TINJAUAN PUSTAKA
Mengukur panjang atau tinggi anak tergantung dari umur dan kemampuan
anak untuk berdiri. Mengukur panjang dilakukan dengan cara anak telentang.
Sedangkan mengukur tinggi anak berdiri tegak.
a. Anak berumur kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan telentang
b. Anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak sudah mampu berdiri, pengukuran
dilakukan dengan berdiri tegak
Pada penelitian MGRS/WHO 2005, tinggi badan lebih pendek sekitar 0,7 cm
dibandingkan dengan panjang badan. Perbedaan ini telah dipertimbangkan dalam
menyusun standar pertumbuhan oleh WHO yang digunakan dalam membuat grafik di
Buku Grafik Pertumbuhan Anak. Oleh karena itu, penting untuk mengkoreksi hasil
bila pengukuran tidak dilakukan dengan cara yang sesuai untuk kelompok umur.
a. Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya (berdiri) maka
ditambahkan 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi panjang badan
b. Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan dan diukur panjangnya
(telentang) maka dikurangi 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi tinggi badan.
Peralatan yang diperlukan untuk mengukur panjang badan adalah papan ukur
panjang badan (infantometer). papan ukur panjang badan yang harus ditempatkan di
atas permukaan yang rata, misalnya di meja. Berikut gambar pengukuran panjang
badan anak.
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan otak anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti
perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka
perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran dilakukan pada diameter
occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai standar.
Tabel 1. Berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala berdasarkan kurva
WHO 2005 untuk anak laki-laki
Usia Berat Tinggi Lingkar Kepala
1 bulan 3.3-6.0 kg 51.0-57.5 cm 34.5-39 cm
2 bulan 4.3-7.2 kg 54.5-62.5 cm 36-41 cm
3 bulan 5.1-8.0 kg 57.5-65.0 cm 37-43 cm
4 bulan 5.7-8.6 kg 60.0-68.0 cm 38.5-44 cm
5 bulan 6.0-9.2 kg 62.0-70.0 cm 40-45 cm
6 bulan 6.4-9.7 kg 63.5-72.5 cm 40.5-46 cm
7 bulan 6.8-10.2 kg 65.0-73.5 cm 41-47 cm
8 bulan 7.0-10.6 kg 66.5-75.0 cm 42-48 cm
9 bulan 7.2-10.6 kg 68.0-76.0 cm 42.5-48.5 cm
10 bulan 7.4-11.3 kg 69.0-78.0 cm 43-49 cm
11 bulan 7.6-11.6 kg 70.0-79.0 cm 43.5-49.5 cm
12 bulan 7.8-11.8 kg 71.0-80.5 cm 45-50.5 cm
15 bulan 8.4-12.7 kg 74.5-84.0 cm 45-50.5 cm
18 bulan 8.9-13.5 kg 77.3-88.5 cm 45.5-51.5 cm
2 tahun 9.9-15.0 kg 81.5-93.0 cm 46-52 cm
2.5 tahun 10.7-16.7 kg 85.5-98.0 cm 47-52.5 cm
3 tahun 11.4-18.0 kg 89.0-103.0 cm 48-53 cm
3.5 tahun 12.2-19.5 kg 97.5-107.0 cm 48-53 cm
4 tahun 12.9-20.9 kg 95.5-111.0 cm 48-53 cm
4.5 tahun 13.6-22.3 kg 98.0-114.0 cm 48.5-53 cm
5 tahun 14.3-23.8 kg 101.0-119.0 cm 48.5-53.5 cm
Tabel 2. Berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala berdasarkan kurva
WHO 2005 untuk anak perempuan
Tugas perkembangan menunjukkan pada para orang tua dan gru tentang apa
yang diharapkan dari mereka di masa mendatang. Dengan demikian mereka
menyadari perlunya menyiapkan anak untuk menghadapi harapan baru
tersebut.
1. Faktor Internal
Gen yang terdapat di dalam nucleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio
mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil percobaan antara gen ini
dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam
transmisi sifat-sifat herediter. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai
peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat
diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih
banyak mempengaruhi intelegensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosional
seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dibandingkan dengan hereditas.
a. Jenis kelamin
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan
tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran
normal normal tersendiri. Wanita menjadin dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi
pada umur 10 tahun, sedangkan pria mulai pada umur 12 tahun.
b. Ras atau bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunytai tendensi
lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga
bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang
Italia.
c. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek
sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
d. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa
adolesensi.
1. Faktor eksternal (pranatal dan pascanatal)
a. Faktor Prenatal
Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain)
Mekanis (pita amniotic, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidramnion)
Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-
lain)
Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormone yang dimakan, umur tua
dan lain-lain)
Radiasi (sinar rontgen, radium dan lain-lain)
Infeksi
Imunitas (eritoblastosis fetalis, kernicterus)
Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta)
b. Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala. Asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak. (DepKes RI,2005)
c. Faktor Pascanatal
Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif)
Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital)
Lingkungan fisik dan kimia
Psikologis
Endokrin
Keadaan social-ekonomi
Lingkungan pengasuhan
Obat-obatan
Musim
Stimulasi (penyediaan alat mainan, sosialisasi anak)
(Wahidiyat, 2007)
2.8 Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian,
apakah lulus (Passed=P), gagal (Fail=F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity=N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur
kronologis yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada formulir Denver
II. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam :
Lebih (Advanced)
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada
kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut).
Normal
Melewati, gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara
presentil ke 25 75.
Peringatan (Caution)
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis
diatas atau diantara presentil ke-75 dan ke-90
Keterlambatan (Delayed)
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh kearah kiri garis usia kronologis,
penolakan ke kiri dari usia juga dapat dianggap sebagai keterlambatan, karena
alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas
tertentu (Saryono , 2010).
2.9 Kesimpulan dari Interpretasi Denver II
1. Abnormal
- Bila didapat 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor / lebih.
- Bila dalam satu sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan padasektor
yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertikal usia.
2. Suspect
- Bila ada 1 sektor di dapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia. Tidak dapat di tets.
- Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil test menjadi abnormal
atau meragukan.
3. Unstable
- Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil test menjadi abnormal
atau meragukan.
4. Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas. (Saryono, 2010).