Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN EVITIFITAS

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


KABUPATEN YAHUKIMO PROVINSI PAPUA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana


S-2
Program Studi Magister Ekonomi Keuangan Daerah

YANG DI SUSUN OLEH :


OKTO : YALAK
NPM : 2015041125034
kepada
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
TAHUN 2016-2017
TESIS

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN EVITIFITAS SISTEM


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN
YAHUKIMO PROVINSI PAPUA

DISUSUN OLEH

OKTO YALAK
NPM: 2015041125034
DI SETUJUI OLEH
DOSEN PEMIMIMBING

Dr.Elsyan R. Marlissa,M.Si
NIP :.

Pada Tanggal
pernyataan
dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak dapat
karya yang berna di ajuhkan untuk memberoleh gelar sarjana
di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat pendapat yang
bernah ditulis atau di terbtkan oleh orang lain kecuali
yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan di
sebutkan dalam daftar pustaka.

jayapura nopember 2016

Dr.Elsyan R. Marlissa,M.Si
NIP :.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO : Mintalah ,Maka Akan Di Berikan


Kepadamu;Carilah,Maka Kamu
Akan Mendapat;Ketoklah,Maka Pintu Akan Di
Bukakan Bagimu
Karena Setiap Orang Yang Meminta Menerima, Dan
Setiap Orang
Yang Mencari,Mendapat Dan Setiap Orang Yang
Mengetok,baginya
pintu dibukakan.( matius pasal 7.ayat,7-8)

KUPERSEMBAHAKAN KEPADA

A. ayah almrahum m.yalak dan ibu bunda almrahuma


osaling ulunggi yang selalu mengantungku selama
sempilan bulan dan ketika mendidik dan membesarkan
ku sampai memberikan doa restu demi keberhasilan
studiku.
B.adik adik serta rekan-rekan seperjuangan yang telah
memberikan saran kritik masukan kesempurnaan
masukan kesempurnaan studiku agar tuhan selalu menyertai
kita semua
hari-lepas hari amein .
BAB. I PENDAHUAN
A. latar belakang
Pada Akhir Akhir Ini Desentralisasi Merupakan Pusat Tahap
Pengujian Kebijakan Atas Pengembangan Dan
Desentralisasi Ekonomi Amerika Latin,Afirika dan Asia.the
world bank sebagai contoh merapkan refromasi
pemerintahan sebagai agendanya.contoh lain adalah
penerapan desentralisasi di cinta,dan india.di
cina,desentralisasi menjadi kerangka utama institusional
guna pertumbuhan intustri fenomenal,yang terjadi secara
luas pada sector non privat,india melakukan reformasi
konstitusional sehubungan dengan desentralisasi
bersamaan dengan imlementasi informasi program
ekonomi utama,pada awal 1990,( bardhan,20o2),aspek
penting dalam pelaksanakan otonomi daerah dan
desentralisasi masalah pengelolaan keuangan daerah dan
anggaran pendapatan belanja daerah,pendapatan daerah
dapat menjai dasarprencanaan jangka pendekyang
merupakan yang merupakan penerimaan dari potensi
ekonomi daearah,untuk itu tidak berlebihan jika
pemerintah pusat menjadikan pendapatan asli daerah
( PAD ) sebagai criteria utama dalam pemberian otonomi
daerah .
Hadiadi ( 2014 : 7) menyatakan bahwa anggaran
pemerintah memiliki beberapa fungsi utama ya itu alat
prencanaan alat pengendalian alat kebijakan fisikal.alat
komunikasi dan koordinasi dan komunikasi,alat penilaian
kinerja,alat motivasi serta alat menciptakan ruang public
pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi prensanaan
peksanaan,penataan,usahaan,pelaporan, pertanggung
jawaban dan pengawasan keuangan daearah,pengelolaan
keuangan harus di lakukan secara tertib,taat pada
peraturan yang berlaku,efisien,dan efektif,transparan dan
bertanggung jawabdengan memberhatikan asas keadilan
dan kepatuhan.kemampuan pemerintah daearah dalam
pengelolaan keuangan di tuangkan dalam APBD langsung
maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan
pemerintah daerah dalam membiayai pelaksanaan tugas-
tugas pemerintahan pembangunan,dan pelayanan social
masyarakat.
Kabupaten Yahukimo melalui Dinas pendapatan daearah
kabupaten yahukimo merupakan objek penelitian yang
menarik di karenakan daerah ini terus meningkatkan
aparatur daerahnya,terlihat dari realisasi Anggaran
pendapatan dan Belanja tahun anggaran 2010,sampai
2014,juga sumbangan PAD yang cenderung
meningkat,sector
pertanian,kehutanan,listrik,pembangunan dan lainya serta
hasil dari retribusi pajak daerah yang di peroleh dari
masyarakat di harapkan dapat mengarungi ketergantungan
terhadap pembiayaan dari pusat sehingga mampu
meningkatkan otonomi dan keleluasaan
daerah,berdasarkan latar belakang masalah di
atas,pengelolaan keuangan daearah dalam rangka
pertanggung jawab terhadap public yang merupakan
stakeholder perlu menjadi perhatian agar dana yang ada
digunakan tepat sasaran untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,berkaitan langsung dengan
kebijakan keuangan,pemerintah daerah mengoptimalkan
anggaran secara efisien dan efektif,yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana tingkat efisiensi dan
efektifitas pengelolaan keuangan daerah pada Dinas
pendapatan daearah kabupaten Yahukimo.

Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada Dinas
pendapatan daerah pemerintah kabupaten Yahukimo.
Good Govermence ( Tata kelola yang baik )
Untied Nation ESCAP ( Economic and socal commission for Asia and
the pacific) mendefinisikan kondisi kebutuhan masyarakat dan
mendefinisikan dan pengunaan sumber daya daerah yang konsep
efesiensi dalam konteks good govermece ( Tata kelola yang baik)
juga mencakup pada sumber daya yang baik sumber daya alam
yang berkelanjutan dan dalam pengawasan pemerintah Tata kelola
lebih dari pada ketaatan keuangan tetapi mengandung elemen
kepemimpinan dan struktur manajemen .perhubungan dengan
pengungkapan tata kelola dan eksplorasi terhadap kerangka
konseptual dari berbagai sector public.manfaat dari hal ini adalah
lembaga pemerintah dapat mengungkapkan informasi, sesuai
struktur yang di tentukan tentang pencapaian suatu lembaga,baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dari Tahun ke Tahun
R.H.Rondonuwu;J,J.Tinangon ,N.Budiarso.Analisis Efisiensi dan
Efektivitas Tata kelola yang baik setidaknya di tandai dengan tiga
elemen ya itu transparansi,partisipasi dan akuntabilitas
akuntabilitas berhubungan terutama dengan meganisme
suvei,pelaporan,dan pertanggung jawaban kepada otoritas yang
lebih tinggi dalam sebuah rantai komando formal.
Konsep akuntansi sector publik
Akuntansi sector public adalah dapat di definisikan sebagai
aktivitas jasa yang terdiri dari ya itu mencatat
mengklasifikasikan dan melaporkan kejadian atau
transsaksiekonomi akhirnya akan menghasilkan suatu
informasi keuangan yang akan di butuhkan oleh pihak-pihak
tertentu untuk pengambilan kebutusan yang diterapkan pada
pengelolaan dana public di lembaga-lembaga tinggi Negara
dan departemen-departemen di bawahnya Sujardweni
( 2015:1)
Akuntansi sector public di Indonesia pada berbagai bidang
sector yakni sebagai berikut.
a. Akuntansi pemerintah pusat
b. Akuntansi pemerintah daerah
c. Akuntansi desa
d. Akuntansi tempat ipadah:majid,gereja puara wihara
e. Akuntansi lsm ( lembaga social masyarakat)
f. Akuntansi yayasan
g. Akuntansi pendidikan: sekolah perguruan tinggi
h. Akuntansi kesehatan, puskesmas, rumah sakit
Standar akuntansi sector public adalah:
Stantar akuntansi adalah acuan dalam penyiapan laporan
keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak diluar organisasi
yang mempunyai otoritas tertiggi dalam kerangka akuntansi
berterima umum ( hariadi,restianto,dan bawono,2010,115) PP NO
71Tahun 1010 pasal 1,menyatakan bahwa standar akuntasi
pemerintahan yang perselanjutnya di singkat SAP,adalah prinsip-
prinsip akuntansi yang diserapkan dalam menjusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Laporan keuangan sector public adalah:


Laporan keuangan dalam lingkungan sector public
berberan penting dalam menciptakan akuntabilitas sector
public akuntabilitas adalah konsep penting di mana
konsep ini memiliki dampak terhadap semua aspek
operasional pemerintah hal yang mengarisbawahi adalah
akuntansi untuk pelaporan,penjelasan dan justifikasi
aktifitas dan pertanggung jawaban terhadap hasil yang
tercapai,( eivani dan emami,2012),akuntansi sector public
berberan penting dalam penyiapan laporan keuangan
sebagai terwujutan akuntabilitas public pp,no.71.Tahun
2010 menjelaskan laporan keuangan pemerintah terdiri
dari:
1. Laporan realisasi anggaran
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih
3. Laporan operasional
4. Neraca
5. Laporan arus kas
6. Laporanperubahan ekuitas
7. Catatan atas laporan keuangan.
Hubungan keuangan pusat dan daerah adalah:
Hubungan keuangan antar tingkatan
pemerintahan paling sedikit mencakup antara
lain :
1. Pembagian kewenangan pendapatan
(perpajakan)
2. System dan mekanisme untuk mengatasi
(ketimpangan vertical kesenjangan fisikal
antara daearh)
3. System dan mekanisme untuk mengatasi
ketimpangan horizontal ketimpangan fiscal
antar daerah)
Dari segi pendapatan pemerintah daerah
diberikan kewenangan untuk mengola jenis
pendapatan tertentu.kewenangan perpajakan
pemerintah daerah di rumuskan oleh undang-undang disisi
belanja,diberikannya kewengan efesien dan efetif,pemerintah
daerah lebih dekat ke masyarakat di asumsikan lebih tahu
kebutuhan masyarakat di banding dengan pemerintah pusat yang
jauh.sehingga alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pemerintah
daerah akan lebih reponsif dan menjawab kebutuhan
masyarakat,sedangkan disisi pendapatan,di berikanya kewenangan
perpajakan kepada daerah dimaksudkan agar pardisipasi
masyarakat untuk mendanai pelayanan public lebih tinggi karena
masyarakat dapat merasakan merasakan langsung manfaat dari
pembayaran pajak/retribusi tersebut.

Kinerja keuangan adalah


Kinerja keuangan daearah adalah tingkat pencapaian dari
suatu hasil kerja di bidang keuangan daerah yang meliputi
penerimaan dan belanja daerah dan dengan mengunakan
intikator keuangan yang di tetapkan melalui suatu kebijakan
atau ketentuan perundang-undangan selama satu priode
anggaran bentuk kinerja tersebut berupa erasio,keuangan
yang terbentuk dari unsure laporan yang terbentuk dari
unsure laporan pertanggung jawab kepala daerah perubah
perhitungan APBD.salah satu alat ukur untuk menganalis
kinerja keuangan pemerintah daearah adalah dengan
mengunakan analisis erasio keuangan terhadap APBD yang
telah di tetapkan dan di laksanakan beberapa rasio,keuangan
yang dapat di gunakan untuk mengukur akuntabilitas
pemerintah daerah antara lain;1)rasio efesiensi dan 2) dan
rasio efetivitas.

Konsep Efisiensi
Efisiensi adalah tingkat pecapaian output yang maksimum
dengan input tertentu atau pengunaan input terendah untuk
mencapai output tertentu efesiensi merupakan perbandingan
output/input yang kaitkan dengan standar kinerja atau target
yang telah di tetapkan.deddy dan ayuningtyas(2010:161)
mengemukakan bahwa organisasi sector public dinilai semakin
efesien apabila rasio semakin efisien senderung di atas
satu.semakin rasio,maka sekain tinggi tingkat
efisiensinya.efesiensi harus di bandingkan dengan angka acan
tertentu seperti efisiensi priode sebelumnya atau efisiensi di
organisasi sector public lainya.

Konsep Efetivitas
Efetivitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan
target di tetapkan .secara sederhana efetivitas merupakan
perbandingan outcome dengan output efetivitas merupakan
hubungan antara output dengan tujuan semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan.maka semakin
organisasi,program,atau kegiatan,jika,efesiensi berfokus pada
output dan proses maka efetivitas berfokus pada outcome
( hasil) suatu organisasi,program,atau kegiatan dinilai efektif
apabila output yang di hasilkan bias memenuhi tujuan yang
diharapkan atau di katakana spending wisely.

Pengelolaan keuangan daerah adalah.


Keuangan daerah merupakan bagian dari keuangan
Negara.oleh karena itu merujuk pada pengertian keuangan
Negara dalam undang-undang no .17 Tahun 2003,maka
pengertian keuangan daerah dapat didefinisikan yaitu
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
pemerintah derahyang dapat di nilai dengan uang,serta segala
sesuatu yang perubah baik beruba uang maupun beruba
barang yang dapat di jadikan milik daerah perhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut dalam.peraturan
menteri dalam negeri nomor 13 Tahun 2006,pengelolaan
keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksana
penatausahaan,pelaporan,pertanggung jawaban,dan
pengawasan keuangan daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah kabupaten dan kota dan
pengelolaan sepenuhnya berada di tangan pemerintah,
daearah oleh, karena itu,pengelolaan keuangan daerah yang
baik,di perlukan untuk pengelolaan dana desentralisasi
secara,transparan,ekonomis, efesiensi,efitivitas,efektif,dan
dapat di pertanggung jawabkan kepada masyarakat.unsur
yang paling penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan di daerah adalah cara pengelolaan
keuangan daerah secara perdaya guna dan perhasil guna.hal
tersebut dihadapkan agar di lihat dari aspek masyarakat
dengan adanya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk
bekerjasecara lebih efisien semakin baik maka dapat
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pemerintah yang
baik,hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah
bekerja lebih efesien dan efektif terutama dalam penyediaan
pelayanan prima bagi seluruh masyarakat.
Tujuan pengelolaan keuangan daerah adalah:
Peraturan menteri dalam negeri no.13 tahun 2006,tujuan dari
pengelolaan keuangan daerah adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab pemerintah daerah harus
mempertanggung jawabkan keuangan kepada lembaga
atau orang yang berkepentingan sah,lembaga orang itu
termasuk pemerintah pusat,DPRD,kepala daerah dan
masyarakat umum.
2. Mampu memenuhi kewajiban keuangan keuangan daerah
harus di tata dan dikelola sedemikian rupa sehingga
mampu melunasi semua kewajiban atau ikatan keuangan
baik jangka pendek jangka panjangmaupun pinjaman
jangka panjang pada waktu tanggung jawab telah
ditentukan
3. Kejujuran
Hal-hal yang menyangkut pengelolaan keuangan daerah
pada prinsipnya harus di serahkan kepada pegawai yang
betul-betul jujur dan dan dapat di percaya.
4. Hasil guna (effectiveness) dan daya guna ( efficiency)
Merupakan data cara mengurus keuangan daearah harus
sedemikian rupa sehingga memungkinkan program dapat
di laksanakan untuk mencapai tujuan pemerintah daerah
dengan biaya serendah-rendahnya dan dalam waktu yang
secepat-cepatnya
5. Pengetalian
Para aparat pengelola keuangan daearh,DPRD dan petugas
pengawasan daearah harus melakukan pengentalian agar
semua tujuan tersebut dapat tercapai.
Pendapatan daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang
melalui
Rekening kas umum daerah,yang menambah,ekuitas dana
Lancer yang merupakan hal daerah dalam satu tahun
anggaran
Yang tidak perlu di bayar kembali oleh daearah (modul
pelatihan
Pendapatan asli daearah :20)
a. Pendapatan asli daearah (PAD)
Pendapatan asli daearh,selanjutnya disebut PAD adalah
pendapatan yang di peroleh yang di pungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
b. Dana perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yanag bersumber
dari pendapatan APBN yang di alokasikan kepada
daerah untuk mendanai keputuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi.
c. Lain-lain pendapatan yang sah terdiri atas
pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat
Pengeluaran rutin pemerintah
Pengeluaran rutin pemerintah adalah anggaran yang
di sediakan untuk menyelenggarakan tugas umum dan
pelaksanaan pembangunan pengeluaran rutin ini di
pergunakan untuk:
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang
3. Subsidi daearah otonomi
4. Bunga dan cicilan hutang
5. Pengeluaran rutin lainya
Penelitian Terdahulu
Kindangen ( 2012) Dalam Penelitian Ini
Berjudul Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Daearah Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Yahukimo.Tujuan Dalam Penelitian Ini Mengetahui Tingkat
Efesiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Yahukimo.Motode Yang
Di Gunakan Adalah Deskriptif Hasil Dari Penelitian Ini
Menunjukan Bahwa Tingkat Efesiensi Pengelolaan Keuangan
Daerah Kurang Efesien Dan Tingkat Efektivitasnya Sangat
Efektif Harun ( 2007) Dengan Judul Efesiensi Dan Efektivitas
Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Yahukimo
Tujuan Penelitian Ini Mengetahui Tingkat Efesiensi Dan
Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah
Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Metode Penelitian Yang Di
Gunakan Adalah Deskrif.Hasil Dari Penelitian Ini Menunjukan
Bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah Adalah Di Pemda
Provinsi Papua Tergolong Efesien Dan Sangat Efektif.
Mewengkang ( 2010) Dengan Penelitian Berjudul Analisis
Tingkat Efesiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan
Daerah Di Provinsi Papua Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk
Mengetahui Tingkat Efektivitas Dan Efesiensi Pengelolaan
Keuangan Daearah Pada Provinsi Papua Metode Penelitian
Yang Di Gunakan Adalah Deskriptif.Hasil Penelitian Ini

R.H.Rondonuwu;J.J Tinangon,N.Budiarso.Analisis Efisiensi


dan efektivitas menunjukan rasio efesiensi berada pada posisi
kurang efesien sedangkan criteria efektivitas pada posisi
sangat efektif

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Jenis Penelitian Yang Di Gunakan Adalah Penelitian
Deskriptif Dimana Penelitian Ini Bertujuan Mengambarkan
Secara Sistematis,Faktual, Dan Akurat Tentang Suatu
Situasi,Keadaan Atau Bidang Gajian Yang Menjadi Oyek
Penelitian.Hasil Deskriptif Dapat Bersifat Kuantitatif
( Mengunakan Angka-Angka Maupun Kualitatif ( Kalimat
Verbal)Atau Ketuanya .Amri ( 2013)
Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian yang di ambil dalam penelitian skriptif ini
adalah dinas pendapatan daerah kabupaten yahukimo dinas
pendapatan daerah kabupaten yahukimo adalah organisasi
pemerintah di bawah pelaksanaan di mulai sejak bulan
September 2015 sampai dengan oktober 2015.
Prosedur Penelitian
Berikut ini prosedur penelitian dalam penulisan tesis ini :
1. Memperoleh gambaran umum dan permasalahan yang ada
mengenai tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan
keuangan daerah dinas pendapatan daerah kabupaten
yahukimo
2. Memperoleh data anggaran pendapatan dan belanja dinas
pendapatan daerah kabupaten yahukimo
3. Menghitung efisiensi pengelolaan keuangan daerah dinas
pendapatan daerah kabupaten yahukimo
4. Menghitung efektivitas pengelolaan daerah dinas
pendapatan daerah kabupaten yahukimo
Metode analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis hasil
penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif dengan rasio
perbandingan efesien dan efektivitas pengelolaan keuangan
daerah dinas pendapatan daerah kabupaten yahukimo tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 ,adapun formulasi
perhitungan sebagai berikut.
Efisiensi
Efisiensi dapat di ukur dengan rasio-rasio antara
otput/keluaran dan input masukan sekunder sedangkan
analisis yang digunakan terhadap pengelolaan keuangan
daerah dengan pengeluaran rutin mengunakan ukuran tingkat
efisiensi ya itu berbandingan antara realisasi pengeluaran
anggaran rutin dengan pendapatan /pendapatan penerimaan
daerah dikalikanseratus dalam bentuk persentase.
Pengeluaran rutin
Efisiensi = --------------------------- x 100%
Penerimaan
Efektivitas
Rasio efetivitas mengambarkan kemampuan pemerintah
daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang di
rencanakan dibandingkan dengan target yang di tetapkan
berdasarkan potensi ril daerah semakin tinggi rasio efetivitas
mengambarkan kemampuan daerah yang semakin baik.
Realisasi
Penerimaan
Efektivitas
=---------------------------------- X100%
Target

Hasil penelitian dan pembahasan


Hasil penelitian

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Yahukimo Merupakan


Lembaga Dinas Yang Sebelumnya Dalam Lingkup Dinas
Pengelolaan Keuangan Asset Dan Pendapatan Setelah Merget
Tahun 2008 Menurut Daerah Kabupaten Yahukimo Nomor 63
Tahun 2008 Dan Kembali Di Pisahkan Tahun 2014 Dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Yahukimo No,5tahun 2014.
Dalam pembahasan penelitian akan membahas bagaimana
pengelolaan daerah pada dinas pendapatan daerah kabupaten
yahukimo tahun anggaran 2010 sampai 2014.
Efektivitas
Perhitungan efektivitas menggambarkan kemampuan
pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli
daerah yang di rencanakan dibandingkan dengan target yang di
tetapkan berdasarkan potensi rilldaerah semakin tinggi rasio
efektivitas,mengambarkan kemampuan daerah yang semakin
baik.

Table. Tingkat efektivitas keuangan daerah tahun anggaran


2010-2014 dinas pendapatan daerah kabupaten yahukimo
Tahun
Anggaran targert (RP) Rasio Efektivitas Keterangan
2010 18,365,384,887 24,660,933,542 134.27%
SANGET EFEKTIF
2011 24,544,538,719 23,809,053,306 97%
EFEKTIF
2012 007,276,500 22, 477, 366,444 83 22%
cukup efektif
2013 31,256,367,000 31,964,854,060 102.92%
sagat efektif
2014 61,922,781,924 58,778,368,154.61 94.92%
efektif.
Sumber Data Olahan,2015
Table 1 Merangkum Hasil Perhitungan Untuk Mengetahui Rasio
Efektivitas Pada Kolom Pertama Mencantumkan Tahun Anggaran
Yaitu Tahun 2010 Sampai Dan Pada Kolom Kedua Dan Ketiga
Adalah Target Dan Realisasi Yang Merupakan Target Penerimaan
PAD Dan Realisasi Penerimaan PAD .Secara Keseluruhan Rata-
Rata Tingkat Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Yahukimo Selama Tahun
Anggaran 2010sampai Dengan 2014 Pada Persentase 102,33%
Dan Di Nyatakan Sangat Efektif.Hal Ini Menunjukan Kinerja
Pemerintah Dalam Merealisasikan Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan Potensi Rill Daerah Dalam Tahun Anggaran 2010
2014 Sudah Sangat Baik.

Gambar 1 Dibawah Ini Bertujuan Mengambarkan Tingkat


Efektivitas Dari Tahun 2010 Sampai Dengan 2014 Yang Di
Hasilkan Dari Perhitungan Rasio Efektivitas Pada Grafik
Ini Menunjukan Tingkat Efektivitas Pengelolaan Keuangan
Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Pada Tahun 2010
Merupakan Tahun Terbaik Dimana Tingkat Efektivitas
Mencapai 134,27% Sampai Kemudian Turun Sampai Tahun
2012 Sebesar 83,22% Kemudian Naik Di Tahun 2013
Mencapai 102,26% Dan Di Tahun 2013 Turun Kembali
Menjadi 94,92%
Trend efektivitas
tingkat efisiensi keuangan daerah tahun anggaran 2010-
2014 dinas pendapatan daerah kabupaten yahukimo

Tahun pengeluaran
Anggaran rutin (belanja) penerimaan rasio
efesiensinketerangan

2010 444,286,153,723 599,284,641,365 74.11%


Efesien
2011 665,749,019,091 664,204,041,274 100.23%
Tidak Efesien
2012 717,826,582,227 713,951,302,603 100.54%
Tidak Efisien
2013 785,873,005,428 804,782,048,619 97.65%
Kurang Efisien
2014 915,309,677,767 915,309,677,767 98.14%
Tidak Efisien

Sumber : Data Olahan, 2015-2016


Pada table 2. Menjelaskan hasil perhitungan rasio
efisiensi dalam lima tahun anggaran yang tertera di
kolom ke empat sedangkan di kolom pertama
mencantumkan tahun anggaran yaitu tahun 2010 sampai
dengan 2014 kolom kedua adalah pengeloaran ruti yang
di bagi dengan penerimaan pada kolom ketiga secara
keseluruhan rata-rata tingkat efisiensi pengeluaran
keuangan daerah pada dinas pendapatan daerah
kabupaten yahukimo selama tahun anggaran 2010
sampai dengan 2014 pada presentase94,13% dan
dikatakan kurang efisien hal ini disebabkan minimnya
penerimaan daerah jika di bandingkan dengan
pengeluaran

Trend Efisiensi
120

100 .

80

60

40

rasio efisiensi
20

..
0

..

2010 2011 2012 2013


2014

Gambar 2.trend tingkat efektivitas keuangan daerah


tahun anggaran 2010-2014 dinas pendapatan daerah
kabupaten yahukimo
Sumber: data olahan,2016
Gambar 2.mengambarkan tingkat efesiensi dari tahun
2010 sampai dengan 2014 yang di hasilkan dari
perhitungan efisiensi bilangan pada garis vertikal
menunjukan presentase dan garis horizontal
menyabarkan kelima tahun anggaran yang diteliti yaitu
tahun 2010 sampai dengan 2014 dari grafik digambarkan
proses tingkat efisiensi dari tahun anggaran 2010 sampai
2014.

Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada dinas
pendapatan daerah kabupaten yahukimo tahun 2010
sampai dengan 2014 perjalan dengan baik atau sangat
efektif hal ini terjadi karena tingginya rasio efektivitas
yang ditemukan dari perbandingan antara realisasi
dengan target pendapatan asli daerah hasil penelitian ini
sama dengan penelitian yang dilakukan kindangen (2012)
yang yang mengemukakan bahwa tingkat efektivitas
pada instansi yang di telitinya sangat efektif hasil
penelitian ini mengemukakan bahwa tingkat efisiensi
pengelolaan keuangan daerah pada dinas padapatan
daerah kabupaten yahukimo 2010 sampai 2014 kurang
efesien hal ini disebabkan karena tingginya pembelanjaan
daerah jika dibantingkan dengan penerimaanya berarti
kemampuan daerah dalam membiayai setiap program dan
kegiatan masih perlu ditingkatkan lagi hasil penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan harun ( 2007)
yang menyatakan bahwa tingkat efesiensi pengelolaan
keuangan daerah pada instansi yang ditelitinya di
nyatakan efisien.

PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan pemerintah daerah dalam
merealisasikan pendapatan asli daerah yang
direncanakan dibandingkan dengan target yang
ditetapkan berdasarkan potensi rill didaerah telah
berjalan dengan baik ditunjukan dengan tingginya
rata-rata rasio efektivitas selama tahun 2010 sampai
2014
2. Kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai
setiap program dan kegiatan masih perlu di
tingkatkan mengingat.
3. Dalam hal kestabilan tingkat efektivitas dan efisiensi
dalam kurun waktu lima tahun di dapati tingkat
efektivitas yang dikatekorikan sangat efektif di
dapati terjadi ketidakstabilan atau tidak konsisten
tingkat efektivitas di tiap tahunya sedangkan dalam
hal tingkat efesiensi yang dikategorikan kurang
efesien di di dapati hambir stabil dan konsisten.

Saran
Saran yang dapat di berikan adalah:
1. Dinas pendapatan daerah kabupaten yahukimo di sarankan
terus mengoptimalkan pemungutan pendapatan asli
daerah dengan itensifikasi maupun ekstensifikasi dapat
dilakukan dengan meningkatkan aspek kelembagaan
meningkatkan system pemungutan,pengawasan dan
pengentalian,serta meningkatkan sumber daya manusia
pengelola PAD sendiri serta terus melakukan edukasi dan
sosialisasi kepada masyarakat akan kesadaran membayar
pajak dan retribusi daerah.
2. Dinas pendapatan daerah kabupaten yahukimo diharapkan
terus meningkatkan kinerjanya agar tingkat efektivitas
yang sudah baik tetap konsisten terlebih bias meningkat
dan mengupayakan efisiensi pengelolaan keuangan daerah
di tahun-tahun mendatang.
3. Pemerintah kabupaten yahukimo perlu memberhatikan
setiap anggaran belanja secara khusus dalam pembelajaan
aparatur peran pemerintah di harapkan bias efektif dan
efesien,dan melakukan skala prioritas dalam penentuan
anggaran pembelanjaan.
4. Pemerintah kabupaten yahukimo di himbau agar lebih
memprioritaskan belanja modal untuk kepentingan
masyarakat beruba pembangunan sarana dan pada sarana
untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk pajak daerah
dan retribusi daerah sehingga masyarakat termotivasi
untuk ikut serta dalam pembangunan.
Pendapatan Daerah
Sumber keuangan daerah dalam pasal 5 undang-undang
no.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan daerah
pemerintahan daerah,keuangan antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah sumber pendapatan daerah
terdiri atas .
a. Pendapatan asli daerah
Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD
itu penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-
sumber dalam wilayah sendiri yang di pungut
perdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlagu ( pasal 1 undang-
undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antarapemerintah pusat dan daerah ).
b. Dana perimbangan
Merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal
dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan
pemrintahan daerah dalam mencapai tujuan pemberian
otonomi kepada daerah yaitu terutama peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin
baik.dana perimbangan merupakan kelompok sumber
pembiayaan pelaksanaan desentralisasi yang alokasinya
tidak dapat dipisakan satu dengan yang lain mengingat
tujuan masing-masing jenis penerimaan tersebut saling
mengisi dan melengkapi ( bratakusumah & 2010: 173-
174).
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Lain-lain pendapatan yang terdiri atas
pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat
pengeluaran rutin pemerintah pengeluaran
pemerintah rutin adalah anggaran yang di
sediakan untuk menyelengkarakan tugas umum
dan pelaksanakan pembangunan pengeluaran
rutin ini di pergunakan untuk

Anda mungkin juga menyukai