Anda di halaman 1dari 4

Skenario C

Awi, anak laki-laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami keulitan
bernafas. Dua hari sebelumnya, Awi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek.

Pemeriksaan fisik:

Anak digendong ibu, gelisah, menangis terus. Sewaktu hendak diperiksa, anak semakin
gelisah. Anak terus memberontak, keempat ekstremitas bergerak aktif simetris. Bibir dan
sekitarnya tampak biru. Napas terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas dan terdengar
suara mengorok setiap kali anak menarik napas. Berat badan 12 kg, panjang badan 86 cm,
temperatur 37,6 C di aksila

Paru: Respiratory rate: 48 x/menit. Nafas cuping hidung (+), gerakan dinding dada simetris
kiri dan kanan, retraksi supra sternal dan sela iga (+). Auskultasi: Vesikuler, ronkhi (-)

Jantung: tiidak ada kelainan HR: 135 x/menit, nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat, kulit
berwarna merah muda, hangat, capilarry refill time 2 detik

Klarifikasi istilah

kesulitan bernapas: gangguan ventilasi yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya oleh obstruksi saluran napas atas.

Batuk: ekpulsi udara dalam paru yang tiba-tiba sambil mengeluarkan suara berisik.
(patogenesis)

Pilek: gejala saluran nafas atas

Cyanosis: warna kulit membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang
rendah dalam darah.

Mengorok: suara nafas yang kasar dan berisik akibat getaran dari uvula dan palatum

Nafas cuping hidung: mengembang dan mengempisnya hidung sebagai upaya meningkatkan
jumlah udara saat inspirasi.

Retraksi supra sternal: penarikan dinding dada akibat usaha pernafasan.

Nafas vesiculer: frekuensi bunyi nafas yang rendah seperti bunyi nafas normal pada paru
selama ventilasi.
Ronkhi: suara pernafasan yang kasar dan kering serta terus menurus di saluran bronkhus
karena obstruksi parsial.

Capillary refill time: waktu yang diperlukan agar darah kembali ke kapiler setelah dilakukan
penekanan di ujung kuku atau di daerah perifer normalnya kurang dari 2 detik.

Nadi brakhialis: nadi yang merupakan kelanjutan dari arteri aksilaris dan memiliki cabang ke
arah humerus, ulnar dan radial.

Nadi radialis: nadi yang merupakan cabang dari arteri brakhialis dan memiliki cabang ke arah
palmar.

Identifikasi masalah

1. Awi, anak laki-laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami
keulitan bernafas. Dua hari sebelumnya, Awi menderita panas tidak tinggi dan batuk
pilek. (V)
2. Pemeriksaan fisis:
Anak digendong ibu, gelisah, menangis terus. Sewaktu hendak diperiksa, anak
semakin gelisah. Anak terus memberontak, keempat ekstremitas bergerak aktif
simetris. Bibir dan sekitarnya tampak biru. Nafas terlihat cepat dengan peningkatan
usaha nafas dan terdengar suara mengorok setiap kali anak menarik nafas. Berat
badan 12 kg, panjang badan 86 cm, temperatur 37,6 C di aksila
Paru: Respiratory rate: 48 x/menit. Nafas cuping hidung (+), gerakan dinding dada
simetris kiri dan kanan, retraksi supra sternal dan sela iga (+). Auskultasi: Vesikuler,
ronkhi (-)
Jantung: tiidak ada kelainan HR: 135 x/menit, nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat,
kulit berwarna merah muda, hangat, capilarry refill time 2 detik

Analisis masalah

1. Awi, anak laki-laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami
keulitan bernapas. Dua hari sebelumnya, Awi menderita panas tidak tinggi dan batuk
pilek. (V)
a. Apa saja kemungkinan penyebab kesulitan bernapas pada batita?indah endy
b. Bagaimana penyebab dan mekanisme dari:
Kesulitan bernafas cinty rabi
Panas tidak tinggi alind haidar
Batuk Stef apip
Pilek naurah uul
c. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan pada kasus? Eko fitri
d. Apa dampak dari kesulitan bernafas pada kasus? Indah endy
e. Bagaimana cara mengidentifikasi kegawatdaruratan pada anak? cinty rabi
f. Bagaimana cara membedakan distress nafas, gagal nafas, dan henti nafas? alind
haidar
g. Bagaimana hubungan antar gejala pada kasus? Stef apip
2. Pemeriksaan fisik:
Anak digendong ibu, gelisah, menangis terus. Sewaktu hendak diperiksa, anak
semakin gelisah. Anak terus memberontak, keempat ekstremitas bergerak aktif
simetris. Bibir dan sekitarnya tampak biru. Nafas terlihat cepat dengan peningkatan
usaha nafas dan terdengar suara mengorok setiap kali anak menarik nafas. Berat
badan 12 kg, panjang badan 86 cm, temperatur 37,6 C di aksila
Paru: Respiratory rate: 48 x/menit. Nafas cuping hidung (+), gerakan dinding dada
simetris kiri dan kanan, retraksi supra sternal dan sela iga (+). Auskultasi: Vesikuler,
ronkhi (-)
Jantung: tiidak ada kelainan HR: 135 x/menit, nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat,
kulit berwarna merah muda, hangat, capilarry refill time 2 detik
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari
Pemeriksaan fisik umum naurah uul Stef
Paru alind haidar cinty
Jantung Indah endy alind
b. Bagaimana mengaplikasikan PAT pada kasus ini? Apip fitri rabi

Hipotesis

Awi anak laki-laki usia 2 tahun menderita distress pernafasan

Template

1. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus ? indah endy


2. Apa diagnosis banding pada kasus ? cinty rabi
3. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus ?alind haidar
4. Apa diagnosis kerja pada kasus ? apip stef
5. Apa definisi diagnosis kerja pada kasus ?(naurah uul)
6. Bagaimana epidemiologi pada kasus ?(eko fitri)
7. Bagaimana etiologi pada kasus ? indah endy
8. Bagaimana faktor risiko pada kasus ?( cinty rabi
9. Bagaimana patofisiologi pada kasus ? alind haidar
10. Bagaimana manifestasi klinis pada kasus ? apip stef
11. Bagaimana cara membedakan derajat croup?( naurah uul)
12. Bagaimana tatalaksana pada kasus ?( eko fitri)
13. Bagaimana pencegahan pada kasus ?( eko fitri)
14. Bagaimana prognosis pada kasus ?( naurah uul)
15. Apa SKDI pada kasus ?( apip stef
LI

Croup indah eko fitri rabi alind cinty

ARDS apip endy haidar naurah uul stef

Anda mungkin juga menyukai