondisi Perkiraan Penurunan Produksi Minyak (skenario BAU)
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2025 2030 2040 2050
298 271 218 209 182 172 87 40 23 16
Ekspor
36% 33% 29% 30% 30% 31% 23% 15% 15% 15%
527 559 532 491 418 384 287 226 132 89
Domestik
64% 67% 71% 70% 70% 69% 77% 85% 85% 85%
Total produksi 825 830 750 700 600 556 374 265 155 105
30
Kondisi Perkiraan Penurunan Produksi Gas (skenario BAU)
31
Kondisi Perkiraan Kebutuhan Gas (skenario BAU)
32
Produksi dan Pemanfaatan Batubara
446
425 juta ton Pada tahun 2045, energi fosil yang tersisa
Produksi batubara dibatasi 400 juta ton mulai 2019
secara besar cadangannya hanya batu bara,
untuk itu maka penggunaan batubara masih
Ekspor akan dilanjutkan.
210
Minyak dan gas kita impor, oleh sebab itu
Industri porsinya harus semakin kecil.
116
Energi terbarukan dengan cadangan yang
cukup besar (perkiraan Kementerian ESDM
Pembangkit sekitar 800.000 MW) akan semakin
Domestik
ditingkatkan peranannya.
2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 Satuan: juta ton
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2025 2030 2040 2050
Ekspor 308,9 288,2 274,4 250,4 232,8 220,6 190,3 143,1 54,7 -
Pembangkit 72,9 82,4 94,2 107,0 120,2 130,9 152,2 186,7 248,5 326,6
Industri 43,2 43,5 44,5 45,6 47,0 48,4 55,2 67,4 92,9 114,8
Domestik
DME - - - - - - 2,1 2,5 3,2 4,0
Gasifikasi 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,2 0,4 0,5 0,7 0,9
Total Produksi 425,0 414,0 413,0 403,0 400,0 400,0 400,0 400,0 400,0 446,4
33
Visi Energi 2085
Kondisi sosial-ekonomi-budaya masyarakat yang akan berbeda menyebabkan kebutuhan energi juga
mengalami perubahan pola dan kecenderungan perkembangan, misalnya: kemajuan teknologi informasi
akan mengurangi jumlah perjalanan. Kesadaran masyarakat untuk berhemat semakin besar, demikian juga
teknologi transformasi energi, proses produksi juga semakin hemat.
Semakin teraturnya struktur, pola dan sistem kota dan perkotaan, akan menyebabkan semakin efisiennya
pengaturan transportasi masal.
Pergeseran industri dari manufaktur ke industri jasa mengakibatkan kebutuhan energi akan semakin
berkurang.
Semakin berkembangnya teknologi energi terbarukan menyebabkan harga energi matahari, energi angin
maupun energi dari bahan baku nabati semakin murah.
Ditemukannya jenis energi baru, seperti fenomena shale gas di USA akan semakin sering. Untuk Indonesia
energi terbarukan terutama dari hasil perkebunan dan energi laut akan menjadi tumpuan.
Melakukan riset energi terbarukan secara intensif, terutama yang berasal dari bahan baku nabati seperti
CPO, kemiri sunan atau tanaman penghasil energi lainnya, termasuk yang berasal dari lautan, seperti algae
atau ganggang.
Indonesia harus mampu menjadi gudang energi terbarukan dunia. Untuk itu perlu pemetaan kekuatan dan
integrasi teknologi, industri manufaktur, bahan baku.
34
Pangan dan Pertanian
Pertanian menjadi Prasyarat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
Transform
consumer Boost
services productivity in
Retail services: food agriculture and
and beverages fisheries
Finansical services
Build a resource-
smart economy
Energy efficiensy Invest in skill
Unconventional
energy: biofuels,
building
geothermal, biomass
36
PERUBAHAN DINAMIS PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN PANGAN
37
RESPON TERHADAP DINAMIKA KONSUMEN DAN PRODUSEN PANGAN
KONSUMSI PANGAN
Dari kuantitas ke produktivitas petani?
Konsumen: kelas konsumsi ke kualitas Dari usahatani
menengah? konsumsi pangan tradisional ke usahatani
(aman, sehat, gizi, komersial?
- Muda halal)? Dari komoditas pangan
- Mobile - Sereal protein. ke komoditas bernilai
- Urban - Nabati hewani. pasar?
On-farm: skala kecil &
skala korporasi
Ke konsumsi pangan
olahan dan praktis? Off-farm: industry
pengolahan
38
Visi Pembangunan Bidang Pangan
39
Terima Kasih