Anda di halaman 1dari 2

UPAYA PREVENTIF, PROMOTIF DAN REHABILITATIF TERAPI NYERI KEPALA

1. Upaya promotif dan preventif


Mengidentifikasi dan mengeliminasi apa saja yang menjadi faktor penyebab nyeri
kepala sangat dibutuhkan untuk mengurangi dan atau mencegah nyeri kepala tersebut,
misalnya adalah karena kurang tidur, dengan kembali menambah waktu atau kualitas
tidur dan beristirahat santai dapat mengurangi dan mencegah nyeri kepala tersebut.

Jika dibutuhkan dapat diterapi dengan terapi fisik ringan seperti pemijatan, stretching,
correctional-body position. Walau bukti yang ada masih terbatas, latihan fisioterapi,
latihan relaksasi, dan manajemen stress dapat membantu penderita nyeri kepala.

Untuk keadaan seperti migrian, pilihlah strategi non-medikasi terlebih dahulu sebagai
tatalaksana dibanding langsung memberi obat, kecuali jika migrain tersebut memang
dirasa sangat mengganggu penderita. Namun tetap edukasi penderita agar obat yang
diberikan harus tetap dibarengi dengan hal yang menurunkan faktor pencetus dan
terpai fisik ringan misal yoga, terapi pernapasan atau senam dan lari sehat. Perlu
diingatkan agar selalu memanajemen stress karena nyeri kepala primer juga bisa
dicetuskan dengan munculnya stress, dan juga gaya hidup yang sehat.

Pilihlah upaya terapi menggunakan obat preventif jika penderita memiliki dua atau
tiga kali serangan berat perbulan, dengan mulai pada dosis rendah dan naikkan
perlahan sampai dosis terendah maksimal untuk menurunkan serangan dirasa efektif.

Upaya preventif untuk cluster headache adalah untuk menekan nyeri kepala dan
mempertahankan remisi sampai period cluster yaitu kira-kira 6-12minggu. Mulai
terapi preventif sesegera mungkin setelah period cluster muncul. Obat verapamil
merupakan lini pertama dengan 240 mg atau menyesuaikan, terus diberikan sampai
nyeri kepala hilang setidaknya 7-14 hari bebas nyeri. Lalu lanjutkan dengan reduksi
dosis secara progresif.

Faktor gaya hidup


1. Diet
Belum banyak penelitian mengenai makanan mana yang dapat mencetus migrain,
namun pakar menjelaskan bahwa tidak sarapan mungkin akan menimbulkan
serangan nyeri kepala berupa migrain, jadi penderita migrain disarankan untuk
selalu makan dengan jadwal teratur.
2. Menghindari trigger
Sebuah survey terhadap penderita migrain menjelaskan bahwa mengurangi
pemasukan kafein serta mengeradikasi masalah tidur dapat mengurangi angka
kejadian nyeri kepala.
3. Latihan
Misal pada penderita cervicogenic headache, manipulasi posisi servikal diketahui
efektif untuk mengurangi frekuensi dan intensitas nyeri kepala.
4. Manajemen stress

Anda mungkin juga menyukai