BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adat perkawinan Budaya Melayu Mempawah banyak mengalami perubahan, perubahan adat
perkawinan Budaya Melayu Mempawah terjadi banyak dipengaruhi dengan berkembang dan
lanjutnya kemajuan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan kemajuan teknologi. Hampir disemua
bidang, sehingga mempunyai dampak pada sumber daya manusia dan cara berpikir masyarakat.
Contoh: jarak antar daerah menjadi mudah dan singkat begitu pula jarak antara Negara di dunia,
hubungan komunikasi lebih mudah, biaya rendah cukup dengan SMS saja dapat mengirim berita
kepada keluarga, sanak saudara didaerah lain atau keluarga diluar Negri.
Secara jujur kalau mau kita katakan bahwa terjadi perubahan atau pergeseran adat perkawinan budaya
Mempawah secara garis besar dapat kita ketahui dari dua waktu yaitu:
1. Adat perkawinan Budaya Melayu Mempawah tempo doeloe.
2. Adat perkawinan Budaya Melayu pada Zaman Global sekarang ini.
Dalam dua waktu dilaksanakan adat perkawinan Budaya Melayu Mempawah baik adat perkawianan
Budaya Melayu Mempawah Tempo Doeloe maupun adat perkawinan Budaya Melayu Zaman Global
sekarang ini mempunyai arti atau makna sendiri, sebab adat perkawianan budaya Melayu Mempawah
Tempo Doeloe dihormati untuk dilaksanakan, dilestarikan,dijaga serta ditaati.
Mengapa sampai demikian karena masyarakat adat budaya melayu merasa malu dan akan dicemooh
orang jika tidak menjunjung adat budaya melayu. Oleh karena itu mereka berusaha untuk
menghormati, menjaga, melestarikan serta mentaati adat budaya melayu yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
Menyerupai Kelinci
Kelinci adalah suatu jenis binatang sebagai lambang kehalusan, kelembutan dan keceriaan, maka
kepada kedua mempelai dapat mengikuti sifata-sifat baik kelinci tersebut dibuat untuk mainan anak-
anak.
Menyerupai Biawak
Seperti telah kita ketahui bahwa biawak adalah binatang yang hidup dalam dua alam yaitu dapat hidup
didarat dan dapat pula hidup di air. Biawak ini memberikan gambaran sebagai cermin kedua
mempelai dalam mengarungi bahtera hidup agar supaya dapat tegar menghadapi cobaan baik dlam
keadaan senang lebih-lebih dalam keadaan susah, pribahasa mengatakan tidak lekang karena panas
tidak lapuk karena hujan atau baik pengaruh yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam
tidak dapat memepengaruhi langkah mereka dalam menempuh kehidupan.
4) Selain jenis-jenis barang-barang antar pinang masih ada lagi barang-barang yang diserahkan
dalam acara antaran pinang seperti:
a) Pelangkahan
Pelangkahan merupakan suatu isyarat agar adiknya boleh kawin mendahului si abang atau si kakak
dan dengan diberi barang pelagkahan tersebut semoga yang bersangkutan segera mendapatkan jodoh.
Barang-barang pelagkahan terdiri dari :
1. Untuk laki-laki yang dilangkahi,barang sepemakai berupa :
Baju
Kain sarung
Kopiah
Sandal
2. Untuk perempuan yang dilangkai,barang sepemakai berupa
Baju
Kain bawah
Kain dua
Payung
Sandal
Tas jinjing
Barang-barang pelagkahan ini juga disebut tungkal pamalik.
b) Barang Balasan
Adalah barang-barang yang diberikan kepada keluarga calon mempelai laki-laki dari keluarga
nenpelai perempuan. Barang-barang
balasan itu sevagai bukti barang antaran telah diterima oleh keluarga calon memeplai perempuan.
Barang-barang balasan terdiri dari:
Kopiah
Baju telok belangge
Kain corak insang
Sandal
Kue sebagai perlengkapan barang balasan yaitu kue basah beberapa cetakan.
Barang-barang balasan yang diberikan kepada keluarga calon mempelai laki-laki selain tanda bukti
rombongan pihak laki-laki telah datang dan barang antar telah diterima, tersimpul pula sebagai
ungkapan penghargaan dan terima kasih serta untuk mengisi pahar yang dikembambalikan jangan
sampai tidak berisi, ini ciri khas orang Timur yang dilaksanakan dalam adat perkawinan budaya
melayu mempawah tempo doeloe.
5) Dialok antar Barang
a. Rombongan keluarga laki-laki yang turut serta dalam acara antar pinang terdiri dari:
Wakil keluarga calon mempelai laki-laki yang akan menyerahkan barang antara, barang pelangkah
(kalau ada) dan mmenerima barag balasan.
