Anda di halaman 1dari 18

ADAT PERKAWIAN BUDAYA MELAYU MEMPAWAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adat perkawinan Budaya Melayu Mempawah banyak mengalami perubahan, perubahan adat
perkawinan Budaya Melayu Mempawah terjadi banyak dipengaruhi dengan berkembang dan
lanjutnya kemajuan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan kemajuan teknologi. Hampir disemua
bidang, sehingga mempunyai dampak pada sumber daya manusia dan cara berpikir masyarakat.
Contoh: jarak antar daerah menjadi mudah dan singkat begitu pula jarak antara Negara di dunia,
hubungan komunikasi lebih mudah, biaya rendah cukup dengan SMS saja dapat mengirim berita
kepada keluarga, sanak saudara didaerah lain atau keluarga diluar Negri.
Secara jujur kalau mau kita katakan bahwa terjadi perubahan atau pergeseran adat perkawinan budaya
Mempawah secara garis besar dapat kita ketahui dari dua waktu yaitu:
1. Adat perkawinan Budaya Melayu Mempawah tempo doeloe.
2. Adat perkawinan Budaya Melayu pada Zaman Global sekarang ini.
Dalam dua waktu dilaksanakan adat perkawinan Budaya Melayu Mempawah baik adat perkawianan
Budaya Melayu Mempawah Tempo Doeloe maupun adat perkawinan Budaya Melayu Zaman Global
sekarang ini mempunyai arti atau makna sendiri, sebab adat perkawianan budaya Melayu Mempawah
Tempo Doeloe dihormati untuk dilaksanakan, dilestarikan,dijaga serta ditaati.
Mengapa sampai demikian karena masyarakat adat budaya melayu merasa malu dan akan dicemooh
orang jika tidak menjunjung adat budaya melayu. Oleh karena itu mereka berusaha untuk
menghormati, menjaga, melestarikan serta mentaati adat budaya melayu yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN

Adat Perkawinan Budaya Melayu Mempawah Tempo Doeloe


Adat perkawinan Mempawah Tempo Doeleo dapat diartikan seperti pribahasa orang tua :
tidak lekang karena panas, tidak lapuk karena hujan. Yang mempunyai makna:bahwa adat
perkawinan budaya melayu Mempawah tempo doeloe tahun uji untuk dijaga dan ditaati.
Sejalan dengan makna tersebut diatas baik masyarakat adat budaya melayu, lebih lagi pemuka
masyarakat, pemuka agama maupun pemangku adat atau sesepuh memperhatikan, menjalankan
menghormati, menaati serta menjaga agar tidak terjadi pelanggaran adat budaya melayu umumnya
dan khusus tidak pula terjadi pelanggaran adat perkawian budaya melayu Mempawah.
Adapun gambaran tentang proses pelaksanaan saat perkawinan adat perkawinan budaya melayu
mempawah tempo doeloe melalui tahapan sebagai berikut:
1. Meretas
a. Sebelum suatu keluarga akan menayampaikan untuk melamar anak gadis keluarga yang lain atau
anak gadis saudarannya sendiri, terlebih dahulu keluarga yang akan melamar bermusyawarah untuk
menentukan anak gadis siapa yang dipersuting untuk putrannya. Kalau yang akan dilamar tidak ada
hubungan darah atau bukan anak keluarga harus diketahui secara jelas :
1) Mugkin terhadap keluarga yang sudah dikenal maka perlu diketahui bahwa anak gadis yang
bersangkutan :
a) Sudah dilamar atau belum
b) Tentang tingkah lakunya
c) Kalau belum dilamar orang lain, kirannya boleh tidak keluarga B melamarnya untuk anaknya
yang tertua.
d) Kalau boleh, kapan boleh datang melamar? Untuk tugas tersebut adalah orang yang dipercaya
oleh kedua keluarga.
2) Keluarga pihak laki- laki melihat seorang anak gadis tidak tahu putri siapa, tetapi dari gerak gerik
gadis kena dihati keluarga laki-laki maka dilakukan susur galur tentang :
a) Anak siapa
b) Bagaimana orang tuannya
c) Agamannya
d) Keturunanya
e) Dan seterusnya
Setelah itu baru diputuskan:
a) Tentang apakah cocok atau tidak
b) Apakah pilihan telah cocok, maka baru akan dilanjutkan dengan tahap berikurnya yaitu
Melamar.
Disamping itu pihak keluarga permpuan, juga melaksanakan musyawarah keluarga dengan berbagai
pertimbangan seperti pihak keluarga laki-laki.
Setelah itu diambil keputusan :
Diterima atau tidak lamaran terebut
Kalau diterima siapa yang pantas ditunjuk sebagai wakil keluarga
Dibicatakan pula, berapa uang asap, beras, dan peralatan yang diperlukan seperti tempat tidur.
b. Dialog merentas / angin-anginkan: dialog antara utusan pihak laki-laki dengan orang tua gadis
yang kan dilamar, dialog ini biasanya tidak tembak langsung kesasaran.
