BAB I
SEBUTKAN DAN JELASKAN PENGETAHUAN MENGENAI SIFAT-SIFAT
FISIK MATERIAL ( TANAH )
Material yang berada di permukaan bumi sangat beraneka ragam, baik jenis, bentuk,
dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkannya
pun beraneka ragam juga. Yang dimaksud dengan material dalam bidang pemindahan tanah
mekanis (earthmoving) meliputi tanah, batuan vegetasi, (pohon, semak belukar, dan alang-
alang) dimana semuannya mempunyai karakteristik dan sifat fisik masing-masing yang
berpengaruh besar terhadap alat berat terutama dalam hal :
a. Menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran yang diproduksi atau kapasitas
produksinya.
b. Perhitungan volume pekerjaan.
c. Kemampuan kerja alat pada kondisi materiak yang ada.
Dengan demikian, mutlak diperlukan kesesuaian alat dengan kondisi material. Jika
tidak, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiennya alat yang otomatis akan
menimbulkan kerugian karena banyaknya "loss time". Beberapa sifat fisik material yang
penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan tanah adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan material
b. Berat material
c. Kekerasan material
d. Bentuk material
e. Daya dukung tanah
f. Kekerasan material
Keadaan Asli (bank condition), keadaan material yang masih alami dan belum
mengalami gangguan teknologi disebut keadaan asli (bank). Dalam keadaan seperti ini
butiran-butiran yang dikandungnya masih terkonsolidasi dengan baik. Ukuran tanah
demikian dinyatakan dalam ukuran alam atau bank measure= Bank Cubic Meter
(BCM) yang digunakan sebagai dasar perhiotungan jumlah pemindahan tanah.
1
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Keadaan Gembur (loose condition), adalah keadaan material tanah setelah diadakan
pengerjaan (disturb), tanah demikian biasanya terdapat didepan dozer blade, diatas
truck, didalam bucket, dan sebagainya. ukuran volume tanah dalam keadaan lepas
biasanya dinyatakan dalam loose measure = Loose Cubic Meter (LCM) yang besarnya
sama dengan BCM+%swell x BCM dimana faktor "swell" ini tergantung dari jenis
tanah. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa LCM mempunyai nilai yang lebih
besar dari BCM.
Keadaan Padat (Compact), keadaan padat adalah keadaan tanah setelah ditimbun
kembali dengan disertai usaha pemadatan. keadaan ini akan dialami oleh material
yang mengalami proses pemadatan (pemampatan). Perubahan volume terjadi karena
adanya penyusutan rongga udara diantara partikel-partikel tanah tersebut. Dengan
demikian volumenya berkurang, sedangkan beratnya tetap. Ukuran volume tanah
dalam keadaan padat biasanya dinyatakan dalam compact measure= Compact Cubic
Meter (CCM)
2
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
- Penyusutan (shrinkage)
3
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Cara lain adalah dengan menggunakan Load Factor (LF) yaitu presentase
pengurangan density material dalam keadaan asli menjadi keadaan lepas.
Daftar load factor, presentase swell dan berat berbagai jenis material dapat dilihat pada tabel
berikut :
4
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Contoh Soal:
1). Bila 300 BCM (Bank Cubic Meter) tanah biasa asli digemburkan, maka berapakah
volumenya sekarang?
Jawaban:
Dari tabel faktor konversi, diperoleh data bahwa tanah biasa, faktor konversi dari asli ke
gembur adalah 1,25 maka :
Volume Gembur = Volume asli x Faktor
= 300 x 1,25
= 375 LCM (Loose Cubic Meter)
2). Terdapat 400 LCM tanah biasa asli yang sudah digemburkan. Jika kemudian tanah
dipadatkan dengan compactor, maka berapakah volumenya sekarang?
Jawaban:
Dari tabel faktor konversi tanah biasa dari gembur ke padat sebesar 0,72 maka :
Volume Padat = volume gembur x faktor
= 400 x 0,72
= 288 CCM (Compacted Cubic Meter)
5
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
B. BERAT MATERIAL
Berat adalah sifat yang dimilkiki oleh setiap material. Kemampuan suatu alat berat untuk
melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengankat, mengankut, dan lain-lain akan
dipengaruhi oleh berat material tersebut. Berat material ini akan berpengaruh terhadap volume
yang diangkut atau didorong, dalam hubungannya dengan Draw Bar pull (DBP) atau tenaga
tarik yang tersedia pada alat bersangkutan. pada saat sebuah Dump Truck mengangkut tanah
dengan berat 1,5 t/m3, alat dapat bekerja dengan baik. Tetapi pada saat mengangkat tanah
seberat 1,6 t/m3, ternyata alat pengangkut mengalami beban berat sehingga unit terlihat berat
menggelindingkan rodanya. Berat material ini dihitung dalam satuan berat (kg,ton,lb), dimana
biasanya dihitung dalam keadaan asli atau dalam keadaan lepas.
C. BENTUK MATERIAL
Faktor ini harus dipahami karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material
tersebut dapat menempati suatu ruangan tersebut. Mengingat material yang kondisi butirannya
yang seragam, kemungkinan besar isinya dapat sama (senilai) dengan volume ruangan yang
ditempatinya. sedangkan material yang berbongkah-bongkah akan lebih kecil dari nilai
volume ruangan yang ditempatinya. Oleh karena itu pada material jenis ini akan berbentuk
rongga-rongga udara yang memakan sebagai isi ruangan. Ukuran butir ini akan berpengaruh
terhadap pengisian bucket, misalnya pada pengisian munjung (heaped) dan rongga-rongga
yang terbentuk dalam bucket. Berapa material yang mampu ditampung oleh suatu ruangan
dapat dihitung dengan cara mengoreksi ruangan tersebut dengan suatu faktor yang disebut
"faktor muat" yaitu dengan "bucket faktor" atau "pay load factor" .
6
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran (test) langsung dilapangan.
Alat yang umum digunakan untuk test daya dukung tanah disebut : "cone penetrometer".
F. KEKERASAN MATERIAL
Material yang kasar akan lebih susah dikoyak, digali atau dikupas oleh alat berat. Hal ini
akan menurunkan produktivitas alat. material yang umumnya tergolong keras adalah
bebatuan., Batuan dalam pengertian earthmoving terbagi dalam tiga batuan dasar yaitu :
Pengukuran kekerasdan tanah biasa dilakukan dengan cara shear meter, rippe meter,
seismik (suara atau getaran), dan soil investigation drill (penegeboran).
BAB II
7
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
A. WHEEL LOADER
Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi beroda karet
(ban) sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu pada
kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin karena traksi daerah
basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock
pilling terlebih dahulu dengan bulldozer.
Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat
kedalam dump truck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket
didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket diangkat
ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
1. Cab
8
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya
memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti sebuah bilik
kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.
2. Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk mengangkat
ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember,
perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.
3. Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk sekop besar.
Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai
mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan tujuan umum ember,
satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk
penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran.
Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana alat
penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik mempunyai daya
atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut
material atau benda yang berukuran besar.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa muatan
untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah
menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat/menggusur),
mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila harus dimuatkan ke lat
angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu :
V Loading
L Loading
Cross Loading
9
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Overhead Loading
Wheel loader selalu terpasang bucket container yang dipasang dibagian depan. Bucket
digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya dan
diangkat untuk kemudian dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck dan
sebagainya. Loader ini sangat kaku, untuk menggerakkan bucket dapat digunakan cable atau
hydraulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari gerakan
prime-mover nya, sehingga praktis baik kendali cabel maupun hydraulic hanya mempunyai
fungsi untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh, traktor
mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang
telah ditentukan. Untuk saat ini, umumnya loader dibuat dengan kendali hydraulic yang
dilengkapi dengan tangan-tangan (arms) yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya.
Ukuran bucket bervariasi antara cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas muncung
terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan ukuran bucket sampai
dengan 5 cuyd. Loader bucket sifatnya lebih permanen dipasang pada traktor dibandingkan
dengan blade bulldozer dengan memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket
dengan traktor, sehingga pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan
ekstrim tidak sampai terguling ke depan (terjungkal).
Pada Umumnya Wheel Loader ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya,
diantara lain sebagai berikut :
Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel
dan,
Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.
10
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-
kadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.
Penggunaan Wheel loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan
syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader tersebut. Disamping itu dapat juga
digunakan untuk memuat material yang telah ditiadakan, misalnya pada pembuatan
terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Wheel loader juga dapat digunakan
untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar ke dalamgrizly
hopper pada crusher plant.
Wheel loader adalah tractor dengan roda karet yang dilengkapi dengan sebuah
perlengkapan kerja, yaitu bucket yang berfungsi untuk menggali (digging), membawa
(carrying), dan memuat (loading). Wheel loader sangat efisien untuk bekerja di daerah kering,
rata, dan kokoh, terutama jika dituntut agar kerusakan landasan kerja minimal dengan
mobilitas kerja yang tinggi. Wheel loader memiliki bucket yang cukup lebih besar
dibandingkan dengan hydraulic excavator, sehingga dalam kondisi tertentu, Wheel Loader
dapat bekerja dengan produktivitas lebih tinggi.
11
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Terdapat 6 (enam) model utama pada wheel loader, yaitu : wheel loader, wheel dozer, trash
compactor, trash loader, backhoe loader, dan towing tractors.
Wheel loader
Wheel Dozer
Reach Loader
Trash Loader
12
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Trash Compactor
Towing Tractor
Backhoe Loader
13
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
1. Bucket
2. Lift arm
3. Tilt lever
4. Bucket cylinder
5. Front working lamp
6. ROPS
7. Rear wheel
8. Turn signal lamp
9. Head lamp
10. Lift cylinder
11. Front wheel
12. Rear working lamp
13. Rear combination lamp
Perlengkapan Kerja
Bucket merupakan perlengkapan yang terdapat pada sebuah Wheel Loader. Fungsi
utama bucket pada sebuah wheel loader sama dengan yang terdapat pada alat-alat yang lain,
seperti Dozer Shovel maupun Excavator, yaitu untuk menggali (digging) dan memuat
(loading) material tanah, batu, kayu dan lain-lain. Berikut ini ditunjukkan berbagai macam
tipe dari bucket yang digunakan pada Wheel Loader. General purpose bucket (stockpile)
14
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Heavy duty bucket sangat berguna untuk menggali dan memuat batu-batu bekas
ledakan. Konstruksinya sangat kokoh dan memiliki gigi-gigi besar kelas satu. Chip bucket
merupakan salah satu bucket yang besar dan digunakan untuk memuat material-material
ringan dengan specific gravity di bawah 0.55 t/m3, seperti serpihan-serpihan kayu atau butiran
butiran material ringan. Pada sisi belakang dan atas bucket terbuat dari anyaman kawat yang
bertujuan untuk mengurangi berat bucket. Bucket ini sangat cocok dipakai di pabrik kertas
atau penggergajian. Skeleton bucket sangat cocok digunakan untuk menggali dan memuat
batu-batu bekas ledakan atau bekerja di crusher. Bucket ini dirancang memiliki kisi-kisi yang
berfungsi mengeluarkan tanah atau batu-batu kecil, sehingga hanya batu-batu dengan ukuran
tertentu saja yang termuat. Side dump bucket ini dapat membuang material dengan arah ke
depan maupun ke samping, sehingga sangat cocok digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
konstruksi. Multi purpose bucket ini adalah bucket serba guna yang dapat digunakan untuk
beberpa variasi pekerjaan, seperti scraping, dozing, scoping, dan loading. Grapple merupakan
salah satu peralatan yang dipasang pada bagian depan wheel loader, seperti halnya bucket.
Grapple ini digunakan untuk memuat kayu atau material yang sejenisnya. Berikut akan
diberikan beberapa contoh grapple yang digunakan pada wheel loader.
Log grapple digunakan untuk memuat batang kayu dengan berbagai variasi ukuran,
dari batang kayu pendek dengan diameter kecil sampai dengan batang kayu panjang dengan
diameter besar. Grapple ini dirancang sedemikian rupa, sehingga ketika digunakan untuk
memuat dan menumpahkan material, alat tetap dalam kondisi stabil.
15
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Lumber grapple ini memilki bentuk L dan sangat cocok digunakan untuk memuat
potongan-potongan kayu dengan ukuran kecil (berdiameter kecil dan pendek). Bagian kanan
dan kiri dari fork dapat dilakukan pengaturan (adjustment) guna menyesuaikan dengan ukuran
kayu yang akan dimuat.
Pipe grapple adalah sebuah log grapple dengan tambahan bantalan untuk digunakan
memuat pipa atau material yang sejenis.
Log lumber fork memiliki bentuk yang sama dengan log lumber grapple tetapi tidak
memiliki penjepit di bagian atas.
Dumping fork digunakan untuk memuat tumpukan serpihan kayu-kayu kecil ke truck.
Atau dapat juga digunakan untuk memuat batanganbatangan kayu dengan diameter kecil dan
pendek
Limited Slip Front Differential Limited slip w/45% transfer on front and rear
Type axles
Straight tipping load - kg 8406 kg
Main Pump Type/ Total Flow - gpm / l-
L/min
min
Reach, 45 dump; 7 ft clearance - m 1469 mm
16
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
B. EXCAVATOR
Excavator (ekskavator) adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm), boom (bahu)
serta bucket (alat keruk) dan digerakkan oleh tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin
diesel dan berada di atas roda rantai (trackshoe). Excavator merupakan alat berat paling
serbaguna karena bisa menangani berbagai macam pekerjaan alat berat lain.
Sesuai dengan namanya (excavation), alat berat ini memiliki fungsi utama untuk
pekerjaan penggalian. Namun tidak terbatas itu saja, excavator juga bisa melakukan pekerjaan
kontruksi seperti membuat kemiringan (sloping), memuat dump tuck (loading), pemecah batu
(breaker), dan sebagainya. Karena perannya yang multifungsi, maka excavator selalu
ditampilkan dalam segala jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air.
Di Indonesia, excavator sering disebut bego/beko, yang diambil dari bahasa inggris
backhoe yang berarti aktor belakang. Backhoe sendiri adalah excavator mini yang
ditempelkan di belakang mesin tracktor dan biasanya digunakan untuk pekerjaan di lahan-
lahan pertanian di Amerika Serikat.
17
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Aplikasi Excavator
18
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan menggali. Di lain hal, beberapa
pekerjaan lain dalam aplikasi excavator adalah loading/unloading material dan lifting.
Excavator dilengkapi dengan beberapa attachment untuk aplikasi lain, seperti
hammering/breaking, grapple, etc.
Beberapa merek excavator yang beredar di wilayah NKRI beserta pabrikannya, adalah
Komatsu (Jepang), Caterpillar (USA), Hitachi (Jepang), Kobelco (Jepang), Volvo, Sumitomo,
dll . Aplikasi Hammer digunakan untuk memecah batuan keras yang sulit untuk dipecahkan.
Aplikasi ini biasanya digunakan untuk pembukaan jalan maupun pemotongan gunung.
Excavator dipilih berdasarkan class-nya. Dimulai dari excavator small class (2.5 ton
8 ton), medium class (10 ton 20 ton), large class (25 ton up). (sumber : caterpillar
excavator). Class-class ini yang menyesuaikan jenis pekerjaannya. Small Class biasanya
diaplikasikan untuk pekerjaan construction atau agriculture. Medium Class digunakan untuk
construction, mining, forestry / kehutanan, dan agriculture / pertanian. Large Class digunakan
untuk kegiatan mining / pertambangan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih excavator adalah kapasitas
bucket, power, dan material yang akan dikerjakan. Atau hal lain yaitu spesifikasi panjang
boom dan stick / arm apabila ingin melakukan pekerjaan penggalian sungai. Dalam aplikasi
Mining, produktivitas excavator sangat diutamakan. Khususnya masalah Machine
Availability, Cycle Time, dan operating cost. Machine Availability dan cycle time sangat
berpengaruh terhadap produktifitas kerja. Sedangkan operating cost digunakan untuk
mengetahui berapa biaya excavator dalam produksi (biasanya US$ / ton) .
Jenis Excavator
Karena perbedaan kebutuhan dalam pemakaian Excavator dalam suatu bidang industri,
sehingga Excavator dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis bucketnya,
antara lain :
1. Standart Bucket : adalah jenis bucket yang sering digunakan karena flexible untuk
beberapa kondisi pekerjaan.
19
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
2. Ripper Bucket : Bucket jenis ini cocok untuk menggali lapisan bebatuan dan tanah
liat yang keras. Bucket ini mempunyai penetrasi cukup dalam.
20
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
6. Single shank ripper : Digunakan untuk mempersiapkan lahan yang akan digali
terutama untuk lahan bebatuan dan juga untuk mencabut akar batang pohon.
7. Three shank ripper : Alat yang efisien untuk untuk menggali batuan pada lereng,
menghancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar batang
pohon.
21
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
11. Lifting magnet : Digunakan untuk mengangkat barang-barang yang terbuat dari
logam
12. Scrap grapple : Untuk mengangkat dan memindahkan material dengan bentuk yang
tidak beraturan.Memiliki 4 buah cakar yang dapat membuka dan menutup dengan
silinder dan hidrolik masing-masing.
13. Magnet fork excavator : Didasarkan pada lifting magnet dan fork yang memberikan
performa pengoperasian dalam penanganan potongan-potongan material, yaitu
mengkombinasikan kekuatan magnet dan fork.
EXCAVATOR pC300
22
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Mesin
Membuat Komatsu
Pemindahan 855 Cu In 14 L
Operasional
Mekanisme ayunan
Undercarriage
23
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
24
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Ukuran
Excavator Pc350
Mesin
Membuat Komatsu
Model SAA6D108E
25
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Jumlah Silinder 6
operasional
Mekanisme ayunan
undercarriage
Ember
Boom / Option Tongkat (HEX) 1 Boom 21'3 "(6470mm) / Stick 10'5" (3185mm)
26
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Ukuran
Excavator Pc600
27
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Mesin
Membuat Komatsu
Model SA6D140E-3
Jumlah Silinder 6
Operasional
Mekanisme Ayunan
undercarriage
28
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Ember
29
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Ukuran
C. SCRAPER
Adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah
hasil pengerukan secara berlapis. Scraper juga dapat digunakan sebagai alat pengangkutan
untuk jarak yang relative jauh (2000 m) pada tanah datar dengan pengerak roda ban (tire).
Alat berat ini biasa disebut juga alat gali tanah. Scraper merupakan alat berat beroda ban
(tire) yang dipakai untuk memuat/mengangkut dan membuang secara individu dengan atau
tanpa dibantu pendorong (buldozer).
Fungsi Scraper :
1. Memuat
2. Mengangkut
30
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
3. Membongkar muatan
Bentuk scraper mirip dengan truk biasa Yang membedakannya yaitu bak bawah
scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah. (Jony Kasvaroh).
Produksi Scraper
a. Keadaan material
b. Tenaga yang tersedia untuk memuat
c. Rute pengangkutan:
31
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Keadaan lahan
Kemiringan
Traksi
Scraper ukuran besar umumnya mempunyai dua mesin untuk menggerakkan roda
depan dan belakang. Besar mesin dapat mencapai 550 hp per buahnya. Selain bermesin
sendiri, dikenal pula pula scaper tanpa mesin. Scraper jenis ini perlu ditarik alat lain untuk
pengoperasiannya. Hanya sedikit yang masih menggunakan alat jenis ini.
Dua scraper dapat dioperasikan bersama dengan formasi push-pull. Dalam formasi ini
kedua scraper digandengkan hingga dapat saling menarik-mendorong untuk mengoptimalkan
kinerja. Pada scraper terdapat hopper yang berbentuk vertikal dan bisa bergerak dengan
leluasa. Selain itu juga terdapat bagian yang tajam di posisi horisontal. Kapasitas muat dari
hopper pada scraper ini sekitar 8 - 34 m3 tergantung dari tipenya. Alat berat ini sangat efisien
digunakan pada ladang pertanian karena selain memiliki fungsi sebagai pengangkut juga bisa
berfungsi sebagai mesin pemotong.
Jenis-Jenis Scraper
1. Towed Scraper
Dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil
dari buldozer. Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter. Towed scraper
umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini
dapat menampung material 8 30 m3.
2. Motor Scraper
Dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang bermesin tunggal harus dibantu
pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong
buldozer. Jarak angkut motor scraper antara (500 2000 meter), sangat effektif material/tanah
yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup
luas .
32
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Pengoperasian Scraper
Scraper terdiri dari beberapa bagian antara lain bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah
bak penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat digerakan
kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada bagian sisi depan bowl
berkisar antara 3 sampai 38 m3
1. Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan
dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat pengangkutan material.
Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga
dari material di bowl.
2. Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan
pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun pada saat pembongkaran
muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.
1. Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian
2. Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling membantu
didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper didepannya pada
saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang dibelakang pada saat
pengerukan.
Produktivitas Scraper
Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut, kondisi
jalan, kecepatan lat, efisiensi alat. Volume material yang akan dipindahkan akan
mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah pengangkutan per jam
tergantung pada waktu siklus scraper.
33
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Pemakaian alat Bantu atau pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikan
produktivitas alat. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat material
kedalam scraper ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu scraper ke
scraper yang lain.
D. MOTOR GRADER
34
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk
jalan (grading) yang dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader
merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan. Grader juga dapat
digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur
material dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan grader sangat
diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
Grader mempunyai roda dari karet sehingga dapat dikendarai di jalanan beraspal, 4
wheel drive dengan transmisi otomatis. Grader juga berbeda dari alat berat yang lain, karena
hasil akhirnya merupakan visualisasi dari sang operator.
Salah satu skill yang membedakan operator grader professional dan pemula adalah
kemampuan untuk memvisualisasikan hasil akhir yang sempurna, tikungan, kemiringan,
tanjakan dan turunannya dan membentuk jalanan sesuai dengan visualisasi tersebut.
Motor grader adalah sebuah traktor roda dengan dilengkapi peralatan kerja (work equipment)
seperti:
35
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Perlengkapan Kerja
Pada sebuah motor grader ada beberapa perlengkapan kerja yang digunakan, seperti dibawah
ini:
1. Front blade
Front blade sangat dibutuhkan untuk pekerjaan- pekerjaan spreading (penaburan) yang sulit.
3. Push plate
36
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong alat lain pada
saat terjebak dalam lumpur. Push plate juga berfungsi sebagai pemberat (counterweight)
untuk menjaga agar roda depan tidak terangkat pada saat alat tersebut digunakan untuk
melakukan pekerjaan ripping.
4. Scarifier
Scarifier digunakan untuk menggali material-material keras seperti aspal atau lapisan
es yang tidak mampu digali dengan menggunakan blade. Banyaknya jumlah gigi yang
terdapat pada scarifier tergantung pada kekerasan material yang akan digali.
5. Extension blade
Dengan menggunakan extension blade ini, blade dapat diperpanjang baik satu sisi
maupun kedua sisi. Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien tetapi hanya dapat digunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan ringan saja.
37
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
E. COMPACTOR
Compactor digunakan untuk memadatkan tanah atau material sedemikian hingga tercapai
tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis rodanya biasanya terbuat dari besi seluruhnya atau
ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan
bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada juga yang ditarik dengan alat penarik seperti
bulldozer, atau bisa menggunakan mesin penarik sendiri, yang berukuran kecil bisa
menggunakan tangan dengan mengendalikannya ke arah yang akan dipadatkan.
Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum
roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller atau drum roller.
Pada dasarnya tipe dan jenis compactor adalah sebagai berikut :
Smooth steel rollers (penggilas besi dengan permukaan halus). Jenis ini
dibedakan lagi menjadi beberapa macam, jika ditinjau dari cara pengaturan rodanya,
diantaranya :
38
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Tandem Roller
39
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
40
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Jenis-jenis compactor di atas mempunyai spesifikasi tersendiri untuk dipakai dalam usaha
pemadatan untuk berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan berbagai faktor, misalnya:
Untuk tanah plastis dan cohesive, maka alat pemadat sheep foot roller adalah paling
cocok, sebab alat ini memadatkan dari lapisan bagian bawah akibat kaki kambing yang
terdapat padanya. Demikian juga penggunaan pneumatic roller yang cukup berat sangat
efektif untuk digunakan.
Pasir dan atau kerikil berpasir, vibrating roller dan pneumatic tired roller sering
dipergunakan untuk tanah jenis ini. Pasir bercampur lempung atau tanah liat, compactor yang
sesuai untuk jenis tanah ini antara lain segmented rollers.
41
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
F. DUMP TRUCK
Dump Truck adalah sebuah truck yang mempunyai bak material yang dapat
dimiringkan sehingga untuk menurunkan material hanya dengan memiringkan bak
meterialnya sehingga muatannya akan dapat meluncur kebawah. Untuk memiringkan bak
digunakan oleh pompa hidrolis.
Dump Truck
Sebagai alat pengangkut, dump truck banyak kegunaannya antara lain untuk
mengangkut tanah, pasir, batu kerikil, sampah dan yang lainnya dalam hal ini tidak terlalu
memerlukan kehati-hatian dalam pengangkatan maupun penurunan sehingga jika terjadi
benturan atau gesekan material tidak menjadi masalah (muatan curah/Balles load). Bila
digunakan untuk mengangkat unit atau kemasan seperti baja profil, batangan kayu, peti
kemas, dan lain sebagainya (muatan/unit) diperlukan kehati-hatian dalam pengangkatan dan
penurunannya.
Truck adalah kendaraan khusus alat angkut karena kemampuan untuk bergerak cepat,
kapasitas besar dan biaya operasional relative murah. Jenis truck ada yang beroperasi di jalan
umum dengan tanjakan tidak terlalu besar (on road) dan ada yang tidak dapat beroperasi di
jalan umum (off road) yang disebabkan oleh besarnya kapasitas angkut. Jenis daripada truck
off road hanya digunakan pada proyek besar atau di daerah lokasi tertentu saja.
42
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
Pada prinsipnya dalam pemilihan ukuran Dump Truck harus sesuai dengan alat
pemuat yang akan digunakan untuk menghindari terjadinya alat-alat lain tidak bekerja.
Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan Dump Truck adalah :
Dengan membedakan arah muatan yang ditumpahkan, Dump Truck dibedakan dalam tiga
macam yaitu :
Prinsip kerja Dump Truck dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
43
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
1. Dump Body
2. Rock Ejector
3. Final Drive
6. Front Wheel
8. Head lamp
9. Radiator
Kendaraan alat berat dump truck terdiri dari dua golongan jika ditinjau dari besar muatannya:
Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
2. Side-Dump
Dump Truck jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke samping
3. Bottom-Dump
jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke samping
44
Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan
1. Ukuran kecil
Memiliki kapasitas angkut maksimum 25 ton.
2. Ukuran sedang
Memiliki kapasitas 25 sampai 100 ton
3. Ukuran besar
Kapasitas muatannya lebih dari 100 ton
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah ini saya buat, jika banyak tulisan atau kata yang salah saya mohon
maaf . Sebagai pemenuhan tugas yang telah diberikan kepada saya di semester 6 ini . Semoga
makalah tugas mata kuliah PTM & Alat Berat ini bisa diterima dan berguna sebaik-baiknya .
Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Sugeng Dwi H, ST, MT .
Selaku dosen pengampu di kelas Teknik Sipil VI B ini . Sekian dari saya...
Wassalamuallahikum wr.wb
45