Anda di halaman 1dari 6

Tanah Mollisol

Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon

lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih

dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah

tidak keras bila kering. Kata Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak.

Padanan dengan sistem kalsifikasi lama adalah termasuk tanah Chernozem,

Brunize4m, Rendzina, dll.

Pembentukan Tanah

Proses pembentukan tanah yang terpenting adalah melanisasi yaitu proses

pembentukan tanah berwarna gelap karena penambahan bahan organic. Proses ini

sebarnya merupakan kumpulan beberapa proses yaitu:

1. Prolifirasi akar-akar rumput, yaitu penyebaran akar-akar ke dalam profil

tanah.
2. Pelapukan bahan organic di dalam tanah membentuk senyawa-senyawa

yang stabil dan berwarna gelap (polisakharida dan liat).

3. Pencampuran bahan organic dan bahan mineral tanah keaena kegiatan

organism seperti cacing, semut rodent dan lain-lain sehingga terbentuk kompleks

mineral organic yang berwarna kelam, krotovinas atau gundukan-gundukan

(mound).

4. Eluviasi dan iluviasi koloid organic dan beberapa koloid mineral

melalui ringga-rongga tanah sehingga terdapat selaput bahan organic yang

berwarne hitam di sekeliling struktur tanah.

5. Pembentukan senyawa lingo protein yang resisten sehingga warna tanah

menjadi hitam meskipun telah lama diusahakan untuk pertanian.

Karakteristik/Sifat Tanah

Mollisol adalah tanah dengan epipedon mollik. Walaupun demikian tidak

semua tanah yang mempunyai epipedon mollik diklasifikasikan sebagai Mollisol.

Misalnya pada tanah Vertisol juga dapat ditemukan epipedon mollik tetapi

mempunyai sifat yang plastis dengan mengembang mengkerut, sehingga sifat

mollik menjadi kurang nyata. Epipedon mollik juga dapat ditemukan pada

Inceptisol, tetapi gelas vulkanik dan horizon kambik yang masam lebih banyak
pengaruhnya terhadap profil tanah dari pada epipedon mollik. Demikian pula

tanah yang memiliki epipedon yang memenuhi syarat sebagai epipedon mollik

tetapi terbentuk sebagai akibat pengapuran, tidak dapat diklasifikasikan sebagai

Mollisol. Mollisol dapat mempunyai hodison albik, agrilik, kalsik dan nartik.

Mollisol banyak ditemukan di daerah Amerika bagian Utara Tengah, dan Eropa

bagian Tenggara (rusia, Hongaria, Bulgaria, Rumania). Di Indonesia Mollisol

ditemukan umumnya di daerah berbukit kapur. Tanah ini terbentuk di bawah

vegetasi rumput baik tumput rendah,s edang atau tinggi. Penambahan bahan

organic ketanah sekitar 100-500 kg/ha tanah. Penyebaran daerah padang rumput

(prairi) banayak dipengaruhi iklim. Curah hujan sekarang antara 300-1000

mm/tahun.

Pengelolaan Tanah

Potensi

Tanah mollisols banyak diusahakan


tanaman palawija, sayuran, tanaman
semusim dan beberapa tanaman tahunan.
Tanah ini dikatakan subur karena
mengandung bahan organic, kejenuhan
basa yang tinggi, tapi intensitas
pengelolaannya masih rendah. Karena
tanah ini terbentuk didaerah dengan curah
hujan rendah dan iklim kering sehingga
untuk tanaman semusim dilaksanakan
pada musim hujan saja. Pada daerah
dengan pengairan baik tanah ini dapat
diusahakan sepanjang tahun.

Permasalahan

Di Indonesia, mollisols umumnya


ditemukan didaerah bukit kapur (sub ordo
Rendoll), sehingga karena tanah bersolum
dangkal penggunaannya cukup terbatas.
Tanah ini terbentuk didaerah semi arid dan
sub humid dan sangat kaya dengan bahan
organic. Karena sifat tanah organic, jika
terlalu kering tidak dapat lagi menyerap air
sehingga jika ada hujan bahan organic ini
akan terbawa oleh air aliran permukaan
sehingga terjadilah erosi permukaan.
Tanah ini mudah mengalami kekeringan
karena perkolasi yang cepat, tanah ini
hampir tidak berguna bagi pertanian,
karena jeluk perakarannya terbatas dan
banyak batu-batuan.

Perbaikan

Banyak tanah mollisols yang bersolum


dangkal, maka diperlukan tindakan
konservasi dengan menanam tanaman
yang mempunyai perakaran dangkal tetapi
tumbuh permanen seperti padang rumput.
Bila ingin dijadikan lahan tanaman
pangan, dapat ditanami padi, palawija dan
sayur-sayuran, dapat ditanam sepanjang
tahun asalkan pengairannya dapat diatasi.
Sangat baik ditanami secara mixcropping,
karena dengan cara ini kontinyuitas
penggunaan lahan yang miring dan
mempunyai solum agak dalam dapat pula
ditanami tanaman tahunan.

Anda mungkin juga menyukai