Tetapi terlebih dahulu dengan basa basi kearah timur kearah barat, setelah itu barulah utusan pihak
laki-laki menyampaikan maksud atau tujuan kedatangan melalui suatu ungkapan atau
perumpamaan.
2. Melamar
Sebagai realisasi untuk melaksanakan hasil permufakatan antara utusan keluaraga kedua belah pihak,
maka masing-masing pihak keluarga menunjuk seseorang kerabat yang bertindak sebagai wakil untuk
menerima atau menolak lamaran dan dari pihak-pihak laki-laki untuk menyampaikan lamaran.
Rombongan utusan wakil keluarga pihak laki-laki terdiri dari: juru bicara, suami istri ditambah lagi
dua pasang suami istri, begitu juga dengan pihak keluarga perempuan telah mempersiapkan segala
sesuatu untuk menyambut rombongan keluarga pihak laki-laki yanga akan melamar.
Rombongan keluaraga pihak laki-laki berangkat menuju rumah kediaman keluarga pihak perempuan,
begitu rombongan tiba disambut oleh keluarga pihak perempuan, dengan penuh sopan, ramah tama
serta dihormati, disilahkan masuk dan duduk bersilah diatas tikar, kedua keluarga memakai pakaian
telok belanga kain setengah tiang dan kopiah, sedangkan yang perempuan memakai pakaian baju
kurung, kain dan dua dengan sanggul lipat pandan.
Setelah istirahat sejenak, maka acara dialog lamar melamar segera dimulai.setelah istirahat menikmati
hidangan kemudian salawat, pertemuan selesai. Sebelum pulang bersalam-salam satu sama lainnya.
3. Antar Pengikat
Pengikat/ pancang dari pihak keluarga calon mempelai laki-laki kepada pihak keluarga peremupuan
dilakukan, jika proses (jangka waktu) perkawinan yang disepakati cukup lama misalanya setahun atau
lebih. Pengikat berupa cincin untuk dipakai calon mempelai perempuan.
4. Antar Barang
Menjelang tiba waktu yang telah dijanjikan untuk melaksanakan antar pinang, kedua keluarga
bermusyawah tentang:
Hari, tanggal dan jam berupa rombongan sampai kerumah keluarga pihak permpuan
Berapa jumlah rombongan yang akan datang pada saat antar pinang.
Dibicarakan juga:
Mas kawin dalam bentuk apa
Besarnya uang asap, beras dan lain-lain.
Antar barang yang juga kita kenal dengan istilah antar uang. Mempunyai suatu makna bahwa barang-
barang yang diantarkan oleh keluarga calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai
perempuan sebagai suatu ikatan tali silahturahmi dari keluarga calon mempelai laki-laki kepada
keluarga calon mempelai perempuan dan juga sebagai suatu ungkapan terima kasih dan penghargaan
atas terjalin hubungan keluarga.
Disamping itu antar pinang juga merupakan suatu tanda ungkapan rasa kasih sayang yang tulus ikhlas
dari calon mempelai laki-laki kepada yang tercinta calon istrinya. Barang-barang antaran itu juga
sebagai bekal begi kedua mempelai yang berbahagia dalam mengarungi bahtera kehidupan menuju
keluarga sakinah. Mawahdah warahmah.
1) Jenis barang antaran
Barang-barang anataran terdiri dari berbagai jenis yaitu:
a) Jebah berisi
Sirih (dilipat dengan berbagai bentuk)
Pinang( diukir seperti rantai dan lain-lain)
Kapur (ditata dalam jenis tempat)
Tembakau ( ditata dengan jenis tempat)
Gambir ( ditata dengan jenis tempat)
Bunga rampai ditempatkan diselah sirih pinang kapur dan lain-lain.
Jebah sebagai suatu lambang dari antar pinang atau antar barang atau disebut pula dengan istirahat
antar uang merupakan perlambang persembahan sebagai wujud dari ungkapan terima kasih dari
keluarga calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai perempuan yang telah
mengabulkan atau menerima lamaran keluarga calon mempelai laki-laki.
Jebah melambangkan pihak laki-laki sudah meminang. Oleh sebab itu jebah ditempatkan paling atas
dari segala barang-barang antaran. Jebah termasuk barang anataran, sebab diserahkan terlebih dahulu
dari barang-baraang lainnnya.
Jebah syarat dengan simbol-simbol yang sangat dijaga oleh orang-orang tua kita dahulu.
Sirih, pinang adalah isyarat meminag serta melambangkan bahwa kedua belah pihak telah bulat
kata atau ada persesuaian pendapat/ sepakat.
Kapur yang berwarna putih melambangkan bahwa barang- barang yang diantarkan, diserahkan
dengan sepenuh hati, ikhlas dan hanya mengharapkan reda Allah.