Pemuka-pemuka agama dan masyarakat
Kaum kerabat (sanak famili)
Jumlah rombongan sesuai dengan hasil kesepakatan bersama.
b. Sedangkan untuk keluarga calon mempelai perempuan yang akan menyambut rombongan pihak
laki-laki terdiri dari :
Wakil keluarga callon mempelai perempuan yang akan menerima barang-barang antaran, barang-
barang pelangkahan dan menyerahkan barang-barang balasan kepada wakil keluarga calon mempelai
perempuan
Pemuka-pemuka agama dan masyarakat
Kaum kerabat, sanak famili dan tamu undangan.
Rombongan antar barang tiba dirumah keluarga calon mempelai permpuan di sambut tuan rumah
keluarga dengan hormat dan ramah. Setelah istirahat sejenak,suasana mulai tenang maka dimulailah
dialog antar barang antara wakil keluarga laki-laki dengan wakil keluarga pihak perempuan.
6) Saksi
Saksi adat perkawinan budaya melayu Mempawah tempo doeloe dapat dijatuhkan kepada:
a. Pihak keluarga calon mempelai laki-laki
Apabila yang memutuskan hubungan silahturahmi (membataklkan) perjodohan berasal dari pihak
keluarga calon mempelai laki-laki, maka seluruh barang-barang antaran yang telah diserahkan kepada
pihak perempuan menjadi milik keluarga calon memepelai perempuan.
5. Akad Nikah
Akad nikah atau ijab kabul pada adat perkawinan budaya melayu tempo doelo, lazim dilakukan
dirumah kediaman keluarga calon mempelai laki-laki dan jarang sekali akad nikah dilakukan dirumah
kediaman keluarga calon mempelai perempuan.
Andaikan akad nikah dilaksanakan dirumah keluarga calon mempelai perempuan, berarti yang
mengakad nikahkan calon mempelai laki-laki adalah orang tua calon mempelai perempuan selaku
wali secara langsung, tidak pakai wakil wali.
Meskipun akad nikah dilakukan dirumah kediaman calon mempelai perempuan, bukan berarti
penyampaian akad nikah kepada calon mempelai permpuan setelah ijab kabul, tetapi tetap pada hari
Sabtu, Minggu kedua bulan depan, sehari sebelum pengantin bersanding.
Akad nikah yang dilakukan dirumah kediaman keluarga calon mempelai laki-laki dilaksanakan oleh
penghulu nikah selaku calon mempelai laki-laki dilaksanankan oleh penghulu nikah selaku wakil
wali, dihadiri oleh keluarga dekat calon mempelai laki-laki dan juga dihadiri oleh saksi nikah dan
utusan keluarga calon mempelai perempuan.
6. Penyampaian Nikah
Sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga calon mempelai bahwa penyampaian akad nikah oleh
mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan pada hari Sabtu, sehari sebelum naik pengantin atau
pengantin bersanding, atau hari besar perkawinan, dirumah keluarga mempelai perempuan.
Penyampaian nikaha oleh mempelai laki-laki keapda mempelai perempuan dengan beberapa
cara,diantarannya:
a) Mempelai laki-laki mencium kening mempelai perempuan
b) Mempelai laki-laki menekan ibu jari kanannya kekening mempelai perempuan
c) Mempelai perempuan mencium tangan memepai laki-laki
d) Dan lain cara yang menurut keinginan mempelai laki-laki.
Berdasarkan dengan acara penyampaian nikah dirumah mempelai perempuan, bada asar dilakukan
pula acara gantong- gantong. Dan yang digantung adalah kelambu baik kelambu, yang pakai
ranjang atau kelambu yang tidak pakai ranjang, didalam puadai. Puadai adlah batas kamar pengantin
yang dibuat dari papan seperti gapura yang dihiasi dengan ukiran dengan ukuran dan hanya ditutup
dengan tabir kelengkang emas.
Didalam kelambu yang akan digantung dimaksud, disi dengan berbagai makanan seperti :
Bertih beras kuning sepiring
Pisang keling tiga / lima sisir
Waktu mempelai laki-laki membuka pintu kelambu barang-barang dalam kelambu tersebut diambil
oleh sanak keluarga yang hadir cara berebut.
1. Persiapan calon mempelai
Sebelum pesta perkawinan dilaksanakan, masing-masing keluarga, baik laki-laki, lebih- lebih lagi
keluarga mempelai perempuan melakukan persiapan-persiapan menjelang pesta perkawinan seperti:
a) Ditangas
Adalah suatu cara untuk menghilangkan bau badan dan dengan ditangas badan jadi segar dan berbau
harum.
Peralatannya aalah
tikar(untuk menggulung mempelai)
kain (beberapa untuk menutup permukaan tikar agar uap tidak keluar).
Belanga tanah( untuk merebus ramuan ditutup dengan daun pisang)
Saji (untuk mengaduk periuk tanah)
Sngkalan ( tempat duduk mempelai)
Ramuan : daun serai, daun nilam, daun pandan, daun limau purut, daun ganti maswi
b) Dibedakan
Kedua mempelai juga dibedakan seluruh tubuh untuk menghilangkan kotoran dibadan,mengharumkan
badan dan kulit menjadi bersih.
c) Belanger
Terutama kepala untuk menghilangkan bau rambut dan ketombe, disamping untuk memeprindah
rambut mempelai.
d) Dipacarkan
Dipacarkan jari-jarinya dan kaki beri titik-titik dengan pacar untuk menambah keindahan tangan dan
kakinya, melamangkan keberanian dan kecantikan.
e) Berias
Kedua mempelai dirias orang-orang tua dari keluarga masing-masing yang terdiri dari tiga orang laki-
laki dan tiga orang permpuan agar mempelai kelihatan tampan dan cantik,diberi pula pemanis.
f) Tepong Tawar
Selesai berias dilanjutkan edengan tepong tawar,bagian yang ditepong tawarkan kepada mempelai
dibagian kening, bagian bahu kanan dan kiri, telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki dilanjutkan
dengan menaburkan betih dan beras kuningkepada mempelai. Makna dari tepung tawar ini adalah
Beras putih : melambangkan kesuburan
Beras kuning : melambangkan kemajuan yang baik
Bertih : melambangkan kemakmuran
Tepung beras : melambangkan kebersihan hati
g) Mandi- Mandi
Mempelai dimandikan oleh dua orang dengan air tolak bala dan doa selamat, itu dimaksudkan dalam
pasak yang dihiasi dengan janur daun kelapa dan dijuruskan pakai gayong mulai dari kepala dampai
keseluruh badan mempelai. Setelah selesai mandi dilanjutkan dengan pembacaan doa semoga
mempelai dalam mengarungi bahtera hidup selalu dlam keadaan selamat menuju keluarge saakinah,
mawahdah dan warahmah.
Pantangan
Pada mempelai permpuan ada larangan khusus yaitu tidak boleh makan makanan yang mengandung
air dan juga makan-makanan yang pedas-pedas secara tidak boleh keluar rumah selama waktu yang
telah ditentukan (dipingit).
h) Upacara Adat
Upacara adat yang dilaksanakan dengan hajat perkawinan sunat dan selamatan belenggang (hamil
tujuh bulan).
Buang-buang
Barang-barang dilakukan pada sore hari, buang-buang ini dilakukan untuk membuang segala sesuatu
yang dapat mengalangi hidup mempelai setelah kawin.
Buang-buang adlah adat buadaya melayu untuk memberi berita kepada saudara-sauaranya yang hidup
dalam air seperti waktu berlenggang,sunatan,perkawinan,sakit dan lain-lain.
a) Peralatannya
Tempat barak untuk rabun yang diberi kemenyan
Mangkok putih : tempat telur,sirih seleka, paku,keminting,lilin,telur ayam,uang, daun rokok, bertih
beras kuning,barang dalam tempat putih itu dibunag dalam sungai atau parityang berarus.dan
mangkuk putih diisi air untuk mencuci muka mempelai.
b) Bahan-bahan:
1. Sirih seleke
2. Teluar ayam kampung satu buah
3. Paku
4. Keminting
5. Sebuah pisang
6. Sebatang rokok daun
7. Minyak bau
8. Sepiring bertih
9. Sepiring beras kuning
10. Dupa
11. Lilin wanyik
12. 1 buah uang logam
13. Kayu lawang
14. Daun sirih 3 lembar
Tuana
Adalah budaya melayu yang dilaksanakan pada saat belenggang,suanat,dan perkawinan.pada waktu
tuana dapat diketahui sifat orang yang dituana yaitu makanan mana yang paling dahulu dimakannya.
a. Alat-alat Tuana:
1. Dua buah pahar : untuk tempat nasi ari ketan dan satunya lagi untuk lauk pauk
2. Dua buah bokor berisi padi untuk tempat peleng
3. Dua helai kain seprah kuning yaitu kain putih yang dicelup dengan bahan kunyit untuk alas pahar
4. Dua helai serbet kuning
5. Empat buah cawar gelas, 2 buah air putih dan air kelapa. Dan dua tempat lilin.
6. Empat buah pinggan putih untuk tempat nasi,tempat nasi empat warna
7. Dua buah pinggan putih untuk tempat ayam panggang dan ayam goreng
8. Tiga buah basi untuk tempat ayam masak opor, ikan betok/osong dan sambal liak.
9. Tempat sirih lengkap dengan isinya
10. Tempat ludah
11. Kobokan/cembokan
12. Tempat barak
13. Dua bauh gelas labuk untuk air tolak bala dan air doa selamat
b. Nasi pulut/ketan
1. Nasi pulut atau kuning
2. Nasi pulut putih
3. Nasi pulut merah
4. Nasi pulut hitam
c. Lauk pauk
1. Ayam jantan yang bulunya 3 warna,petok dan kakinya harus bewarna kuning,dan darahnya waktu
ditadah dalam piring. Ayam dibelah dua sebelah diamasak opor dan sebelahnya dipanggang.
2. Ayam betina berbulu kuning,dibelah dua : sebelah dimasak opor dan sebelahnya dipanggang
3. Seekor ikan betok dibakar
4. Sambal liak
d. Lain-lain
1. Peleng adalah alat penerang yang dibaut dari pelepag sagu.
2. Lilin yaitu lilin yang dibuat dari lilin wanyik diberi sumbu ditegakkan dalam cawan berisi
sebanyak 2 buah lilin.
3. Berteh
4. Beras kuning
5. Minyak bau
6. Dupe yang disiramkan dalam tempat barak
7. Pisang nipah 1 sisir
8. Kelapa muda 1 buah
9. Sepiring nasi kuning
10. Ayam panggang
11. 2 buah gelas air tolak bala dan doa selamat
i) Mendirikan Serapoh
Mendirikan serapah atau membuat serapoh atau tarup dikerjakan secara gotong royong oleh kaum
kerabat dengan mengambil bahan dari kebun seperti bambu, kayu,batang pinang, dan lain-lain.
Sedangkan papan dan gelegar dapat dipinjam dengan keluarga atau tetangga yang dekat.
7. Hari Besar
a. Rumah keluarga mempelai permbuan
Undangan :
Untuk laki-laki diundang pada pukul 08.00 sampai 10.00, untuk perempuan diundang pada pukul
10.00 sampai selesai.
Hidangan :
Hidangan disajikan dalam bentuk serapah,satu serapah untuk 4 orang laki-laki maupun perempuan.
Hidangan serapah terdiri dari lima jenis, yang terdiri atad jenis :
a) Sayur
b) Ayam daging
c) Ikan
d) Pejeri nanas
Serapah:
a) Serapah saputangan besar untuk alas hidangan lauk pauk, nasi dan air minuman serta cemboan
dan serbet
b) Satu serapah artinya satu kelompok sajian.
Tenaga yang Menghidangkan
Tenaga yang meghidangkan satu regu 6 orang laki-laki untuk melayani undungan laki-laki dan satu
regu perempuan untuk melayani perempuan.
d) Makan bersama
Pada acara jamu besar inilah kedua orang tua mempelai dan kedua mertua saling bertemu sebab
sebelumnya pembicaraan mellui wakilnya masing-masing.
7) Nyembah- nyembah
Setelah dilakukan acara jamu besar, maka dilakukan acara nyembah-nyembah. Pada acara ini kedua
mempelai berpakaian adat budaya melayu.
9. Mengantar mempelai perempuan ketempat peraduan
Pengantin perempuan harus diantar oleh mak pengantin atau seorang ibu yang dituakan dari keluarga
mempelai perempuan, sementara pengantin laki-laki sudah sisuruh masuk keperaduan lebih dahulu,
dengan demikian mempelai laki-laki bahwa pada malam itulah MALAM PERTAMA, dia tidur
bersama istrinya sebab sebelum malam itu dia tidur sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adat perkawinan Mempawah Tempo Doeleo dapat diartikan seperti pribahasa orang tua :
tidak lekang karena panas, tidak lapuk karena hujan. Yang mempunyai makna:bahwa adat
perkawinan budaya melayu Mempawah tempo doeloe tahun uji untuk dijaga dan ditaati.
Adapun gambaran tentang proses pelaksanaan saat perkawinan adat perkawinan budaya melayu
mempawah tempo doeloe melalui tahapan sebagai berikut: Meretas, Melamar, Antar Pengikat, Antar
Barang,akad nikah, penyampaian nikah,hari besar,sesudah hari besar,mengantar mempelai perempuan
ketempat pengaduan.
Daftar Pustaka
Zaini HMS, 2005.Adat Perkawinan Budaya Melayu Mempewah. Kantor informasi, Arsip dan
Perpustakaan Daerah:Pontianak.