PAPER
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh :
Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T.
Oleh :
Annisa Rohima (1600724)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan maksud dari SIDLACOM secara rinci
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan metode SIDLACOM
3. Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan proyek
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan paper ini adalah :
1. Mengetahui lebih dalam atau lebih luas mengenai maksud dan pengertian dari
SIDLACOM
2. Mengetahui tahapan dalam metode SIDLACOM
3. Mengetahui tahapan pelaksanaan proyek secara lebih rinci
BAB II
PEMBAHASAN
b. Investigation /investigasi
Langkah selanjutnya setelah survey adalah pengambilan data (investigasi)
atas survey yang diperlukan dalam perencanaan umum (survey) untuk kemudian
dilakukan pengambilan data teknis. Data teknis yang akan diambil adalah data
yang dibutuhkan guna proses perencanaan teknis (design) atau data teknis yang
dibutuhkan dalam rangka pembangunan struktur bangunan sipil /non sipil lainnya,
antara lain adalah berupa data geologi teknik, mekanika tanah, hidrologi,
seismologi, oceanology, humadity dan data teknis /standart lainnya.
c. Design
Tahapan (detail) design akan dilaksanakan setelah rencana proyek
dinyatakan feasibel. Tahapan sebelumnya akan diawali dengan langkah survey
dan investigasi sebagaimana diuraikan diatas. Detail design akan
mempertimbangkan aspek teknis secara utuh, artinya proyek yang akan dibangun
harus cukup stabil sebagaimana bangunan dan mampu berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
d. Land Acquisation (Pembebasan Lahan)
Pembebasan lahan untuk keperluan tapak bangunan perlu disediakan dengan
proses yang cukup rumit, oleh sebab itu proses pembebasan lahan sejatinya
memerlukan teknis, strategi dan cara /perlakuan yang tepat. Hal ini mengingat
bahwa pada era setelah reformasi, terbukanya kebebasan berpendapat dalam
menyampaikan hak-hak warga masyarakat. Oleh sebab itu maka proses
pembebasan lahan perlu diantisipasi dengan strategi , teknis dan perlakuan sebagai
berikut :
1. Warga masyarakat merupakan bagian dari stake holder yang akan ikut
menikmati keuntungan.
2. Sosialisasi proyek dengan sebaik-baiknya sehingga warga (sebagai bagian
dari salah satu stake holder) bias menerima kehadiran proyek dan akan
bermanfaat bagi semuanya.
3. Negosiasi harga harus berdasarkan saling menguntungkan. Terutama untuk
proyek yang akan difungsikan sebagai proyek komersial
4. Negosiasi akan dilakukan hanya diantara mereka yang berkepentingan.
e. Construction
Pelaksanaan konstruksi akan menjadi domain kontraktor dan akan
dilaksanakan dengan memperhatikan hasil studi amdal. Memenuhi ketentuan
kontrak pelaksanaan pekerjaan proyek dengan gambar teknis, metode kerja,
menjaga kualitas dan kuantitas agar sesuai persyaratan teknis / spesifikasi yang
telah ditentukan, harus dilaksanakan oleh kontraktor. Pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sebagai bagian dari kegiatan proyek dengan semua kebutuhan dananya
perlu dijelaskan kepada mahasiswa.
f. Operation and Maintenance (O and M)
Pembiayaan O dan M proyek dalam analisa ekonomi teknik akan
diperhitungkan sebagai bagian dari annual cost, yang bersifat rutin. Berapa dan
tergantung dari besar kecilnya scope proyek yang akan dibangun maka
implementasi SIDLACOM juga akan menyesuaikan dengan scope proyek yang
dimaksud. Ditinjau dari aspek teknis, ekonomis serta lingkungan maka
pembangunan suatu proyek perlu juga dilakukan studi yang dikenal sebagai studi
tekniks (capability study: civil engineering), studi kelayakan (feasibility study:
economic engineering), studi analisis dampak lingkungan (acceptability study:
environment impact assessment). Semua tahapan studi sebagaimana disebutkan
diatas akan menghasilkan kesimpulan bahwa semua aspek akan bisa diterima dan
bisa dipertanggungjawabkan secara teknis, ekonomis serta lingkungan dengan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat.
2.2 Tahapan metode SIDLACOM
Menurut peraturan menteri pekerjaan umum nomor : 603/prt/m/2005
tentang pedoman umum sistem pengendalian manajemen penyelenggaraan
pembangunan prasarana dan sarana bidang pekerjaan umum.