Tembakau biasanya dibuat sugi yang digunakan untuk membersihkan mulut, mengandung
pengharapan agar barang yang diberikan bersih dari bisik-bisik yang dapat merugikan kedua belah
pihak.
Sirih, pinang, kapur dan gambir kalau disatukan tidak akan mengeluarkan warna masing-masing
melainkan mengeluarkan satu warna (merah). Kesemuanya itu melambangkan kemupakatan bulat,
baik antara kedua calon pengantin maupun antara kedua keluarga.
Bunga rampai melambangkan kebaikan, keharmonisan,keharuman nama baik kedua belah pihak.
b) Uang Asap
Uang asap adalah uang bantuan yang disimpan dalam bintang/kempu atau capu durian dari keluarga
calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai permpuan untuk biaya pesta perkawinan.
Dalam bintang ayau kempu beisi pula beras kuning, paku, keminting, sirih selaka, penuh-penuh liak,
kunyit. Semua itu adalah sebagai lambang supaya dalam kehidupan kelak kedua mempelai, cukup
sandang, cukup pangan, cukup papan, beroleh jeriat dan lainnya.
c) Perkakas Emas
Perkakas emas itu berupa seperangkat barang-barang dari emas yang terdiri dari :
Sebentuk cincin
Sebungkah gelang
Seuntai kalung
Sepasang geweng (anting-anting)
Seperangkat perkakas emas tersebut diberikan kepada calon mempelai permpuan. Tidak termasuk
mahar atau emas kawin.
d) Sepahar Sirih, Pinag dan Bunga Rampai
Sirih, pinang, kapur, gampir,tembakau dan bunga rampai dibagi-bagikan kepada sanak keluarga, kaum
kerabat dan tamu undangan yang hadir dalam acara anatar barang. Maksudnya agar yang punya anak
segera mendapatkan jodoh atau berbagi rasa kebahagiaan.
e) Seperangkat Pakaian
Artinya sejumlah pakaian, baik pakaian luar maupun pakaian dalam yang diberikan keluarga calon
mempelai laki-laki untuk mempelai perempuan.
f) Seperangkat Alat dan Bahan Kecantikan
Artinya sejumlah peralatan dan bahan kecantikan seperti: sisir, kaca, pupur/bedak, minyak rambut,
minyak wangi dan sebagainya, yang diberikan dari keluarga calon mempelai laki-laki kepada calon
mempelai perempuan untuk dipergunakan sebagai peralatan dan bahan memepercantik diri, sehingga
sang suami apabila melihat sang istri tercintannya selalu berdandan rapi, hatinya menjadi senang
jiwanya bertambah sayang.
g) Seperangkat Tempat Tidur
Artinya sejumlah peralatan tempat tidur seperti ranjang, kasur, kelambu, bantal, sarung bantal, sperai,
selimut dan lain-lain untuk dipakai bersama kedua mempelai.
h) Seperangkat Alat dan bahan Mandi
Artinya sejumlah alat mandi untuk mandi seperti handuk, sabun, sikat gigi, odol untuk dipakai
bersama kedua mempelai.
i) Barang-barang Kelontong
Seperti sandal, sepatu, tas jinjing, payung, kipas dan lain-lain. Untuk calon mempelai perempuan.
j) Beras dan Rempah-rempah
Barang pemberian dari keluatga calon memepelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai
perempuan untuk bahan pesta perkawinan.
2) Klasifikasi Barang- barang Antaran:
a) Barang Pemberian
Barang-barang pemberian adalah barang yang diberikan kepada calon mempelai perempuan oleh
calon mempelai laki-laki seperti : seperangkat perkakas emas, seperangkat pakaian dalam dan luar,
alat-alat kecantikan, peralatan lain-lain.
b) Barang pakai bersama
Barang pakai bersama yaitu barang yang dapat dipergunakanioleh kedua mempelai bersama-sama
seperti seperangkat tempat tidur, seperankat alat mandi.
c) Barang bantuan
Barang bantuan yaitu barang yang diberikan untuk membantu keluarga calon mempelai perempuan
berupa :uang asap, beras, rempah-rempah dan lain-lain.
d) Barang yang di bagi-bagikan
Barang yang dibagi-bagikan yaitu berupa sepahar bunga rampai,sepahar sekapur sirih yang diberikan
kepada sanak keluarga, handai tolen dan undangan yang hadir pada acara antar pinang.
3) Kreasi barang-barang Antaran
Kreasi barang antar pinang terhadap bentuk atau dengan lain perkataan barang-barang yang akan
diantarkan seperti kain, selimut, bahan pakaian dibuat seperti menyerupai binatang,kembang dan lain-
lain.
Menyerupai Angsa
Angsa adalah ternak yang dalam hal berkembang biak tidak banyak. Mengandung arti bahwa ada
keinginan dari masyarakat adat Melayu tempo doeloe agar menjadi keluarga sejahtera sakinah
mawadah warahmah. Jadi sejak zaman dahulu adat perkawinan budaya melayu sudah menganjurkan
agar pengantin baru ikut keluarga berencana atau keluarga sejahtera.
Menyerupi Ular
Ular adalah binatang berbisa dan menakutkan, akan tetapi tidak bercermin pada sifat ular yang biasa
dan menakutkan, sebab yang kita pakai cermin dari binatang melata ular adalah sifat bainnya yaitu
ada peribahasa mengatakan Tidak pipih ular menyusup sibawah akar artinya diharapkan agar
supaya kedua mempelai menyadari dan mempunyai rasa rendah hati, saling tenggang rasa terhadap
keluarga, tidak kasar, sombong, takabur untuk kebahagiaan dan hidup tentram dalam rumah tangga.
Menyerupai Burung
Burung adalah jenis unggas yang terbang diangkasa sebagai cermin atau lambang bagi kedua
mempelai mempunyai cita-cita setinggi bintang dilangit, dan untuk mencapainya harus bahu
membahu dalam membina keluarga.
Menyerupai pohon Pinang
Pohon pinang memiliki arti dalam kehidupan yang sungguh mulia yaitu pisang sebelum berbuah
tidak akan Mati oleh sebab itu kedua mempelai juga harus bercermin pada sifat pohon pisang bahwa
sepasang pengantin mempunyai tekad dan semangat sebelum berbakti tidak rela mati

Menyerupai Kelinci
Kelinci adalah suatu jenis binatang sebagai lambang kehalusan, kelembutan dan keceriaan, maka
kepada kedua mempelai dapat mengikuti sifata-sifat baik kelinci tersebut dibuat untuk mainan anak-
anak.
Menyerupai Biawak
Seperti telah kita ketahui bahwa biawak adalah binatang yang hidup dalam dua alam yaitu dapat hidup
didarat dan dapat pula hidup di air. Biawak ini memberikan gambaran sebagai cermin kedua
mempelai dalam mengarungi bahtera hidup agar supaya dapat tegar menghadapi cobaan baik dlam
keadaan senang lebih-lebih dalam keadaan susah, pribahasa mengatakan tidak lekang karena panas
tidak lapuk karena hujan atau baik pengaruh yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam
tidak dapat memepengaruhi langkah mereka dalam menempuh kehidupan.
4) Selain jenis-jenis barang-barang antar pinang masih ada lagi barang-barang yang diserahkan
dalam acara antaran pinang seperti:
a) Pelangkahan
Pelangkahan merupakan suatu isyarat agar adiknya boleh kawin mendahului si abang atau si kakak
dan dengan diberi barang pelagkahan tersebut semoga yang bersangkutan segera mendapatkan jodoh.
Barang-barang pelagkahan terdiri dari :
1. Untuk laki-laki yang dilangkahi,barang sepemakai berupa :
Baju
Kain sarung
Kopiah
Sandal
2. Untuk perempuan yang dilangkai,barang sepemakai berupa
Baju
Kain bawah
Kain dua
Payung
Sandal
Tas jinjing
Barang-barang pelagkahan ini juga disebut tungkal pamalik.
b) Barang Balasan
Adalah barang-barang yang diberikan kepada keluarga calon mempelai laki-laki dari keluarga
nenpelai perempuan. Barang-barang
balasan itu sevagai bukti barang antaran telah diterima oleh keluarga calon memeplai perempuan.
Barang-barang balasan terdiri dari:
Kopiah
Baju telok belangge
Kain corak insang
Sandal
Kue sebagai perlengkapan barang balasan yaitu kue basah beberapa cetakan.
Barang-barang balasan yang diberikan kepada keluarga calon mempelai laki-laki selain tanda bukti
rombongan pihak laki-laki telah datang dan barang antar telah diterima, tersimpul pula sebagai
ungkapan penghargaan dan terima kasih serta untuk mengisi pahar yang dikembambalikan jangan
sampai tidak berisi, ini ciri khas orang Timur yang dilaksanakan dalam adat perkawinan budaya
melayu mempawah tempo doeloe.
5) Dialok antar Barang
a. Rombongan keluarga laki-laki yang turut serta dalam acara antar pinang terdiri dari:
Wakil keluarga calon mempelai laki-laki yang akan menyerahkan barang antara, barang pelangkah
(kalau ada) dan mmenerima barag balasan.
Pemuka-pemuka agama dan masyarakat
Kaum kerabat (sanak famili)
Jumlah rombongan sesuai dengan hasil kesepakatan bersama.
b. Sedangkan untuk keluarga calon mempelai perempuan yang akan menyambut rombongan pihak
laki-laki terdiri dari :
Wakil keluarga callon mempelai perempuan yang akan menerima barang-barang antaran, barang-
barang pelangkahan dan menyerahkan barang-barang balasan kepada wakil keluarga calon mempelai
perempuan
Pemuka-pemuka agama dan masyarakat
Kaum kerabat, sanak famili dan tamu undangan.
