Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan
Pada kasus ini, pasien datang ke Poli RS muhammadiyah Palembang
dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 6 semenjak masuk rumah sakit,
pasien mengaku hamil anak kedelapan umur kehamilan 2 bulan. Darah yang
keluar dirasakan tidak banyak berupa flek-flek, namun kemudian perdarahan
menjadi banyak disertai nyeri perut, keluar lendir (-), keluar air (-). Berdasarkan
anamnesis didapatkan G8P5A2 hamil 11-12 minggu. HPHT 18 Januari 2016
dengan TP 25 Oktober 2017.
Berdasarkan data diatas dapat diperoleh bahwa usia kehamilan os sudah 11-
12 minggu dan disertai dengan keluar darah ini adalah salah satu tanda dan gejala
dari blighted ovum. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa Blighted
ovum (kehamilan kosong) atau anembryonic pregnancy adalah salah satu
kehamilan patologi, di mana mudigah tidak terbentuk sejak awal kehamilan
namun kantung gestasi tetap terbentuk. Pada blighted ovum telur yang dibuahi
berhasil melekat pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya terbentuk
plasenta dan kulit ketuban yang ditandai dengan adanya kantung gestasi
(gestation sac).5 Biasanya kondisi ini diketahui di antara 8-13 minggu dari usia
kehamilan.3
Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Status
obsetrikus meliputi pemeriksaan leopold, pemeriksaan dalam dan inspekulo pada
kasus ini tidak dilakukan.. Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan
tanpa massa intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah
blighted ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan
plasenta tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya
tidak dapat dibedakan gejalanya hingga terjadi abortus spontan atau telah
dilakukan pemeriksaan USG.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
29
maka diagnosis pada kasus ini adalah G8P5A2 hamil 11-12 minggu dengan
Blighted ovum. Penulisan diagnosis sudah tepat dalam kasus ini.
Pada kasus, penatalaksanaan yang dilakukan untuk diagnosis G2P1A0
hamil 12 minggu dengan Blighted ovum adalah Observasi KU, TTV dan
Perdarahan, Rencana Kuretase tanggal 9 April 2017 pukul 17.00 wib, Cek darah
rutin dan urin rutin, Pasang IUFD RL gtt 20x/menit. Jika telah didiagnosis
blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi
dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisis untuk memastikan apa
penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka
dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi
maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil
sungguhan. Berdasarkan uraian diatas penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat
yaitu dilakukan Kuretase.
Untuk Penatalaksanaan Post Operasi:
a. Pemberian cairan
Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka
pemberian cairan perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit
agar tidak terjadi hipotermi, dehidrasi, atau komplikasi pada organ tubuh
lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam fisiologi dan
RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila kadar Hb
rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan. Pemberian cairan pada
pasien ini sudah tepat karena pada pasien ini sudah diberikan RL 500 ml
ditambah 20 IU Oksitosin selama 12 jam, lalu dilanjutkan dengan pemberian
RL 500 ml.

30
b. Pemberian obat-obatan
Antibiotik
Cara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda-beda setiap
institusi. Pada kasus ini sudah tepat diberikan antibiotik spektrum luas,
yaitu cefadroxil 2 x 500 mg peroral.
Analgetik
Pada kasus ini sudah tepat diberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
dengan pemberian Asam Mefenamat 3 x 500 mg peroral.
Obat-obatan lain
Pada pasien ini juga sudah tepat diberikan asam tranexamat 3x500 mg
untuk menghentikan pendarahan misalnya pendarahan pascaoperasi. Dan
Becom C 1x1 tablet.
Perawatan rutin
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu, tekanan
darah, nadi,dan pernafasan.

31

Anda mungkin juga menyukai