14 Profil Kes - Prov.DIYogyakarta 2012 PDF
14 Profil Kes - Prov.DIYogyakarta 2012 PDF
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 ini
dapat tersusun.
Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan DIY, maka Profil Kesehatan
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 ini diharapkan dapat memberi gambaran
kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012.
Kami menyadari bahwa penyusunan profil kesehatan ini masih banyak kekurangan
baik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun penyajianya.
Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil ini dimasa datang kami harapkan
kritik dan saran dari pembaca.
Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan profil ini kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL 4
BAB I PENDAHULUAN 6
Tabel 5 Angka Kematian Neonatal & Faktor Penyebabnya di DIY Tahun 2011
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang maksud dan tujuan penyusunan profil dan sistematika
penyajiannya.
Lampiran
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. WILAYAH
Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten, 78 kecamatan dan 438
kelurahan/desa, yaitu:
Menurut altitude, DIY terbagi menjadi daerah dengan ketinggian < 100 m,
100-500 m dan 500 1.000 m (sebagian besar di Kabupaten Bantul), 1.000
2000 m diatas permukaan laut terletak di Kabupaten Sleman. Secara
fisiografi, DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan wilayah :
(a) Satuan fisiografi Gunungapi Merapi, mulai dari kerucut gunung hingga
bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian
Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung api merupakan daerah hutan
lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Wilayah ini
memiliki luas kurang lebih 582,81 km2 dengan ketinggian 80 2.911 m.
(b) Satuan Pegunungan Seribu Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan
batu gamping dan bentang karst tandus dan kurang air permukaan, di
bagian tengah merupakan cekungan Wonosari yang terbentuk menjadi
Plato Wonosari. Wilayah pegunungngan ini memiliki luas kurang lebih
1.656,25 km2 dengan ketinggian 150-700 m.
(c) Satuan Pegunungan di Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang
lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan
lereng curam dan potensi air tanah kecil. Luas wilayah ini mencapai
kurang lebih 706,25 km2 dengan ketinggian : 0 572 m
(d) Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses
pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang
mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan
Pegunungan Seribu. Wilayah ini memiliki luas 215,62 km2 dengan
ketinggian 0 80 m.
Pada tahun 2010, curah hujan tertinggi tercatat 512,3 mm dengan hari hujan
per bulan sebanyak 25 kali, jauh lebih tinggi dibanding Tahun 2009.
Kecepatan angin maksimum mencapai 47 knot, jauh lebih tinggi dibanding
tahun 2009 sebesar 43 knot.
Pada tanggal 26 Oktober 2010 dan hari hari berikutnya, gunung Merapi
menglami euopsi sangat hebat yang telah menyebabkan kerugian harta
kekayaan masyarakat setempat, termasuk ternak dan lahan pertaniannya
akibat lahan panas yang meluluhlantakkan semua yang dilaluinya.
Pencemaran air, udara, dan tanah juga masih belum tertangani secara tepat
karena semakin pesatnya aktivitas pembangunan yang kurang
memperhatikan aspek kelestarian fungsi lingkungan. Untuk itu, kebijakan
pengelolaan lingkungan hidup secara tepat akan dapat mendorong perilaku
masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
agar tidak terjadi krisis sumberdaya alam, khususnya krisis air, krisis pangan,
dan krisis energi.
2.3. Kependudukan
Dalam periode 2000 2010, telah terjadi perubahan struktur dan komposisi
pnduduk DIY. Hal ini terlihat dari Grafik Piramida Penduduk Tahun 2000 dan
2010. Pada tahun 2010 terjadi pengurusan pada usia 15 -24 tahun,
sebaliknya terjadi penggemukan pada kelompok usia diatasnya. Hal ini
menunjukkan bahwaadanya peningkatan penduduk pada usia 25 tahun ke
atas, yang mencakup angkatan kerja dan lanjut usia. Peningkatan angkatan
kerja perlu diwaspadai terkait ketersediaan lapangan kerja yang terbatas
diharapkan tidak terjadi surplus tenaga kerja yang dapat berdampak pada
tingginya jumlah pengangguran. Sedangkan peningkatan penduduk usia
lanjut menunjukkan semakin membaiknya kesehatan masyarakat.
2.4. Ekonomi
(a) Investasi, Industri, dan Perdagangan
(a) Sosial
Indikator kemiskinan di DIY secara berturut turut sejak tahun 2006 sampai
2011 mengalami penurunan, tahun 2006 prosentase penduduk miskin di
DIY sebesar 19,15%, tahun 2008 sebesar 18,02%, tahun 2009 sebesar
16,86%, tahun 2010 sebesar 16,83% sedangkan pada tahun 2011 data
terakhir menunjukkan angka 16%.
Menurut Badan Pusat Statistik DIY tahun 2011 tercatat garis kemiskinan di
DIY senilai Rp.249.629,- per kapita sebulan, atau meningkat 11,31 persen
dibanding tahun 2010. Peta kemiskinan di DIY seperti dalam gambar
diatas masih ditemui kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Gunung
Kidul dan Kulon Progo. Hal ini juga dapat dilihat dalam pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), yang meliputi pencapaian Angka Harapan
hidup, Angka Melek Hurup, Angka rata rata lama sekolah dan
pengeluaran perkapita yang disesuaikan. Pada tabel dibawah ini yang
menunjukkan bahwa meskipun DIY rangking 4 dalam capaian IPM namun
ada Kabupaten yang masih pada peringkat 283 yaitu Kabupaten Gunung
Kidul, data selengkapnya tentang IPM tahun 2011 sebagaiberikut :
Tabel 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DIY
(b) Pendidikan
Tingkat partisipasi pendidikan anak usia dini (0-6 tahun) dalam mengikuti
pendidikan pra-sekolah sudah mencapai 70%. Angka Partisipasi Sekolah
(APS) penduduk usia 7-12 tahun sebesar 100%, APS penduduk usia 13-
15 tahun sebesar 100% dan APS penduduk usia 16-18 tahun sebesar
79,89 %. APS tersebut telah melampaui SPM sebesar 95%, 95% dan
60,00%.