Rombongan antar barang tiba dirumah keluarga calon mempelai permpuan di sambut tuan rumah
keluarga dengan hormat dan ramah. Setelah istirahat sejenak,suasana mulai tenang maka dimulailah
dialog antar barang antara wakil keluarga laki-laki dengan wakil keluarga pihak perempuan.
6) Saksi
Saksi adat perkawinan budaya melayu Mempawah tempo doeloe dapat dijatuhkan kepada:
a. Pihak keluarga calon mempelai laki-laki
Apabila yang memutuskan hubungan silahturahmi (membataklkan) perjodohan berasal dari pihak
keluarga calon mempelai laki-laki, maka seluruh barang-barang antaran yang telah diserahkan kepada
pihak perempuan menjadi milik keluarga calon memepelai perempuan.
5. Akad Nikah
Akad nikah atau ijab kabul pada adat perkawinan budaya melayu tempo doelo, lazim dilakukan
dirumah kediaman keluarga calon mempelai laki-laki dan jarang sekali akad nikah dilakukan dirumah
kediaman keluarga calon mempelai perempuan.
Andaikan akad nikah dilaksanakan dirumah keluarga calon mempelai perempuan, berarti yang
mengakad nikahkan calon mempelai laki-laki adalah orang tua calon mempelai perempuan selaku
wali secara langsung, tidak pakai wakil wali.
Meskipun akad nikah dilakukan dirumah kediaman calon mempelai perempuan, bukan berarti
penyampaian akad nikah kepada calon mempelai permpuan setelah ijab kabul, tetapi tetap pada hari
Sabtu, Minggu kedua bulan depan, sehari sebelum pengantin bersanding.
Akad nikah yang dilakukan dirumah kediaman keluarga calon mempelai laki-laki dilaksanakan oleh
penghulu nikah selaku calon mempelai laki-laki dilaksanankan oleh penghulu nikah selaku wakil
wali, dihadiri oleh keluarga dekat calon mempelai laki-laki dan juga dihadiri oleh saksi nikah dan
utusan keluarga calon mempelai perempuan.
6. Penyampaian Nikah
Sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga calon mempelai bahwa penyampaian akad nikah oleh
mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan pada hari Sabtu, sehari sebelum naik pengantin atau
pengantin bersanding, atau hari besar perkawinan, dirumah keluarga mempelai perempuan.
Penyampaian nikaha oleh mempelai laki-laki keapda mempelai perempuan dengan beberapa
cara,diantarannya:
a) Mempelai laki-laki mencium kening mempelai perempuan
b) Mempelai laki-laki menekan ibu jari kanannya kekening mempelai perempuan
c) Mempelai perempuan mencium tangan memepai laki-laki
d) Dan lain cara yang menurut keinginan mempelai laki-laki.
Berdasarkan dengan acara penyampaian nikah dirumah mempelai perempuan, bada asar dilakukan
pula acara gantong- gantong. Dan yang digantung adalah kelambu baik kelambu, yang pakai
ranjang atau kelambu yang tidak pakai ranjang, didalam puadai. Puadai adlah batas kamar pengantin
yang dibuat dari papan seperti gapura yang dihiasi dengan ukiran dengan ukuran dan hanya ditutup
dengan tabir kelengkang emas.
Didalam kelambu yang akan digantung dimaksud, disi dengan berbagai makanan seperti :
Bertih beras kuning sepiring
Pisang keling tiga / lima sisir
Waktu mempelai laki-laki membuka pintu kelambu barang-barang dalam kelambu tersebut diambil
oleh sanak keluarga yang hadir cara berebut.
1. Persiapan calon mempelai
Sebelum pesta perkawinan dilaksanakan, masing-masing keluarga, baik laki-laki, lebih- lebih lagi
keluarga mempelai perempuan melakukan persiapan-persiapan menjelang pesta perkawinan seperti:

a) Ditangas
Adalah suatu cara untuk menghilangkan bau badan dan dengan ditangas badan jadi segar dan berbau
harum.
Peralatannya aalah
tikar(untuk menggulung mempelai)
kain (beberapa untuk menutup permukaan tikar agar uap tidak keluar).
Belanga tanah( untuk merebus ramuan ditutup dengan daun pisang)
Saji (untuk mengaduk periuk tanah)
Sngkalan ( tempat duduk mempelai)
Ramuan : daun serai, daun nilam, daun pandan, daun limau purut, daun ganti maswi
b) Dibedakan
Kedua mempelai juga dibedakan seluruh tubuh untuk menghilangkan kotoran dibadan,mengharumkan
badan dan kulit menjadi bersih.
c) Belanger
Terutama kepala untuk menghilangkan bau rambut dan ketombe, disamping untuk memeprindah
rambut mempelai.
d) Dipacarkan
Dipacarkan jari-jarinya dan kaki beri titik-titik dengan pacar untuk menambah keindahan tangan dan
kakinya, melamangkan keberanian dan kecantikan.
e) Berias
Kedua mempelai dirias orang-orang tua dari keluarga masing-masing yang terdiri dari tiga orang laki-
laki dan tiga orang permpuan agar mempelai kelihatan tampan dan cantik,diberi pula pemanis.
f) Tepong Tawar
Selesai berias dilanjutkan edengan tepong tawar,bagian yang ditepong tawarkan kepada mempelai
dibagian kening, bagian bahu kanan dan kiri, telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki dilanjutkan
dengan menaburkan betih dan beras kuningkepada mempelai. Makna dari tepung tawar ini adalah
Beras putih : melambangkan kesuburan
Beras kuning : melambangkan kemajuan yang baik
Bertih : melambangkan kemakmuran
Tepung beras : melambangkan kebersihan hati
g) Mandi- Mandi
Mempelai dimandikan oleh dua orang dengan air tolak bala dan doa selamat, itu dimaksudkan dalam
pasak yang dihiasi dengan janur daun kelapa dan dijuruskan pakai gayong mulai dari kepala dampai
keseluruh badan mempelai. Setelah selesai mandi dilanjutkan dengan pembacaan doa semoga
mempelai dalam mengarungi bahtera hidup selalu dlam keadaan selamat menuju keluarge saakinah,
mawahdah dan warahmah.
Pantangan
Pada mempelai permpuan ada larangan khusus yaitu tidak boleh makan makanan yang mengandung
air dan juga makan-makanan yang pedas-pedas secara tidak boleh keluar rumah selama waktu yang
telah ditentukan (dipingit).
h) Upacara Adat
Upacara adat yang dilaksanakan dengan hajat perkawinan sunat dan selamatan belenggang (hamil
tujuh bulan).
Buang-buang
Barang-barang dilakukan pada sore hari, buang-buang ini dilakukan untuk membuang segala sesuatu
yang dapat mengalangi hidup mempelai setelah kawin.
Buang-buang adlah adat buadaya melayu untuk memberi berita kepada saudara-sauaranya yang hidup
dalam air seperti waktu berlenggang,sunatan,perkawinan,sakit dan lain-lain.
a) Peralatannya
Tempat barak untuk rabun yang diberi kemenyan
Mangkok putih : tempat telur,sirih seleka, paku,keminting,lilin,telur ayam,uang, daun rokok, bertih
beras kuning,barang dalam tempat putih itu dibunag dalam sungai atau parityang berarus.dan
mangkuk putih diisi air untuk mencuci muka mempelai.
b) Bahan-bahan:
1. Sirih seleke
2. Teluar ayam kampung satu buah
3. Paku
4. Keminting
5. Sebuah pisang
6. Sebatang rokok daun
7. Minyak bau
8. Sepiring bertih
9. Sepiring beras kuning
10. Dupa
11. Lilin wanyik
12. 1 buah uang logam
13. Kayu lawang
14. Daun sirih 3 lembar
Tuana
Adalah budaya melayu yang dilaksanakan pada saat belenggang,suanat,dan perkawinan.pada waktu
tuana dapat diketahui sifat orang yang dituana yaitu makanan mana yang paling dahulu dimakannya.
a. Alat-alat Tuana:
1. Dua buah pahar : untuk tempat nasi ari ketan dan satunya lagi untuk lauk pauk
2. Dua buah bokor berisi padi untuk tempat peleng
3. Dua helai kain seprah kuning yaitu kain putih yang dicelup dengan bahan kunyit untuk alas pahar
4. Dua helai serbet kuning
5. Empat buah cawar gelas, 2 buah air putih dan air kelapa. Dan dua tempat lilin.
6. Empat buah pinggan putih untuk tempat nasi,tempat nasi empat warna
7. Dua buah pinggan putih untuk tempat ayam panggang dan ayam goreng
8. Tiga buah basi untuk tempat ayam masak opor, ikan betok/osong dan sambal liak.
9. Tempat sirih lengkap dengan isinya
10. Tempat ludah
11. Kobokan/cembokan
12. Tempat barak
13. Dua bauh gelas labuk untuk air tolak bala dan air doa selamat
b. Nasi pulut/ketan
1. Nasi pulut atau kuning
2. Nasi pulut putih
3. Nasi pulut merah
4. Nasi pulut hitam
c. Lauk pauk
1. Ayam jantan yang bulunya 3 warna,petok dan kakinya harus bewarna kuning,dan darahnya waktu
ditadah dalam piring. Ayam dibelah dua sebelah diamasak opor dan sebelahnya dipanggang.
2. Ayam betina berbulu kuning,dibelah dua : sebelah dimasak opor dan sebelahnya dipanggang
3. Seekor ikan betok dibakar
4. Sambal liak
d. Lain-lain
1. Peleng adalah alat penerang yang dibaut dari pelepag sagu.
2. Lilin yaitu lilin yang dibuat dari lilin wanyik diberi sumbu ditegakkan dalam cawan berisi
sebanyak 2 buah lilin.
3. Berteh
4. Beras kuning
5. Minyak bau
6. Dupe yang disiramkan dalam tempat barak
7. Pisang nipah 1 sisir
8. Kelapa muda 1 buah
9. Sepiring nasi kuning
10. Ayam panggang
11. 2 buah gelas air tolak bala dan doa selamat
i) Mendirikan Serapoh
Mendirikan serapah atau membuat serapoh atau tarup dikerjakan secara gotong royong oleh kaum
kerabat dengan mengambil bahan dari kebun seperti bambu, kayu,batang pinang, dan lain-lain.
Sedangkan papan dan gelegar dapat dipinjam dengan keluarga atau tetangga yang dekat.
7. Hari Besar
a. Rumah keluarga mempelai permbuan
Undangan :
Untuk laki-laki diundang pada pukul 08.00 sampai 10.00, untuk perempuan diundang pada pukul
10.00 sampai selesai.
Hidangan :
Hidangan disajikan dalam bentuk serapah,satu serapah untuk 4 orang laki-laki maupun perempuan.
Hidangan serapah terdiri dari lima jenis, yang terdiri atad jenis :
a) Sayur
b) Ayam daging
c) Ikan
d) Pejeri nanas
Serapah:
a) Serapah saputangan besar untuk alas hidangan lauk pauk, nasi dan air minuman serta cemboan
dan serbet
b) Satu serapah artinya satu kelompok sajian.
Tenaga yang Menghidangkan
Tenaga yang meghidangkan satu regu 6 orang laki-laki untuk melayani undungan laki-laki dan satu
regu perempuan untuk melayani perempuan.

b. Dirumah keluarga mempelai pria


Undangan
Semuanya diundang pagi baik laki-laki maupun perempuan mulai pukul 08.00 dampai pukul 10.00.
Hidangan dan pelayanan :
Sama dengan tata cara dirumah mempelai perempuan
Berangkat
Mempelai laki-laki dn rombongan berangkat menuju kerumah kediaman perempuan. Waktu mempelai
laki-laki akan turun dari rumahnya dihantar dengan bacaan tiga kal selawat Nabi. Rombongan
pengantin laki-laki dipimpin oleh sesepuh kerabat.
Rombongan mempelai laki-laki dilengkapi dengan arak-arakkan yang terdiri atas iring-iringan pokok
telur,bunga manggar,tanjidor, rombongan perempuan, pengantin laki-laki,hadrah,rombongan laki-laki
dan lain-lain.pada waktu itu pengantin laki-laki diarak jalan kaki dengan mempergunakan tandu yang
dipikul 4 oran secara bergilir. Bentuk tandu ada yang seperti binatang,bulan, pesawat,sampan,dan
lain-lain,sehingga tampak meriah.
Dihadang
Dalam jarak 15-20 meter mendekati rumah mempelai perempuan. Rombongan pengantin laki-laki
dihadang oleh 3 orang tukang masak nasi dengan memakai topeng.
Adapun maksud dihadangnya rombongan pengantin laki-laki tersebut, adalah suatu yang harus diingat
bahwa dalam hidup dan kehidupan mendatang kedua mempelai dalam upaya mencapai yang dicita-
citakannya tidak luput dari halangan dan rintangan yang harus diatasi dengan kesabaran dan kerelaan
untuk berkorban, moril maupun material.
c) Disandingkan
Rombongan mempelai laki-laki tiba dirumah mempelai perempuan, disambut oleh keluarga mempelai
perempuan masing-masing diantar ditempat yang ditentukan, sementara mempelai perempuan telah
duduk dipelaminan menanti mempelai laki-laki sedang menuju kepelaminan tempat duduk istrinya,
diiringi oleh sesepoh kedua pihak mempelai yang disaksikan sanak keluarga.
d) Cucur Air Tawar
Dalam suasana agar tenang dilaksanakan acara cucur air mawar 3 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan dari pihak laki-laki 3 orang laki-laki dan 3 orang pihak mempelai perempuan. Pelaksanaan
cucur air tawar tidak terbatas hanya 3 laki-laki dan 3 perempuan boleh lima-lima dan tujuh-tujuh
orang setiap orang yang telah cucur mawar diberi setangkai bunga telur sebagai ungkapan terima
kasih, bunga telur ini juga diberikan kepada rombongan hadrah.
e) Pembacaan Doa
Sesudah cucur air mawar dilanjutkan pembacan doa sebagai ungkapan rasa syukur kehadiran Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat kepada semua pihak, kemudian kedua mempelai menuju
kepelaminan menghadap tamu undangan menikmati hidangan.
8. Sesudah Hari Besar
Sesudah digelar hari besar maka pada sore harinya dilaksanakn acara lomba, mandi-mandi dan
nyocok nasi selubung serta hiburan terkadang maksud untuk mengkrapkan pergaulan kedua mempelai
sebelum tidak begitu kenal mengenal.
Pelaksanaan acara-acara tersebut adalah sebagai berikut :
1) Lomba:
Memecahkan telur
Memutuskan benang pakai lilin
Melompat tali benang
Memadamkan lilin
2) Mandi-mandi
Mandi-mandi diatas kepala kedua mempelai dibentangkan kain putih yang setiap penjurunya
dipegang satu orang, lantas sesepuh (perempuan) memecahkan mayang pinang diatas bentangan kain
tersebut lalu menyiram kedua mempelai dengan air yang disediakan dalam pasak yang dihiasi janur
dilengkapi 7 jenis atau 7 warna bunga, sesudah mandi kedua mempelai diberi minuman air tolak bala
dan air doa selamat dan acara ditutup dengan pembacaan doa.
3) Nusuk Nasi Selubung
Diselah-selah acara hiburan dilaksanakan pula acara nusuk nasi selubung oleh kedua mempelai.
Kedua mempelai mengaitkan ibu jari tangannya yaitu ibu jari tangan kanan mempelai laki-laki
megikat ibu jari tangan kiri,mempelai perempuan sehingga ujung jari telunjuk kedua mempelai
membentuk kerucut.
Kedua jari telunjuk mempelai yang berbentuk kerucut itu yang menusuk nasi kuning telur dan
panggang ayam. Kemudian kedua mempelai menyuapkan nasi dengan lauk pauk kemulut suami atau
istrinnya secara bergilir, sebanyak masing-masing 3 kali. Acarannya ditutup dengan doa Rasul.
4) Memecok Mecok
Sesuah nyocok nasi selubung diadakan acara mecok-mecok atau solok. Dan memberi solok.
5) Hiburan
Pada malam itu disamping acara nyocok nasi selubung dan mecok, diaksanakn hiburan seperti main
hadrah semalam suntuk atau hiburan jepin, grup maulid, atau kasidah.
6) Jamu Besar
Jamu besar diadakan pada hari ketiga sesudah hari besar dimana keluarga mempelai perempuan
mengundang keluarga mempelai laki-laki untuk makan bersama. Dalam kesempatan jamu besar
dimaksud diawali dengan acara serah menyerah antara kedua belah pihak.
a) Serah meyerah mempelai
Wakil keluarga mempelai laki-laki menyerahkan pengantin laki-laki kepada keluarga mempelai
perempuan dan sekaligus menerima mempelai perempuan,dan sebaliknya.
b) Masing masing wakil pihak keluarga mempelai memberi nasehat perkawinan kepada kedua
mempelai
c) Dialok serah menyerah mempelai pada acara dialok jamu besar meskipun dihadiri oleh kedua
mempelai laki-laki dan dua orang mempelai permpuan, akan tetapi dalam dialog jamu besar masih
menggunakan wakil dari masing-masing pihak keluarga mempelai.

d) Makan bersama
Pada acara jamu besar inilah kedua orang tua mempelai dan kedua mertua saling bertemu sebab
sebelumnya pembicaraan mellui wakilnya masing-masing.
7) Nyembah- nyembah
Setelah dilakukan acara jamu besar, maka dilakukan acara nyembah-nyembah. Pada acara ini kedua
mempelai berpakaian adat budaya melayu.
9. Mengantar mempelai perempuan ketempat peraduan
Pengantin perempuan harus diantar oleh mak pengantin atau seorang ibu yang dituakan dari keluarga
mempelai perempuan, sementara pengantin laki-laki sudah sisuruh masuk keperaduan lebih dahulu,
dengan demikian mempelai laki-laki bahwa pada malam itulah MALAM PERTAMA, dia tidur
bersama istrinya sebab sebelum malam itu dia tidur sendiri.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Adat perkawinan Mempawah Tempo Doeleo dapat diartikan seperti pribahasa orang tua :
tidak lekang karena panas, tidak lapuk karena hujan. Yang mempunyai makna:bahwa adat
perkawinan budaya melayu Mempawah tempo doeloe tahun uji untuk dijaga dan ditaati.
Adapun gambaran tentang proses pelaksanaan saat perkawinan adat perkawinan budaya melayu
mempawah tempo doeloe melalui tahapan sebagai berikut: Meretas, Melamar, Antar Pengikat, Antar
Barang,akad nikah, penyampaian nikah,hari besar,sesudah hari besar,mengantar mempelai perempuan
ketempat pengaduan.
Daftar Pustaka

Zaini HMS, 2005.Adat Perkawinan Budaya Melayu Mempewah. Kantor informasi, Arsip dan
Perpustakaan Daerah:Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai