Daphnia sp.
--------------------------------------------------------------------------
Pelaksanaan : 14 November 2016
Dosen : TIM
Kelompok : 3
V. Cara Kerja
1. Menyiapkan kultur Daphnia pada suhu awal [10C, 15C, 20C, dan 25C ].
2. Meletakkan Daphnia pada gelas arloji yang berada pada suhu yang telah ditentukan
(diletakkan di atas es batu atau air dengan suhu yang dikehendaki).
3. Dengan pipet, memindahkan secara hati-hati seekor Daphnia pada gelas obyek yang
cekung (kemudian tutup dengan kaca penutup) atau gelas arloji lain sambil dilihat di
bawah mikroskop. Daphnia bisa juga diletakkan di atas gelas obyek datar. Berhati
jangan sampai air pada media Daphnia mengenai lensa mikroskop
4. Menambahkanlah air secukupnya agar tidak kekeringan. Jangan menambahkan air
terlalu banyak, karena Daphnia akan mudah bergerak dan sulit diatur posisinya.
Mengatur letak Daphnia dengan posisi tubuh miring hingga jantungnya tampak jelas
dan mudah diikuti denyutnya. Apabila menggunakan gelas arloji atau gelas obyek
datar tidak perlu ditutup dengan kaca penutup.
5. Setelah tampak denyutan jantungnya menghitung jumlah denyut setiap 15 detik
[dengan menggunakan jarum penunjuk detik pada arloji].
6. Membuat tiga kali pengukuran dan hasilnya dirata-rata. Pada setiap kali pengukuran
suhu harus tetap pada suhu yang dikehendaki. Jika perlu setiap selesai satu kali
pengukuran Daphnia dikembalikan pada air dengan suhu yang telah ditentukan,
karena lampu mikroskop dapat dengan cepat menaikkan suhu obyek pada meja obyek.
7. Selanjutnya Daphnia dipindahkan ke tempat baru [10C lebih tinggi daripada suhu
awal].
8. Mengukur denyut jantung Daphnia pada suhu yang baru. Pengukuran dilakukan
seperti cara/ langkah pada urutan ke 4.
43 49 1,14
10 C 47 20 C 51 1,09
42 50 1,19
43 54 1,25
15 C 50 25 C 54 1,08
41 50 1,22
6.2 Pembahasan
Daphnia merupakan hewan poikiloterm dapat juga disebut ektoterm karena
suhu tubuhnya ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu lingkungan eksternal yaitu
jika suhu lingkungan berubah maka suhu tubuh pada Daphnia juga berubah
seiring dengn suhu lingkungan, hal ini dipergunakan Daphnia untuk
menyesuaikan diri agar metabolism dalam tubuh tetep berjalan dan dapat
bertahan hidup. Hewan ini dapat memperoleh panas dari lingkungan. Daphnia
mempunyai jantung dibagian anterodorsal dengan struktur globular kecil yang
kecepatan denyut jantungnya dipengaruhi oleh suhu. Menurut Waterman (1960)
mengemukakan bahwa hewan kecil memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih
cepat dari pada hewan dewasa, baik itu pada suhu atau temperatur panas, sedang,
dingin, maupun alkoholik. Hal ini disebabkan adanya kecepatan metabolik yang
dimiliki hewan kecil tersebut. Menurut Pennak (1853) mekanisme kerja jantung
Daphnia sp. berbanding langsung dengan kebutuhan oksigen per unit berat
badannya pada hewan-hewan dewasa. Daphnia sp. sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan pada suhu 220 3100C dan pH 6,5 7,4 yang mana
organisme ini perkembangan larva menjadi dewasa dalam waktu empat hari
(Djarijah, 1995).
Dilihat dari struktur dapnia memiliki ukuran tubuh yang amat kecil
sehingga, pada Daphnia memiliki luas permukaan yang luas sehingga dalam
pelepasan panas dia lebih tidak efisien, sedang pada dasarnya denyut jantung juga
dipengaruhi oleh suhu dan suhu dapat diserap dan dilepas oleh tubuh, maka jika
terjadi perubahan suhu pada lingkungan mengakibatkan dapnia beradaptasi yang
membuat aktivitas denyut jantung semakin cepat apabila suhu semakin meningkat
metabolisme dalam tubuh akan terpicu dikarenakan pula oleh kerja enzim dalam
metabolisme.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa cara menentukan
atau mengukur frekuensi denyut jantung Daphnia spadalah dengan mengambil
kultur dengan pipet, kemudian secara hati-hati dipindahkan pada gelas objek
yang cekung atau gelas arloji sambil dilihat di bawah mikroskop. Sebaiknya
jumlah airnya dikontrol agar tidak kekeringan, dan jangan sampai terlalu banyak,
karena akan mudah bergerak dan sulit diatur posisinya. Daphniasp diletakkan
pada posisi tubuh miring hingga jantungnya tampak jelas dan mudah dihitung
denyutnya. Cara menghitungnya yaitu dengan menghitung nilai koefisien
aktivitas (Q) yang dapat diperoleh dengan rumus:
b. Pengaruh suhu terhadap denyut jantung Daphnia adalah ketika Daphnia ditempatkan
pada suhu yang lebih tinggi, jumlah denyut jantungnya semakin banyak setiap
menitnya. Jadi, makin tinggi suhu maka makin tinggi kecepatan denyut jantung
Daphnia.
Darmawan, Jadmiko. 2014. Pertumbuhan Populasi Daphnia Sp. Pada Media Budidaya
Dengan Penambahan Air Buangan Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus
Burchell, 1822). Berita Biologi 13(1). Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Sukamandi.
Mokoginta, Ing. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar, Modul: Budidaya Daphnia.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan-Dikdasmen Depdiknas.
Pengky, Henneke.2009.Daphnia dan Penggunaannya.Jurnal Perikanan dan Kelautan.
Volume 5. Halaman 33-36.
Yulianti P. 1985. Daphnia sp. sebagai Makanan Benih Ikan Mas. Balai Pengembangan
Perikanan Darat Direktorat Jenderal Perikanan, Bogor.