Anda di halaman 1dari 7

IV.

PEMERIKSAAN
1. Keadaan Umum
a. Berdasarkan keadaan kondisi fisik pasien
Contoh:
- Baik, apabila kondisi sehat.
- Pucat, lemah,letih, anoreksia, dll

b. Tanda-
tanda vital:
TD : Tekanan Darah (Sistole/Diastole).
R : Respirasi (Pernafasan/menit)
N : Denyut Nadi/menit.
T : Suhu Tubuh.
BB : Berat Badan (kg).
TB : Tinggi Badan (cm)

2. Klinis
a. Ekstra oral
1. Kondisi Wajah
Berdasarkan hasil pemeriksaan visual wajah pasien.
Normal
Asimetri dll
Kepala dan Leher
Berdasarkan hasil pemeriksaan visual wajah pasien.
Normal/abnormal

2. Kelenjar limfe
Berdasarkan hasil pemeriksaan palpasi pada pasien dengan cara palpasi
pada kelenjar limfe.
- Normal
- Teraba, konsistensi (lunak/keras), sakit/tidak.
3. Kelenjar Saliva
Berdasarkan hasil pemeriksaan palpasi pada pasien.
- Normal
- Teraba, konsistensi (lunak/keras), sakit/tidak.
4. Sendi Temporo Mandibular
Sendi temporomandibula diperiksa dengan 3 kategori:
- Pergerakan mandibula membuka
dan menutup mulut
- Pergerakan mandibula ke segala arah
- Kemampuan membuka mulut

b. Intra oral
1. Kebersihan rongga mulut
Cara Pemeriksaan OHI-S (Green and Vermilion, 1964) :
OHI-S terdiri dari dua komponen: Debris Index-Simplified (DI-S)
dan Calculus
Index-Simplified (CI-S). Masing-masing komponen mempunyai skala
0-3. Gigi yang diperiksa ada 6 buah, dengan perincian, 4 gigi diperiksa
permukaan fasialnya (molar satu atas kanan, insisivus satu atas
kanan, molar satu atas kiri dan insisivus satu bawah kiri) dan dua
gigi diperiksa pada permukaan lingualnya (molar satu bawah kanan
dan kiri). Masing-masing permukaan gigi secara horisontal menjadi 3
bagian yaitu, daerah sepertiga gingiva (gingival third), daerah sepertiga
bagian tengah (middle gingiva) dan daerah sepertiga bagian insisal
(incisal third).
Penilaian DI-S
Eksplorer mula-mula diletakkan pada permukaan gigi daerah
sepertiga insisal dan digerakkan menuju daerah sepertiga gingiva.
Skoring untuk DI-S sesuai dengan kriteria-kriteria berikut:
0 : tak terdapat debris atau stain
1 : terdapat debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3
permukaan gigi atau terdapatnya stain yang menutupi
permukaan gigi
2 : terdapat debris lunak lebih dari 1/3 bagian permukaan gigi,
tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan
3 : terdapat debris lunak menutupi lebih dari 2/3 bagian permukaan
gigi
Skor DI-S per individu didapatkan dengan cara:
Menjumlahkan skor per permukaan gigi dan membaginya dengan
jumlah permukaan gigi yang diperiksa.
Penilaian CI-S
Penilaian CI-S dilakukan dengan meletakkan eksplorer secara hati-
hati, pada crevice distolingual, menuju daerah subgingiva dan
menggerakkannya dari daerah kontak bagian distal ke mesial (meliputi
daerah separuh keliling gigi). Skoring untuk CI-S sesuai dengan kriteria
berikut:
1 : tak terdapat kalkulus
2 : terdapat kalkulus supragingiva yang menutupi tidak lebih dari
1/3 bagian permukaan gigi
3 : terdapat kalkkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 1/3
permukaan tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan atau terdapat
bercak kalkulus individual yang terletak subgingiva di sekitar
bagian leher gigi, atau keduanya
4 : terdapat kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 2/3
bagian permukaan gigi atau adanya kalkulus subgingiva yang
tebal dan melingkar atau keduanya

Kriteria Klinis OHI-S


Skor OHI-S per individu adalah total dari skor DI-S dan CI-S.
Tingkat kebersihan mulut secara klinis dalam kaitannya dengan nilai
OHI-S adalah sebagai berikut:

Nilai Kriteria klinis


0,0 1,2 Baik
1,3 3,0 Sedang
3,1 6,0 Jelek

Catatan:
a. Apabila salah satu gigi anterior tersebut diatas tidak ada, boleh
dipilih gigi insisivus satu atas kiri dan insisivus satu kanan bawah
atau insisivus kedua;
b. Apabila gigi molar pertama tidak ada, dapat digantikan oleh gigi
disebelahnya yaitu premolar atau molar kedua;
c. Gigi yang telah diberi mahkota tiruan, dan gigi yang tingginya
berkurang karena karies, tak dapat dinilai, ditentukan gigi lain;
d. Debris lunak dipermukaan oklusal dan insisal tidak dinilai,
karenanya dapat diabaikan.

2. Pemeriksaan Gigi dan Jaringan Periodontal\


Pemeriksaan gigi dilakukan menggunakan instrumen kemudian ditulis
hasilnya yang merupakan gigi memerlukan perawatan berdasarkan
keluhan utama pasien, selanjutnya gigi-gigi lain yang berdasarkan hasil
pemeriksaan juga memerlukan perawatan untuk mengembalikan fungsi
stomatognatik yang optimal. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap
jaringan periodontal.
Contoh Pemeriksaan Gigi dan Jaringan Periodontal
1. Pemeriksaan Gigi geligi
- Gigi : Contoh: 25
- Kedalaman karies : KS (Karies Superfisial), KM (karies media), KP (Karies
Perofunda), KPP (Karies Perforasi Profunda).
- Test Panas/Dingin : + / - / 0
- Vitalitester : hasil pemeriksaan EPT
- Test Jarum Miller : + / - / 0
- Perkusi : +/-/0
- Tekanan : + / - /0
- Fraktur mahkota : Jika terdapat fraktur ditulis ada.

2. Pemeriksaan Jaringan Periodontal


Warna : ditulis sesuai warna gingiva.
Contoh:
Coral pink (CP), kemerahan (M),
merah kebiruan (MB), merah pucat
(MP).
Referensi:

1. A. Quendangen, Guntur B., Peter S., Ratna R., Untung S., Yosephine L.2007.
Standar Nasioanl Rekam Medik Kedokteran Gigi. Cetakan ke-2. Departemen
Kesehatan, Jakarta.

2. Carranza's Clinical Periodontology Tenth Edition, 2006, Newman et


al,Saunders Elsevier, St. Louis.

3. Francis G. Serio, Charles E. Hawley, 2002, Manual of Clinical


Periodontics: A Reference Manual for Diagnosis and Treatment, Lexi-
Comp Inc., Ohio.
12

Anda mungkin juga menyukai