Anda di halaman 1dari 7

KIMIA PEMISAHAN

PENURUNAN RUMUS DESTILASI BERTINGKAT DAN


DESTILASI AZEOTROP

Disusun Oleh

Putri Ayu Zahari (3315140680)

Pendidikan Kimia Non Reguler

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

2016
PENURUNAN RUMUS AZEOTROP

Dapat juga ditulis seperti ini

Untuk y1=mixi+ci
Ketika volatil relatif aij Konstan

Disubtitusikan

Rumus Akhir, diperoleh persamaan


Destilasi Azeotrop merupakan teknik pemisahan dari campuran azeotrop (yang
terdiri dari Alkohol yang berkadar 96%, dimana sekitar 4%-nya adalah air
membentuk suatu kondisi/campuran). Campuran tersebut saling terikat dan sulit
untuk dipisahkan dan salah satu cara untuk memisahkan 2 komponen tersebut yaitu
dengan cara penambahan komponen lain untuk menghasilkan azeotrop heterogen
yang dapat mendidih pada suhu lebih rendah, misalnya dengan penambahan
benzene bisa juga dengan garam, kedalam campuran air dan alkohol. Benzena
berfungsi untuk memisahkan ikatan antara metanol dan air, sehingga ketika
dipanaskan maka metanol akan menguap terlebih dahulu, hal ini dikarenakan
metanol memiliki titik didih yang rendah, sedangkan benzena dan air memiliki titik
didih yang berdekatan dengan menggunakan destilasi bertingkat metanol, air dan
benzena dapat dipisahkan secara sempurna. Hal ini disebabkan bentuk fisik kolom
fraksional yangmampu menampung senyawa-senyawa yang mengalami penguapan
dan pencairan dengan baik, sehingga ketika etanol menguap dan siap untuk
dikondensasi, baik benzena maupun air dapat lebih dahulu dicairkan oleh kolom
fraksional dan ditampung dengan baik di kolom ini, sehingga etanol yang didapat
akan murni

Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau


lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan
tekanan tinggi.

Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran


campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam
prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau
dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih
komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah
hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang
dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop
ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang
senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum
mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari
sistem kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan
terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian dididihkan, didinginkan, dan
seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak dapat
diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik
azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor dan
saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-putus Etanol dan air
membentuk azeotrop pada komposisi 95.6%-massa etanol pada keadaan standar.

Destilasi azeotrope dilakukan dengan penambahan komponen ketiga yang disebut


entrainer. Fungsi dari entrainer adalah untuk mempengaruhi votalitas salah satu
komponen dalam campuran. Ketiga entrainer ditambahkan ke dalam campuran
azeotrope maka akan terbentuk ternaru azeotrope yang kemudian didestilasi
sehingga didapatkan suatu komponen murninya. Senyawa-senyawa seperti
benzene, n-pentana, sikloheksana, heksana, n-heptana, isooktana, aseton, dietil eter,
dan polimer dapat digunakan sebagai komponen ketiga dalam proses dehidrasi
alkohol (Kumar et all.,2010)
Gambar 2.1 menunjukan skema proses pemisahan air dan etanol dengan destilasi
azeotop. Dari gambar terlihat bahwa sistem terdiri dari dua kolom destilasi. Umpan
etanol berasal dari kolom detilasi sederhana akan dipekatkan konsentrasinya pada
kolom dehidrasi (kolom azeotrope) dengan penambahan entrainer. Penambahan
komponen ketiga menyebabkan etanol keluar sebagai produk bawah, sedangan uap
iar, pelarut, dan sebagian kecil etanol keluar pada produk atas. Produkatas dialirkan
kedalam decanter dan dipisahkan menjadi dua fasa yaitu: (i) fasa organic yang
terdiri dari campuran etanol-entrainer dan (ii) fasa aqua yang terdiri dari campuran
air-entrainer. Fasa organik akan direfluk kembali kedalam kolom azeotrope.
Sedangkan fasa aqua akan dialirkan ke kolom pemisahan entariner (Huang et
al.,2008)

Kelemahan dari metode pemisahan ini adalah biaya modal dan konsumsi energi
yang tinggi, serta ketergantungan pada bahan kimia beracun seperti
benzene(karsinogenik) dan sikloheksana (mudah terbakar) hal ini menyebabkan
proses ini jadi kurang kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai