c. Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan
ditemukannya kuman Salmonella typhosa dalam darah waktu minggu pertama dan
kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces. Sampel darah yang positif
dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali
berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar
sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier). Sedangkan untuk memastikan
apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada diagnosa
banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan memikirkan
kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B
dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan
infeksi paru (Pneumonia).
Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types
bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit,
mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali.
Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan
melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien
harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru
boleh duduk, berdiri dan berjalan.Selain obat-obatan yang diberikan untuk
mengurangi gejala yang timbul seperti demam dan rasa pusing (Paracetamol),
Untuk anak dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika yang utama adalah
kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan terjadi pemberantasan/eradikasi
kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun beberapa dokter ada yang
memilih obat antibiotika lain seperti ampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole,
kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam
berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan Infus.
11. Pencegahan
e. Pemberantasan lalat
h. Imunisasi