Anda di halaman 1dari 11

KOLEKSI PERPUSTAKAAN PUSJATAN

KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN PERKERASAN


BERASPAL DAN BETON
M.Sjahdanulirwan
Puslitbang Jalan dan Jembatan, Jl.A.H.Nasution 264 Bandung

RINGKASAN
Untuk melayani lalu lintas kendaraan, maka permukaan tanah dasar jalan
perlu diberi perkerasan, sehingga beban yang diterima bisa didistribusikan hingga
besaran yang mampu dipikul oleh tanah dasar tersebut. Dari segi effisiensi,
perkerasan yang dibuat di atas tanah dasar biasanya dari bawah ke atas disebut
lapis pondasi bawah (sub-base), lapis pondasi (base), dan lapis permukaan
(surfacing), dengan kekuatan yang makin ke atas makin besar. Ada kalanya, sesuai
perhitungan perencanaan, di bawah lapis permukaan hanya ada lapis pondasi
atau lapis pondasi bawah (lantai kerja) saja, kemudian langsung tanah dasar.
Bahan untuk perkerasan jalan juga bermacam-macam, umumnya mulai dari
agregat, bahan beraspal, atau beton semen. Makalah ini meninjau kelebihan serta
kekurangan lapis permukaan jalan yang terbuat dari aspal dan beton, dengan
perhatian utama pada faktor biaya, waktu, keawetan dan kekuatan, kenyamanan
dan keselamatan, aspek konstruksi dan peralatan, serta dampak lingkungan.
Selanjutnya makalah ini menguraikan sintesis dan inovasi yang tersedia untuk
mengurangi kelemahan dari masing-masing jenis perkerasan tersebut.

Kata Kunci : perkerasan beraspal, perkerasan beton, sintesis dan inovasi

SUMMARY
For servicing the passage of vehicles, on the top of sub-grade are consist
of pavement, so that the receiving load can be distributed to the value that can be
borne of that sub-grade. From efficiency point of view, pavement which are build
on the top of subgrade, usually from the bottom to up are namely sub-base, base,
and surfacing, with strength are higher to the top. Sometimes, according to design
calculation, below the surfacing, there is only base or sub-base (plat form) only,
then direct to sub-grade. Material for road pavement also varied, commonly from
aggregate, bituminous, or cement concrete. This paper review the advantages and
disadvantages the surfacing made from bituminous and concrete, with particular
attention to cost, time, durability and strength, comfort and safety, construction
and equipment aspects, and environment impact. Then, the paper describes
sinthesis and innovative which are available to reduce the disadvantages of each
type of pavement.
Keywords: bituminous pavement, concrete pavement, synthesis and innovative

PERKERASAN BERASPAL Faktor Waktu


Umumnya selesai konstruksi,
Faktor Biaya
perkerasan beraspal tidak perlu
Perkerasan beraspal umumnya menunggu waktu yang lama, atau
membutuhkan biaya awal bisa langsung melayani kendaraan.
konstruksi yang lebih rendah dari Bila satu dan lain hal perkerasan
perkerasan beton, terlebih sebelum perlu dibongkar atau direcycling,
kenaikan harga minyak dunia yang maka waktu yang diperlukan juga
berimbas pada kenaikan harga tidak lama, dengan kemampuan
aspal. Namun untuk daya dukung alat yang tidak terlalu besar.
tanah dasar dan umur rencana
yang sama seperti perkerasan Keawetan dan Kekuatan
beton, maka keperluan agregat
Perkerasan beraspal bila
perkerasan beraspal akan lebih
dipelihara dengan baik bisa
banyak, sehingga perlu pembukaan
bertahan sampai 10 tahun,
sumber material baru.
sebelum dilakukan pekerjaan
Selain itu perkerasan
peningkatan atau overlay. Karena
beraspal membutuhkan biaya sifatnya yang viscous elastis, maka
pemeliharaan yang lebih tinggi pekerasan beraspal lebih awet bila
selama umur rencana. Untuk melayani lalu lintas dengan
mengurangi pemeliharaan yang kecepatan sedang atau tinggi.
tinggi ini, maka perkerasan Pada kecepatan rendah atau statis
beraspal lebih sesuai untuk lokasi (seperti pemberhentian bus),
yang tidak memiliki masalah perkerasan beraspal harus
dengan drainase, dan lalu lintas didesain khusus untuk lebih tahan
yang lewat tidak terlalu padat. terhadap alur, yaitu dengan
Selain itu biaya pemeliharaan gradasi tertentu dan aspalnya
dapat dikurangi, bila kerusakan lebih tahan terhadap beban berat
yang terjadi (seperti: lubang, (titik lembek tinggi atau penetrasi
amblas) segera ditangani sedini rendah). Kekuatan perkerasan
mungkin. akan turun bila temperatur naik
(pada siang hari). Oleh karena itu, Aspek Konstruksi dan Peralatan
terlebih untuk kendaraan berat,
Secara historis perkerasan
bila kendaraan berjalan di malam
beraspal sudah lebih dikenal dan
hari akan membantu keawetan
lebih awal dibangun dari
perkerasan beraspal. Perkerasan
perkerasan beton. Peralatan yang
beraspal ini juga sangat sesuai
digunakan juga beragam, dari
untuk konstruksi badan jalan yang
yang sederhana untuk konstruksi
belum stabil (masih turun), atau
pelaburan atau makadam, hingga
sering terjadi bongkar pasang
yang lebih lengkap (asphalt mixing
jaringan utilitas bawah tanah
plant) untuk konstruksi campuran
(listrik, gas, telpon, air).
panas. Pengalaman kontraktor di
bidang konstruksi perkerasan
Kenyamanan dan Keselamatan
beraspal juga sudah lebih lama
Umumnya perkerasan dan meluas. Workmanship yang
beraspal sangat nyaman untuk tinggi mulai dirasa perlu untuk
dilalui, terlebih pada konstruksi pekerjaan dengan peralatan
canggih, seperti recycling, atau
campuran panas, di mana
persyaratan kuantitas bahan yang
kekasarannya cukup rendah, yang tepat, seperti surface dressing.
juga mengurangi kebisingan.
Warnanya yang hitam atau gelap Dampak Lingkungan
tidak memberikan efek silau pada
Kecuali pada tipe aspal
siang hari. Khusus untuk melayani emulsi, perkerasan beraspal
kecepatan tinggi (jalan tol), bila umumnya memerlukan energi
konstruksi dibuat agak porous, air yang tinggi, baik pada waktu
yang tergenang saat hujan akan pencampuran, penghamparan,
lebih cepat terserap, selain maupun pemadatan. Hal ini
mengalir ke tepi. Jarak pengereman ditentukan oleh nilai viskositas
yang dibutuhkan oleh aspal agar
kendaraan di atas perkerasan
bisa menyelimuti agregat dengan
beraspal cukup baik, karena nilai
baik, dan masih mudah dalam
kekesatan permukaan (skid pelaksanaan (workability). Energi
resistance) hanya turun sedikit yang tinggi ini digunakan untuk
(proses polishing diimbangi memanaskan campuran beraspal
ageing), atau hampir konstan (umumnya di atas 150oC), dan itu
sepanjang umur rencana. tentu menguras sumber-sumber
energi (baik renewable maupun
non-renewable) yang ada di alam. pemeliharaan bisa tetap rendah,
Pada konstruksi beraspal sederhana, kalau selama masa pembangunan
seperti penetrasi macadam, beton dirawat dengan baik,
umumnya digunakan kayu sebagai
khususnya pembasahan permukaan
sumber energi, yang tentunya
berpengaruh terhadap kelestarian (mengurangi pengaruh panas
hutan. Selain kebutuhan energi, matahari terhadap penguapan),
dampak lain terhadap lingkungan dan dihindari dari beban kendaraan
adalah emisi hasil pembakaran. sebelum saatnya dibuka.

Faktor Waktu
PERKERASAN BETON
Karena kekuatan beton
selesai dicor masih rendah, maka
Faktor Biaya
perlu menunggu waktu lama (~28
Biaya awal konstruksi hari) untuk bisa dilewati lalu lintas.
perkerasan beton walau masih di Karena itu untuk peningkatan
atas perkerasan beraspal, namun jalan lama, harus disediakan jalan
sementara, atau menutup sebagian
karena pemeliharaannya sedikit
lebar jalan bagi lalu lintas.
dan umur rencananya lebih
Memang ada additive untuk
panjang, maka biaya totalnya (life mempercepat kekuatan beton
cycle cost) akan lebih rendah dari sampai umur ~14 hari, namun ini
perkerasan beraspal. Untuk tentu menambah biaya, dan
kondisi tanah dasar dan umur perawatannya juga harus lebih
rencana yang sama dengan ketat. Karena konstruksi beton itu
perkerasan beraspal, keperluan kemudian cukup keras, maka bila
dibongkar atau direcycling
agregatnya lebih rendah (sangat
dibutuhkan waktu yang lama,
cocok untuk daerah dengan serta alat yang kuat (powerful).
ketersedian agregat terbatas).
Walaupun demikian bila terjadi Keawetan dan Kekuatan
kerusakan pada pelat/slab beton
Umumnya perkerasan
perlu perbaikan pada satu atau beton bila pada awal pengecoran
dua segmen dengan biaya dirawat dengan baik, umur
pembongkaran dan perbaikan pelayanannya bisa mencapai lebih
yang cukup tinggi, sehingga akan dari 20 tahun. Karena kekuatannya
menambah biaya total. Biaya yang cukup tinggi, perkerasan
beton ini cocok untuk segala jenis lintas dan tumpahan oli, namun
pembebanan lalu lintas yang berat sering secara estetika tidak
atau statis sekalipun. Syarat kedua seragam dan cenderung masih
untuk mencapai umur rencana tetap putih atau abu-abu pada
yang panjang, adalah pondasinya bagian di luar jejak roda. Karena
yang mantap (tidak turun, apalagi konstruksi beton umumnya tidak
secara parsial). Syarat ketiga porous, maka pada waktu hujan,
adalah perhatian dan pemeliharaan air yang tergenang bisa
sambungan antar segmen (joint menimbulkan slip (hydroplanning),
sealent) terhadap masuknya air terlebih untuk perkerasan beton
hujan. Berbeda dengan perkerasan yang sudah licin. Jarak pengereman
beraspal, maka perkerasan beton untuk konstruksi yang baru sangat
ini kurang sesuai untuk konstruksi baik (walaupun menimbulkan
jalan/bahu yang masih sering keausan pada ban kendaraan),
terjadi bongkar pasang jaringan namun mulai paruh umur rencana,
utilitas. kekesatan bisa menurun cepat
(polishing lebih dominan dari
Kenyamanan dan Keselamatan ageing), sehingga perlu regroving
Perkerasan beton memang bila kekesatan lebih rendah dari
tidak senyaman aspal (nilai persyaratan.
kekasaran rata-rata di atas
4m/km), terutama pada kecepatan Aspek Konstruksi dan Peralatan
tinggi, di mana selain kekasaran,
Perkerasan beton mulai
pengaruh sambungan juga terasa,
dikenal luas di Indonesia sejak
dan ini meningkatkan kebisingan.
pertengahan tahun 1980-an, di
Menambah panjang segmen
mana saat itu pabrik-pabrik semen
memang salah satu solusi, namun
masih memiliki kapasitas produksi
konstruksi sambungan membutuhkan
berlebih untuk kebutuhan domestik
desain yang lebih seksama, karena
dan ekspor. Walaupun demikian di
nilai muai dan susutnya tentu akan
awal perkembangannya tidaklah
lebih besar. Warna beton yang
terlalu intensif, mengingat belum
cenderung putih, kurang kontras
banyaknya jalur lintas kendaraan
dengan marka jalan yang juga
berat (peti kemas), harga
putih atau kuning, serta bisa
perkerasan beton yang tinggi,
melelahkan pandangan mata.
masih rendahnya jam terbang
Memang seiring perjalanan waktu,
kontraktor, dan investasi peralatan
warna beton itu akan menjadi
yang cukup besar di tengah
agak gelap karena lintasan lalu
permintaan pasar yang belum Cement Treated Asphalt
jelas. Mixing (CTAM)
Konstruksi ini terbuat dari
Dampak Lingkungan perkerasan berapal yang sangat
Dari segi bahan baku, porous, kemudian disirami dengan
energi yang dibutuhkan untuk pasta (mortar) semen. Keunggulannya
memproduksi semen atau aspal adalah kekuatannya yang jauh di
per satuan volume mungkin tidak atas perkerasan beraspal,
jauh berbeda. Namun karena mendekati kekuatan perkerasan
kebutuhan aspal dalam campuran beton. Konstruksi ini tentu saja
hanya sekitar 5-6%, sedangkan cocok untuk menahan beban yang
semen bisa lima kali lipatnya, lebih berat dari perkerasan
maka energi yang dibutuhkan beraspal, atau lokasi dengan
untuk menghasilkan bahan baku kecepatan rendah atau statis
semen akan lebih besar dari aspal (perempatan jalan, pemberhentian
untuk volume perkerasan jalan bus). Tentu saja dibutuhkan
yang sama. Walaupun demikian, peralatan penyemprot cairan
secara total karena pencampuran semen sehingga bisa masuk
semen, air, dan agregat
sampai lapis terbawah dari CTAM
merupakan proses kimia, tanpa
ini. Bila diinginkan penetrasi pasta
memerlukan pemanasan, maka
semen berlangsung normal
energi yang dibutuhkan untuk
membentuk perkerasan beton (gravitasi) tanpa tekanan, maka
jauh lebih rendah dari perkerasan campuran pasta semen harus
beraspal. didesain memiliki viskositas rendah
menyerupai air, dengan atau
SINTESIS DAN INOVASI tanpa bantuan additive, serta
dengan gradasi yang tepat
Menilik kelebihan dari
[Yamin, 2004]. Perkerasan CTAM
masing-masing jenis perkerasan
ini sudah mulai bisa digunakan
tersebut di atas, secara teoritis
untuk lalu lintas hanya beberapa
tentu bisa dibuat perkerasan baru
yang bisa meminimalisir kekurangan- jam setelah selesai dibangun.
kekurangan yang ada. Beberapa di
antaranya masih dalam taraf Beton elastis
penelitian dan pengembangan, Perkerasan ini ditujukan
dan sebagian lagi sebenarnya untuk memperbaiki sifat beton
sudah bisa diaplikasikan. sehingga bisa lebih adaptif
terhadap badan jalan yang belum ketat dan seragam, tanpa
stabil. Modifikasi yang dilakukan gangguan lalu lintas. Diperlukan
adalah dengan menambahkan truk kontainer dan crane untuk
karet atau fiber ke dalam angkutan dan operasi/pemasangan
campuran beton. Perkerasan beton precast ini. Selain itu, perlu
beton elastis ini memiliki kekuatan perhatian terhadap hubungan
yang lebih rendah dari beton antar segmen, yang biasanya tidak
biasa. Dengan kelenturan tersebut sebaik beton yang dicor setempat.
diharapkan perkerasan ini tidak
mudah patah atau retak. Overlay tipis aspal, dan jenis
Penelitian awal dengan beton semen perkerasan beton
karet [Roestaman dan Siegfried, Tujuan utama melakukan
2007], menunjukkan bahwa overlay non-struktural ini adalah
diperlukan penurunan faktor air untuk memperbaiki kenyamanan
semen menjadi sekitar 0,3 - 0,4 (warna, kekasaran, kebisingan) dan
serta bahan tambah jenis keamanan (kekesatan) perkerasan
plasticizer, untuk bisa mencapai beton. Bagian krusial dari
hasil yang optimal. pelapisan tipis ini adalah tack
coating yang bisa mempengaruhi
Beton precast ketahanan terhadap pengelupasan.
Alternatif lain untuk menambah
Dari namanya sudah bisa
kenyamanan dari segi warna
diduga bahwa tujuannya untuk
perkerasan beton, adalah
mengurangi waktu tunggu bagi
penggunaan jenis semen dengan
lalu lintas, dari 28 hari menjadi
warna yang lebih gelap.
secara drastis hanya beberapa
jam. Konstruksi ini sudah pernah
Aspal Buton (Asbuton)
dicoba di beberapa tempat, seperti
perbaikan lajur busway Jakarta, Bila pada aspal minyak
yang dilaksanakan pada malam biasa titik lembeknya 49oC, maka
hari, dan esok paginya sudah bisa pada aspal alam ini bisa mencapai
dilewati kendaraan. Pembuatan 55oC, sehingga sangat sesuai
beton precast tidak harus untuk iklim tropis seperti
dilakukan di pabrik yang jauh dari Indonesia. Dengan penetrasi aspal
lokasi proyek, tapi bisa di tempat yang rendah, maka perkerasan
sehingga mengurangi biaya Asbuton ini lebih tahan terhadap
angkut. Kelebihan lainnya adalah alur. Pada kondisi aslinya Asbuton
mutu beton yang bisa dijaga lebih ini mengandung mineral bervariasi
dari 50% hingga 90%, sehingga Gambar 1. Selain penggunaan
penggunaannya pada campuran aspal emulsi, ada juga teknologi
panas agak terbatas (dari sisi pengkabutan aspal yang disebut
perbandingan jumlah filler foamed bitumen. Riset di luar
terhadap aspal), yaitu guna negeri sudah berhasil menemukan
menghindari kerusakan crack. aspal yang hanya membutuhkan
Penggunaan Asbuton bisa dicapai temperatur sekitar 110-130oC
lebih banyak bila aspalnya untuk bisa menyelimuti agregat
diekstraksi dari mineral (baik dengan baik, serta masih mudah
secara penuh maupun sebagian). dalam pelaksanaan [Nynas, 2007].
Asbuton yang diekstraksi penuh Teknologinya berupa penambahan
(full extraction) akan bersaing sejenis bahan lilin atau plastik ke
"apple to apple" dengan aspal dalam aspal. Semuanya ini tentu
minyak. Problem utama saat ini bisa menghemat energi. Di
untuk Asbuton ekstraksi penuh Puslitbang Jalan dan Jembatan
adalah persyaratan LOH (loss on (Departemen PU), riset berupa
heating) yang sulit tercapai. penambahan bahan plastik ke
Tantangan di laboratorium adalah dalam aspal memang telah lama
mencari senyawa yang bisa dilakukan, namun fokusnya lebih
memenuhi syarat LOH tersebut. kearah perbaikan sifat kinerja
Secara teoritis senyawa ini mirip deformasi (rutting performance)
dengan minyak ringan yang campuran beraspal.
menguap dalam proses
pembuatan aspal minyak
(blowing).

Aspal Temperatur Rendah


Aspal yang hanya
memerlukan temperatur rendah
untuk mencapai viskositas yang
dibutuhkan bagi penyelimutan
agregat, disebut juga sebagai aspal
dengan kepekaan temperatur tinggi
(high temperature susceptibility)
atau sering dikategorikan sebagai
aspal yang memiliki PI Gambar 1. Viskositas vs temperatur.
[Sjahdanulirwan, 2003]
(penetration index) rendah. Lihat
Perencanaan Dengan Dana mengurangi panjang jalan yang
Terbatas ditangani dari pada membagi rata,
sedangkan bagian yang belum
Pertanyaan utama dalam
ditangani cukup dipelihara asal
ulasan ini adalah apakah dengan
berfungsi saja, yakni bisa dilalui
dana terbatas kita harus membagi
kendaraan. Pemborosan dengan
rata terhadap panjang jalan yang
cara bagi rata ini bisa mencapai
ditangani ? Katakanlah dana yang
134% [Sjahdanulirwan dan Nono,
ada hanya cukup untuk overlay 3
2005].
cm aspal, sedangkan perencanaan
yang ideal adalah overlay 20 cm
Pengaturan Serta Insentif
untuk mencapai umur rencana
yang diinginkan. Untuk lalu lintas Untuk mempertahankan
ringan, membagi rata dana keawetan perkerasan, khususnya
tidaklah begitu bermasalah. Untuk perkerasan beraspal, maka
lalu lintas berat, membagi rata
beberapa aturan atau pemberian
dana sangatlah tidak effektif,
ibarat "memberi garam ke laut". insentif bisa dilakukan, misalnya:
Overlay aspal tipis 3cm hanya a. Meningkatkan moda lain,
bertahan beberapa bulan, dan seperti kereta api atau
akan hancur dilalui kendaraan angkutan laut, khususnya untuk
berat setelah musim hujan datang. mengurangi beban terhadap
Untuk perkerasan beton, jalan akibat muatan berlebih.
pengurangan dari tebal minimal 30 b. Pemberian pajak yang lebih
cm (pada mutu tinggi minimal 27
ringan terhadap truck dengan
cm) bisa berakibat fatal, karena
pelayanannya akan sangat turun jumlah gandar (sumbu) yang
tajam di bawah batas tebal lebih banyak.
minimal. Demikian pula misalnya c. Pemberian diskon tarif tol
bila lantai kerja (beton B0) dengan secara otomatis untuk kendaraan
minimal tebal 10cm dikurangi berat yang lewat pada malam
menjadi katakanlah 7cm, akan hari, dan penyesuaian tarif tol
terjadi akibat-akibat yang tidak
yang lebih proporsional
diinginkan, seperti pumping
terhadap daya rusak setiap jenis
material halus di bawahnya.
Hasilnya adalah slab di atasnya kendaraan pada perkerasan (selain
harus dibongkar. Dengan demikian okupasi waktu dan ruang).
bila dana terbatas, lebih baik
KESIMPULAN dan perbaikan konstruksi yang
cukup tinggi, butuh waktu
1. Perkerasan beraspal memiliki sampai cukup kuat untuk
kelebihan dari pada perkerasan dilewati, tidak sesuai bagi
beton dalam hal: biaya awal konstruksi badan jalan yang
konstruksi yang rendah, labil atau masih terjadi
langsung bisa berfungsi, sesuai bongkar pasang utilitas,
untuk konstruksi badan jalan kurang nyaman (kekasaran,
yang belum stabil, nyaman sambungan), dan silau akibat
dan aman untuk dilalui, serta warna perkerasan yang
tidak begitu sulit dalam cenderung putih.
pelaksanaan pembangunannya. 5. Sintetis dan inovasi untuk
2. Kekurangan perkerasan beraspal meminimalisir kekurangan
dibandingkan perkerasan beton masing-masing perkerasan
adalah biaya pemeliharaan serta untuk tujuan spesifik,
yang tinggi, kurang tahan sudah tersedia, seperti:
beban berat atau pada cement treated asphalt mixing
kecepatan rendah/statis, dan (mendekati kekuatan beton,
kebutuhan energi yang tinggi namun langsung bisa berfungsi),
khususnya untuk campuran beton elastis (untuk badan
aspal panas. jalan yang belum stabil), beton
3. Perkerasan beton memiliki precast (langsung bisa
kelebihan dari pada berfungsi), overlay tipis dan
perkerasan beraspal dalam jenis semen perkerasan beton
hal: biaya total (life cycle cost) (memperbaiki kenyamanan dan
konstruksi yang rendah karena keamanan), asbuton (lebih
pemeliharaan yang minim, tahan lalu lintas berat), aspal
lebih awet dan kuat, serta temperatur rendah (hemat
lebih rendah dampak energi), perencanaan yang
lingkungannya. lebih effektif dengan dana
4. Kekurangan perkerasan beton terbatas, serta pengaturan dan
dibandingkan perkerasan pemberian insentif (untuk
beraspal adalah : biaya awal mempertahankan keawetan).
DAFTAR PUSTAKA Sjahdanulirwan, M, dan Nono;
2005, Strategi Perencanaan
Nynas; 2007, Asphalt: A Cooler Peningkatan Perkerasan
Customer, World Highways,
Jalan Lentur, Jurnal Jalan-
page 49-50, July/August.
Roestaman dan Siegfried; 2007, Jembatan, Vol.22, No.3, hal
Beton Karet (Flexible 1-13, Nopember.
Concrete) Untuk Perkerasan Yamin, R.Anwar; 2004, "Model
Kaku (Rigid Pavement), Mekanistik Cement Treated
Proceeding, Kolokium Jalan Asphalt Mixture dan
dan Jembatan, Departemen Kinerjanya pada Iklim Tropis
PU, Nopember. Indonesia", Disertasi PhD,
Sjahdanulirwan, M; 2003,
Institut Teknologi Bandung.
Karakteristik Aspal yang
Diperlukan Sebagai Bahan
Jalan, Jurnal Litbang Jalan,
Vol.20, No.4, hal 1-4,
Desember.

Anda mungkin juga menyukai