Anda di halaman 1dari 2

Jalan cerita tugas PLKH 2

PT Amstrong, beralamat di Jl. Jenderal Sudirman No. 20, Jakarta Pusat, sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang pengeboran minyak membuat perjanjian dengan PT Olah
Sejahtera, beralamat di Jl. Hang Hantu No. 25 Kebayoran Jakarta Selatan, sebuah
perusahaan bergerak di bidang properti.

Perjanjian tersebut berjudul Perjanjian Pembangunan Hunian dalam Akta No. 15,
tanggal 12 Januari 2012, dibuat di hadapan Putra Emas, S.H., Notaris di Jakarta untuk 1 (satu)
tahun. Dalam Perjanjian Pembangunan Hunian di atas, PT Amstrong (PT A) diwakili oleh
Kecupat, S.H., S.E., selaku Direktur, sedangkan PT Olah Sejahtera (PT OS), diwakili oleh Dr.
Saguling, S.E., Ak. dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama. Dalam pasal 2 Perjanjian
Pembangunan Hunian, ditentukan bahwa PT OS bersedia untuk melakukan
pembangunan 150 (seratus lima puluh) unit hunian dengan harga seluruhnya sebesar
Rp 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah).

Ditentukan dalam Pasal 3 Perjanjian Pembangunan Hunian, Bahwa pada kira-kira pertengahan
berlakunya Perjanjian Pembangunan Hunian, yaitu pada tanggal 12 Juni 2012, PT OS harus
menyelesaikan pembangunan hunian sebanyak 100 (seraturs) unit hunian. Sedangkan
sisanya, sebanyak 50 (lima puluh) unit, diselesaikan PT OS pada akhir Perjanjian
Pembangunan Hunian, yaitu 12 Januari 2013.

Untuk hal itu, disepakati dalam Pasal 4 Perjanjian Pembangunan Hunian bahwa PT A
membayar kepada PT OS harga penjualan hunian paling lama tanggal 12 Juni 2012, yaitu
sebesar Rp 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) yang telah dibayar PT A kepada PT
OS. Sedangkan sisanya, sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) untuk 50
(lima puluh) unit akan dilunasi PT A kepada PT OS pada akhir Perjanjian Pembangunan
Hunian sekaligus penyerahan hunian, yaitu tanggal 12 Januari 2013. Untuk hal tersebut, PT A
telah melunasi kepada PT OS.

Dalam Perjanjian Pembangunan Hunian tersebut, tidak ada jaminan secara tertulis dari PT
OS mengenai jaminan dari PT OS kepada PT A bila PT OS tidak melunasi kewajibannya atau
bila PT OS melakukan keterlambatan pembangunan hunian tersebut, tetapi diketahui bahwa
PT OS memiliki tanah seluas 10.000 m2 yang terletak di Jl. Hang Lekir No. 2, RT 001/005,
Kelurahan Kebayoran, Kecamatan Kebayoran, Jakarta Selatan.

Ternyata sampai akhir Perjanjian Pembangunan Hunian, PT OS tidak dapat menyelesaikan


pembangunan hunian, sehingga PT A harus menyewa rumah untuk karyawannya seharga
Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) untuk 6 (enam) bulan. PT A mengirimkan somasi
kepada PT OS sebanyak 2 (dua) kali, untuk penyelesaian pembangunan hunian dan
menyerahkan kepada PT A, akan tetapi PT OS tidak bersedia untuk melunasi atau
membereskan kewajibannya dengan argumentasi bahwa PPH tersebut cacat.

Anda mungkin juga menyukai