Bahaya Rokok Dalam Tubuh Manusia
Bahaya Rokok Dalam Tubuh Manusia
( RPL )
Disusun oleh :
Segala puji bagi allah SWT yang telah menganugerahkan berbagai potensi kepada kita
sebagai manusia termasuk kemammpuan menulis makalah materi tentang mata kuliah
jaringan komputer SekolahTinggiTeknologi 10 Nopember dengan materi Bahaya Rokok
Dalam Tubuh Manusia yang telah terselesaikan. Selain itu tujuan dari penyusun makalah
ini juga untuk menambah wawasan dan berrmanfaat bagi yang bersangkutan.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengatar ........ 1
BAB.I Pendahuluan . 3
BAB.IV Pembahasan. 15
5.1 Kesimpulan. 17
5.2 Saran. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah :
a. Untuk mengetahui alasan seseorang mulai merokok.
b. Untuk mengetahui bahan - bahan berbahaya yang terkandung dalam
rokok.
c. Untuk mengetahui bahaya rokok terhadap kesehatan.
d. Untuk mengetahui upaya penanggulangan bahaya rokok.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pengetahuan
bagi pembaca tentang adanya bahaya rokok terhadap kesehatan dan upaya
antisipasi untuk terhindar dari bahaya rokok.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1.Tinjaun Pustaka
Pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan adanya peringatan Dilarang
Meroko.Sepertinya peringatan tersebut tidak mengherankan jika kita mengetahui
dampak negatif pada tubuh yang ditimbulkan akibat merokok.
Rokok adalah salah satu permasalahan nasional bahkan telah menjadi permasalahan
internasional yang telah ada sejak revolusi industri.Rokok merupakan salah
satupenyumbang terbesar penyebab kematian yang sulit dicegah dalam masyarakat.
Kandungan senyawa penyusun rokok yang dapat mempengaruhi pemakai adalah
golongan alkaloid yang bersifat perangsang (stimulant), antara lain: nikotin,
nikotirin, anabasin, myosmin. Kebiasaan merokok yang bersifat adiktif dapat
menyebabkan terbentuknya sifat egois dari para perokok, hal ini dapat terlihat dari
kebiasaan merokok didepan umum dan
ditempat-tempat terbuka (fasilitas umum). Pembentukan karakter seseorang
dipengaruhi oleh faktor organis dan faktor non-organis, dimana faktor organis
dibentuk oleh faktor
genetik dan integritas kerja sistem organ tubuh misalnya, otak. Sedangkan faktor
non-organisberhubungan dengan faktor lingkungan dimana seseorang itu
bermukim.Berbagai pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia, antara lain:
menyebabkan penyakit jantung koroner, trombosis koroner, kanker, bronkitis atau
radang cabang tenggorok, dan kematian pada janin. Selain itu efek lain bagi
kesehatan yang ditimbulkan karena merokok antara lain: wajah keriput, gigi
berbercak dan nafas bau, lingkungan menjadi bau, menjadi contoh yang buruk bagi
anak, menjadi gerbang penggunaan obat-obatan terlarang.Upaya penganggulangan
masalah rokok adalah
progresivitas perburukan faal paru disamping itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan sampel yang lebih banyak.
Asap rokok tidak hanya mempengaruhi perokok. Ketika Anda merokok, maka
orang-orang di sekitar Anda juga beresiko terkena masalah kesehatan, terutama
anak-anak. Asap rokok lingkungan (yang juga disebut asap pasif atau perokok pasif)
mempengaruhi orang-orang yang sering berada di sekitar perokok. Perokok pasif
dapat terkena kondisi pernafasan kronis, kanker, dan penyakit jantung. Diperkirakan
bahwa sekitar 35.000 perokok pasif meninggal karena penyakit jantung setiap tahun
sebagai akibat dari terkena paparan asap rokok lingkungan.
Setelah Anda tahu bagaimana merokok dapat membahayakan kesehatan Anda dan
kesehatan orang-orang di sekitar Anda, maka berikut ini adalah beberapa cara
berhenti merokok dapat membantu hidup Anda. Jika Anda berhenti merokok, Anda
akan:
Memperpanjang hidup Anda.
Mengurangi risiko penyakit (termasuk penyakit jantung, serangan jantung,
tekanan darah tinggi, kanker paru-paru, kanker tenggorokan, emphysema atau
penyakit paru jangka panjang, penyakit gusi, dan kondisi lainnya).
Merasa lebih sehat. Setelah berhenti merokok, batuk Anda berkurang, sakit
tenggorokan yang lebih sedikit, dan stamina Anda akan meningkat.
Terlihat lebih baik. Berhenti merokok dapat membantu mencegah wajah keriput,
mengurangi noda gigi, dan memperbaiki kulit Anda.
Meningkatkan indra pengecap dan penciuman Anda.
Menghemat uang.
2.1.E Faktor Faktor yang mpengarui Prilaku Merokok Pada Mahasiswa Laki
laki.
perokok pasif karena mereka tidak mempunyai filter dalam menyerap seluruh
asap rokok yang dikeluarkan perokok aktif Kebiasaan mengisap rokok dapat
disebabkan karena beberapa pengaruh, antara lain
:
1. pengaruh orangtua, dimana salah satu temuan tentang remaja perokok adalah
bahwa anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana
orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras, akan
lebih mudahuntuk menjadi perokok dibandingkan anak-anak muda yang berasal
dari lingkungan rumahtangga yang bahagia karena rokok dianggap mampu
menghilangkan persoalan yang merekahadapi. Selain itu kebiasaan orang tua
merokok dalam lingkungan rumah juga dapat menjadicontoh langsung bagi
anak-anak untuk mengikuti pola hidup orang tuanya.
2. Pengaruh teman, dimana lingkungan pergaulan remaja akan memberi pengaruh
yang sangat besar terhadap sikap dan perilaku remaja
3 Faktor kepribadian, dimana orang mencoba untuk
merokok karena alasan ingin tahu, ingin melepaskan diri dari rasa sakit, ingin me
mbe baskan diri dari kebosanan, atau ingin dianggap sebagai pria dewasa. 4)
Pengaruh
Iklan, dimana iklan-iklan di media massa dan elektronik menampilkan gambaran
dengan sangat jelas
4 bahwa perokok adalah lambang kejantanan dan glamour, membuat remaja sering
kali terpicu untuk mengikuti perilaku dalam iklan tersebut (Baer & Corado dalam
Atkinson, 1999)
BAB III
METODE PENELITIAN
penasaran dengan rokok, tentunya mereka akan mencari tahu bagaimana cara
menggunakannya. Menurut Jeanne (1996:153) biasanya orang mulai merokok
karena orang lain merokok. Hal
ini pada umumnya akan berdampak sangat cepat
menyerang anak - anak. Tentunya mereka mulai merokok karena meniru dari
orang terdekat, yaitu orang tuanya yang merokok atau saudara yang diam - diam
merokok. Selain itu, karena faktor lingkungan dan teman - teman di sekelilingnya
yang telah merokok dan terbiasa dengan merokok, maka seorang anak mulai bisa
merokok. Umumnya, anak - anak melakukan hal ini karena mereka beranggapan
bahwa dengan merokok akan membuat mereka dipandang sudah dewasa dan
pemberani. Jika seseorang telah mencoba menghisap rokok, biasanya lama - lama
hal ini akan berkembang menjadi suatu kebiasaan.
Mungkin Anda berpikir jika memang bahaya merokok sudah diketahui,
mengapa masih ada orang yang merokok ? Kalau diperhatikan, hampir semua
dewasa untuk mengetahui betul tentang apa itu rokok dan bagaimana bahayanya
terhadap kesehatan. Kini mereka pun sudah terbiasa merokok dan mereka merasa
sulit untuk menghentikannya.
Ada beberapa alasan mengapa orang itu merokok. Mari kita ikuti uraian
Sue Armstrong (1991: 25) : Beberapa alasan mengapa orang dewasa itu
merokok adalah karena mereka benar - benar menikmatinya sewaktu merokok,
mereka menjadi ketagihan terhadap rokok sehingga tanpa adanya rokok hidupnya
terasa hampa, mereka menjadi terbiasa untuk menghisap rokok agar dapat merasa
santai, merokok telah menjadi suatu kebiasaan dan merokok merupakan penopang
bermasyarakat. Namun, penjabaran yang diberikan Sue Armstrong ini pada
umumnya bukanlah alasan orang untuk mulai merokok. Beberapa orang merasa
terangsang jika merokok, namun ada pula yang merokok karena ingin tenang dan
merasa terbebas dari rasa takut dan gelisah. Ada pula merokok karena ingin lebih
akrab dengan teman - teman yang mengharuskan merokok dalam suatu
kelompok.
a. NIKOTIN
Menurut Jeanne Mandagi, (1996 :152) nikotin dalam jumlah kecil mempunyai
pengaruh mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi kadang -
kadang bisa meradang. Ditambahkan pula oleh Sue Armstrong (1991 : 7)
bahwa
nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwarna dan merupakan salah satu
racun paling keras yang kita kenal. Kedua pendapat ini memberikan
penjelasan tentang dampak nikotin pada tubuh dan karakterisiknya. Hal ini
tentunya tergantung pada jumlah dan keadaan fisiologis serta psikologis
orangnya. Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara 20
mg sampai 50 mg nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan.
Meghisap satu batang rokok berarti telah menghisap 2 - 3 mg
nikotin. Jika asapnya tidak dihisap, nikotin yang terhisap hanya 1 - 1,5 mg
saja. Bagi orang- orang yang bukan perokok atau yang tidak biasa
merokok, dengan menghisap 1 - 2 mg nikotin saja sudah menyebabkan
mereka pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Mereka berkeringat dan
terasa sakit di daerah lambung.
Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga
pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Selanjutnya, nikotin juga
menyebabkan ketagihan. (Jeanne Mandagi, 1996 :152). Seperti yang kita
ketahui bahwa nikotin mempunyai pengaruh menenangkan.
Pendapat lain menambahkan, Hans Tjandra.Merokok dan
b. KARBON MONOKSIDA
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau sama
sekali. Gas ini bisa kita jumpai pada asap yang dikeluarkan mobil. Karbon
monoksida yang terkandung dalam rokok dapat mengikat dirinya pada HB
darah dengan akibat oksigen tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh
tubuh ( padahal yang diperlukan tubuh adalah oksigen). Tanpa oksigen ini,
baik otak maupun organ tubuh yang lain tidak dapat berfungsi. Seperti
halnya mesin yang perlu udara untuk membakar bensin agar mesi
c. TAR
Lebih dari 2000 zat kimia baik berupa gas, maupun partikel padat
terkandung dalam asap rokok. Diantara zat- zat tersebut ada yang
mempunyai efek karsinogen. Tar adalah komponen dalam asap rokok yang
tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan - tetesan
c. Penyakit Stroke
Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat
mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan
merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Dalam penelitian
yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris,
didapatkankebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya
AIDS
pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-
rata dalam 8 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok
timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada
perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga
berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan
melawan AIDS.
d. Penyakit Mulut
Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit
kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus,
laryng, dan rongga mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya
dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang
dibakar dan dhiisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak
sakit. ( Gklinis. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Gigi dan
Mulut . 2004. http://info.gizi.net (20 Desember 2009)). Memang
terdapat keterkaitan yang erat antara merokok dengan kesehatan
mulut karena aktivitas merokok dimulai di mulut.
Filtrasi merupakan salah satu upaya penanggulangan pengaruh asap rokok terhadap
kesehatan manusia dengan cara melewatkan udara yang mengandung asap rokok melalui
media tertentu. Bahan filter akan menangkap asap rokok kemudian udara bersih diloloskan
dari filter tersebut. Penyaringan atau filtrasi digunakan untuk memisahkan pengotor (asap
rokok) dari udara. Secara umum karbon aktif digunakan sebagai filter untuk menangkap
asap rokok tersebut. Penanggulangan pengaruh rokok dan asap rokok merupakan tanggung
jawab semua pihak. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi
dokter, media massa, alim ulama, dan masyarakat luas memiliki tanggung jawab bersama
dalam mengatasi masalah rokok.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia hanya untuk
mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif dan
sebagainya. Banyak penyakit yang muncul akibat dari rokok dan kebiasaan
merokok. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sebagian dari penyakit ini,
tetapi obat yang ada hanya untuk meringankan gejalanya saja. Oleh karena itu,
terdapat upaya untuk penanggulangan bahaya rokok ini antara lain dengan upaya
penerangan dan penyuluhan khususnya bagi generasi muda, upaya prevensi dan
motivasi untuk menghentikan kebiasaan merokok, dan menguyah permen bagi
perokok yang susah mengentikan kebiasaan merokoknya.
5.2 Saran
Kita telah mengetahui bagaimana dampak apabila seeorang itu merokok. Jika
seseorang menawarkan rokok, maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah
pada mereka yang merokok karena mereka hanya ingin menambah koleksi
penyakit yang ada dalam tubuh. Jangan dengarkan mereka yang
menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikut - ikutan merokok,
karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras, mereka sebenarnya ingin
berhenti merokok. Beruntunglah bagi orang yang belum merokok karena mereka
termasuk orang yang smart dan sangat mencintai kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
2.Aditama, Tjandra Yoga., 1995. Rokok Masalah Dunia, Jurnal Kedokteran dan
Farmasi, No.9Tahun XXI, PT. Grafiti Medika Pers, Jakarta
4.Chafetz, M.D. Morris., 1990. Merokok dan Kesehatan. Ilmu Pengetahuan Populer,
Jilid 9, PT. Widyadara Grolier International Inc, Jakarta
5.Danusantoso, Halim., 1991, Rokok dan Perokok, Kesehatan Populer, Arcan, Jakarta.