Anda di halaman 1dari 10

SOP PELAYANAN OBAT Tanggal Pembuatan : 9 Oktober 2015

RAWAT JALAN Tanggal Berlaku : 9 Desember 2015


Nomor Dokumen : VEYAA/IFRS/05/RO

1. Tujuan 1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan
merupakan terapi yang tepat, efektif, aman dan nyaman bagi pasien.
2. Meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Rumah Sakit.
3. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat
(Medication Error).
4. Tertib administrasi dalam pelayanan obat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit VEYAA
2. Ruang Lingkup 1. Petugas IFRS VEYAA pada Pelayanan resep pasien rawat jalan
2. Dokter dan Perawat Poliklinik
3. Petugas Gudang IFRS VEYAA

3. Target Mutu 1. Pasien mendapatkan kualitas dan efekifitas obat sesuai dengan
kebutuhan pasien (>95%)
2. Tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan obat kepada semua pasien
rawat jalan di apotek IFRS VEYAA (> 99%)
3. Resep pasien dilayani maksimal 30 menit

4. Definisi Pelayanan resep oleh IFRS VEYAA untuk pasien rawat jalan umum
atas perintah dokter berdasarkan indikasi medis sesuai ketentuan
peraturan pelayanan obat yang berlaku untuk kurun waktu sesuai
kebutuhan serta pengkajian dan pelayanan resep semua proses dari
skrining resep, penyiapan resep dan penyerahan resep.
5. Referensi 1. Formularium Rumah Sakit
2. Kepmenkes nomer 1197/MenKes/SK/X/2004 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
3. PMK No. 58 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit, 2014.
6. Didistribusikan Semua petugas di instalasi farmasi dan dokter serta perawat poliklinik di
kepada
Rumah Sakit VEYAA

7. Ketentuan
Umum 1. IFRS VEYAA bertanggung jawab sepenuhnya terhadap distribusi
obat pada pasien rawat jalan.
2. IFRS VEYAA bertugas melayani permintaan obat untuk pasien
rawat jalan sesuai dengan peresepan dokter disertai informasi obat
yang memadai.
3. Pelayanan obat pasien rawat jalan mengacu pada Formularium
rumah sakit.
4. Penulis resep adalah dokter Rumah Sakit yang sedang bertugas.

8. Prosedur
Aktivitas Penaggung Jawab Formulir Batas Waktu
Resep diterima oleh petugas penerima Apoteker Jaga Terlampir 1 Menit
resep
Skrining Resep Apoteker Jaga Terlampir 5 Menit
1. Melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu :
a. Nama dokter
b. Nomor ijin praktek (SIP)
c. Alamat dokter
d. Tanggat penulisan resep
e. Tanda tangan dokter
f. Nama pasien
g. Alamat pasien
h. Umur pasien
i. Jenis kelamin pasien
j. Berat badan pasien
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian
farmasetik yaitu :
a. Nama obat
b. Bentuk sediaan
c. Dosis
d. Frekuensi penggunaan
e. Kekuatan obat
f. Jumlah yang dimiinta
g. Stabilitas
h. Inkompatibilitas
i. Cara dan lama pemberian obat
3. Mengkaji aspek klinis dengan cara
melakukan patient assessment kepada
pasien yaitu
a. Adanya alergi
b. Efek samping
c. Interaksi
d. Kesesuaian (dosis, durasi,
jumlah obat dan kondisi khusus
lainnya) keluhan pasien dan hal
lain yang terkait dengan kajian
aspek klinis.
e. Instruksi kerja : patient
assessment terlampir (sebagai
contoh: menggunakan metode 3
prime question)
4. Menetapkan ada tidaknya DRP dan
membuat keputusan profesi
(komunikasi dengan dokter, merujuk
pasien ke sarana kesehatan terkait
dsb)
5. Mengkomunikasrkan ke dokter
tentang masalah resep apabila diperlukan
Resep dientry ke komputer, dihargai dan Petugas IFRS - 2 menit
dibuatkan nota oleh petugas, kemudian
diberi nomor resep
Nota dan nomor resep diserahkan kepada Petugas IFRS - 2 menit
pasien, kemudian pasien dipersilahkan
membayar di kasir
Resep diserahkan ke petugas bagian Petugas IFRS - 2 menit
pengambilan obat
Penyiapan sediaan Farmasi/Dispensing Tenaga Teknis Terlampir 9 menit
1. Menyiapkan obat sesuai dengan Kefarmasian/Asisten setelah
permintaan Resep: - menghitung Apoteker skrining
kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan resep
Resep
2. Mengambil obat yang dibutuhkan
pada rak penyimpanan dengan
memperhatikan nama obat, tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik obat.
3. Melakukan peracikan obat bila
diperlukan
4. Memberikan etiket sekurang-
kurangnya meliputi: - warna putih
untuk obat dalam/oral warna biru
untuk obat luar dan suntik
5. Menempelkan label kocok dahulu
pada sediaan bentuk suspensi atau
emulsi.
6. Memasukkan obat ke dalam wadah
yang tepat dan terpisah untuk obat
yang berbeda untuk menjaga mutu
obat dan menghindari penggunaan
yang salah.

C. Penyerahan sediaan farmasi Apoteker Jaga Terlampir 9 menit


1. Melakukan pemeriksaan akhir setelah
sebelum dilakukan penyerahan penyiapan
(kesesuaian antara penulisan etiket sediaan
farmasi/dispe
dengan resep)
nsing
2. Membuat salinan resep sesuai dengan
resep asli dan diparaf oleh Apoteker
3. Memanggil nama dan nomor tunggu
pasien
4. Memeriksa identitas dan alamat
pasien
5. Menyerahkan obat yang disertai
pemberian informasi obat
6. Memberikan informasi cara
penggunaan obat dan hal-hal yang
terkait dengan obat antara lain
manfaat obat, makanan dan minuman
yang harus dihindari, kemungkinan
efek samping, cara penyimpanan obat
dan lain-lain.
7. Menyerahkan obat kepada pasien
dengan cara yang baik, mengingat
pasien dalam kondisi tidak sehat
mungkin emosinya tidak stabil
8. Memastikan bahwa yang menerima
Obat adalah pasien atau keluarganya
9. Meminta pasien untuk mengulang
Informasi yang telah disampaikan
10. Menyimpan resep pada tempatnya
dan mendokumentasikan
11. Mendokumentasikan semua tindakan
apoteker dalam PMR (patient
medication record) (Lihat di lampiran
9 b.).
Monitoring ke pasien tentang
keberhasilan terapi, efek samping dsb.

9. Lampiran umum Terlampir

Lampiran Terlampir

Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh :


Pengendali Sistem Kepala Perwakilan Wakil Direkur Bidang Direktur
Mutu Manajemen Kefarmasian

(Vidia Novita S.Farm) (Evatri C, S. Farm) (Asih Eka Saputri, S. Farm) (Anggi Devi HP, S. Farm)

Lampiran 1. Lampiran Skrining Administratif dan DRP

Skrining administratif (centang jika ada)


Nama dokter Nama obat
Nomor ijin praktek (SIP) Bentuk sediaan
Alamat dokter Dosis
Tanggat penulisan resep Frekuensi penggunaan
Tanda tangan dokter Kekuatan obat
Nama pasien Jumlah yang dimiinta
Alamat pasien Stabilitas
Umur pasien Inkompatibilitas
Jenis kelamin pasien Cara dan lama pemberian obat
Berat badan pasien
Paraf
DRP
Jenis DRP Obat di resep Rekomendasi

Ada obat tidak ada


indikasi

Ada indikasi tidak ada


obat

Pemilihan obat yang tidak


tepat

Efek samping obat

Interaksi obat

Over dosis

Under dosis

Paraf
Lampiran 2. Contoh Copy Resep
Lampiran 3. Patient Medication Record (PMR)
Lampiran 4. Contoh Resep Rawat Jalan
Lampiran 5. Contoh Plastik Pengemas Obat

Anda mungkin juga menyukai