BAB I
PENDAHULUAN
1
Apendisitis Akut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Apendisitis Akut
Appendisitis akut mempunyai gejala klinis yang banyak sekali dan menyerupai
penyakit lain. Pada beberapa kasus appendiks tidak mempunyai tanda utama,
gejala, maupun tes diagnostik yang akurat
4
Apendisitis Akut
Gejala klinis appendisitis akut adalah nyeri abdomen. Secara klasik nyeri
timbul pertama kali ditengah bagian bawah epigastrium atau daerah umbilicus,
menetap, kadang disertai rasa kram yang intermitten. Setelah periode 12 jam,
biasanya antara 4-6 jam lokasi nyeri terlokalisir di kuadran kanan bawah di titik
McBurney. Kadang tidakada nyeri epigastrium, tetapi terdapat konstipasi sehingga
penderita merasa memerlukan obat pencahar. Tindakan itu dianggap berbahaya
karena memermudah terjadinya perforasi.
Bila terjadi peritonitis, dapat ditemukan nyeri tekan yang difus, defence
muskuler, bising usus yang menurun atau hilang pada distensi abdomen.
Tanda-tanda vital tidak mengalami perubahan yang banyak pada appendicitis yang
sederhana. Kenaikan temperature jarang melebihi 10C.
5
Apendisitis Akut
Palpasi
Pada palpasi didapatkan nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai
nyeri lepas. Defans muskuler menunjukkan adanya rangsangan peritoneum
parietale. Nyeri tekan dan nyeri lepas secara klasik di kuadran kanan bawah pada
appendiks letak anterior yang mengalami inflamasi. Nyeri tekan yang maksimal
terletak pada atau dekat titik McBurney. Nyeri tekan pada perut kanan ini
merupakan kunci diagnosis. Pada penekanan perut kiri bawah akan dirasakan
nyeri pada perut kanan bawah (tanda Rovsing). Pada appendisitis retrosekal atau
retroileal diperlukan palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyeri. Karena
terjadi pergeseran sekum ke kraniolateral dorsal oleh uterus, keluhan nyeri pada
appendiks sewaktu hamil trimester I dan III akan bergeser ke kanan sampai ke
pinggang kanan. Pada kehamilan trimester I tidak berbeda dengan orang tidak
hamil, karena itu harus dibedakan apakah nyeri berasal dari appendiks atau uterus,
bila penderita miring ke kiri, nyeri akan berpindah sesuai dengan pergeseran
uterus, terbukti proses bukan berasal dari appendiks.
Peristaltik usus sering normal,peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada
peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata.
Rectal Toucher
Pada rectal toucher menyebabkan nyeri bila daerah infeksi dapat dicapai dengan
jari telunjuk, misalnya pada appendisitis pelvika, tanda perut sering meragukan
maka kunci diagnosis adalah nyeri terbatas sewaktu dilakukan rectal toucher.
6
Apendisitis Akut
1. Rovsings Sign
Dengan cara penekanan pada kuadran kiri bawah menyebabkan refleks nyeri pada
daerah kuadran kanan bawah.
7
Apendisitis Akut
2. Psoas sign
Mengindikasikan adanya iritasi ke muskulus psoas. Tes ini dilakukan dengan
rangsangan otot psoas dengan hiperekstensi sendi panggul kanan atau fleksi aktif
sendi panggul kanan, kemudian paha ditahan. Tes ini dilakukan dengan cara
pasien terlentang. Secara perlahan tungkai kanan pasien diekstensikan kearah kiri
pasien sehingga menyebabkan peregangan m. psoas. Rasa nyeri pada maneuver
ini menandakan tes positif.
3. Obturator sign
Dilakukan untuk melihat apakah appendiks yang meradang kontak dengan m.
Obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil. Gerakan fleksi dan
endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada
appendisitis pelvika. Positif dari nyeri hipogastrik pada peregangan m. Obturator
internus yang menandakan iritasi pada daerah tersebut. Tes dilakukan dengan cara
pasien berbaring terlentang, tungkai kanan difleksikan dan dilakukan rotasi
interna secara pasif.
8
Apendisitis Akut
1. Adanya fluid level yang terlokalisir dalam sekum dan ileum terminal,
menandakan suatu inflamasi lokal pada abdomen kanan bawah.
2. Ileus yang terlokalisir dengan gas didalam sekum, kolon ascenden dan ileum
terminal.
3. Garis panggul kanan yang tidak jelas (kabur), dimana garis radioluscen timbul
akibat adanya lemak diantara peritoneum dan m. tranversus abdominis.
4. Bertambahnya densitas jaringan lunak pada kuadran kanan bawah.
5. Adanya fekalit pada fossa iliaka kanan.
6. Bayangan psoas yang tidak jelas (kabur) pada sisi kanan.
7. Terisinya appendiks oleh gas
8. Adanya bayangan udara bebas intraperitoneum.
9. Adanya deformitas bayangan gas sekum karena berdekatan dengan massa yang
meradang (hal ini sulit untuk diinterpretasikan, karena mungkin terganggu oleh
gas sekal dari cairan intraluminal atau feses.
9
Apendisitis Akut
Ultrasonografi
CT scan
2.6 Diagnosis
10
Apendisitis Akut
Terdapat banyak penyakit akut abdomen yang mempunyai tanda dan gejala yang
mirip dengan apendisitis akut :
a. Gastroenteritis
Pada gastroenteritis, mual, muntah, dan diare mendahului rasa sakit. Sakit perut
lebih ringan dan tidak berbatas tegas. Hiperperistalsis sering ditemukan. Panas
dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan apendisitis akut.
b. Demam Dengue
Demam Dengue dapat dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis. Di sini
didapatkan hasil tes positif untuk Rumple Leede, trombositopenia, dan hematokrit
yang meningkat.
c. Limfadenitis Mesenterika
Limfadenitis mesenterika yang biasanya didahului oleh enteritis atau
gastroenteritis ditandai dengan nyeri perut, terutama kanan disertai dengan
perasaan mual, nyeri tekan perut samar, terutama kanan.
d. Kelainan ovulasi
Folikel ovarium yang pecah (ovulasi) mungkin memberikan nyeri peurt kana
bawah pada pertengahan siklus menstruasi. Pada anamnesis, nyeri yang sama
pernah timbul lebih dahulu. Tidak ada tanda radang, dan nyeri biasa hilang dalam
waktu 24 jam, tetapi mungkin dapat mengganggu selama dua hari.
e. Infeksi panggul
Salpingitis akut kanan sering di kacaukan dengan apendisitis akut. Suhu biasanya
lebih tingi daripada apendesitis dan nyeri perut bagian bawah perut lebih difus.
Infeksi panggul pada wanita biasanya disertai keputihan dan infeksi urin. Pada
colok vagina, akan timbul nyeri hebat dipanggul jika uterus diayunkan. Pada gadis
dapat dilakukan colok dubur bila perlu untuk diagnosis banding
11
Apendisitis Akut
h. Endometriasis eksterna
Endometrium diluar rahim akan memberikan keluhan nyeri ditempat
endometriosis berada, dan darah menstruasi terkumpul ditempat itu karena tidak
ada jalan keluar.
12
Apendisitis Akut
2.8 Penatalaksanaan
2.9 Komplikasi
Komplikasi yang paling sering ditemukan adlah perforasi. Baik berupa perforasi
bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalami perdindingan
sehingga berupa massa yang terdiri atas kumpulan apendiks, sekum, dan lekuk
usus halus.
- Apendisitis abses
- Apendisitis perforata
- Apendisitis kronis
BAB III
KESIMPULAN
13
Apendisitis Akut
14