Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN REPARASI BANGUNAN LEPAS PANTAI

Disusun oleh:

Norman Akromudin 4313100005

JURUSAN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017
1. Jarak standar Framing Spacing
Bagian depan dari Collision Bulkhead dan bagian belakang dari after peak bulk head,jarak
frame adalah 600 mm.

2. Bulkhead (Sekat)
(1.1) Seluruh kapal yang memiliki sekat tubrukan, sebuah sekat tabung poros dan satu sekat
kedap di tiap akhir ruang mesin. Pada kapal dengan mesin di bagian depan (haluan), sekat tabung
poros dapat termasuk dalam sekat kamar mesin haluan
(1.2) Pada kapal yg tidak memiliki sekat membujur dalam wilayah ruang muatnya - jumlah sekat
melintang haruslah, yg secara umum, tidak kurang dari yg diberikan pada tabel 11.1

Tabel 11.1

L Rencana Ruang Mesin


(m) Haluan Tempat lainnya
L 65 3 4
65 < L 85 4 4
85 < L 105 4 5
105 < L 125 5 6
125 < L 145 6 7
145 < L 165 7 8
165 < L 185 8 9
L > 185 Diperhitungkan secara khusus

Dari tabel tersebut bisa diketahui bahwa jumlah sekat pada lambung kapal berbeda-beda dan
tergantung pada panjang masing-masing kapal.

(1.3) Satu atau lebih sekat kedap seperti yang dibutuhkan oleh 1.2 dapat ditiadakan dengan
dimana kekuatan melintang dari kapal telah memadai. Jumlah sekat kedap akan dimasukkan
dalam buku register.
(1.4 )Jumlah dan letak dari sekat melintang dipasang dalam kondisi pada letak yang
dispesifikasikan dalam 1.1 dan telah dipilih seperti itu guna memastikan kekuatan melintang
lambung.
Untuk kapal yang membutuhkan pembuktian ketahanan dalam kondisi rusak, bagian kedap akan
ditentukan oleh perhitungan stabilitas saat rusak. Untuk kapal tanker lihat bab 24, A.2., untuk
kapal penumpang lihat bab 29-II, C., untuk kapal kargo dengan panjang lebih dari 100 m lihat
bab 36 dan untuk kapal barang lihat bab 34, A.2. Untuk tanker gas cair lihat Rules for ships
Carring Liquefied Gases in bulk, Volume IX, Bab 2, untuk tanker bahan kimia lihat Rules for
Ships carrying Dangerous Chemicals in Bulk, Volume X, Bab 2.

3. Menentukan Sekat Tabrakan ( Collision Bulkhead) dari FP


(2.1.1) Sekat Tabrakan harus ditempatkan pada jarak dari FP tidak kurang dari 0.05 Lc atau 10m
dimana ini yang terkecil ,dan kecuali yang diizinkan oleh administrasi, tidak lebih dari 0.08 Lc
atau 0.05 Lc + 3 m ,dimana ini jarak yang paling besar.
(2.1.2) Jika ada bagian dari kapal yang berada dibawah waterline extends kedepan dari FP, misal,
bulbous bow, jarak x harus diukur dari satu titik :
Pada pertengahan perpanjangan tersebut, yaitu x = 0,5 . a
pada jarak 0.015 kedepan dari FP, yaitu x = 0.015 . Lc
Pada jarak 3 m kedepan dari FP, yaitu x = 3,0 m
Apapun yang memberikan pengukuran terkecil.
Panjang LC dan jarak dari a harus ditentukan dalam dokumen persetujuan.
(2.1.3) Jika 2.1.2 berlaku, jarak yang diperlukan yang ditentukan dalam 2.1.1 harus diukur dari
referensi. Titik yang terletak pada jarak x depan FP

(2.1.4) Sekat tubrukan harus memperpanjang kedap sampai ada geladak lambung timbul. Pijakan
dan relung diperkenankan sesuai 2.1.1, 2.1.2 dan 2.1.3 dan telah diamati sebelumnya.
(2.1.5) pada kapal yang memiliki terusan atau bangunan paling atas yang panjang, sekat tubrukan
harus diperluas hingga geladak pertama di atas geladak lambung timbul. Perluasan ini tidak perlu
dipasang langsung segaris dengan sekat dibawahnya, asalkan persyaratan 2.1.1, 2.1.2 dan 2.1.3
dengan pengecualian 2.1.6 terpenuhi dan rangka penunjang pada bagian geladak lambung timbul
yang mana bentuk pijakan dan relung tidak kurang dari yang dibutuhkan sebuah sekat tubrukan.
Bukaan dengan penutupan kedap cuaca dapt dipasang diatas geladak lambung timbul pada sekat
tubrukan dan pada pijkan dan relung.
Jumlah dari bukaan harus dikurangi minimal sesuai dengan desain dan ketepatan pekerjaan pada
kapal.

Lampiran.

Section 30 B 1

Anda mungkin juga menyukai