Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIS

1. RUANG LINGKUP 1. Kegiatan yang dilaksanakan adalah :


KEGIATAN DAN Program : Program Peningkatan Produksi Perikanan Bididaya
PEKERJAAN Kegiatan : Penyediaan Sarana Dan Prasarana
Perikanan Budidaya
Pekerjaan : Belanja Hibah Barang/Jasa yang diserahkan
Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga berupa Kolam
Lele dan Instalasi Air
Lokasi : 1. Mina Mulya, Dalangan, Triharjo, Wates
2. Mina Jaya, Tambak, Triharjo, Wates
Tahun Anggaran : 2017
2. Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di atas termasuk juga
mendatangkan tenaga kerja dan bahan-bahan material dalam jumlah
yang cukup serta peralatan yang cukup untuk pelaksanan pekerjaan.
3. Pada akhir kerja, Penyedia Barang/Jasa diharuskan membersihkan
lahan tempat kegiatan dari segala kotoran akibat kegiatan
pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan serta gundukan
tanah, bekas galian dan lain sebagainya.

2. TEMPAT DAN 1. Lingkup Pekerjaan


URAIAN a. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Kolam Sentra
PEKERJAAN Budidaya Lele berada di Mina Mulya, Dalangan, Triharjo, Wates dan
Mina Jaya, Tambak, Triharjo, Wates yang terdiri dari :
1. Mina Mulya, Dalangan, Triharjo, Wates
( I ) PEKERJAAN INSTALASI AIR
A PEKERJAAN PERSIAPAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Kegiatan
2 Pembersihan dan Perataan Lokasi
3 Pekerjaan Bouwplank
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Stom Walls
5 Langsir Material

B PEKERJAAN SUMUR PANTEK/BOR


I PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Galian tanah
2 Pembuatan sumur pantek/bor s.d 20 m
3 Urug tanah kembali bekas galian
4 Urug pasir di bawah pasangan

II PEK. PASANGAN, BETON & PLESTERAN


1 Plat beton 1 pc : 2 ps : 3 kr, tebal. 12 cm
2 Pasangan 1/2 batu bata 1 pc : 4 ps
3 Plesteran beton plat, 1 pc : 3 ps
4 Acian beton
5 Sponengan
III PEKERJAAN PIPA
1 Pasang pipa PVC 1,5" sekw. wavin D & perlengkapan
2 Pasang pipa PVC 3" sekw. wavin D & perlengkapan
3 Penutup pipa PVC/Dop 1,5"
4 Reduser Pipa PVC 3 ke 1,5

IV LAIN-LAIN
1 Mesin Pompa Air 4 PK Sekualitas Honda (Jepang)
2 Selang spiral 1,5"
3 Selang buang 2 ( Sekualitas "Generic")
4 Ring klem 1,5"
5 Filter air 1,5" pada pipa hisap

C PEKERJAAN BAK PENAMPUNGAN


I PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Galian Tanah
2 Urugan Pasir Bawah Pondasi
3 Urugan Pasir Bawah Pasangan
4 Urugan Tanah Kembali
5 Urug Tanah Peninggian

II PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1 Pasangan Pondasi Batu Belah, 1 pc : 4 ps
2 Pasangan Dinding Batako 1 pc : 4 ps
3 Plesteran Dinding dan Kolom, 1 pc : 4 ps
4 Acian
5 Skoning 1 pc : 2 pp

III PEKERJAAN BETON


1 Beton Sloof 10/10, camp. 1 pc : 2 ps : 3 kr
2 Kolom Praktis 10/10, 1 pc : 2 ps : 3 kr
3 Beton Ring Balk 10/10, 1 pc : 2 ps : 3 kr
4 Plat Beton Bertulang tebal: 10 cm, 1 pc : 2 ps : 3 kr

IV PEKERJAAN INSTALASI PIPA BAK PENAMPUNGAN


1 Kran Air (Sekualitas "ONDA")
2 Pasang Pipa PVC dia. 3/4" ( Sekualitas "WAVIN")
3 Pasang Pipa PVC dia. 2" ( Sekualitas "WAVIN")
4 Pasang Pipa PVC dia. 4" ( Sekualitas "WAVIN")

D PEKERJAAN INSTALASI AIR KOLAM LELE


I PEKERJAAN PIPA KOLAM LELE
1 Penutup pipa PVC/Dop 4"
2 Penutup pipa PVC/Dop 2"
3 Pipa PVC dia. 4" ( Sekualitas "WAVIN")
4 Pipa PVC dia. 2" ( Sekualitas "WAVIN")
5 Knee L dia. 4"
6 Knee L dia. 2"
7 TEE T dia. 4"
8 TEE T dia. 2"

E PEKERJAAN JALAN LPB


I PEKERJAAN JALAN LPB
1 Urugan Tanah Peninggian Dari Tanah Bekas Galian Kolam
2 Lapis Pondasi Bawah (sub base)/Telford, tebal 20 cm padat
3 Urug Sirtu, tebal 2,5 cm
4 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
5 Pemadatan Urug Bahu Jalan

( II ) PEKERJAAN KOLAM LELE


A PEKERJAAN BANGUNAN KOLAM
I PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Galian Tanah
2 Urugan Tanah Kembali

II PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PASANGAN


1 Pekerjaan Pengukuran
2 Pasangan Batako, 1 pc : 4 ps

III PEKERJAAN DINDING KOLAM


1 Dinding Kolam Plastik Black UV HDPE 0,3 + Pemasangan
2 Dinding Kolam GRC Board 6 mm

B PEKERJAAN JEMBATAN PLAT BETON DAN BATU BELAH


I PEKERJAAN PLAT BETON UNTUK JEMBATAN
1 Plat Beton Bertulang Jembatan, 1 pc : 2 ps : 3 kr, tebal: 20 cm
2 Beton Bertulang 15/15, 1 pc : 2 ps : 3 kr
3 Balok Beton Bertulang 15/20, 1 pc : 2 ps : 3 kr
4 Pasangan Batu Belah Talud, Loning, Lantai Saluran, 1 pc : 4 ps

