Disusun oleh:
Gambar 1 Hubungan Poisson untuk tubuh dengan magnetisasi dan densitas uniform.
Potensial magnetik pada titik manapun proporsional dengan komponen gravitasi yang
searah dengan magnetisasi (Blakely,1995).
Potensial skalar magnetik diberikan oleh persamaan:
....(1)
dan potensial gravitasi ditulis:
Maka
..... (2)
dengan:
(x,y) = harga gradien horisontal pada (x,y)
gz(x,y) = harga anomali pseudogravitasi pada (x,y)
Bumi merupakan sebuah benda magnet raksasa, letak kutub utara dan selatan
magnet bumi tidak berimpit dengan kutub geografis. Pengaruh kutub utara dan selatan
magnet bumi dipisahkan oleh khatulistiwa magnet. Intensitas magnet akan bernilai
maksimum di kutub dan minimum di khatulistiwa. Karena letaknya yang berbeda terdapat
perbedaan antara arah utara magnet dan geografi yang disebut sebagai deklinasi.
Sifat kemagnetan bumi ditimbulkan karena adanya arus listrik di lapisan inti luar
Bumi yang tersusun dari besi dan nikel cair. Hal ini dapat diibaratkan Bumi sebagai dinamo
raksasa dimana terdapat perputaran cairan di inti-luar bumi yang diakibatkan adanya
perbedaan suhu atau disebut geodinamo.
Elemen medan magnet bumi yaitu: deklinasi, Inklinasi, intensitas horisontal, medan
magnetik total.
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal (utara
geografis) yang dihitung dari utara menuju timur .
Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang
dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang
horizontal.
Medan magnetik total (B), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.
Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu medan magnet utama, medan magnet
luar, dan medan magnet anomali.
Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran
dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan luas lebih dari 106 km2 .
Medan magnet luar (external field) , Pengaruh medan magnet luar berasal dari
pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh
sinar ultraviolet dari matahari.
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal (crustal field). Medan
magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral bermagnet seperti
magnetite (Fe7S8 ), titanomagnetite (Fe2TiO4 ) dan lain-lain yang berada di kerak bumi.
Sifat Anomali Magnetik
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran
adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara garis
besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan
magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap
magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan
peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang
diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila
arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya
bertambah besar ( positif). Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan
remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet
utama bumi (Telford, 1976), sehingga dalam pengukuran medan magnet yang
berlaku adalah medan magnet total bumi, medan magnet utama bumi, medan magnet luar,
dan medan magnet anomali.
Gambar 3. Kutub magnetic bumi berdasar inklinasi dipole . Dari Me-Elhinny (1973) dan
Skematik arus induksi magnetic bumi yang disebabkan medan magnetic utama. Sharma
(1986)
Medan magnetic bumi
dideskripsikan dalam arah
deklinasi D, inklinasi I, dan total
gaya vector F. Pada inklinasi 900,
yakni pada kutub selatan
magnetic, kita akan mendapatkan
suatu titik dimana memiliki
respon anomaly magnetic
mendekati grafik parabola dengan
punvak minimum. Sementara
pada daerah equator magnetic,
grafik anomaly ditunjukkan
dengan bentuk horizontal karena
inklinasi bernilai 00 ( ditunjukkan
pada gambar 5).
Gambar 7. Variasi respon anomali magnetik untuk monopole dan dipole terhadap inklinasi
Berdasarkan prinsip yang telah dipaparkan sebelumnya terkait sifat anomaly
magnetik, bisa disimpulkan bahwa hasil pengukuran kuat medan magnet di permukaan bumi
sangat dipengaruhi oleh posisi pengukuran khususnya yang berkaitan dengan posisi sudut
inklinasi dan deklinasi yang menjadi penentu arah medan magnetic bumi sebagai factor
magnetic utama. Bentuk anomali medan magnet dipengaruhi oleh inklinasi,deklinasi dan arah
medan magnet bumi. Tampak anomali pada daerah equator akan berbeda dengan anomali
yang ada pada daerah kutub. Hal itu disebabkan oleh perbedaan inklinasi dan deklinasi kedua
daerah tersebut. Inklinasi dan deklinasi menentukan arah medan magnet induksi dari bumi.
Intensitas magnet akan bernilai maksimum di kutub dan minimum di khatulistiwa. Intensitas
magnetic bumi pada komponen vertical dari medan magnet bumi bervariasi terhadap nilai
lintang, nilai minimum sekitar 30 000 nT pada equator magnetic dan 60 000 nT pada kutub
magnetic.
Gambar 8. Anomali positif terjadi ketika arah medan magnet bumi (induksi) searah
dengan medan magnet benda penyebab anomali (medan magnetik remanen) dan begitupun
sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Geldart, L.P., R.E.Sheriff, W.M. Telford. 2004. Applied Geophysics. New York : Cambridge
University Press
Reynolds, John M., 1997. An Introduction to Applied Geophysics andEnvirontmental
Geophysics. New York : John Wiley & Sons Ltd.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40039-1110100022-Paper.pdf