PENDAHULUAN
3. Sebagai wahana aplikasi dari teori Sistem Informasi Geografis yang telah
diberikan dalam perkuliahan.
1
Sasaran dari praktikum ini adalah mendapatkan lokasi harga tanah di
Kota Malang, dengan memanfaatkan analisa Sistem Informasi Geografis
(SIG).
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
II.1 Gambaran Umum Wilayah
Secara geografis Kota Malang terletak pada koordinat 0746'48" -
0846'42" Lintang Selatan dan 11231'42" - 11248'48" Bujur Timur, dengan
luas wilayah 110,06 km2. Kota Malang dikelilingi oleh gunung-gunung yaitu
Gunung Arjuno di sebelah utara, Gunung Semeru di sebelah Timur, gunung
Kawi dan Panderman di sebelah Barat serta Gunung Kelud di sebelah
Selatan.
Wilayah Kota Malang merupakan daerah perbukitan dan dataran
tinggi serta dilewati oleh sungai baik sungai besar maupun sungai kecil (bps
kota Malang,2013)
3
Gambar 2.2 Format data vektor
II.2.2 Data Non Spasial
Yaitu data yang berupa angka atau teks yang bersumber dari catatan statistic
atau sumber lainnya seperti hasil survey, data non spasial ini merupakan
pelengkap bagi data spasial karena berfungsi sebagai deskripsi tambahan
pada titik, garis, poligon atau batas wilayah.
4
II.4 Hasil penelitian
Hasil dari praktikum SIG ini adalah untuk mendapatkan hasil analisa
kesesuaian lahan untuk pembangunan TPA baru di kota Malang
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
5
III.1.1 Sistem Informasi Geografis
Pada hakekatnya Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi ruang muka
bumi atau informasi tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat
menjawab atau menyelesaikan suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka
bumi yang bersangkutan. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi pengumpulan,
penataan, pengolahan, penganalisisan dan penyajian data-data/fakta-fakta yang
ada atau terdapat dalam ruang muka bumi tertentu. Data/fakta yang ada atau
terdapat dalam ruang muka bumi tersebut, sering juga disebut sebagai
data/fakta geografis atau data atau fakta spatial. Hasil analisisnya disebut
Informasi geografis atau Informasi spatial (Drs. Dede sugandi, 2009)
A. Basis Data
Basis data adalah kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang
saling berhubungan satu sama lain, sedangkan data merupakan fakta yang
mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang
dapat dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar atau
kombinasi keduanya. Basis data mempunyai berbagai sumber data dalam
pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata,
dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk
berbagai kepentingan.
6
B. Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan
berbagai macam program yang digunakan pada sistem komputer, perangkat
lunak dalam Sistem Informasi mempunyai fungsi melakukan operasi-operasi
dalam SIG seperti
1. Masukan dan pembentukan data.
2. Penyimpanan data dan pengolahan data dasar.
3. Keluaran data dan penyajian hasil.
C. Perangkat Keras
Komponen utama perangkat keras SIG adalah alat untuk masukan data,
alat penyimpanan data, pengolah data dan alat untuk penampil dan penyajian
hasil dari proses SIG. Perangkat keras dalam Sistem Informasi Geografi dapat
dikonfigurasikan sebagai berikut:
1. Komputer; untuk memasukan, mengelola, menyajikan informasi data
serta
kompilasi akhir.
2. Plotter atau printer, merupakan peralatan yang digunakan untuk
pencetakan dari hasil proses yang berupa hardcopy dari data spasial dan
data atribut.
3. Digitizer atau scanner, alat yang berfungsi untuk input data spasial.
4. Peralatan pendukung lainnya seperti keyboard, mouse, disket dan lain
sebagainya yang mendukung dalam pekerjaan.
D. Tata Cara
Prosedur atau tata cara dalam Sistem Informasi Geografi merupakan
bentuk kegiatan yang berhubungan dengan pengoperasian interaksi sistem
informasi dan penanganan data, dalam hal ini merupakan aturan yang telah
ditentukan untuk pelaksanaan suatu pekerjaan.