2. Mina Jaya, Tambak, Triharjo, Wates


( I ) PEKERJAAN INSTALASI AIR
A PEKERJAAN PERSIAPAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan dan Perataan Lokasi
2 Pekerjaan Bouwplank
3 Mobilisasi dan Demobilisasi Stom Walls
4 Langsir Material

B PEKERJAAN SUMUR PANTEK/BOR


I PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Galian tanah
2 Pembuatan sumur pantek/bor s.d 20 m
3 Urug tanah kembali bekas galian
4 Urug pasir di bawah pasangan
II PEK. PASANGAN, BETON & PLESTERAN
1 Plat beton 1 pc : 2 ps : 3 kr, tebal. 12 cm
2 Pasangan 1/2 batu bata 1 pc : 4 ps
3 Plesteran beton plat, 1 pc : 3 ps
4 Acian beton
5 Sponengan

III PEKERJAAN PIPA


1 Pasang pipa PVC 1,5" sekw. wavin D & perlengkapan
2 Pasang pipa PVC 3" sekw. wavin D & perlengkapan
3 Penutup pipa PVC/Dop 1,5"
4 Reduser Pipa PVC 3 ke 1,5

IV LAIN-LAIN
1 Mesin Pompa Air 4 PK Sekualitas Honda (Jepang)
2 Selang spiral 1,5"
3 Selang buang 2 ( Sekualitas "Generic")
4 Ring klem 1,5"
5 Filter air 1,5" pada pipa hisap

C PEKERJAAN BAK PENAMPUNGAN


I PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Galian Tanah
2 Urugan Pasir Bawah Pondasi
3 Urugan Pasir Bawah Pasangan
4 Urugan Tanah Kembali
5 Urug Tanah Peninggian

II PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1 Pasangan Pondasi Batu Belah, 1 pc : 4 ps
2 Pasangan Dinding Batako 1 pc : 4 ps
3 Plesteran Dinding dan Kolom, 1 pc : 4 ps
4 Acian
5 Skoning 1 pc : 2 pp

III PEKERJAAN BETON


1 Beton Sloof 10/10, camp. 1 pc : 2 ps : 3 kr
2 Kolom Praktis 10/10, 1 pc : 2 ps : 3 kr
3 Beton Ring Balk 10/10, 1 pc : 2 ps : 3 kr
4 Plat Beton Bertulang tebal: 10 cm, 1 pc : 2 ps : 3 kr

IV PEKERJAAN INSTALASI PIPA BAK PENAMPUNGAN


1 Kran Air (Sekualitas "ONDA")
2 Pasang Pipa PVC dia. 3/4" ( Sekualitas "WAVIN")
3 Pasang Pipa PVC dia. 2" ( Sekualitas "WAVIN")
4 Pasang Pipa PVC dia. 4" ( Sekualitas "WAVIN")
D PEKERJAAN INSTALASI AIR KOLAM LELE
I PEKERJAAN PIPA KOLAM LELE
1 Penutup pipa PVC/Dop 4"
2 Penutup pipa PVC/Dop 2"
3 Pipa PVC dia. 4" ( Sekualitas "WAVIN")
4 Pipa PVC dia. 2" ( Sekualitas "WAVIN")
5 Knee L dia. 4"
6 Knee L dia. 2"
7 TEE T dia. 4"
8 TEE T dia. 2"

E PEKERJAAN JALAN
I PEKERJAAN JALAN LPB
1 Urugan Tanah Peninggian Dari Tanah Bekas Galian Kolam
2 Lapis Pondasi Bawah (sub base)/Telford, tebal 20 cm padat
3 Urug Sirtu, tebal 2,5 cm
4 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
5 Pemadatan Urug Bahu Jalan

( II ) PEKERJAAN KOLAM LELE


A PEKERJAAN BANGUNAN KOLAM
I PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Galian Tanah
2 Urugan Tanah Kembali
3 Urugan Tanah Peninggian Depan Jembatan
4 Pemadatan Urugan Tanah Peninggian Depan Jembatan

II PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PASANGAN


1 Pekerjaan Pengukuran
2 Pasangan Batako, 1 pc : 4 ps

III PEKERJAAN DINDING KOLAM


1 Dinding Kolam Plastik Black UV HDPE 0,3 + Pemasangan
2 Dinding Kolam GRC Board 6 mm

2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Kolam Sentra Budidaya Lele ini berlokasi di
Kabupaten Kulon Progo bertempat :
a. Mina Mulya, Dalangan, Triharjo, Wates
b. Mina Jaya, Tambak, Triharjo, Wates

3. Tenaga dan Sarana Kerja


Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi
harus menyediakan :
a. Daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:
Nama Pengalaman Jumah
No. Pendidikan
personil (minimal) Orang
S1 Teknik Sipil
(memiliki SKA Ahli 3 tahun
Teknik Sungai dan
1 Site Manager Drainase/Ahli Teknik 1
Irigasi yang masih
berlaku)

STM (memiliki SKT


2 Pelaksana Pelaksana Bangunan 5 tahun 2
Irigasi yang masih
berlaku)
3 Logistik SMK/SMA 3 tahun 1
4 Administrasi SMK/SMA 3 tahun 1

b. Alat-alat bantu kerja seperti :


No. Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
Status
Milik Sendiri
1 Pick Up / Truck 1,5 m3 / 4,0 m3 1 unit
/ Sewa
Milik Sendiri
2 Beton Mollen 0,3 m3 1 buah
/ Sewa
Milik Sendiri
3 Pompa Air 4,5 PK 2 buah
/ Sewa
Milik Sendiri
4 Stoom Wals 2,5 4 Ton 1 unit
/ Sewa
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan.

4. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen pengadaan, Gambar
perencanaan, serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.

5. Pada akhir kerja Penyedia Jasa konstruksi diharuskan membersihkan


area kegiatan dari segala kotoran akibat kegiatan pembangunan,
termasuk sisa-sisa material bangunan serta gundukan tanah, bekas
galian dan lain sebagainya

3. DASAR 1. Menurut Dokumen Pengadaan Barang/jasa antara lain :


PELAKSANAAN a. Dokumen Pengadaan
PEKERJAAN b. Gambar Kerja pelaksanaan
c. Berita Acara penjelasan pekerjaan (Aanvulling)
d. Perubahan-perubahan dalam pelaksanaan (bila ada)
Dokumen-dokumen tersebut harus sudah disyahkan oleh Penanggung
Jawab Kegiatan dan Instansi yang berwenang / umum yang terkait.
2. Menurut syarat dan ketentuan sebagai berikut :
a. AV. 1941 Persyaratan Pembangunan di Indonesia yang disyahkan
oleh Pemerintah (Khususnya pasal-pasal yang masih berlaku)
b. Surat Keputusan Menteri Diskim praswil Nomor: 332/KPTS/M/2002
tanggal 21 Agustus 2002, tentang Pedoman tentang cara
penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara.
c. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982.
d. Peraturan Konstruksi Beton bertulang Indonesia (PBI 1991/SK.SNI
T -15-1993 03)
e. Peraturan Instalasi Khusus Air Bersih (AVWI dan AVE PUIL N.I.6
1978)
f. Peraturan Perburuan di Indonesia (Tentang penggunaan Tenaga
Kerja harian, Mingguan dan Bulanan / Borongan).
g. Persyaratan teknis dari Dinas Teknis Pembangunan Indonesia
(DTPI) tahun 1981.
h. Peraturan Pembangunan Indonesia tahun 1984
i. Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat
Teknik Penyehatan Direkturat Jendral Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum.
j. Peraturan dan Standard-standard yang berkaitan dengan penilaian
bahan bangunan di Indonesia.
k. Peraturan Pemerintah setingkat yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Pembangunan dari Instanasi yang berwenang.
l. Menurut aturan/petunjuk dan uraian-uraian serta penjelasan-
penjelasan yang mungkin akan diberikan oleh Tim teknis pelaksana
kegiatan.
m. Menurut peraturan-peraturan setempat yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pembangunan dari instansi yang
berwenang.
n. Peraturan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
o. Menurut lampiran gambar Kerja pelaksanaan dan gambar detail
yang telah disahkan oleh Penanggung Jawab Kegiatan dan
Instansi yang berwenang/umum yang terkait. Lahan tersebut
diserahkan kepada Penyedia barang/Jasa pada saat menerima
SPPBJ dalam keadaan 0 % (Nol prosen).

4. KUASA Pekerjaan tersebut harus diserahkan kepada Penanggung Jawab Kegiatan


PENYEDIA dalam keadaan selesai 100 % (seratus persen), sesuai dengan Dokumen
BANRANG/JASA Pengadaan, Surat perjanjian pelaksanaan (Kontrak) dan Berita Acara
DAN KEAMANAN Perubahan pekerjaan (bila ada) yang telah disyahkan oleh Penanggung
DI LAPANGAN Jawab Kegiatan dan Instansi yang berwenang/umum yang terkait.
1. Di lapangan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa wajib menunjukan
seorang kuasa Penyedia Barang/Jasa atau disebut Kepala Pelaksana
yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Penyedia Barang/Jasa, minimum :
Pengalaman
No. Nama personil Pendidikan
(minimal)
- S1 Teknik Sipil
1 Site Manager 3 tahun
(memiliki SKA Ahli Teknik
Sungai dan Drainase/Ahli
Teknik Irigasi yang masih
berlaku)

2 Pelaksana STM (memiliki SKT Pelaksana 5 tahun


Bangunan Irigasi yang masih
berlaku)

2. Dengan adanya pelaksana di lapangan, tidak berarti bahwa Penyedia


Barang/Jasa lepas tanggung jawab sebagai maupun keseluruhan
terhadap kewajibannya.

3. Bila dikemudian hari, menurut pendapat Pengawas dan Tim teknis


pelaksana kegiatan dan Penanggung Jawab Kegiatan , Pelaksana
kurang mampu atau tidak cukup cakap dalam memimpin pekerjaan,
maka akan diberitahuan kepada kontrkator secara tertulis untuk
disediakan penggantianya.
4. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menjaga keamanan lapangan
terhadap barang-barang milik Kegiatan , Pengawasan dan milik Pihak
lain yang ada di lapangan.

5. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab penuh atas penjagaan,


penerangan dan perlindungan terhadap barang yang dianggap penting
selama pelaksanaan kontrak, siang dan malam. Pemberi tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Penyedia Barang/Jasa dan sub Penyedia
Barang/Jasa atas kehilangan dan kerusakan bahan-bahan bangunan
atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
Penyedia Barang/Jasa wajib mengadakan pengamanan dan
perlindungan yang mungkin diperlukan terhadap pekerjaan dan Juga
membayar upah dan biaya yang resmi untuk keperluan tersebut.

6. Bila terjadi kehilangan bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas


baik yang telah dipasang maupun yang belum dipasang menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Apabila terjadi kebakaran. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
atas akibatnya, baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa.

5. JAMINAN 1. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melaksanakan K-3 dengan


KESELAMATAN menyediakan peralatan perlindungan kerja ( helm proyek, kaos tangan,
KERJA masker, sepatu boot) dan obat-obat menurut syarat-syarat Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap
digunakan dilapangan guna untuk mengatasi segala kemungkinan
musibah bagi petugas dan pekerja lapangan.
2. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan obat-obat menurut
syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang
selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi
segala kemingkinan musibah bagi petugas dan pekerja lapangan.
3. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan air minum yang cukup bersih
dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan
pekerja yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja
wajib diberikan oleh Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku (JAMSOSTEK).

