BAB II
KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis
individu akan mencakup tiga kawasan, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(pikiran). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu:
pada ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Jadi, tiga ranah dalam taksonomi
asumsi bahwa hasil belajar yang berbeda tersebut memerlukan kondisi belajar
memerlukan kondisi yang berbeda dengan ketika kita ingin membangun sikap
11
atau keterampilan mototrik. Taksonomi yang dibuat oleh Gagne ini adalah
Hal kedua dari teorinya Gagne adalah kondisi belajar khusus (specifik
disiapkan untuk mencapai itu. Misal, jika tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
adalah mengingat sejumlah kosa kata, maka kita harus menyiapkan kondisi
khusus yaitu berupa petunjuk (cues) atau tips alias trik tertentu, sehingga siswa
Hasil belajar terdiri dari tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan
perubahan yaitu perubahan tinngkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
12
2009) Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme
Menurut Sanjaya (2006) bahwa : Belajar adalah proses mental yang terjadi
menurut Slameto (2009) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
lingkungannya.
Dan juga belajar itu akan lebih baik lagi apabila subjek belajar itu mengalami atau
(Dimyati, 2011) berpandangan bahwa Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responnya mmenjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak
pengetahuan dan keterampilan yang terjadi pada diri seseorang serta diperoleh
bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan orang itu dalam berbagai
bidang. Jika dalam suatu proses belajar seseorang tidak mendapatkan sesuatu
sebenarnya mengalami proses belajar atau dengan kata lain dia mengalami
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa erat kaitannya dengan rumusan
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berhubungan
psikologis.
seseorang harus ada alat pengukur tertentu yang fungsinya tentu untuk mengukur
14
pengetahuan hasi belajar. Alat pengkur tersebut bisa berupa tes yang berbentuk
tugas yang harus dikerjakan maupun pertanyaan atau soal yang harus dijawab.
Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh siswa
setelah mengikuti tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai suatu program
kemampuan. Hasil belajar berupa tes yang dilakukan setiap selesai proses
pembelajaran dalam sekali pertemuan. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat
soal yang harus dijawab oleh peserta didik dan tugas-tugas terstruktur yang
siswa setelah menerima proses pembalajaran dari guru dengan model atau metode
pembelajaran tertentu.
Penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu pada hasil belajar
Gambar Teknik. Menurut Anwari (1978), gambar teknik adalah alat komunikasi
antar pembuat dan perencana atau juru gambar dengan pekerja atau opertor di
Hasil belajar Gambar Teknik ini akan diukur dengan mengguanakan tes
sebagai Post-test.
15
kelas pada mata pelajaran Gambar Teknik menjadi lebih baik dan indikator tingkat
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Gambar Teknik
ini merupakan kemampuan dan perubahan tingkah laku yang dimiliki siswa
Kata aktivitas besaral dari kata activity yang artinya kegiatan. Aktivitas
adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam belajar dengan
maupun sikap, baik meliputi segenap aspek organisme ataupun pribadi. Pada
prinsipnya belajar adalah berbuat atau mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar
lebih maju sehingga mencapai hasil belajar yang baik. Sedangkan menurut
(Sanjaya 2011: 5) Aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat
aktif dalam belajar, meningkatkan jumlah siswa yang bertanya dan yang
16
pembelajaran.
integral.
demokratis.
sebagainya.
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, fikiran, dan perhatian. Aktivitas belajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas
belajar yang dimaksud adalah aktivitas yang mengarah pada proses belajar seperti
pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta bertanggung
a. Berbagai sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berulang-ulang dalam situasi yang sama, dan perubahan tingkah laku tidak
kemampuannya.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar pada
perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila, dan
sebagainya.
Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang
diperolehnya. Artinya belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang
19
lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar
terkait atau berinteraksi, yang mengubah input menjadi output (seperti peralatan,
proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar
dan sumber belajar dalam suatu lingkungan. Termasuk bantuan yang diperikan
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur (Ngalimun, 2012).
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau para
pengembangnya.
tercapai.
dapat berjalan dengan baik, menarik, menyenangkan, mudah dipahami, dan sesuai
penyelesaian tugas atau situasi yang benar-benar nyata sebagai masalah dengan
untuk pengajaran untuk proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu
siswa untuk memperoses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan
memecahkan masalah.
22
sebuah permasalahan;
pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka
23
perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah
belajar yang beragam bagi siswa seperti kerja sama dan interaksi dalam
memberikan pengalaman yang kaya kepada siswa. Dengan kata lain, penggunaan
berbasis masalah tidak dapat tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang
cara yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga
dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Guru juga harus
dari seluruh siswa sehingga dapat mempelajari mempelajari berbagai konsep serta
menguasai hasil belajar?; b) Bagaimana bisa menjadi pelatih siswa dalam proses
pemecahan masalah, pengarahan diri dan belajar dengan teman sebaya?; c) dan
bagaimana siswa memandang diri mereka sendiri sebagai pemecah masalah yang
alasan yang mendalam, metakognisi, berfikir kritis, dan berfikir secara sistem; dan
yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk
situasi itu.
masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu, masalah yang akan
nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk
sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau
memecahkan masalah.
pembelajaran adalah:
kekurangan yaitu:
pembelajaran berbasis masalah berpusat pada siswa dimana siswa dibuat berfikir
tingkat tinggi seperti orang dewasa yaitu belajar secara mandiri untuk
merujuk pada pengajaran berbasis proyek dan pembelajaran autentik, tidak seperti
pengajaran langsung.
dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Pada pengajaran berbasis
masalah terdiri dari lima langkah utama yang dimulai dengan guru
29
penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut sudah
a. Tugas perencanaan
b. Tugas interaktif
karena itu cara yang baik dalam menyajikan masalah adalah dengan
masalah.
masalah tersebut.
aktivitas siswa.
4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Tugas guru pada tahap
pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar model pembelajaran berbasis
masalah terdiri dari penyajian pada siswa, situasi masalah yang autentik dan
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, guru harus menyampaikan aturan,
tata krama, dan sopan santun yang jelas untuk mengendalikan tingkah laku siswa
berdasarkan masalah dicirikan terbuka, proses demokrasi dan peran siswa aktif.
B. Kerangka Berfikir
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
harus dioptimalkan agar mencapai hasil belajar yang baik. Dengan model
gagasan yang ada di benak mereka dengan gaya belajar masing-masing. Strategi
nyata yang diberikan guru kepada siswa, yang pada akhirnya memberikan solusi
dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif, dan efesien sehingga hasil
fikiran, dan perhatian. Tidak ada belajar tanpa disertai aktivitas. Penerapan model
karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, membentuk siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran, memebentuk siswa untuk belajara dalam
suatu kelompok, memecahkan masalah, mengajak siswa untuk aktif, belajar untuk
mengeluarkan pendapat, mengajarkan lmu kepada orang lain serta dapat melatih
masalah (Problem Based Learning) diduga dapat meningkatkan Hasil belajar dan
C. Pengajuan Hipotesis
Permesinan (TP) SMK Bayu Pertiwi Sunggal pada mata diklat Gambar
Teknik.
Permesinan (TP) SMK Bayu Pertiwi Sunggal pada mata diklat Gambar
Teknik.