JURNAL
Hipoglikemi Akut Menginduksi Neuropati dan Pengobatan dengan Koenzim Q10
Preceptor:
dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD
Oleh:
Nyeri neuropatik diabetes dapat berkurang dengan kontrol yang glikemi ketat. Namun,
kontrol glikemik yang ketat meningkatkan risiko untuk terjadinya episode hipoglikemi, yang
sering sebabkan neuropati yang menyakitkan. Studi ini mengeksplorasi efek hipoglikemia
terkait neuropati yang menyakitkan. Pre treatment dengan koenzim Q10 (CoQ10) dilakukan
untuk mengetahui efek pencegahan CoQ10 pada nyeri neuropati akut terkait hipoglikemi.
Dua strain tikus digunakan dan 1 unit/kg insulin diberikan untuk menginduksi hipoglikemia.
Ambang sensitivitas mekanik dari kaki belakang diukur menggunakan filamen von Frey.
Kadar glukosa darah diatur pada level normal dengan insulin sendi dan injeksi glukosa untuk
menguji apakah insulin itu sendiri menginduksi hipersensitivitas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sensitivitas mekanik meningkat setelah injeksi insulin berhubungan
dengan penurunan kadar glukosa darah. Ketika kadar glukosa dijaga dalam batas normal
dengan administrasi insulin dan glukosa, tikus tidak menunjukan perubahan signifikan pada
sensitivitas mekanik. Pre treatment menggunakan CoQ10 mencegah nyeri neuropati dan
ekspresi dari faktor stres c-Fos. Hasil ini mendukung konsep bahwa nyeri pada diabetes bisa
jadi akibat dari hipoglikemi bukan dari insulin itu sendiri. Selain itu, pretreatment dengan
CoQ10 mungkin dapat menjadi metode preventif yang ampuh dalam perkembangan nyeri
neuropati.
Pengantar
Neuropati diabetes adalah komplikasi dari diabetes melitus, menghasilkan peningkatan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Meskipun patogenesis pasti belum sepenuhnya
dimengerti, hiperglikemi nampaknya tidak menjadi satu-satunya faktor yang menimbulkan
neuropati pada pasien diabetes. Penelitian terbaru menggambarkan bahwa kontrol glikemik
ketat jangka panjang dapat menjadi faktor resiko utama dalam menyebabkan neuropati
diabetik. Neuropati sekunder akibat normalisasi hiperglikemia kronik yang cepat dalam
diabetes yang kurang terkontrol juga muncul sebagai kelompok penyakit baru yang
diklasifikasikan sebagai komplikasi iatrogenik. Gejala pada pasien ini biasanya konsisten
dengan polineuropati sensorik distal yang muncul segera setelah dimulainya kontrol glikemik
intensif dan disebut sebagai "neuritis insulin" atau neuropati diinduksi pengobatan dan
ditandai dengan nyeri akut dan berat.
Patofisiologi dari"neuritis insulin" masih belum jelas. Namun, perburukan dari neuropati dan
retinopati dari kontrol glikemik ketat yang cepat menunjukan patofisiologi dasar yang umum.
Hipoglikemua, biasanya merupakan hasil dari percobaan untuk mengontrol kadar glukosa
darah yang ketat dengan insulin atau agen hipoglikemik lain. Saat ini, satu-satunya metode
yang tersedia untuk mencegah cedera neuron diinduksi hipoglikemi adalah dengan pemberian
glukosa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari mekanisme molekuler dari nyeri
neuropatik akut yang disebabkan oleh insulin dan hipoglikemia pada model hewan. Ekspresi
protooncogen c-Fos, penanda dari aktivitas neuron yang diinduksi nociceptive di sumsum
tulang belakang, juga ditentukan. Selain itu, efek pencegahan dengan pretreatment koenzim
Q10 (CoQ10) pada nyeri neuropati diinduksi hipoglikemia dan faktor sensitif-stres juga
diteliti.