6. TIMBANGAN 1. Timbangan duga (peilthootge) ditentukan sesuai dengan kondisi


DUGA lapangan yang ada.
(PEILTHOOTGE)
2. Penyedia Barang/Jasa harus memeriksa kecocokan semua ukuran di
dalam gambar, bila terjadi ketidak cocokan wajib segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas / Perencana untuk
meminta pertimbangan dan bila terjadi kekeliruan menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa.

3. Penyedia Barang/Jasa diharuskan menggunakan alat-alat (Instrumen)


yang diperlukan (tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut
dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu harus dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan,
penglihatan dan secara kira-kira.

7. UKURAN 1. Ukuran pokok dicantumkan dalam gambar Kerja pelaksanaan, ukuran-


POKOK DAN ukuran di dalam gambar yang belum tercantum dapat ditanyakan pada
PERBEDAAN Pengawas / Perencana sesuai dengan, kondisi lapangan.

2. Penyedia Barang/Jasa wajib mencocokkan ukuran dalam gambar sesuai


dengan yang lain, jika terjadi selisih atau perbedaan wajib memberitahukan
kepada Pengawas / Perencana sesuai kondisi lapangan.

3. Bila gambar Kerja pelaksanaan pada Dokumen Pengadaan tertulis tidak


sama dengan gambar, maka gambarlah yang mengikat.

4. Bila dalam gambar Kerja pelaksanaan tertulis pada Dokumen


Pengadaan tertulis tidak sama dengan gambar, maka Dokumen
Pengadaan, yang mengikat.

5. Bila dalam Dokumen Pengadaan tertulis sedangkan di dalam gambar


tidak tertulis maka Dokumen Pengadaan yang mengikat.

6. Jika ada perbedaan antara gambar Kerja pelaksanaan dan gambar


detailnya maka Penyedia Barang/Jasa wajib memintak pertimbangan
kepada Pengawas / Perencana / Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.

7. Batas daerah kerja adalah batas lahan yang ada.

8. Dalam jangka 3 (tiga) hari setelah Gunning Penyedia Barang/Jasa


diharuskan mempelajari seluruh dokumen Perencana dan bila terjadi
permasalahan / kejanggalan-kejanggalan perbedaan gambar dan
lainnya, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan konsultasi/lapor kepada
Perencana / Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan hal mana dapat
dibicarakan penyelesaianya dengan Penanggung Jawab Kegiatan .

8. PEKERJAAN 1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, Penyedia
PEMBERSIHAN barang/jasa harus mengunjungi tempat pekerjaan dan meninjau kondisi
LAPANGAN (keadaan) serta bahan-bahan yang akan didatangkan.
2. Tempat dari pekerjaan yang dimaksud harus bersih dari segala tumbuh-
tumbuhan, rumput dan akar tumbuhan dan kotoran sebagainya serta
rintangan yang terdapat disekitar daerah pekerjaan tersebut dan siap
untuk penggalian.
3. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan membasmi / menebang
atau merusak pagar hidup kecuali yang ada alam batas-batas
penggalian atau yang jelas tercantum di dalam gambar kerja, bahwa
harus disingkirkan. Jika ada suatu hal yang mengharuskan Penyedia
Barang/Jasa untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat
ijin dari pemberi tugas.
4. Penyedia Barang/Jasa harus memindahkan barang-barang yang
terdapat di lingkungan pekerjaan dengan berkonsultasi dengan
pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.

9. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan Meliputi :


PERSIAPAN
a. Menyediakan ruang kerja pengawas dan los bahan untuk
menyimpan bahan material yang mudah rusak atau hilang.
b. Pekerjaan pengukuran dan bouwplank (uitzet).
c. Pembersihan lahan untuk unit bangunan yang akan didirikan.
d. Pembongkaran bangunan/material yang dianggap mengganggu
(sebelum pembongkaran perlu adanya koordinasi dengan pihak
terkait).
e. Menyiapkan alat kerja ( peralatan pembantu bila dibutuhkan)
f. Menyiapkan air kerja.
g. Menyiapkan rencana kerja kedepan yang meliputi : Tenaga kerja,
bahan bangunan / material yang dibutuhkan serta kelengkapan
administrasi yang harus dipenuhi ( time schedulle, surat
pemberitahuan kerja dan struktur organisasi di lapangan )
h. Papan Nama Kegiatan.
Pelaksanaan pekerjaan
1) Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama Kegiatan
dengan ukuran 90 x 120 cm di tempat lokasi kegiatan yang
mudah dilihat umum.
2) Pemasangan papan nama Kegiatan dilakukan pada saat
dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
3) Warna dasar papan nama Kegiatan adalah putih dan tulisan
isi berwarna hitam. Sebelum dibuat tulisan dikoordinasikan
terlebih dahulu dengan Direksi Teknis.
i. Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank.
1) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pembuatan papan
dasar pengukuran di lokasi kegiatan meliputi pekerjaan
pengukuran dan pemasangan papan-papan untuk
menentukan tinggi acuan jalan dan letak as-as jalan.
2) Pelaksanaan pekerjaan
Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kaso
tahun/lokal 5/7, tertancap di tanah sehingga tidak bisa
digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimal 50 m
antara satu dengan yang lain.
Papan cetak cor beton dibuat dari kayu lokal yang lurus dan
rata pada sisi-sisinya. Tinggi sisi atas papan cetak harus sama
satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi
Teknis dan Konsultan Pengawas.

10. PEKERJAAN 1. Pekerjaan tanah meliputi :


TANAH DAN a. Tanah untuk unit bangunan kolam yang akan dibangun sesuai
URUGAN PASIR dengan peil gambar perencanaan.
b. Pekerjaan perataan tanah dasar dan bahu jalan serta
pemadatannya,
c. Galian tanah dan pengurugan kembali tanah untuk pondasi
bangunan kolam, resto, aula, kantor gudang, dan mushola.
d. Urugan dan pemadatan tanah di bawah dan disekitar pasangan
pondasi setempat, khususnya untuk tanah dasar yang lebih rendah
peilnya.
e. Perataan tanah sekeliling bangunan selebar 3 m dari tembok setelah
pekerjaan selesai, sesuai peil pada gambar perencanaan apabila
lahan disekelilingnya memungkinkan.

2. Pekerjaan Bahu Jalan :


a. Urugan tanah bahu jalan adalah urugan tanah sepanjang bahu jalan
(samping kanan dan kiri jalan LPB) sesuai gambar kerja.
b. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan, ketebalan
harus sesuai dengan yang direncanakan.
c. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
d. Urugan tanah pilihan dipadatkan menggunakan stemper atau alat
lain yang disetujui oleh konsultan Pengawas atau Asisten Pelaksana
Lapangan (APL) sehingga bahu jalan benar-benar padat.

3. Pekerjaan Urugan pasir meliputi :


a. Pengurugan pasir pada alas pondasi setebal 10 cm & 5 cm.
b. Pengurugan pasir pada lubang sisi pondasi bagian dalam (dibawah
pasangan lantai), sedang sisi bagian luar cukup diisi dengan tanah
bersih berasal dari tanah galian.
c. Urug pasir dasar pasangan dengan tebal 5 cm atau disesuaikan
kedalamannya dengan rencana pekerjaan yang dimaksud
d. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.

4. Teknis Pelaksanaan :
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Pengawas dan Tim Teknis
Pelaksanaan Kegiatan direksi keet yang dilengkapi dengan meja
kursi dan tempat penyimpanan berkasberkas administrasi
secukupnya. Untuk gambar pelaksanaan, gambar perubahan dan
time schedulle di tempel pada dinding ruang kerja pengawas. Unsur
pengawas didalam lingkup pekerjaan ini adalah konsultan pengawas
dan tim evaluasi.
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari kontraktor
harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan tanah yang meliputi
volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan
dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari konsultan
Pengawas atau Asisten Pelaksana Lapangan (APL) atau Tim
Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa
c. Tanah dimana bangunan yang akan didirikan harus bersih dari
kotoran/sampah tumbuh-tumbuh beserta akar-akarnya. Sebelum
penggalian tanah / perataan dimulai, bouwplank harus dipasang
terlebih dahulu. Patok menggunakan kayu kalimantan ukuran 5/7
sedangkan untuk papan minimal menggunakan ukuran 2/15. mutu
kayu sesuai SII No. 0458/8
d. Galian tanah harus mencapai tanah keras, sebagai dasar
perhitungan adalah gambar perencanaan ( sesuai petunjuk konsultan
pengawas atau tim teknis.
e. Penempatan tanah urug dan tanah bekas bekas galian / perataan
tidak boleh mengganggu pekerjaan lain
f. Untuk tanah bekas perataan/galian yang akan digunakan untuk
pengurugan kembali harus ditempatkan pada tempat yang tidak
mengganggu pekerjaan.
g. Pekerjaan urugan pasir dan pekerjaan urugan tanah harus dikerjakan
secara berlapis-lapis / bertahap, tiap lapis maksimal 20 cm.
Pemadatan dapat dilakukan menggunakan alat mekanik atau secara
manual sambil disiram air sampai kenyang, sehingga mencapai
kepadatan yang diinginkan.
h. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan
menggunakan alat pemadat (stemper) sehingga tanah bekas galian
memenuhi tanah padat yang sempurna.
i. Pekerjaan urug pasir dasar pasangan dan pondasi sebelum memulai
pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, kontraktor harus menghitung
volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, serta jadwal
pelaksanaan pekerjaan
j. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan, ketebalan
harus sesuai dengan yang direncanakan.
k. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
l. Urug tanah bahu jalan harus dipadatkan.
m. Sebelum pengerjaan pasangan/cor beton campuran pada lapisan
bawah dipasang pasir urug setebal 5 cm dengan lebar sesuai
dengan gambar kerja
n. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
o. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, dilakukan peninjauan
bersama dengan konsultan pengawas, perencana, dan Asisten
Pelaksana Lapangan (APL) untuk mengetahui kebenaran kedalaman
galian tanah pondasi dan dinyatakan benar, maka pekerjaan tahap
selanjutnya dapat dilaksanakan.
11. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Pasangan Batu Belah :
PASANGAN a. Untuk Pekerjaan pasangan batu belah hitam dengan campuran
DAN 1 pc : 4 ps untuk Pekerjaan Pembangunan Kolam Sentra Budidaya
PLESTERAN Lele, tempat disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar kerja)
b. Semen Portland yang digunakan sekualitas merk Gresik/Tiga
Roda/Holcim.
c. Celah-celah / rongga yang besar diantara batu-batu di isi dengan
batu belah hitam kecil yang sesuai.
d. Susunan batu yang satu dengan yang lainnya tidak boleh
bersinggungan dan selalu ada perekat diantaranya (mempunyai sisi).
e. Batu belah hitam yang dimaksud untuk pasangan adalah berukuran
15/20 cm dan minimal mempunyai tiga bidang permukaan.
f. Sebelum dipasang, batu-batu harus dibersihkan dari kotoran.
g. Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas, jadi
harus diatur dengan baik agar tidak berongga.
h. Batu belah yang digunakan adalah batu keras, kasar, yang tidak
boleh dipukul / dipecahkan dengan bodem didekat alur galian dan
diperbolehkan menggunakan Batu Quary setempat.
i. Pasir laut tidak boleh digunakan.
j. Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir tajam dan kasar,
k. Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat,
Lumpur, debu, bahan organic dan bahan yang lain yang mempunyai
pengaruh buruk terhadap sifat beton,
l. Kotoran yang terkandung dalam batu belah atau pasir maksimal 1%,

2. Pekerjaan Pasangan Batu Bata :


a. Memenuhi Syarat-syarat PUBB SNI.3-1956. Penyedia Barang/Jasa
harus menyerahkan contoh dari bata bata yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas atau Tim Teknis
Pelaksana Kegiatan.
b. Pelaksanaan Pekerjaan pasangan batu bata.
Pasangan batu bata yang digunakan adalah dengan campuran
spesi/perekat pada dinding campuran 1 pc : 4 ps. Pasangan batu bata
harus dikerjakan dengan verband yang baik dan pemasangannya tidak
boleh lebih dari 1 (satu) meter per-harinya.
1) Batu bata yang digunakan berkualitas baik dengan prosentase
pecah max 10 %.
2) Semen Portland yang digunakan sekualitas merk Gresik/Tiga
Roda/Holcim.
3) Batu bata sebelum dipasang harus direndam atau disiram air
sampai buih-buihnya habis dan bersih dari kotoran.
4) Pasangan batu Bata yang telah selesai secara kontinyu harus
dibasai dengan air.
5) Pembuatan perancah tidak boleh menebus tembok.
6) Dimana terdapat angkur tembok seluruh lubangnya harus
ditutup dengan beton tidak bertulang campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr.
7) Bahan-bahan untuk semua pasangan sebelum dicampur harus
diayak terlebih dahulu dengan kawat kasa dengan sudut
kemiringan paling kecil 50 dengan tanah.
8) Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir tajam dan
kasar, pasir laut tidak boleh digunakan.
9) Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat,
Lumpur, debu, bahan organic dan bahan yang lain yang
mempunyai pengaruh buruk terhadap sifat beton,
10) Kotoran yang terkandung dalam batu belah maupun pasir
maksimal 1%,
11) Semua bahan yang digunakan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas/Tim Teknis Pelaksana Kegiatan.

3. Pekerjaan Plesteran dan Pasangan


a. Untuk pekerjaan plesteran pasangan bataco dilaksanakan dengan
campuran 1 pc : 4 ps sedangkan pasangan bata trasram dan beton
dan plesteran lainnya dilaksanakan dengan campuran 1 pc : 3 ps,
semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan baik (rata dan rapi)
dan tempat disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar kerja).
b. Semua pekerjaan plesteran diaci dengan campuran air dan pc
sedangkan pada sudutsudut yang kelihatan disponeng
melengkung mengikuti pasangan bawahnya bertujuan
memudahkan dalam waktu pembersihan, semua itu dikerjakan rapi
dengan campuran 1 pc : 3 ps.
c. Cara plesteran :
1) Untuk menjaga agar tidak sampai terjadi rembesan-rembesan
maka campuran pada plesteran harus dikerjakan dengan baik
dan betul-betul diperhatikan.
2) Semua permukaan pasangan harus dibersihkan dari semua
kotoran, sehingga setiap pasangan pada sisi sudut supaya
tidak melengkung.
3) Bidang-bidang yang telah selesai diplester harus segera
dikontrol dengan mistar yang panjangnya tidak boleh kurang
200 cm.
4) Apabila ternyata terdapat gelombang pada plesteran, maka
harus diperbaiki.
5) Sebelum plesteran pasangan batu belah atau batu bata yang
akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu
permukaannya dan untuk beton dikasarkan dengan koprotan
1 pc : 2 ps

12. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Beton :


BETON a. Pekerjaan Beton dikerjakan atas dasar perhitungan dan gambar
yang dibuat oleh Konsultan Perencana sesuai PBI 1971 dan
SK SNI 1991 dan mencapai mutu beton K. 225, atau ditetapkan
menggunakan campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr (kecuali ditentukan lain).
Besi beton tulangan dengan mutu U.24 (untuk besi polos) dan
untuk U.32 (diform). Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan uji
pendahuluan campuran beton (kubus beton ke laboratorium Teknik
Sipil yang diakui keberadaannya (untuk 5 m3).

b. Bahan / Adukan beton :


1) Pasir harus butir butiran mineral yang keras dengan
diameter 0.075 mm s/d 5 mm.
2) Krikil alam atau batu pecah harus dari butiran mineral yang
keras dengan diameter 20 mm s/d 35 mm.
3) Pasir dan kerikil sebelum digunakan harus dibersihkan dulu
dari kotoran terutama bahan organik yang merugikan mutu
beton.
4) Semen Portland yang digunakan sekualitas merk Gresik/Tiga
Roda/Holcim.
5) Besi beton dan bendrat yang digunakan harus baru dengan
standart SNI.
6) Air harus bersih/jernih tidak mengandung bahan organic yang
merugikan mutu beton.
7) Semua pekerjaan beton dikerjakan dengan campuran
1 pc : 2 ps: 3 kr (sesuai dengan gambar kerja).
8) Pengadukan beton harus menggunakan beton mollen (mesin
pengaduk)
9) Ketentuan campuran supaya menyesuaikan FAS (Faktor Air
Semen) yang ada.
10) Waktu dan cara pengadukan campuran beton supaya
diperhatikan dengan baik sehingga campuran beton benar
benar homogin.
c. Cetakan Beton :
1) Begesting harus cukup kuat menggunakan kayu tahun lokal
yang baik dan tidak bocor (kedap air).
2) Pemasangan begesting dan Kayu steger harus benar dan
kokoh, sehingga dimensi dan feil sesuai dengan gambar
perencanaan.
d. Pengecoran beton :
1) Sebelum di cor, kebersihan cetakan beton serta ketepatan
pemasangan besi beton harus diperhatikan
2) Pengecoran beton harus padat, dan disetujui oleh konsultan
pengawas.
e. Pengerjaan besi beton :
1) Pembesian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
2) Pembengkokan tulangan harus dilaksanakan pada kondisi
dingin, dengan panjang kait dan panjang penyaluran tegangan
sesuai ketentuan. Sambungan lewatan minimal 40 tulangan (
sesuai dengan SK. SNI 15 1991)
3) Baja tulangan dan beugel dengan diameter lebih kecil atau
sama dengan 12 mm menggunakan baja tulangan deform atau
baja tulangan polos 240 dengan angka toleransi 0,2 mm dari
diameter tulangan ( tulangan 12 mm dengan toleransi 11,8
mm dan beugel 8 mm dengan toleransi 7,8 mm ) dan panjang
penyaluran tulangan pokok minimal 40% x tulangan.
4) Perkuatan antar besi tulangan menggunakan kawat bendrat
dengan ikatan yang kuat dan kokoh.
f. Beton deking :
Beton deking harus dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Beton deking dari campuran 1pc : 3 ps
2) Tiap beton deking diberi kawat beton untuk dapat diikatkan
dengan besi tulangan, sehingga posisi beton deking terjamin
ketepatannya.
3) Beton deking dipasang secukupnya, sehingga menjamin
ketebalan selimut beton.
g. Pembongkaran Bekesting dan pemeliharaan beton :
1) Begesting harus dibongkar setelah memenuhi peraturan
PBI 1971.
2) Siraman air selama proses pengerasan beton harus cukup
sesuai dengan peraturan PBI 1971.
3) Ukuran dimensi beton untuk semua Pekerjaan konstruksi atau
struktur lainnya diperhitungkan ukuran cetak.

13. JALAN 13.1. Lingkup Pekerjaan


LAPIS PONDASI Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi kelengkapan
BAWAH peralatan, tenaga kerja, bahan material, perlengkapan dan
(SUB BASE) / penyelenggaraan yang berkaitan dengan pekerjaan lapis pondasi
TELFORD bawah (sub base) sesuai dengan gambar rencana.

13.2. Pengukuran Penetapan Peil


a. Semua ukuran-ukuran ditetapkan dari as jalan.
b. Apabila ada perbedaan penyimpangan ukuran antara gambar dan
lapangan harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas
dan atau Tim Pemeriksa/ Penerima Barang/Jasa.
c. Pemasangan ukuran-ukuran patok harus bersama-sama
Konsultan Pengawas dan atau Tim Pemeriksa/ Penerima Barang
dan Jasa
d. Bila belum ada harus dibuat patok yang disetujui Konsultan
Pengawas dan atau Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa.

13.3. Pekerjaan Tanah.


a. Apabila belum sesuai dengan Peil yang ditetapkan, harus diajukan
penggalian atau pengurugan badan jalan.
b. Pengurugan harus menggunakan tanah yang baik dan bersih dari
kotoran sampai setinggi peil yang disetujui Konsultan Pengawas
dan atau Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa.
c. Pasir/tanah bekas galian harus segera dibuang ketempat lain.
d. Tanah dasar badan jalan harus dipadatkan.

13.4.Lapisan Pondasi Bawah (Sub base) / Telford


a. Diatas permukaan tanah asli yang telah dibersihkan dan diratakan
lalu digelar lapisan pasir urug yang diratakan, apabila telah disetujui
direksi maka dipasang lapisan batu belah 10/15 setebal 20 cm
(sesuai gambar) dan sela-sela antar batu tersebut diisi pasir dan
batu belah 5/7, kemudian dipadatkan dengan stom walls dan
setelah padat dihampar sirtu lalu dipadatkan lagi.
b. Pemadatan dilakukan dengan stom walls dengan berat 8 ton sd 10
ton. Pada saat pemadatan pasir isi dengan menggunakan air dan
sapu lidi diusahakan pasir isi tersebut masuk ke dalam sela-sela
batu sambil terus digilas sampai terjadi lapisan yang penuh, padat
dan rata.
c. Penggilasan dilakukan dari tepi dan setelah cukup padat baru
dipindahkan ke tengah. Sebelum digilas kedua tepi dari konstruksi
badan jalan tersebut harus diberi batu penahan.
d. Pola untuk memenuhi konstruksi kemiringan jalan menggunakan
mal dengan kemiringan 1 : 50

14. PEKERJAAN Pekerjaan Bahu Jalan :


BAHU JALAN 1. Urugan tanah bahu jalan adalah urugan tanah sepanjang bahu jalan
(samping kanan dan kiri perkerasan/corblok) sesuai gambar kerja.
2. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan, ketebalan
harus sesuai dengan yang direncanakan.
3. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
Urugan tanah pilihan dipadatkan menggunakan stemper atau alat lain
yang disetujui oleh konsultan Pengawas atau Asisten Pelaksana Lapangan
(APL) sehingga bahu jalan benar-benar padat.

15. PEKERJAAN 1. Pipa PVC sekualitas WAVIN D 2 digunakan untuk instalasi air bersih dan
SANITASI saluran air kotor dengan WAVIN D 4 ukuran sesuai dengan gambar bestek.
2. Pipa PVC sekualitas WAVIN D 3 dipasang sebagai selubung luar
untuk sumur pantek/bor dan Pipa PVC sekualitas WAVIN D 1,5
dikerjakan sebagai pipa hisap di dalamnya dengan kedalaman sesuai
dengan gambar bestek,
3. Sebelum penyambungan pipa dengan perekat/lem, permukaan ujung
pipa yang akan disambung dibersihkan dari kotoran dengan amplas,
sehingga lem benar-benar merekat rata dengan permukaan dan tidak
lepas,
4. Pemasangan pipa harus hati-hati tidak boleh ada kebocoran dan
dikerjakan dengan arah vertical/tegak lurus terhadap bidang lahan atau
sesuai bestek yang ada.
5. Selang Buang buang 2 dipasang kalau memang membutuhkan untuk
lokasi yang jauh dari pompa.
6. Menggunakan Selang buang 2,bertujuan agar kalau sudah di gunakan
bisa di simpan di tempat yang aman, serta bisa di pindah-pindah
sesuai lokasi yang diinginkan.
7. Pemasangan dan penyambungan selang buang 2 dengan
menghubungkan ke saluran buang pompa dengan di klem, adapun
ukuran panjang dan spek selang mengikuti RAB.
8. Memasang kran air 3/4 merk sekualitas ONDA.
9. Memasang dan membuat instalasi sanitasi dan sanitair pipa PVC
dengan pekerjaan ini sesuai dengan tenaga yang mampu dan cakap
untuk mengerjakan pemipaan (plumbing )
10. Dalam penyambungan pipa dipilih dari bahan dan alat yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, jenis dan bahan penyambungan minimal
sama atau satu pabrik dengan bahan pipanya.
11. Membuat bak kontrol air kotor tempat dan ukuran mengikuti gambar.
12. Semua pemasangan instalasi pipa harus tertanam dalam dinding
tembok/tanah dalam keadaan aman, rapi dengan kedalaman sesuai
kondisi lokasi dan seijin dengan konsultan Pengawas / direksi.
13. Penutupan dan penimbunan belas saluran pipa dan galian pipa harus
dikembalikan sesuai dengan kondisi baik dan sempurna serta seijin
Konsultan Pengawas/direksi.
14. Pekerjaan dilaksanakan dengan ukuran dan spesifikasi sesuai
gambar/bestek dan sebelum dipasang semua bahan dan asessorisnya
harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Tim
Pemeriksa Kegiatan.
15. Penyedia barang/jasa selam menggunakan lahan, bahan dan alat
berat selama melakukan aktifitas dengan lingkungan agar selalu
mohon ijin tetangga, lingkungan, Konsultan/Direksi dengan persetujuan
PPK / Pejabat Pembuat Komitmen.

16. STANDAR Dalam penggunaan bahan-bahan bangunan PUBI 1982 dan standar yang
BAHAN dipakai di Indonesia seperti terurai di bawah ini :

1. Semen
Semen yang digunakan adalah semen jenis I dengan standar mutu SII
0013-81, maka dari itu dapat digunakan semen sekualitas merk
Holcim/Gresik/Tiga Roda.
2. Kapur Bangunan
Kapur yang digunakan adalah kapur padam yaitu jenis kapur lahar yang
dipadamkan dengan air dan membentuk hidrat adapun persyaratannya
sesuai tabel 4-2 PUBI 1982 dan juga SMI-03-2097-1991.
3. Air
Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak,
benda terapung, yang bisa dilihat secara visual dan asam asam zat
organik dan sebagainya.
4. Tanah Urug
Tanah Urug kualitas baik harus bersih dari humus, kotoran maupun
bekas bongkaran bahan bangunan akar tanaman, rumput dan lain-lain.
5. Pasang Pasir
Pasang Pasir harus bersih, kadar air maksimum 5% tidak mengandung
zat organik, angka kehalusan yang lolos ayakan 0,3mm minimal 20%.
6. Pasir Urug
Pasir Urug berbutir halus, bersih, kadar lumpur maksimum 10% tidak
mengandung zat organik dan angka kehalusan yang lolos syarat 0,5
mm minimal 20%.
7. Kerikil Beton
Kerikil Beton yang digunakan adalah kerikil alam atau pecah yang
berukuran 5-25 mm. Persyaratan kerikil beton berdasarkan syarat fisik
dan syarat kimia PUBI 1982 pasal 12 ayat 2.1 ayat 2.2.
8. Batu Bata Merah
Ukuran standar dengan toleransi ukuran sesuai tabel 27-1 dan 27-2
PUBI 1992. Bagian yang pecah dari bata merah tidak boleh dari 10 %.
Persyaratan kuat tekan harus memenuhi ketentuan pada tabel 27-3
PUBI 1982.
9. Batu Belah
Ukuran standar 15/20 cm, keras, tidak berpori, bersudut minimal 3 sisi,
bersih dari kotoran/tanah
10. Besi Beton
Besi Beton yang digunakan adalah besi beton St. 37 yang memenuhi
PBI 1971 dan memenuhi standar SII.
Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat pabrikasi
yang dengan syarat memiliki kualitas yang homogen : semua bahan yang
bersifat pabrikasi (besi/baja) dimensi yang dipakai harus sesuai yang ada
dan beredar di perdagangan umum dengan toleransi sesuai SII (Standar
Industri Indonesia).

17. JASA Sesuai Undang Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 1999 tetang
KONTRUKSI Jasa Konstruksi :
1. Pasal 25
Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas
kegagalan bangunan.
Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir perjaan kontruksi dan
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
2. Pasal 28
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli, tanggung jawab
perencana kontruksi, pelaksanaan kontruksi dan pengawasan serta
tanggung jawab pengguna jasa diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah.
3. Pasal 29
Masyarakat berhak untuk melakukan pengawasan untuk mewujud tertib
pelaksanaan jasa kontruksi dan memperolah pengganti yang layak atas
kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat
penyelenggaraan pekerjaan kontruksi.
4. Pasal 30
Masyarakat bekewajiban menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan
yang berlaku dibidang pelaksanaan jasa kontruksi dan turut mencegah
terjadinya pekerjaan kontruksi yang membahayakan kepentingan
umum.

18. PENUTUP Apabila dalam instruksi kepada peserta lelang, syarat-syarat kontrak dan
syarat-syarat teknis masih terdapat kekurang lengkap maka akan digunakan
ketentuan yang berlaku atau disempurnakan dalam berita acara penjelasan
pekerjaan (Aanvoelling) sebagaimana mestinya.

..................., ....................... 2017

Penawar,
PT/CV. ...

Nama Terang
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai