Spek Teknis Lele PDF
Spek Teknis Lele PDF
IV LAIN-LAIN
1 Mesin Pompa Air 4 PK Sekualitas Honda (Jepang)
2 Selang spiral 1,5"
3 Selang buang 2 ( Sekualitas "Generic")
4 Ring klem 1,5"
5 Filter air 1,5" pada pipa hisap
IV LAIN-LAIN
1 Mesin Pompa Air 4 PK Sekualitas Honda (Jepang)
2 Selang spiral 1,5"
3 Selang buang 2 ( Sekualitas "Generic")
4 Ring klem 1,5"
5 Filter air 1,5" pada pipa hisap
E PEKERJAAN JALAN
I PEKERJAAN JALAN LPB
1 Urugan Tanah Peninggian Dari Tanah Bekas Galian Kolam
2 Lapis Pondasi Bawah (sub base)/Telford, tebal 20 cm padat
3 Urug Sirtu, tebal 2,5 cm
4 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
5 Pemadatan Urug Bahu Jalan
2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Kolam Sentra Budidaya Lele ini berlokasi di
Kabupaten Kulon Progo bertempat :
a. Mina Mulya, Dalangan, Triharjo, Wates
b. Mina Jaya, Tambak, Triharjo, Wates
4. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen pengadaan, Gambar
perencanaan, serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.
8. PEKERJAAN 1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, Penyedia
PEMBERSIHAN barang/jasa harus mengunjungi tempat pekerjaan dan meninjau kondisi
LAPANGAN (keadaan) serta bahan-bahan yang akan didatangkan.
2. Tempat dari pekerjaan yang dimaksud harus bersih dari segala tumbuh-
tumbuhan, rumput dan akar tumbuhan dan kotoran sebagainya serta
rintangan yang terdapat disekitar daerah pekerjaan tersebut dan siap
untuk penggalian.
3. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan membasmi / menebang
atau merusak pagar hidup kecuali yang ada alam batas-batas
penggalian atau yang jelas tercantum di dalam gambar kerja, bahwa
harus disingkirkan. Jika ada suatu hal yang mengharuskan Penyedia
Barang/Jasa untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat
ijin dari pemberi tugas.
4. Penyedia Barang/Jasa harus memindahkan barang-barang yang
terdapat di lingkungan pekerjaan dengan berkonsultasi dengan
pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.
4. Teknis Pelaksanaan :
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Pengawas dan Tim Teknis
Pelaksanaan Kegiatan direksi keet yang dilengkapi dengan meja
kursi dan tempat penyimpanan berkasberkas administrasi
secukupnya. Untuk gambar pelaksanaan, gambar perubahan dan
time schedulle di tempel pada dinding ruang kerja pengawas. Unsur
pengawas didalam lingkup pekerjaan ini adalah konsultan pengawas
dan tim evaluasi.
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari kontraktor
harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan tanah yang meliputi
volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan
dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari konsultan
Pengawas atau Asisten Pelaksana Lapangan (APL) atau Tim
Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa
c. Tanah dimana bangunan yang akan didirikan harus bersih dari
kotoran/sampah tumbuh-tumbuh beserta akar-akarnya. Sebelum
penggalian tanah / perataan dimulai, bouwplank harus dipasang
terlebih dahulu. Patok menggunakan kayu kalimantan ukuran 5/7
sedangkan untuk papan minimal menggunakan ukuran 2/15. mutu
kayu sesuai SII No. 0458/8
d. Galian tanah harus mencapai tanah keras, sebagai dasar
perhitungan adalah gambar perencanaan ( sesuai petunjuk konsultan
pengawas atau tim teknis.
e. Penempatan tanah urug dan tanah bekas bekas galian / perataan
tidak boleh mengganggu pekerjaan lain
f. Untuk tanah bekas perataan/galian yang akan digunakan untuk
pengurugan kembali harus ditempatkan pada tempat yang tidak
mengganggu pekerjaan.
g. Pekerjaan urugan pasir dan pekerjaan urugan tanah harus dikerjakan
secara berlapis-lapis / bertahap, tiap lapis maksimal 20 cm.
Pemadatan dapat dilakukan menggunakan alat mekanik atau secara
manual sambil disiram air sampai kenyang, sehingga mencapai
kepadatan yang diinginkan.
h. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan
menggunakan alat pemadat (stemper) sehingga tanah bekas galian
memenuhi tanah padat yang sempurna.
i. Pekerjaan urug pasir dasar pasangan dan pondasi sebelum memulai
pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, kontraktor harus menghitung
volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, serta jadwal
pelaksanaan pekerjaan
j. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan, ketebalan
harus sesuai dengan yang direncanakan.
k. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
l. Urug tanah bahu jalan harus dipadatkan.
m. Sebelum pengerjaan pasangan/cor beton campuran pada lapisan
bawah dipasang pasir urug setebal 5 cm dengan lebar sesuai
dengan gambar kerja
n. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
o. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, dilakukan peninjauan
bersama dengan konsultan pengawas, perencana, dan Asisten
Pelaksana Lapangan (APL) untuk mengetahui kebenaran kedalaman
galian tanah pondasi dan dinyatakan benar, maka pekerjaan tahap
selanjutnya dapat dilaksanakan.
11. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Pasangan Batu Belah :
PASANGAN a. Untuk Pekerjaan pasangan batu belah hitam dengan campuran
DAN 1 pc : 4 ps untuk Pekerjaan Pembangunan Kolam Sentra Budidaya
PLESTERAN Lele, tempat disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar kerja)
b. Semen Portland yang digunakan sekualitas merk Gresik/Tiga
Roda/Holcim.
c. Celah-celah / rongga yang besar diantara batu-batu di isi dengan
batu belah hitam kecil yang sesuai.
d. Susunan batu yang satu dengan yang lainnya tidak boleh
bersinggungan dan selalu ada perekat diantaranya (mempunyai sisi).
e. Batu belah hitam yang dimaksud untuk pasangan adalah berukuran
15/20 cm dan minimal mempunyai tiga bidang permukaan.
f. Sebelum dipasang, batu-batu harus dibersihkan dari kotoran.
g. Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas, jadi
harus diatur dengan baik agar tidak berongga.
h. Batu belah yang digunakan adalah batu keras, kasar, yang tidak
boleh dipukul / dipecahkan dengan bodem didekat alur galian dan
diperbolehkan menggunakan Batu Quary setempat.
i. Pasir laut tidak boleh digunakan.
j. Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir tajam dan kasar,
k. Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat,
Lumpur, debu, bahan organic dan bahan yang lain yang mempunyai
pengaruh buruk terhadap sifat beton,
l. Kotoran yang terkandung dalam batu belah atau pasir maksimal 1%,
15. PEKERJAAN 1. Pipa PVC sekualitas WAVIN D 2 digunakan untuk instalasi air bersih dan
SANITASI saluran air kotor dengan WAVIN D 4 ukuran sesuai dengan gambar bestek.
2. Pipa PVC sekualitas WAVIN D 3 dipasang sebagai selubung luar
untuk sumur pantek/bor dan Pipa PVC sekualitas WAVIN D 1,5
dikerjakan sebagai pipa hisap di dalamnya dengan kedalaman sesuai
dengan gambar bestek,
3. Sebelum penyambungan pipa dengan perekat/lem, permukaan ujung
pipa yang akan disambung dibersihkan dari kotoran dengan amplas,
sehingga lem benar-benar merekat rata dengan permukaan dan tidak
lepas,
4. Pemasangan pipa harus hati-hati tidak boleh ada kebocoran dan
dikerjakan dengan arah vertical/tegak lurus terhadap bidang lahan atau
sesuai bestek yang ada.
5. Selang Buang buang 2 dipasang kalau memang membutuhkan untuk
lokasi yang jauh dari pompa.
6. Menggunakan Selang buang 2,bertujuan agar kalau sudah di gunakan
bisa di simpan di tempat yang aman, serta bisa di pindah-pindah
sesuai lokasi yang diinginkan.
7. Pemasangan dan penyambungan selang buang 2 dengan
menghubungkan ke saluran buang pompa dengan di klem, adapun
ukuran panjang dan spek selang mengikuti RAB.
8. Memasang kran air 3/4 merk sekualitas ONDA.
9. Memasang dan membuat instalasi sanitasi dan sanitair pipa PVC
dengan pekerjaan ini sesuai dengan tenaga yang mampu dan cakap
untuk mengerjakan pemipaan (plumbing )
10. Dalam penyambungan pipa dipilih dari bahan dan alat yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, jenis dan bahan penyambungan minimal
sama atau satu pabrik dengan bahan pipanya.
11. Membuat bak kontrol air kotor tempat dan ukuran mengikuti gambar.
12. Semua pemasangan instalasi pipa harus tertanam dalam dinding
tembok/tanah dalam keadaan aman, rapi dengan kedalaman sesuai
kondisi lokasi dan seijin dengan konsultan Pengawas / direksi.
13. Penutupan dan penimbunan belas saluran pipa dan galian pipa harus
dikembalikan sesuai dengan kondisi baik dan sempurna serta seijin
Konsultan Pengawas/direksi.
14. Pekerjaan dilaksanakan dengan ukuran dan spesifikasi sesuai
gambar/bestek dan sebelum dipasang semua bahan dan asessorisnya
harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Tim
Pemeriksa Kegiatan.
15. Penyedia barang/jasa selam menggunakan lahan, bahan dan alat
berat selama melakukan aktifitas dengan lingkungan agar selalu
mohon ijin tetangga, lingkungan, Konsultan/Direksi dengan persetujuan
PPK / Pejabat Pembuat Komitmen.
16. STANDAR Dalam penggunaan bahan-bahan bangunan PUBI 1982 dan standar yang
BAHAN dipakai di Indonesia seperti terurai di bawah ini :
1. Semen
Semen yang digunakan adalah semen jenis I dengan standar mutu SII
0013-81, maka dari itu dapat digunakan semen sekualitas merk
Holcim/Gresik/Tiga Roda.
2. Kapur Bangunan
Kapur yang digunakan adalah kapur padam yaitu jenis kapur lahar yang
dipadamkan dengan air dan membentuk hidrat adapun persyaratannya
sesuai tabel 4-2 PUBI 1982 dan juga SMI-03-2097-1991.
3. Air
Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak,
benda terapung, yang bisa dilihat secara visual dan asam asam zat
organik dan sebagainya.
4. Tanah Urug
Tanah Urug kualitas baik harus bersih dari humus, kotoran maupun
bekas bongkaran bahan bangunan akar tanaman, rumput dan lain-lain.
5. Pasang Pasir
Pasang Pasir harus bersih, kadar air maksimum 5% tidak mengandung
zat organik, angka kehalusan yang lolos ayakan 0,3mm minimal 20%.
6. Pasir Urug
Pasir Urug berbutir halus, bersih, kadar lumpur maksimum 10% tidak
mengandung zat organik dan angka kehalusan yang lolos syarat 0,5
mm minimal 20%.
7. Kerikil Beton
Kerikil Beton yang digunakan adalah kerikil alam atau pecah yang
berukuran 5-25 mm. Persyaratan kerikil beton berdasarkan syarat fisik
dan syarat kimia PUBI 1982 pasal 12 ayat 2.1 ayat 2.2.
8. Batu Bata Merah
Ukuran standar dengan toleransi ukuran sesuai tabel 27-1 dan 27-2
PUBI 1992. Bagian yang pecah dari bata merah tidak boleh dari 10 %.
Persyaratan kuat tekan harus memenuhi ketentuan pada tabel 27-3
PUBI 1982.
9. Batu Belah
Ukuran standar 15/20 cm, keras, tidak berpori, bersudut minimal 3 sisi,
bersih dari kotoran/tanah
10. Besi Beton
Besi Beton yang digunakan adalah besi beton St. 37 yang memenuhi
PBI 1971 dan memenuhi standar SII.
Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat pabrikasi
yang dengan syarat memiliki kualitas yang homogen : semua bahan yang
bersifat pabrikasi (besi/baja) dimensi yang dipakai harus sesuai yang ada
dan beredar di perdagangan umum dengan toleransi sesuai SII (Standar
Industri Indonesia).
17. JASA Sesuai Undang Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 1999 tetang
KONTRUKSI Jasa Konstruksi :
1. Pasal 25
Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas
kegagalan bangunan.
Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir perjaan kontruksi dan
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
2. Pasal 28
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli, tanggung jawab
perencana kontruksi, pelaksanaan kontruksi dan pengawasan serta
tanggung jawab pengguna jasa diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah.
3. Pasal 29
Masyarakat berhak untuk melakukan pengawasan untuk mewujud tertib
pelaksanaan jasa kontruksi dan memperolah pengganti yang layak atas
kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat
penyelenggaraan pekerjaan kontruksi.
4. Pasal 30
Masyarakat bekewajiban menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan
yang berlaku dibidang pelaksanaan jasa kontruksi dan turut mencegah
terjadinya pekerjaan kontruksi yang membahayakan kepentingan
umum.
18. PENUTUP Apabila dalam instruksi kepada peserta lelang, syarat-syarat kontrak dan
syarat-syarat teknis masih terdapat kekurang lengkap maka akan digunakan
ketentuan yang berlaku atau disempurnakan dalam berita acara penjelasan
pekerjaan (Aanvoelling) sebagaimana mestinya.
Penawar,
PT/CV. ...
Nama Terang
Jabatan