E. Pelaksana
Dari semua komponen dalam Sistem Informasi Geografi yang telah
disebutkan diatas manusia sebagai pelaksana atau dengan kata lain sebagai
tenaga ahli sangat diperlukan dalam pemikiran, menganalisa dan menjalankan
7
operasi-operasi dalam Sistem Informasi Geografi sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
Pengumpulan
Data
8
Editing
Data spasial Penyusunan data base
non spasial
NO
Data spasial
OK Editing
A B
A B
Yes Yes
Penggabungan
data/join item
SELESAI
III.3.2Enterprise Rule
- Setiap Kecamatan memiliki beberapa kelurahan
Setiap kelurahan dimiliki oleh satu kecamatan
- Setiap Kelurahan memiliki satu jenis tanah
Setiap jenis tanah dimiliki oleh satu kelurahan
- Setiap kelurahan memiliki ketinggian
Ketinggian dimiliki oleh kelurahan
10
- Setiap kelurahan memiliki beberapa penggunaan lahan
beberapa penggunaan lahan dimiliki oleh setiap kelurahan
Kecamatan M 1 Kelurahan
memilikiiki
Kelurahan M 1 Ketinggian
memilikiiki
Kelurahan M 1 Penggunaan
memilikiiki
lahan
11
III.3.4 Diagram Entity Relationship
Id_Tanah
Id_Kecamatan Id_Keluraha
Jenis Tanah n
Id_Lahan Kelurahan
Jenis Tanah
Id_Ketinggia Id_Tanah
n
Id_Kecamatann Id_Ketinggia
n n
Id_Lahan
12
Penggunaan
Gambar 3.3 Diagram entity relationship
13
Gambar 3.5 Tabel kelurahan
14
Gambar 3.8 Tabel ketinggian
III.3.6 Query
15
III.4 Metode Penelitian
Pemilihan tempat akhir pembuangan (TPA) sampah mengikuti
persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Tata
cara ini memuat tentang persyaratan dan ketentuan teknis dan dapat dijadikan
acuan atau pegangan perencana untuk menentukan lokasi TPA sampah.
Terdapat tiga tahapan analisis penentuan lokasi TPA, yaitu tahap regional,
tahap eliminasi dan tahap penetapan.
Aplikasi SIG dipakai pada tahap regional yaitu menggunakan metode
skoring dan aplikasi SIG yang dianggap sebagai alat screening dalam proses
seleksi lokasi untuk mempersempit jumlah calon lokasi kemudian mengarah
ke satu atau lebih lokasi TPA di Kota Malang. Sehingga yang semula objek
penelitian adalah seluruh Kota Malang, dapat diseleksi mana yang mendapat
nilai paling baik untuk kemudian didapat calon lokasi yang akan diteruskan
melalui tahap penyisih
A. Langkah-langkah awal
a. Menampilkan Data Spasial di Software ArcGIS
1. Membuka software ArcGIS.
16
Gambar 4.0 Langkah Membuka software ArcGIS
2. Klik pada Icon Add Data , buka directori tempat kita menyimpan
hasil eksport pilih data yang akan di buka pada ArcMAP klik Add.
17
3. Hasil dari data yang telah di buka (Add Data) pada ArcMAP.
b. Editing Tabel
1. Klik kanan pada salah satu Icon (misal BtsAdm) hasil tampilan pada
ArcMAP pilih Open Atribute Table.
18
1. Buka kembali ArcMAP klik kanan pada salah satu Icon (misal BtsAdm)
Join and Relates Join.
3. Pada (1. Choose the field in this layer the joint will be based on) pilih
JENIS_T_ID (untuk jenis tanah).
19
4. Pada (2. Choose the to joint to this layer, or load the table from disk) browse
data non spasial tanah.dbf klik Add
5. Pada (3. Choose the field in the table to base the join on:) lakukan hal yang
sama seperti pada no 3 (1. Choose the field in this layer the joint will be
based on)
20
d. Overlay
Untuk mekanisme overlay pada project bisa dilihat pada tabel berikut ini.
2. Klik Analysis Tools Overlay Union. Hasil join (pilih ketinggian dan
kelurahan) lalu pilih tempat penyimpanan nama file overlay1-Add-Ok
21
Gambar 4.8 Langkah Overlay
22
Gambar 5.0 Kotak dialog add field
23
14050 90
=
2 2 = 45
Tidak Sesuai = 49 94
Sesuai = 95 140
9. Klik Editor Start Editing masukan keterangan sangat sesuai, sesuai dan
tidak sesuai pada Field kesesuaian lahan - Stop Editing
10. Untuk memberi warna, Klik kanan pada Hasil akhir Properties
Symbology Categories Pilih Unique Values. Pada Value field dipilih
Kesesuaian lalu pilih warna Ok.
11. Jika ingin memunculkan label, dapat digunakan cara sebagai berikut, pada
layer properties, pada Label field dipilih Kesesuaian - Ok
24
Gambar 5.3 Hasil klasifikasi
f. Query
Langkah langkah melakukan query adalah sebagai berikut :
1. Klik menu Selection kemudian klik Select By Attributes.
2. Misalkan kita akan mencari daerah yang sesuai untu lokasi TPA, maka pada
kotak dialog Select By Attributes, masukan perintah. klik Get Unique
Values, maka data yang tersimpan pada Attributes akan ditampilkan. Pilih
SESUAI lalu ok.
25
Gambar 5.4 Kotak dialog select by attributes
26
sama dari tepi kertas, klik pada area peta, border akan berubah putus-putus
dan muncul kotak pada sisi peta. Tekan dan geser pada kotak tersebut.
Sesuaikan ukuran kotak yang berisi peta dengan ukuran kertas, sisakan
ruang yang cukup untuk menaruh koordinat dan garis batas pada tepi peta.
27
Gambar 5.7 Menu insert
B. Skoring
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa metode penelitian yang
digunakan pada project ini salah satunya adalah dengan skoring ( tahap
28
regional ). Pada bagian ini akan dijelaskan mekanisme skoring yang dilakukan
pada project ini.
1. Pemberian Skor Parameter
Pemberian skor pada tiap-tiap parameter bervariasi tergantung
parameternya, tetapi untuk memudahkan perhitungan saat skoring maka
total semua skor masing- masing parameter di buat 100. Untuk lebih
jelasnyabisa di lihat pada tabel berikut :
2. Perhitungan Skoring
Pada project ini kita menggunakan 2 macam klasifikasi yaitu Sesuai dan
Tidak Sesuai untuk melakukan analisis dalam menentukan lokasi yang
tepat untuk pembangunan TPA. Rumus dan perhitungannya adalah sebagai
berikut :
29
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat ditentukan interval skor
untuk klasifikasi Sesuai dan Tidak sesuai, yaitu sebagai berikut :
Tidak sesuai = 49 - 94
Sesuai = 95 140
30
III.4.2 Tahap Eliminasi
Analisis tahapan eliminasi merupakan kelanjutan dari analisis tahapan
regional. Analisis tahapan eliminasi ini dilakukan berdasarkan 7 (tujuh)
variabel kemudian dilakukan analisis secara menyeluruh yaitu dengan
menggunakan metode scoring berdasarkan hasil penilaian dan pembobotan
dengan menggunakan data wawancara, observasi maupun data sekunder yang
didapat. Dasar seleksi calon lokasi TPA pada tahap eliminasi adalah sebagai
berikut :
31
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
32
dengan aspek geologi. Hasil dari overlay peta topografi, tata guna lahan, jenis
tanah serta batas administrasi yang menghasilkan peta lokasi daerah layak dan
tidak layak TPA dengan nilai nilai yang bervariasi. Peta hasil nilai overlay
pemilihan lokasi TPA Kota Malang tahap regional dapat dilihat pada Gambar
4.1. diketahui bahwa terdapat 379 lokasi dengan 9 nilai skor yang berbeda.
Nilai tersebut didapat dari skor masing-masing variabel yang sudah
dijumlahkan hingga menghasilkan skor akhir. Nilai Terendah yaitu 50 dan nilai
tertinggi yaitu 130 pada tahap regional. Dapat dilihat pada tabel berikut 4.1
berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Tahap Regional
N Jumlah Lokasi Total Skor Klasifikasi
o
1 41 50 Tidak Sesuai
2 162 60 Tidak Sesuai
3 29 70 Tidak Sesuai
4 69 80 Tidak Sesuai
5 34 90 Tidak Sesuai
6 9 100 Sesuai
7 27 110 Sesuai
N Jumlah Lokasi Total Skor Klasifikasi
o
8 4 120 Sesuai
9 4 130 Sesuai
33
Gambar 4.1 Hasil overlay tahap regional
34
Dari hasil Tahap Regional terdapat empat puluh empat lokasi yang termasuk
klasifikasi sesuai, lalu dari keempat puluh empat lokasi tersebut kita
persempit lagi dengan cara mengambil lokasi dengan skor tertinggi yaitu
skor 130, dari tabel 3.5 bisa diketahui ada empat lokasi yang mempunyai
skor 130, kemudian keempat lokasi ini akan disebut sebagai Calon Lokasi I,
Calon Lokasi II, Calon Lokasi III, Calon Lokasi IV. Lokasi empat calon
lokasi tersebut bisa dilihat pada gambar 4.3. Setelah tahap regional, ke
empat calon lokasi TPA diseleksi dengan tahap eliminasi untuk
mendapatkan satu lokasi TPA rekomendasi untuk Kota Malang.
35
IV.1.2 Tahap Eliminasi
Pada tahapan eliminasi ini merupakan batasan penilaian yang digunakan
untuk memilih lokasi terbaik dari beberapa calon lokasi TPA. Analisis tahapan
penyisih ini dilakukan berdasarkan 7 (tujuh) variabel kemudian dilakukan
analisis secara menyeluruh yaitu dengan menggunakan metode skoring
berdasarkan hasil penilaian dan pembobotan dengan menggunakan data
wawancara, observasi maupun data sekunder yang didapat.
Tabel 4.3 Hasil tahap eliminasi
Kriteria Calon lokasi Calon Lokasi Calon Lokasi Calon Lokasi
Penilaian I II III IV
Curah hujan 30 30 30 30
Akses jalan 50 50 50 50
Lalu lintas 20 20 20 20
Produktifitas 20 20 20 20
Ketersediaan
30 50 20 20
tanah penutup
Demografi 30 30 30 30
Estetika 20 30 30 20
36
IV.2 Pembahasan Hasil Analisis
Dari Gambar Peta Hasil overlay, diketahui bahwa terdapat 9 nilai berbeda
dengan total 379 lokasi. Nilai tersebut didapat dari skor masing-masing
variabel yang sudah dijumlahkan skornya. Semua nilai pada tiap lokasi dapat
dilihat pada lampiran tabel. Nilai paling rendah yaitu 50 berarti lokasi dengan
nilai tersebut adalah lokasi yang paling tidak layak untuk perencanaan TPA
tahap regional. Begitupun sebaliknya, nilai paling tinggi yaitu 130 berarti
lokasi dengan nilai tersebut adalah lokasi yang paling layak untuk perencanaan
TPA tahap regional. Semakin kecil nilai overlay, semakin tidak layak lokasi
tersebut untuk perencanaan TPA. Begitupun sebaliknya, Semakin besar nilai
overlay, semakin layak lokasi tersebut untuk perencanaan TPA. Nilai overlay
tertinggi tahap regional ini merupakan calon lokasi TPA yaitu 130, yang berarti
calon lokasi TPA tersebut mendapat nilai sempurna tertinggi dari tiap-tiap
variabel. Jadi tiap calon lokasi TPA adalah kawasan tidak rawan bencana,
akuifer air tanah rendah dan berjarak minimal > 1 Km dari mata air, jenis tanah
alluvial, kemiringan lereng 0-5% (datar), tidak berpengaruh terhadap daerah
lindung (berjarak minimal 500 m), dan berjarak minimal 500 meter dari
pemukiman. Calon lokasi TPA Kota Malang tersebut tersebar di Kecamatan
Lowokwaru, yaitu dikelurahan Tlogomas, Tunggulwulung dan Tunjungsekar.
Untuk lebih jelasnya, keempat calon lokasi TPA Kota Malang dijabarkan pada
gambar 4.3
Hasil penilaian dari tahap regional dan tahap penyisih pada Tabel 4.5, diperoleh
nilai yang paling tinggi yaitu 360, yaitu calon lokasi II. Lokasi II berada di Kelurahan
Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru dengan luas 0,862 Km2 atau 86,2 Ha.
Rekomendasi lokasi TPA adalah satu nilai lokasi tertinggi dari keempat calon lokasi
37
yang telah melalui tahap regional dan tahap eliminasi. Rekomendasi lokasi TPA Kota
Malang yaitu Lokasi II. Profil Lokasi II sebagai Rekomendasi lokasi TPA Kota
Malang dapat dilihat pada Tabel 4.6
38
Gambar 4.3 Peta kesesuaian lahan lokasi TPA kota malang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari project ini bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kriteria pemilihan TPA adalah sebagai berikut :
a. Daerah yang gersang cocok sebagai calon lokasi TPA
b. Lahan yang tidak produktif
39
c. Kapasitas lahan yang luas
d. Tanah berstatus milik Negara
e. Kepadatan penduduk berpengaruh terhadap lokasi TPA
f. TPA memerlukan lokasi yang mudah dalam hal pembebasan dan
pengelolaan
g. Jumlah pohon yang cukup
h. Zona penyangga yang cukup
i. Tersembunyi dari pandangan langsung
2. Pada tahap regional didapatkan hasil 379 lokasi dengan 9 nilai skor yang
berbeda. Nilai tersebut didapat dari skor masing-masing variabel yang
sudah dijumlahkan hingga menghasilkan skor akhir. Nilai paling rendah
yaitu 50 dan nilai paling tinggi yaitu 130. Dari hasil Tahap Regional
terdapat empat puluh empat lokasi yang termasuk klasifikasi sesuai, lalu
dari keempat puluh empat lokasi tersebut kita persempit lagi dengan cara
mengambil lokasi dengan skor tertinggi yaitu skor 130, ada empat lokasi
yang mempunyai skor 130, kemudian keempat lokasi ini akan disebut
sebagai Calon Lokasi I, Calon Lokasi II, Calon Lokasi III, Calon Lokasi
IV.
3. Dari hasil penilaian ditahap regional dan tahap penyisih diperoleh nilai
yang paling tinggi yaitu 360, yaitu calon lokasi II. Lokasi II berada di
Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru dengan luas 0,862
Km2 atau 86,2 Ha. Rekomendasi lokasi TPA adalah satu nilai lokasi 62
tertinggi dari keempat calon lokasi yang telah melalui tahap regional dan
tahap eliminasi.
4. Rekomendasi lokasi TPA Kota Malang yaitu Lokasi II
V.2 Saran
Saran untuk kegiatan ini antara lain sebagai berikut :
1. Pengumpulan data harus direncanakan dengan baik agar mendapat hasil
yang maksimal.
2. Semua data spasial harus bergeoreferensi
3. Semua kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan
data, analisis hingga penulisan laporan harus dijadwalkan dengan baik
agar project bisa selesai tepat waktu.
40
41