1. Perencanaan konstruksi (SID)
a. Tahap pra kontrak : (1) Persiapan pengadaan; (2)
b. Tahap penandatanganan kontrak: (1) Penyusunan dokumen kontrak; (2)
Penandatangan kontrak
c. Tahap pasca penandatanganan kontrak: (1) Persiapan pelaksanaan
kontrak; (2) Pelaksanaan kontrak; (3) Serah terima pekerjaan; (4)
Evaluasi produk konsultan /desain (4) Pemanfaatan produk.
2. Pengadaan lahan (Land Acquistion)
a. Penetapan lokasi pembangunan
b. Permohonan pengadaan tanah
c. Pelaksanaan pengadaan tanah
d. Keberatan atas keputusan panitia
e. Pelaksanaan pemberian ganti rugi
f. Pelepasan, penyerahan, dan permohonan ha katas tanah
g. Pengamanan asset
3. Pelaksanaan konstruksi
a. Tahap pra kontrak
1) Persiapan pengadaan
2) Pemilihan penyedia jasa
b. Tahap penandatanganan kontrak
1) Penyusunan dokumen kontrak
2) Penandatangan kontrak
c. Tahap pasca penandatanganan kontrak
1) Persiapan pelaksanaan kontrak
2) Pelaksanaan kontrak :
a) Mobilisasi
b) Pemeriksaan bersama
c) Tinjauan desain
d) Pembayaran uang muka
e) Buku harian dan laporan harian, mingguan, dan bulanan
f) Pengendalian pelaksanaan pekerjaan
g) Pengukuran prestasi pekerjaan
h) Pembayaran prestasi pekerjaan
i) Perubahan kegiatan pekerjaan
j) Denda dang anti rugi
k) Penyesuaian /eskalasi harga
l) Keadaan kahar /force majeure
m) Penghentian dan pemutusan kontrak
n) Perpanjangan waktu
o) Kerja sama dengan sub kontraktor
p) Kompensasi
q) Perselisihan /dispute
r) Serah terima pekerjaan
s) Laporan hasil penilaian pelaksanaan program mutu
3) Serah terima pekerjaan
4) Evaluasi produk konsultan /desain
5) Pemanfaatan produk
4. Operasi dan pemeliharaan / O & P (Operation & Maintenace /O & M)
a. Penyiapan perangkat O & P
b. Program O & P
c. Ketersediaan perangkat /sumber daya O & P
d. Perencanaan perbaikan
e. Pelaksanaan perbaikan
f. Kegagalan bangunan
g. Keluaran /output
h. Manfaat /outcome
i. Penyerahan proyek selesai
b. Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal yang
menguraikan tugas dan tangjung jawab pihak-pihak yang terlibat di
dalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerjasama antara
dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau
proses pelelangan dimana diperlukan Dokumen lelang atau dokumen tender.
2.3.4 Tahap pelaksanaan (construction)
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsuktan Perencana
dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang
telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan.
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi :
a. Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
b. Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan
c. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
d. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Sedangkan koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi :
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan
sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan
perlengkapan yang terpasanag.
b. Mengkoordinasikan para Sub-Kontraktor
c. Penyeliaan umum.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan pekerjaan
konstruksi jalan atau konstruksi bendungan, pelabuhan dsb. Pada pekerjaan
konstruksi, 4 target yang harus dicapai kontraktor :
a. Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan
dalam spec/perencanaan
b. Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu perencanaan
c. Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
d. Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan
administratif)
e. Pemeriksaan lab/testing
f. Penyerahan pertama
g. Masa pemeliharaan
h. Penyerahan kedua.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tahap pelaksanaan pembangunan menurut peraturan menteri pekerjaan
umum nomor: 603/prt/m/2005 tentang pedoman umum system pengendalian
manajemen penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana bidang
pekerjaan umum. Tergantung dari besar kecilnya scope project yang akan
dibangun maka implementasi SIDLACOM juga akan menyesuaikan dengan
scope project yang dimaksud. Ditinjau dari aspek teknis, ekonomis serta
lingkungan maka pembangunan suatu proyek perlu juga dilakukan studi yang
dikenal sebagai studi tekniks (capability study: civil engineering), studi kelayakan
(feasibility study: economic engineering), studi analisis dampak lingkungan
(acceptability study: environment impact assessment). Semua tahapan studi
sebagaimana disebutkan diatas akan menghasilkan kesimpulan bahwa semua
aspek akan bisa diterima dan bisa dipertanggung jawabkan secara teknis,
ekonomis serta lingkungan dengan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan
masyarakat.
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai teknik sipil yang akan membangun sesuatu harus
berlandasakan peraturan yang berlaku seperti pada peraturan menteri pekerjaan
umum nomor: 603/prt/m/2005 tentang pedoman umum system pengendalian
manajemen penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana bidang
pekerjaan umum agar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Dan selain itu segala sesuatu jika berlandaskan peraturan maka
kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA