Anda di halaman 1dari 5

Nama : Behlul Hidana

Npm : D1E015034
Mata Kuliah : Antropologi Politik
Jurusann : Ilmu Komunikasi
Kelas :B

SOAL
1. Dalam kajian antropologi polotik, tingkah laku dapat menjadi Politics Of Symbolism
yang diperankan oleh actor politik bersifat menyentuh , menggungah , dan dikonstruksi.
Menurut pendapat anda, apakah yang dimaksud dengan politics of symbolism dalam
kajian antropologi politics jika dilihat dari pendekatan tingkah laku sosio-politik? Berikan
contohnya yang paling sederhanya!
2. Menurut pendapat anda , apa manfaat mempelajari antropologi politik bagi mahasiswa
komunikasi?
3. Politik Kedaerahan Masih Tetap menjadi isu yang paling menarik bagi pendekatan
kajian budaya dalam antropologi politik. Jelaskan argument anda mengenai hal itu dan
disertakan dengan contohnya !
4. Dalam Kajian Wilayah Politik ada istilah bahwa Wilayah Politik itu akan muncul ketika
wilayah kekerabatan berakhir jelaskan apa yang dimaksud dari pernyataan tersebut !
5. Praktik kekuasaan dengan memberikan posisi anggota keluarga dalam struktur
kekuasaan, posisi penting di organisasi politik ditempati oleh kerabat serta elit
menempatkan jaringan dinasti secara sistematis dan terstruktur dalam antropologi
politik tersebut dengan politik kekerabatan tidak ada yang salah dalam hal itu, karena
setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam politik. Uud 1945 , UU
No 8 tahun 2012 tentang pemilu 2014 dan UU No.32 tahun 2004 tentang pemenrintah
daerah disebut bahwa. Tak melarang orang orang dalam satu kerabat maju sebagai calon
kepala daerah atau caleg, namun yang membatasi adalah norma kepatutannnn
JAWABANNYA :

1.) Didalam kajian antropologi politik, tingkah laku dapat diartikan menjadi Politics of
Symbolism yang memiliki pengertian yaitu sebuah tindakan atau kegiatan yang mana
dilakukan oleh para pejabat-pejabat politik atau anggota-anggota politikus untuk
mempresentasikan gejala-gejala sosial yang diwujudkan dengan berbagai cara seperti
mendatangi langsung toko masyarakat di pemukiman dan merasakan serta melihat apa yang
terjadi didalam lingkungan masyarakat tersebut yang didalamnya terdapat makna politik
tertentu. Dari pengertian diatas dapat saya berikan contohnya seperti:
Pada saat pemilihan Bupati Bengkulu Tengah pada waktu itu, Ferry Ramli sebagai calon
bupati mendatangi masyarakat yang kurang mampu dan melihat keadaan mereka dengan cara
mengunjungi salah satu dari rumah warga tersebut. Ia sendiri merasakan betapa
memprihatinkan masyarakat-masyarakat yang kurang mampu di daerah-daerah Bengkulu
benteng. Apa yang dilakukan Ferry Ramli pada saat itu jelas bukanlah sesuatu yang natural.
Selain ingin mempresentasikan gejala social, hal ini juga termasuk bagian dari kegiatan
politik untuk mendukung pemilu nantinya. Dalam kajian antropologi politik dan dilihat dari
pendekatan tingkah laku itu, Bapak Ferry Ramli mengunjungi salah satu rumah warga itu
merupakan bentuk Politic of Symbolism. Sudah sangat jelas ada kaitannya antara politik
simbolisme, tingkah laku calon bupati dengan upaya mencapai jabatan. Sebagai calon
pemimpin Bupati ingin membangun kepercayaan public melalui aksi social yang nantinya
berpotensi menjadikan masyarakat untuk mendukungnya.

2.) Menurut pendapat yang saya ketahui, manfaat mempelajari antropologi politik bagi
mahasiswa/i ilmu komunikasi yaitu agar dapat diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-
hari khususnya dalam bidang politik nantinya, Adapun kaitannya antara Ilmu Antropologi
dengan ilmu politik mengapa dipelajari di ilmu komunikasi yaitu karena ilmu antropologi
memberikan pengertian-pengertian dan teori-teori tentang kedudukan serta peranan satuan-
satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana. karena secara etimologi Antropologi
berasal dari bahasa Yunani, Yaitu Antropos (manusia) dan Logos (ilmu/teori). Antropologi
adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang masa lalu dan masa sekarang manusia.
Pembahasan meliputi teori-teori mengenai perwujudan politik dalam kehidupan manusia serta
sistem politik pada masyarakat sederhana dan modern. Selain itu juga membahas pendekatan
antropologi terhadap gejala-gejala politik dalam kehidupan manusia, termasuk yang tidak
terkategori sebagai gejala-gejala politik yang berkaitan dengan lembaga-lembaga politik
formal/pemerintah dalam masyarakat modern. Dengan demikian, cakupan pembahasan
meliputi pula berbagai gejala politik dan organisasi sosial dalam komuniti-komuniti
masyarakat perdesaan/non-masyarakat kompleks. Pembahasan dalam antropologi politik bisa
berisi beraneka macam persoalan yang berkaitan dengan deskripsi dan analisa tentang sistem
(struktur, proses, dan perwakilan) yang terdapat dalam masyarakat yang dianggap "primitif".
Jadi, Sebagai mahasiswa/i ilmu komunikasi kita juga harus tau jika dalam Antropologi
khususnya dalam membuat etnografi itu sangat dibutuhkan suatu komunikasi antara informan
dan peneliti, agar dapat tercipta suatu hasil etnografi yang benar-benar menggambarkan suatu
kehidupan dalam suatu masyarakat, dan didalam suatu kelompok atau masyarakat dibutuhkan
suatu komunikasi agar dapat tercipta hubungan yang baik dalam masyarakat sehingga dapat
menciptakan suatu masyarakat yg tentram, karena didalam komunikasi yang baiklah kita
dapat menyelesaikan suatu masalah, dan dapat menyampaikan pesan kita kepada kepada
masyarakat lain, baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal. Oleh karena itu mengapa
antropologi politik sangat bermanfaat untuk dipelajari oleh mahasiswa/i ilmu komunikasi.

3.) Politik itu berasal bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan
dengan warga negara. Atau sebuah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud dalam pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Namun disisi lain politik memiliki
banyak perumpamaan seperti Politik Kedaerahan yang menurut pendapat saya adalah
kedaerahan Indonesia, Budaya kedaerahan yang mempengaruhi masing-masing suku dalam
khazanah budaya Indonesia yang kaya ini dapat sebagai Bhineka Tunggal Ika Tan Hanna
Mangrwa Budaya kedaerahan yang bersifat kawula gusti maupun yang bersifat partisipan,
pada satu sisi masih akan ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung
jawab di bidang politik, yang disebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh,
penjajahan, nepotisme, primodialisme dan feodalisme. Namun bukan berarti kita berniat
menggugurkan ciri asli kedaerahan. Pelestariannya tetap dijaga namun diseimbangkan dengan
semangat nasionalisme, sebagaimana keseimbangan Sila Ketiga dan Keempat Pancasila itu
sendiri.
Banyak ahli mendefinisikan pengertian budaya politik. Roy Macridis, mendefinisikan
kebudayaan politik adalah sebagai tujuan bersama dan peraturan yang diterima bersama.
Menurut Samuel Beer, komponen-komponen kebudayaan adalah nilai-nilai keyakinan dan
sikap emosi tentang bagaimana pemerintah seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang
harus dilakukan pemerintah. Sedangkan menurut Finer, kebudayaan politik suatu bangsa
terutama nampaknya terpusat terhadap legitimasi peraturan-peraturan dan lembaga politik
serta prosedur. Kemudian Dennis Kavanagh, kebudayaan politik adalah sebagai pernyataan
untuk menyatakan lingkungan perasaan dan sikap dimana sistem politik itu berlangsung.
Adapun obyek-obyek politik mencakup bagian dari sistem politik, seperti badan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif, partai-partai politik, dan kelompok-kelompok organisasi, pandangan-
pandangan individual sendiri sebagai pelaku-pelaku politik dan pandangannya terhadap warga
masyarakat lain. Robert Dahl, mendefinisikan kebudayaan politik adalah satu faktor yang
menjelaskan pola-pola yang berbeda mengenai pertentangan politik.

4.) Dari istilah Wilayah politik itu akan muncul ketika wilayah kekerabatan berakhir yang
menurut saya ketika saya apabila tidak ada hubungan kekerabatan maka kemungkinan
wilayah politik akan seamakin besar untuk muncul. suatu wilayah kekerabatan itu masih ada
maka wilayah politik itu tidak akan pernah ada dikarenakan wilayah politik hanya akan ada
atau muncul jika tidak adanya ikatan kekerabatan dalam suatu daerah tertentu. Contohnya
menurut saya seperti : saya berteman dengan Dwiky dan saya merupakan satu keompok
dengan dwiky, kemungkinan wilayah politik bisa jadi akan menurunnn. sebaiknya saya dan
dwiky lebih baik bekerja sama dari pada berkompetisi dalam merebuti suatu jabatan, yang
bisa merusak kekerabatan kami.

5.) Menurut pendapat saya, sudah tetara atau di atur dalam undang-undang no 8 tahun 2012
tentang pemilu dan undang no 32, Tahun 2014 Jadi Seseorang pemimpin ingin menjadikan
sebuah wilayah yang dikuasainya menjadi sebuah imperium kekuasaan penuh maka itu
bukanlah sistem demokrasi lagi melaikan system politik monarki. Ini tentunya bertolak
belakang dari makna demokrasi itu sendiri. Akan tetapi hal ini sah-sah saja dilakukan dalam
politik demokrasi, maka dari itu system demokrasi haruslah direvisi dengan kajian-kajian
solusi yang membahas tentang kemungkinan bergesernya nilai demokrasi, dan system
demokrasi haruslah mutlak dalam arti tidak boleh makna sebuah system demokrasi berhganti
dengan makna system politik yang lain. Contoh nyata seperti : pada saat masa kepemimpinan
Agusrin, yang menjabat sebagai bawahannya rata-rata orang-orang yang memiliki hubungan
kekerabatan dengan Agusrin M. Najamudin. Maka apabila Agusrin menaikan jabatan orang-
orang dalam kerabatnya berarti Agusrin menyampingkan profesionalisme dari
kepemimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai