Skabies
Definisi : penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei,
yang termasuk dalam kelas Arachnida. Penyakit Skabies sering sering disebut
sebagai kutu badan.
Etiologi : parasite Sarcoptes scabiei
Gejala Klinis :
a. Gatal di malam hari hingga mengganggu tidur
b. Riwayat keluarga di rumah yang juga terdiagnosis scabiei
c. Riwayat tinggal dalam asrama/pesantren/tempat tinggal massal/mengelompok
d. Tempat predileksinya ialah disela-sela jari, siku, selangkangan, rambut kemaluan
dan lipatan paha
e. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna
putih keabu-abuan, berbentuk garis lurus/berkelok rata-rata panjang 1 cm, dan
pada ujung terowongan ditemukan papul/vesikel
f. Ditemukan tungau
g. Daerah yang terinfeksi berwarna merah, iritasi serta muncul gelembung berair
pada kulit
Pengobatan :
a. Shower dengan air yang telah dilarutkan bubuk DDT (Dichloro Diphenyl
Trichloroetan).
b. Olesi dengan salep yang mempunyai daya miticid baik pada bagian kulit yang
terasa gatal dan kemerahan dan didiamkan selama 10 jam.
c. Mandi dengan sabun sulfur/belerang karena kandungan pada sulfur bersifat
antiseptic dan antiparasit, tetapi pemakaian sabun sulfur tidak boleh berlebihan
karena membuat kulit menjadi kering.
d. Pengobatan scabies harus dilakukan secara serentak pada daerah yang terserang
scabies agar tidak tertular kembali penyakit scabies.
Definisi : reaksi peradangan pada kulit yang kronis dan residif, biasanya terjadi
selama masa bayi dan anak.
Etiologi : sering dihubungkan dengan peningkatan kadar IgE dan riwayat atopi,
cenderung diwariskan.
Gejala Klinis :
a. Kulit kering
b. Gatal yang dapat hilang timbul (dapat pula sepanjang hari, umumnya lebih gatal
di malam hari), efloresensi yang berupa papul, eritema, likenifikasi, erosi, ekskoriasi,
eksudasi dan krusta
c. Untuk tempat predileksi, pada infantile (2 bulan-2 tahun) ialah pada dahi dan pipi.
Pada anak (2 tahun-10 tahun) ialah pada lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan
fleksor, kelopak mata, leher, jarang di wajah
d. Pada remaja dan dewasa ialah di lipat siku, lipat lutut, samping leher, dahi dan
sekitar mata.
Pengobatan :
Pengobatan :
a. Antibiotik sistemik seperti Tetrasiklin (250-500 mg per oral per hari), Doksisiklin
(50-100 mg per oral per hari), Minosiklin (50-100 mg per oral per hari), Eritromisin
(400 mg per oral per hari).
b. Antibiotik Topikal (Metronidazol, Eritromisin, Sulfur, Asam azelik).
138. Miliaria
Definisi : ruam kecil-kecil kemerahan yang menonjol, terasa gatal dan bisa jadi
perih.
Etiologi : kulit lembab (selalu berkeringat) dan suhu panas.
Gejala Klinis :
a. Miliaria Kristalina : gejala yang muncul berupa vesikel yang mudah pecah, kondisi
ini lebih banyak terjadi pada bayi dibandingkan orang dewasa. Miliaria jenis ini tidak
gatal dan tidak sakit.
b. Miliaria Rubra : muncul di lapisan kulit yang lebih dalam dan biasanya terjadi
pada wilayah dengan suhu yang panas/lembab. Gejala berupa sensasi gatal dan
menyengat serta timbul bintil kemerahan. Keringat juga akan berkurang pada
bagian yang terpengaruh. Kulit mengalami inflamasi dan terasa perih akibat dari
keringat yang tidak bisa keluar dari permukaan kulit.
c. Miliaria Pustulosa : adalah perkembangan dari Miliaria Rubra yang mana bintil
mengalami inflamasi dan berisi nanah.
d. Miliaria Profunda : jenis miliaria yang paling jarang terjadi dan berdampak pada
lapisan dermis. Miliaria jenis ini bersifat kronis dan sering kambuh. Kondisi ini lebih
cenderung terjadi pada orang dewasa yang dalam kondisi berkeringat berlebih.
Tanda yang muncul ialah bintil kemerahan yang berukuran lebih besar dan lebih
keras.
e. Jika ruam semakin parah/bertahan cukup lama, bisa timbul tanda-tanda infeksi
seperti demam, menggigil, sakit yang bertambah, keluarnya nanah dari benjolan
ruam serta pembengkakan kelenjar getah bening axilla dan inguinal.
Pengobatan :
a. Pada dasarnya Miliaria bersifat self-limited disease.
b. Pengobatan topical : lotion yang mengandung Borat/Mentol, Anhidrat lanolin,
antibiotic dan kortikosteroid
c. Kompres dingin
d. Sering mandi dengan sabun
e. Retinoid oral, vitamin A dan vitamin C.
139. Urtikaria Akut
Definisi :
Etiologi :
Gejala Klinis :
Pengobatan :
Gejala Klinis :
a. Gatal ringan hingga berat yang disertai kemerahan dan bintil pada kulit
b. Kelainan muncul 10-14 hari setelah mulai pengobatan
c. Keluhan penyerta berupa demam ringan
d. Lesi kulit berupa eritema dengan papula kecil yang dijumai hampir seluruh badan
dengan ukuran beberapa mm hingga 1 cm, kemudian lesi akan berkonfluens
membentuk macula besar, polisiklik/eritema, eritroderma dan bisa eritema
multiforme
e. Lesi yang timbul pertama kali cenderung di daerah pangkal paha, ketiak lalu
menyebar ke seluruh badan dan simetris
f. Lesi yang menyembuh berwarna kecoklatan
g. Pada anak-anak, lesi terbatas pada wajah dan ekstremitas.
Pengobatan :
a. Antihistamin sedative seperti Difenhidramin dan Hidroksizine
b. Gluikokortikoid topical poten (tidak boleh digunakan pada wajah dan daerah
lipatan)
c. Kortikosteroid sistemik yaitu Prednison 1-1.5 mg/kgBB/hari
140. B. Fixed Drug Eruption
Definisi : kelainan pada kulit yang timbul akibat dari pemakaian obat.
Etiologi : obat-obatan seperti antibiotic, analgesic, barbiturate, penolphtalein,
salisilat, pil kontrasepsi, kina.
Gejala Klinis :
a. Lesi pada kulit dapat timbul dalam waktu 30 menit-8 jam setelah ingesti obat oral
b. Lesi macula oval/bulat, berwarna kemerahan/keunguan, berbatas tegas, seiring
waktu lesi bisa menjadi bulla, mengalami deskuamasi/ menjadi krusta.
c. Ukuran lesi bervariasi, mulai dari lentikuler hingga plakat.
d. Lesi awal biasanya soliter, tapi jika pasien meminum obat yang sama maka lesi
akan timbul kembali disertai lesi yang baru dan timbul di tempat pertama lesi
terkena.
e. Predileksi ialah di bibir, badan, punggung, ekstremitas dan genital (paling sering
di bibir dan genital).
f. Lesi terasa seperti terbakar dan gatal.
Pengobatan :
a. Topikal : Kompres terbuka dengan larutan NaCl 0.9% yang dilakukan 2-3x sehari.
Lesi kering dapat diberi krim Hidrokortison 1% atau 2.5%.
b. Sistemik : Antihistamin Clorfeniramin Maleat (CTM) 1x10 mg perhari yang
diminum malam hari.