(c) Kebudayaan
Seni pertunjukan, seperti seni tari dan teater dikelola oleh 2.924 kelompok
yang tersebar di 78 kecamatan. Kesenian non pertunjukan, seperti seni
rupa, seni kerajinan, cukup banyak dan tersebar, dikelola perorangan
maupun kelompok dalam bentuk sanggar Budaya lokal Yogyakarta
memberi tempat tinggi pada tradisi yang menekankan hirarkhi sosial kuat
sehingga sulit menjalankan perubahan.
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian
kemudian disusul sektor jasa-jasa lainnya. Realitas ini menunjukkan
bahwa untuk sektor pertanian dan sektor jasa relatif memberikan
kontribusi paling banyak dalam menyerap tenaga kerja. Demikian juga
peranan sektor pertanian cukup dominan dalam menciptakan lapangan
kerja. Sektor yang potensial dikembangkan yaitu sektor pariwisata, sektor
perdagangan dan industri terutama industri kecil menengah serta
kerajinan dapat dikembangkan sebagai penunjang keterserapan tenaga
kerja.
(g) Agama
(1) Komposisi pemeluk agama di DIY tahun 2010 terdiri dari 92,03%
agama Islam, 4,94% agama Katholik, 2,7% agama Kristen, 0,17%
agama Hindu dan 0,15% agama Budha.
(2) Kerukunan antar umat beragama berkembang dengan baik,
ditunjukkan oleh tidak berkembangnya konflik agama antar pemeluk
agama.
(3) Jumlah jamaah haji DIY yang berangkat pada tahun 2010/1430 H
sebanyak 3.165 orang atau meningkat 2,86% dibanding tahun
sebelumnya. Berdasarkan asal jamaah, sebagian besar berasal dari
Kabupaten Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta masing-masing
sebesar 38,8%, 27,90% dan 15,89%.
(b) Hukum
(a) Transportasi
(1) Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 13% per tahun dan
kendaraan pribadi 28% per tahun yang didominasi oleh sepeda motor.
Angkutan umum sebesar 20% dan kendaraan barang sebesar 15%.
(2) Volume lalu-lintas melebihi kapasitas jalan, penyalahgunaan ruas jalan
dan tingginya penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan
kemacetan lalu-lintas, terutama di jaringan jalan pusat kota. Dampak
peningkatan volume kendaraan dan perilaku pengendara juga terjadai
pada tingkat risiko kecelakaan yang semakin tinggi. Intra cranial injury
(kecelakaan) telah menempati urutan kedua terbanyak sebagai
penyebab kematian. Kecelakaan lalu lintas di DIY mengalami
peningkatan cukup besar.
(3) Telah dilakukan perubahan manajemen angkutan umum dengan
konsep buy the service sebagai upaya memperbaiki pelayanan serta
jalur kereta api ganda yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan-
Stasiun Tugu Yogyakarta-Stasiun Kutoarjo.
(4) Bandara internasional baru direncanakan telah beroperasi di wilayah
Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2019. Kegiatan operasional
penerbangan akan meningkat sangat tinggi demikian pula dengan
animo maskapai penerbangan untuk membuka jalur penerbangan.
Keberadaan bandara akan lebih maju lagi dengan adanya
pengembangan jalur angkutan terintegrasi antara darat, laut, dan
udara.
(1) Sumber daya air utama di DIY adalah Wilayah Sungai Progo-Opak-
Oyo yang berasal dari daerah aliran sungai (DAS) Progo, Opak dan
Serang. Sumberdaya air dimanfaatkan untuk irigasi, kebutuhan rumah
tangga, industri, tenaga listrik dan penggelontoran kota.
(2) Kebutuhan air untuk rumah tangga dipenuhi melalui sistem air pipa
PDAM, sumur dan hidran umum. Pemanfaatan air untuk
penggelontoran dilakukan dalam sistem penggelontoran sanitasi
perkotaan dengan air permukaan.
(3) Terjadi penurunan kuantitas dan kualitas air sebagai akibat
terganggunya fungsi hidrologi sebagai dampak penggunaan
tanah/alih fungsi lahan dan pengelolaan tanah yang tidak
dikendalikan di daerah tangkapan air. Selain itu juga terjadi pemakaian
air yang tidak efisien, terutama untuk keperluan irigasi dan kolam ikan.
(c) Keciptakaryaan
(1) Pembangunan perumahan permukiman mengarah ke wilayah
Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY). Perkembangan perumahan
dan permukiman meningkatkan konversi lahan pertanian menjadi
perumahan dan bangunan.
(2) Kebutuhan air minum mengalami peningkatan sejalan dengan
peningkatan penduduk dan kegiatan masyarakat.
(3) Saat ini masih banyak limbah cair industri yang dibuang langsung ke
sistem air limbah terpusat atau ke lingkungan sekitar tanpa ada
pengolahan. Cakupan pelayanan air limbah terpusat baru mencapai
4% (di Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta). Total cakupan pelayanan
limbah dan sanitasi berkisar 51.8%.
(4) Pelayanan pengangkutan sampah masih rendah. Pelayanan
pengangkutan sampah di Tempat Pembuangan akhir (TPA) baru
mencapai sekitar 35% dari total produksi sampah.
(5) Cakupan sistem drainase mencapai sekitar 53.42%. Sistem ini
mengandalkan keberadaan sungai-sungai yang melintas sebagai
drainase induk yang cenderung meningkatkan terjadinya pencemaran
air sungai.
(6) Permasalahan pembangunan sampah dan drainase, antara lain
pencemaran lingkungan dan jumlah sampah, terbatasnya lahan
tempat pembuangan akhir, tidak berfungsinya saluran drainase.
(a) Wilayah di luar DIY yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi
pola pemanfaatan ruang dan perkembangan pembangunan, antara lain:
(a) Semarang Solo Cilacap; (b) Magelang-Klaten-Purworejo-Salatiga-
Wonogiri-Sukoharjo; (c) Wilayah terpadu Joglosemar, Pawonsari
Bakulrejo, Gelangmanten.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1. MORTALITAS
Salah satu indikator derajat kesehatan adalah Umur Harapan Hidup, seperti
indikator derajat kesehatan lainnya, UHH diperoleh melalui survai yang
dilaksanakan oleh Badan Pusat Satatistik (BPS) yang pelaksanaannya tidak tentu
setiap tahunnya, sehingga angka tesebut tidak setiap tahun tersedia, tetapi dalam
menggambarkan indikator tersebut maka dapat diperoleh melalui laporan rutin
yang diperoleh melalui fasilitas kesehatan dengan mekanisme tertentu
disampainan kepada Dinas Kesehatan, sehingga dapat diperoleh angka absolut
atau indikator yang berbasis fasilitas (dilaporkan).
Jika dirunut sejak tahun 1971, telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan
selama 30 tahun dari tahun tersebut yang baru mencapai 45,5 tahun. Gambaran
perkembangan tersebut memperlihatkan telah terjadinya transisi demografi di
DIY yang sebenarnya telah dimulai pada masa 90-an yang ditunjukkan dengan
semakin meningkatnya usia lanjut. Umur Harapan Hidup meningkat menjadi
sebesar 73,27 tahun untuk DIY sesuai hasil Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
pada tahun 2011 dari sumber data PBS DIY yang terakhir.
Peningkatan umur harapan hidup ini dipengaruhi oleh multifaktor yang dalam hal
ini kesehatan menjadi salah satu yang berperan penting didalamnya. Peran
pengaruh kesehatan ditunjukkan dari semakin menurunnya angka kematian,
perbaikan sistem pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi di masyarakat.
Jumlah kelahiran pada tahun 2011, jumlah kelahiran (hidup dan mati) adalah
sebanyak 45.081 dengan jumlah kasus lahir mati sebanyak 242. Dengan
demikian, jumlah lahir hidup pada tahun 2011 sebanyak 44.839. Pada tahun
2012 jumlah kelahiran sebesar46.104 dengan kasus lahir mati sebanyak 360
bayi. Jumlah kelahiran dan kematian yang dilaporkan meningkat dari tahun 2011.
Berdasarkan data dari BPS, angka kematian ibu dalam 4 tahun terakhir
menunjukkan penurunan yang cukup baik. Angka terakhir yang dikeluarkan oleh
BPS adalah tahun 2008, di mana angka kematian ibu di DIY berada pada angka
104/100rb kelahiran hidup, menurun dari 114/100rb kelahiran hidup pada tahun
2004. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan
kabupaten/kota pada tahun 2011 mencapai 56 kasus, meningkat dibandingkan
tahun 2010 sebanyak 43 kasus. Tahun 2012 jumlah kematian ibu menurun
menjadi sebanyak 40 kasus sesuai dengan pelaporan dari Dinas kesehatan
Kab/Kota, sehingga apabila dihitung menjadi Angka Kematian Ibu Dilaporkan
sebesar 87,3 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) di D.I. Yogyakarta dari tahun 2010 sesuai hasil
sensus penduduk tahun 2010 yang telah dihitung oleh BPS Provinsi DIY adalah :
laki-laki sebesar 20 bayi per 1000 kelahiran hidup, sedangkan perempuan
sebesar 14 per 1000 kelahiran hidup. HasilSurvai Demografi dan Kesehatan
(SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi di DIY mempunyai
angka yang relatif lebih tinggi, yaitu sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup (taget
MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015). Apabila melihat
angka hasil SDKI 2012 tersebut, maka masalah kematian bayi merupakan hal
yang serius yang harus diupayakan penurunannya agar target MDGs dapat
dicapai. Angka kematian bayi menurut SDKI 2012 seperti pada gambar berikut :
Hasil sensus penduduk sejak tahun 1971 sampai dengan sensus tahun 2010
menunjukkan bahwa terjadi penurunan yang sangat signifikans angka kematian
bayi dari 102 bayi per 1000 kelahiran hidup sampai 17 bayi per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2010 (sesuai hasil sensus penduduk). Sedangkan menurut
proyeksi BPS dari hasil sensus penduduk tahun 2000 pada kurun waktu 2000-
2005 (5 tahun) penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 3,9%. Sedangkan
untuk periode tahun 2005 -2010 penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 2,5%
dan periode 2010 - 2015 adalah 1,7%. Periode tahun 2020 - 2025 diperkirakan
tidak terjadi penurunan karena tingkat kematian yang sudah sangat kecil
(hardrock) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat sulit untuk
dikendalikan diantaranya faktor genetik.
Angka Kematian Bayi tahun 2011 jauh lebih baik dibandingkan 20 tahun
sebelumnya yang mencapai 62 / 1000 kelahiran hidup (tahun 1980). Dengan
pola penurunan tersebut maka diprediksikan pada tahun 2013 angka kematian
bayi di DIY diharapkan akan mencapai 16 / 1000 kelahiran hidup.Pola penurunan
dan kenaikan angka kematian bayi sensitif terhadap berbagai faktor lain. Seperti
yang terlihat pada periode tahun 1997 sampai dengan 1999 dimana terjadi krisis
multidimensi yang berdampak secara tidak langsung kepada peningkatan angka
kematian bayi di DIY. Secara Nasional, target MDGs untuk angka kematian bayi
pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun menjadi dua pertiga dari kondisi
tahun 1999 (dari 25/1000 kelahiran hidup menjadi 16/1000 kelahiran hidup).
Pola penurunan sedikit mengalami pola yang berbeda pada kisaran tahun 1997
sampai dengan 2002 yang kemungkinan disebabkan oleh adanya krisis multi
dimensi di Indonesia. Laporan kabupaten / kota tahun 2011 menunjukkan jumlah
kematian anak balita sebanyak 50 kasus. Sedangkan pada tahun 2012 kematian
anak balita dilaporkan sebanyak 50 kasus.
Dengan pola penurunan sejak tahun 1971 tersebut maka diprediksikan di tahun
2013 angka kematian balita akan mencapai 16/1000. Secara Nasional target
MDGs untuk angka kematian balita pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun
menjadi dua pertiga dari kondisi tahun 1999. Tetapi apabila dilihat dari hasil
SDKI tahn 2012 di DIY angka kematian Balita mencapai 30 per 1.000 kelahiran
hidup (terendah kedua secara Nasional, setelah Riau) dengan target MDGs
pada tahun 2015 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Hal yang bebeda dapat
dilihat pada hasil pelaporan bahwa jumlah kematian balita di DIY tahun 2012
sebesar 450 balita (sehingga angka kematian balita dilaporkan sebesar 9,8 per
1.000 kelahiran hidup).
3.2. MORBIDITAS
Pola penyakit di DIY dapat dipantau melalui Sistem Survailans Terpadu Penyakit
di Puskesmas selin dari hasil pemantauan kunjungan pasien di Puskesmas. Hasil
pemantauan melalui STP di tingkat Puskesmas diamati setiap bulan berdasarkan
laporan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang selanjutnya
disampaikan kepada Dinas Kesehatan DIY untuk dilakukan pengolahan dan
pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit yang berpotensi
menyebabkan terjadinya wabah. Penyakit menular yang selalu masuk dalam
sepuluh besar penyakit di Puskesmas selama beberapa tahun terakhir adalah
ISPA, penyakit saluran nafas (Bronchitis, Asma, Pneumonia), dan diare.
Sementara untuk Balita, pola penyakit masih didominasi oleh penyakit-penyakit
infeksi.
Hasil pengolahan untuk laporan Survailans Terpadu Penyakit di tingkat
Puskesmas adalah sebagai berikut :
Laporan STP Rumah Sakit rawat jalan juga dilakukan pengolahan dengan hasil
yang tidak jauh berbeda dari laporan di tingkat Puskesmas yaitu pola penyakit
masih didominasi oleh penyakit infeksi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 8. Pola Penyakit Rawat Jalan di Rumah Sakit (Sistem Survailans Terpadu)
Tahun 2012
Berdasarkan laporan SIRS tahun 2012 dapat diketahui bahwa kunjungan rawat
jalan di Rumah Sakit juga masih didominasi oleh penyakit infeksi saluran
pernafasan dan diikuti oleh demam.Pola penyakit rawat jalan di puskesmas
maupun rumah sakit tidak jauh berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, dimana
penyakit-penyakit infeksi masih merupakan sepuluh besar penyakit yang
dominan di DIY.
Tingkat kematian penyakit DBD (case fatality rate) pada tahun 2011 lebih
rendah dari rata-rata nasional. Data program P2M tahun 2011 menunjukkan
bahwa CFR (case fatality rate / angka kematian) DBD DIY sebesar0,5
(nasional <1) denganincident rate/angka insidensi tahun 2011 sebesar 28,8
/100.000 penduduk. Sedangkan untuk tahun 2012 menglami penurunan CFR
yaitu sebesar 0,21. Tren CFR DBD di DIY dapat dilihat pada gambar 11.
b. TBC
Kontribusi penemuan Suspek UPK TB di DIY pada tahun 2012 dengan jumlah
18.457 suspek adalah : Pukesmas sebanyak 10.305 (56%), Rumah Sakit
sebanyak 4.466 (24%), dan BP4 sebanyak 3.686 (20%).
Penderita TBC yang tidak sembuh atau penderita yang tidak memperoleh
pengobatan karena belum ditemukan, merupakan sumber penular yang
mengancam pencapaian derajad kesehatan mengingat penyakit TBC
disamping bisa menimbulkan kematian yang tinggi juga menjadi prekursor
berbagai penyakit dengan fatal lain seperti HIV/AIDS, penyakit paru obstruksi,
dan lain sebagainya.
c. Malaria
Penyakit malaria telah menurun dengan sangat signifikan dalam lima tahun
terakhir. Namun demikian masih ditemukan adanya kasus penularan
indigenous malaria Kabupaten Kulonprogo. Total kasus (indigenous dan non
indigenous) tahun 2012 terlaporkan sejumlah 241 kasus terbanyak berasal
dari Kabupaten Kulonprogo.
Gambar 14. Peta Kasus Malaria DIY (sumber Seksi P2 Dinkes DIY tahun 2013)
Angka API / AMI per 100 penduduk tahun 2011 di Provinsi DIY kurang dari
0.01. Hasil pengamatan program P2M memperlihatkan bahwa episentrum
KLB malaria masih dijumpai di wilayah Kulonprogo. Sementara belum baiknya
kondisi lingkungan dan peningkatan pemanasan global dikhawatirkan akan
tetap memberikan peluang yang tinggi bagi perkembangan penyakit ini.Pada
tahun 2011 dan 2012 tidak ada kematian akibat penyakit malaria di DIY.
d. HIV/AIDS
DIY saat ini telah menempati urutan ke 17 provinsi dengan penderita penyakit
HIV/AIDS terbesar. Penularan telah berubah dengan dominasi dari jarum
suntik pengguna narkoba. Penderita HIV/AIDS terbanyak adalah kelompok
usia 20-26 tahun. Laporan program P2M tahun 2012 menunjukkan bahwa
penemuan kasus HIV/AIDS dicapai 1.940 kasus.
Dari kasus yang ditemukan sejumlah 831 kasus diantaranya telah memasuki
fase AIDS sedangkan sisanya masih dalam fase HIV positif (1.110 kasus).
Proporsi kasus berdasarkan jenis kelamin adalah : untuk kasus HIV (562
kasus laki-laki dan 399 kasus perempuan) dan untuk kasus AIDS (579 laki-laki
dan 246 perempuan).Sementara itu pada tahun 2011 terdapat 41 kematian
akibat AIDS yang meliputi 19 penderita laki-laki dan 22 penderita perempuan.
Kondisi kasus AIDS hingga Desember tahun 2012 adalah : 1.685 hidup, 205
meninggal dan tanpa diketahui sebesar 51 kasus.
Gambar 15. Distribusi ODHA berdasar Faktor Resiko
f. Kusta
g. Pneumonia Balita
Pada tahun 2011 dilaporkan terdapat 1.739 kasus pneumonia pada balita
yang ditangani dari perkiraan 34.575 kasus pneumonia. Laporan dari berbagai
sarana pelayanan kesehatan pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun
2010 dilaporkan sebanyak 1.813, sedangkan pada tahun 2012 ditemukan
2.936 kasus Pneumonia Balita, meningkat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
h. Diare
Datapada saat ini memperlihatkan bahwa pola penyakit pada semua golongan
umur telah mulai didominasi oleh penyakit-penyakit degeneratif, terutama
penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan, neoplasma, kardiovaskuler dan
Diabetes Mellitus (DM). Laporan Survailans Terpadu Penyakit (STP) Puskesmas
di DIY pada tahun 2012 penyakit Hipetensi (29.546 kasus) dan Diabetes Militus
(7.434 kasus) masuk dalam urutan ketiga dan kelima dari distribusi 10 besar
penyakit berbasis STP Puskesmas.
Seiring dengan peningkatan status ekonomi, perubahan gaya hidup dan efek
samping modernisasi, maka problem penyakit tidak menular pun cenderung
meningkat. Beberapa penyakit tersebut diantaranya adalah Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah (kardiovaskuler), Diabetes Mellitus, Kanker, Gangguan
Jiwa.
Sejak tahun 1997 data menunjukkan bahwa, pola kematian yang tercatat di
rumah sakit rumah sakit di DIY telah mulai menunjukkan pergeseran. Jenis
penyakit penyebab kematian terbanyak dari semula penyakit-penyakit menular
menjadi kematian akibat penyakit yang masuk dalam kategori penyakit tidak
menular. Perkembangan lebih lanjut semakin menunjukkan dominasi penyakit
tersebut sebagai penyebab kematian di DIY.
Pada beberapa tahun yang akan datang, jumlah penderita penyakit tidak menular
akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan jumlah penduduk usia tua semakin
bertambah. Keadaan ini mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan
longterm care.
Penyakit yang berhubungan dengan organ paru juga menjadi penyakit yang perlu
diwaspadai di DIY. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan
bahwa penyakit paru termasuk asma selalu masuk 10 penyebab langsung dan
tidak langsung kesakitan dan kematian utama di Indonesia termasuk DIY. Hasil
Riset kesehatan daerah (Riskesdas 2007) menunjukkan bahwa propinsi DIY
masuk dalam lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak.
15.0
10.0
5.0
0.0
NAD
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Gorontalo
Kepulauan Riau
Kalimantan Barat
Jawa Barat
Maluku
Sulawesi Selatan
DKI Jakarta
Maluku Utara
Banten
Sumatera Utara
Bengkulu
Lampung
Papua
Papua Barat
Jambi
Bali
Gambar 20. Penyebab kematian di RS akibat penyakit tahun 2011 (Sumber : Laporan SIRS
Dinkes DIY Tahun 2011, data terbaru belum tersedia)
Penyakit infeksi saluran nafas merupakan satu dari dua penyakit infeksi yang
masuk sebagai penyebab kematian terbanyak di Yogyakarta. Dalam catatan
medis jenis penyebab terbanyak adalah Bronchitis dan Pneumonia, namun
dengan melihat kondisi prevalensi dan penemuan kasus TBC di DIY pada
khususnya, maka sangat dimungkinkan bahwa penyakit TBC ikut pula menjadi
salah satu kontributor kematian penyakit tersebut.
Pola kematian akibat gagal jantung masuk pada urutan keempat sebagai
penyebab kematian di DIY seperti hasil pengolahan dari Laporan Rumah Sakit,
gejala tersebut dapat menunjukkan bahwa penyakit degeneratif menjadi
ancaman yang harus diwaspadai, terutama dalam melaksanakan program
promotif tehadap perilaku hidup sehat agar masyarakat dapat mengurangi faktor
resiko untuk penyakit degeneratif. Beberapa upaya telah dilakukan dalam
pemantauan dan pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular, diantaranya
dengan melaksanakan skrining di pelayanan dasar dan peningkatan penyuluhan
dan cakupan PHBS di masyarakat.
Meskipun angka gizi kurang di DIY telah jauh melampaui target nasional
(persentase gizi kurang sebesar 15% di tahun 2015) namun penderita gizi buruk
masih juga dijumpai di wilayah DIY. Tahun 2008 sampai 2012 terdapat
penurunan prevalensi balita dengan status gizi buruk, namun demikian perlu
dilihat disparitas angka prevalensi gizi buruk di setiap wilayah Kabupaten/kota
dan kecamatan. Prevalensi balita gizi buruk di 4 kabupaten sudah sesuai
harapan yaitu <1%, sedangkan di Kota Yogyakarta masih 1,35%, sehingga
meskipun sudah melampaui target secara nasional tetapi diharapkan seluruh
Kabupaten/Kota di DIY sudah berada di bawah 1%.
Dari segi pelayanan, cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
mencapai 100%, artinya seluruh balita yang mengalami gizi buruk (dengan
indikator BB/TB), semuanya mendapatkan perawatan.Sedangkan untuk situasi
gizi ibu hamil, prevalensi Ibu hamil anemia masih pada kisaran 15 sampai 39% di
4 Kabupaten/Kota, kecuali di Kabupaten Sleman anamia bumil sudah dibawah
15 %. Cakupan amemia ibu hamil yang semakin rendah diharapkan akan
meningkatkan angka status gizi baik, karena dari ibu yang sehat dan bebas
anemia selama kehamilan maka akan melahirkan bayi yang sehat dan dapat
melaksanakan program ASI eksklusif selama 6 bulan serta merawat balita
dengan gizi yang baik dan seimbang. Berikut adalah peta prevalensi ibu hamil
yang anemia di wilyah DIY pada tahun 2012.
Gambar 22. Situasi Prevalensi Bumil Anemi di DIY (Laporan Program Gizi)
ooOOoo
BAB IV
Pelaksanaan upaya kesehatan di provinsi DIY tidak terlepas dari Visi dan Misi
provinsi DIY dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
VISI DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY sebagai berikut :
Prevalensi Balita kurang energi protein (KEP) selama tiga tahun terakhir
mengalami penurunan, tahun 2012 menjadi 8,95 (turun dibanding tahun 2011
sebesar 10,28). Persentase balita KEP tertinggi di tahun 2012 di wilayah
Kabupaten Kulon Progo sebesar 10,75% sedangkan yang terendah di
Kabupaten Sleman 7,54%.
Distribusi kapsul Fe kepada ibu hamil ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ibu
hamil dan mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Hasil pantauan terhadap
pelaksanaan distribusi kapsul Fe kepada ibu hamil belum menunjukkan hasil
yang optimal. Laporan Kabupaten / kota tahun 2011 menunjukkan distribusi
kapsul Fe1 mengalami kenaikan dari 92,81% di tahun 2010 menjadi 95,72% di
tahun 2012. Sedangkan Fe3 meningkat dari 86,57% di tahun 2010 menjadi
86,59% di tahun 2011dan tahun 2012 menjadi 89,55%. Diharapkan dengan
meningkatnya cakupan pemberian Fe pada ibu hamil dapat mengurangi kasus
anemia bumil.
Gambar 24. Persentase F3 Bumil di DIY (Laporan Program Gizi)
ASI eksklusif merupakan salah satu program yang cukup sulit dikembangkan
karena berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial di masyarakat. Sampai
dengan tahun 2008 cakupan ASI ekslusif di provinsi DIY baru mencapai 39,9%,
menurun pada tahun 2009 yaitu sebesar 34,56% dan meningkat menjadi 40,03%
pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2011, cakupan ASI eksklusif kembali
menunjukkan peningkatan menjadi 49,5%. Lebih rinci, cakupan ASI Eksklusif di
Kabupaten Sleman sudah mencapai 60%, di Gunungkidul masih 20 - 39%,
sedangkan di kabupaten/kota yang lain masih berkisar 40 - 39%. Capaian ASI
eksklusif tahun 2012 menunjukan kondisi yang sedikit menurun yaitu sebesar
48%.
Gambar 25. Cakupan ASI Ekslusif di Provinsi DIY (Laporan Program Gizi)
Salah satu upaya dalam menurunkan kematian ibu adalah dengan meningkatkan
cakupan pemeriksaan kehamilan (ANC: antenatal care) oleh tenaga kesehatan.
Indikator yang digunakan untuk memantau cakupan pemeriksaan kehamilan
tersebut adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan
antenatal (K1) yang merupakan indikator akses, dan cakupan ibuhamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal minimal empat kali sesuai distribusi waktu
dan sesuai standar (K4) yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di
suatu wilayah.
Cakupan penanganan ibu hamil yang mengalami komplikasi (PKO) pada tahun
2011 di Provinsi DIY, berdasar data yang diperoleh dari kabupaten/kota yaitu
sebesar 70,44% dan meningkat menjadi sebesar 78,75% pada tahun 2012.
Namun, cakupan tersebut tidak bisa menggambarkan kondisi yang sebenarnya di
masyarakat karena denominator yang digunakan adalah perkiraan jumlah bumil
risiko tinggi, yaitu 20% dari jumlah bumil. Dari hasil diskusi dan pertemuan yang
dilakukan dengan kab/kota, disimpulkan bahwa semua kasus komplikasi yang
terjadi pada ibu hamil sudah ditangani.
Sementara untuk kasus kematian neonatal, di DIY pada tahun 2012 terjadi 400
kasus, tahun 2011 terjadi sebanyak 311 kasus, meningkat dibanding tahun 2010
sebanyak 241 kasus, dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan karena
BBLR dan asfiksia.
Tabel 5. Jumlah Kematian Neonatal & Faktor Penyebabnya DIY Tahun 2011
Kematian Faktor Penyebab
No Kabupate/Kota Neonatal BBLR Asfiksia Sepsis Kelainan Lain-
Kongenital lain
1 Yogyakarta 34 13 14 2 5 0
2 Bantul 88 34 20 2 15 17
3 Kulonprogo 54 17 23 4 4 6
4 Gunungkidul 94 45 33 0 7 9
5 Sleman 41 9 18 2 5 7
Provinsi DIY 311 118 108 10 36 39
Pada tahun 2012 kondisi perumahan di wilayah DIY dari hasil pemantauan yang
dilakukan oleh kabupaten/kota menunjukkan bahwa dua Kabupaten yaitu
Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul masih dibawah 59%, Kota Yogyakarta
dan Bantul atara 59 sampai 68,99% dan di kabupaten Sleman sudah lebih dari
79%.
Dari peta cakupan kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan menurut
Kabupaten/Kota di DIY masih rendah, cakupan kualitas air minum yang terendah
ada di 3 Kabupaten, yang masih kurang dari 60%, yaitu di Kabupaten Sleman,
Gunungkidul dan Kulonprogo. Sedangkan Kota Yogyakarta telah mencapai lebih
dari 95%. Masih perlu upaya untuk peningkatan cakupan kualitas sir minum yang
memenuhi syarat kesehatan, terutama di tiga kabupaten yang masih rendah
dengan meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan lintas sektor, peningkatan
penyuluhan dan pemeriksaan kualitas air serta peningkatan upaya penyehatan
lingkungan lainnya.
DIY telah menerapkan indikator tersebut sebagai evaluasi pada tatanan PHBS
rumah tangga mulai tahun 2010. Hasil pencapaian tahun 2011, dari 341.362
rumah tangga yang dipantau menunjukkan sebanyak 31,40% rumah tangga telah
menerapkan PHBS. Dari capaian tersebut, yang memberikan kontribusi terendah
dan masih menjadi masalah kesehatan pada umumnya adalah tidak merokok di
dalam rumah yang baru mencapai 46,67%, bayi diberi ASI eksklusif sebesar
77,70%, konsumsi buah dan sayur sebesar 83,35% dan aktifitas fisik sebesar
87,48%. Gambaran capaian Rumaha Tangga berPHBS di DIY pada tahun 2012
adalah sebesar 33,07% hal ini menunjukkan adanya kenaikan dari tahun
sebelumnya meskipun kenaikan yang terjadi tidak siknifikan. Cakupan PHBS
tahun 2012 dapat dilihat pada gambar seperti berikut :
84.1 85.3
75.7 76.1 76.6 78.6
73.9
66.1 68.1
Jatim
Indonesia
NTB
Maluku
Kalteng
Bali
Malut
DI Yogya
Kaltim
Persentase rumah tangga bebas asap rokok di DIY baru mencapai 44,6%,
tertinggi di Kota Yogyakarta (52,1%) dan terendah di Gunungkidul (40,2%). Dari
hasil tersebut, tidak mengherankan jika persentase perokok pasif cukup tinggi
karena perokok biasa merokok di dalam rumah.Sedangkan jika dilihat dari
statusnya, perokok rumah tangga didominasi suami / kepala rumah tangga.
600
508
500
398 398 Kota Yogyakarta
400 370
Bantul
300 272 Kulonprogo
Gunungkidul
200 155 164
133 131 128 138
94 Sleman
87 77
100 45 Daerah DIY
10 30 33
0
Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Gigi
Berdasarkan data yang tertera diatas Jumlah tenaga dokter umum yaitu
sejumlah 1354 orang, terbanyak berada di Kabupaten Sleman dengan jumlah
dokter umum sebanyak 398 orang dan disusul dengan Kota Yogyakarta
sebanyak 370 orang, sedangkan dokter umum paling sedikit terdapat di Dinas
Kesehatan DIY dan UPT-nya dan Institusi Pendidikan Kesehatan ( yang
selanjutnya disebut dengan Daerah DIY) sebanyak 81 orang.
Untuk dokter spesialis di Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah 1262
orang, terbanyak berada di Kota Yogyakarta dengan jumlah dokter spesialis
sebanyak 508 orang, disusul dengan Kabupaten Sleman dengan jumlah dokter
spesialis sebanyak 398 orang, sedangkan dokter spesialis paling sedikit berada
di Kabupaten Gunungkidul hanya sebanyak 10 orang.
Sedangkan untuk dokter gigi dari sejumlah 597 orang terbanyak terdapat
di Daerah DIY dengan jumlah dokter gigi sebanyak 164 orang dan diikuti oleh
Kota Yogyakarta sejumlah 155 orang, sedangkan yang paling sedikit terdapat
di Kabupaten Kulonprogo yaitu sejumlah 30 dan di Kabupaten Gunungkidul
sejumlah 33 orang.
Dari gambaran data perkembangan jumlah tenaga medis di
Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa persebaran tenaga medis masih belum
merata terlihat masih terpusat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,
sementara di kabupaten yang lain tenaga medis masih jauh lebih kecil
jumlahnya. Prosentase tenaga medis yang bekerja sesuai dengan wilayah
kerjanya dapat digambarkan sebagai berikut :
Grafik 35. Proporsi Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi di
Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Wilayah Kerjanya Tahun 2012
Dokter Umum
6.43 Kota Yogyakarta
Bantul
27.33 Kulonprogo
29.33
Gunungkidul
Sleman
6.94 20.09
9.82 Daerah DIY
27.47 25.96
40.25
34.87
23.12
12.90
0.79 5.03
3.57 10.38 5.53
982
1000
800 Puskemas
Berdasarkan data yang tertera diatas distribus itenaga dokter umum yang
bekerja di masing masing jenis sarana pelayanan kesehatan tersebar secara
merata yaitu di rumah sakit sebanyak 576 orang, di puskesmas sebanyak 347
orang, serta sarana kesehatan lainnya sejumlah 331 orang yang tersebar di
Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, Klinik, praktik dokter berkelompok, maupun
praktik mandiri dan fasyankes lainnya. Sedangkan sebagian kecil yaitu
sejumlah 38 orang tenaga dokter umum bekerja di Dinas Kesehatan serta UPT-
nya serta sebanyak 62 orang bekerja di Institusi pendidikan tenaga kesehatan.
Untuk dokter spesialis di Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah 1262
orang, sebagian besar bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah,
rumah sakit TNI/Polri, maupun rumah sakit swasta, tersebar di 63 rumah sakit
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan untuk dokter gigi dari sejumlah 597 orang yang bekerja
secara merata di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
5.1. 2 Tenaga Keperawatan
2000 Kulonprogo
Bantul
1500
Gunungkidul
1000 Sleman
660
459 532 Kota Yogyakarta
427 443 364
500 347 309
235 149 Daerah DIY
0
Perawat Bidan
Perawat Bidan
5.29 7.00 7.73 12.20
10.06 Kulonprogo Kulonprogo
Bantul Bantul
8.11 Gunungkidul 18.89 Gunungkidul
33.51 22.16
Sleman Sleman
36.04 Kota Yogyakarta
22.99 Kota Yogyakarta
16.04
Daerah DIY Daerah DIY
Adapun sesuai dengan tempat kerjanya ada beberapa variasi, untuk tenaga
perawat sebagian besar bekerja di rumah sakit, sedangkan untuk tenaga bidan
sebagian besar bekerja di puskesmas. Adapun sebarannya dapat ditunjukkan
oleh grafik beriku ini :
Grafik 39. Distribusi Tenaga Keperawatan Per Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di
DIY Tahun 2012
6000
4865
5000
Puskesmas
4000
Rumah Sakit
3000
Fasyankes Lainnya
2000 Institusi Diknakes
838 899 Dinkes dan UPT
1000 487 287 624
87 229 140 35
0
Perawat Bidan
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga
perawat sebagian besar bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah
maupun swasta, yang jumlahnya mencapai 4865 orang atau mencapai 74,16
%, adapun sisanya tersebar di puskesmas, Dinas Kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. adapun untuk tenaga bidan sejumlah 899 orang
bekerja di puskesmas, di rumah sakit sejumlah 624 orang, dan sisanya bekerja
di Dinas Kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Adapun dari pendidikan yang dimiliki oleh tenaga perawat yang
berpendidikan Sarjana Strata Satu keatas baru mencapai 11,28 %, sedangkan
sisanya atau mencapai 88,72% masih berpendidikan Diploma III kebawah.
Sedangkan untuk tenaga bidan yang berpendidikan minimal Diploma III
Kebidanan baru mencapai 81,53 % dan masih terdapat 18,47% tenaga bidan
yang berpendidikan Diploma Satu. Hal ini memerlukan peran serta pemerintah
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tenaga keperawatan terutama
untuk tenaga kebidanan yang masih belum sesuai dengan persyaratan minimal
berpendidikan DIII.
5.1.3Tenaga Kefarmasian
1.04 7.19
10.59
Kulonprogo
5.77 Kulonprogo
4.45
46.19 5.30 Bantul
42.37 Bantul
38.60
Gunungkidul Gunungkidul
76.06
98.31 Sleman 42.95 Sleman
100 23
18 5 21
0
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga
apoteker sebagian besar bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yaitu
terutama di apotek yang jumlahnya mencapai 897 orang atau mencapai 68,16
%, adapun sisanya tersebar di puskesmas, rumah sakit, Dinas Kesehatan dan
Institusi Diknakes. Adapun untuk tenaga teknis kefarmasian sejumlah 487
orang bekerja di rumah sakit, di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sejumlah
380 orang, dan sisanya bekerja di Dinas Kesehatan puskesmas dan Dinas
Kesehatan dan institusi pendidikan tenaga kesehatan.
0
Kesehatan Masyarakat Sanitarian
300
Puskesmas
250
Rumah Sakit
200
152 Fasyankes Lainnya
145
150 Institusi Diknakes
97
100 71 76 Dinkes dan UPT
44
50 21
6 3
0
Kesehatan Masyarakat Sanitarian
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga
kesehatan masyarakat sebagian besar bekerja pada institusi pendidikan tenaga
kesehatan yang jumlahnya mencapai 365 orang, adapun pada fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya jumlahnya sangat sedikit, hanya mencapai 6
orang. Adapun untuk tenaga sanitarian sejumlah 152 orang bekerja di
puskesmas, sedangkan lainnya secara merata bekerja di sarana kesehatan
lainnya, baik di Dinas Kesehatan, rumah sakit maupun institusi diknakes dan
fasiltas pelayanan kesehatan lainnya.
5.1.5Tenaga Gizi
120 Kulonprogo
100 Bantul
80 70 Gunungkidul
62
60 Sleman
43 48
34 Kota Yogyakarta
40
Daerah DIY
20
0
Gizi
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga gizi yaitu sejumlah
399 orang, terbanyak berada di Kabupaten Sleman dengan jumlah tenaga gizi
sebanyak 142 orang, di Kabupaten Bantul sebanyak 70 orang, dengan tenaga
gizi paling sedikit terdapat di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 34 orang.
Adapun distribusi tenaga gizi sesuai dengan sarana pelayanan kesehatan
tempat mereka bekerja dapat digambarkan dalam grafik berikut ini :
Gambar 46. Distribusi Tenaga Kesehatan Per Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan
di DIY Tahun 2012
200
180 172
159
160
140 Puskesmas
120 Rumah Sakit
100
Fasyankes Lainnya
80
60 Institusi Diknakes
36
40 28 Dinkes dan UPT
20 4
0
Gizi
300 271
250 239
Kulonprogo
200
Bantul
150 Gunungkidul
100 83 88 Sleman
65 57 62 70 53
Kota Yogyakarta
50 23 23
9 13 14 17 9 Daerah DIY
2 3
0
Fisioterapis Teknik Elektromedik & Analis Kesehatan
Radiografer
400 362
350
300
Puskesmas
250
Rumah Sakit
200 162 170
148
150 123 Fasyankes Lainnya
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa dari seluruh tenaga
fisioterapis yang ada sebagian besar bekerja di rumah sakit dengan jumlah 123
orang, disusul dengan yang bekerja di puskesmas sejumlah 18 orang dan
disusul oleh fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Adapun untuk tenaga teknik
elektromedi dan radiografer sejumlah 162 orang bekerja di rumah sakit dan
sisanya tersebar di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Analis kesehatan
yang paling banyak bekerja di rumah sakit dengan jumlah analis kesehatan
sebanyak 362 orang, disusul yang bekerja di puskesmas sejumlah 170 orang.
Sarana pelayanan kesehatan di DIY relatif cukup banyak baik dari segi
jumlah maupun jenisnya. Sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah
(Puskesmas) telah menjangkau keseluruhan Kecamatan yang ada di
Kabupaten / kota bahkan jika digabungkan dengan puskesmas pembantu
sebagai jaringan pelayannya, telah mampu menjangkau seluruh desa yang
ada. Jumlah puskesmas terbanyak adalah di Kabupaten Gunungkidul dengan
30 puskesmas disusul oleh Kabupaten Bantul dan Sleman masing-masing 27
dan 25 puskesmas. Sementara untuk Kota Yogyakarta memiliki 18 puskesmas.
Dari sejumlah total 121 puskesmas tersebut, sebanyak 42 diantaranya telah
dikembangkan menjadi puskesmas rawat inap. Seluruh Puskesmas telah
dilengkapi dengan jaringan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan
memiliki jaringan kemitraan dengan Desa Siaga di seluruh wilayah.
1. Kota Yogyakarta 18 3 5 1 1 12
2. Bantul 27 9 32 1 13
3. Kulonprogo 21 2 36 1 5
4. Gunungkidul 30 7 46 1 1
5. Sleman 25 2 7 4 9
PUSKE RS.PEME
SMAS BPS BP4 RINTAH RS. SWASTA
1. Kota Yogyakarta 18 13 1 1 13
2. Bantul 27 34 1 7
3. Kulonprogo 21 54 1 2
4. Gunungkidul 30 45 1 1
5. Sleman 25 63 4 9
JUMLAH 121 209 1 8 32
Status gizi balita di DIY pada tahun 2012 telah mencapai 0,59%.
Jumlah kematian bayi (0-12 hari) tahun 2012 sebesar 400 kasus. Jumlah
kematian neonatus (0-28 hari) sebesar 281 kasus.
Cakupan K1 sebesar 100%, K4 sebesar 93,31% dan cakupan persalinan
nakes 99,85%. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita pada tahun
2012 adalah : cakupan yankes bayi sebesar 89,1% sedangkan yankes
anak balita 82,59%.
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 3,186 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 438 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 1,797,439 1,833,281 3,630,720 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.5 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 1140.3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 48.9 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98.0 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 44.5 58.2 48.6 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 23,199 22,580 45,803 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.6 5.6 7.8 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 200 131 400 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8.6 5.8 8.7 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 220 146 450 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9.5 6.5 9.8 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 40 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 87.3 per 100.000 KH Tabel 8
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 93.31 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99.85 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 92.00 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 54.77 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 89.55 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 78.75 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 60.58 55.45 71.96 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 86.55 83.68 112.06 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 98.49 99.18 99.13 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 93.71 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 9.05 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 78.66 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 86.40 87.72 99.39 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0.80 81.71 92.59 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 68.86 78.25 89.10 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 96.85 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 11.08 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 37.22 37.76 47.95 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 39.77 37.59 48.66 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 156.43 160.61 82.55 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 77.86 79.24 84.79 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 63 62 56 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 1 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 23.94 26.17 47.19 % Tabel 45
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 99.38 99.15 98.80 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 50.90 46.10 48.53 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 37.72 51.25 36.36 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 24.52 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.39 1.66 1.55 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 48.74 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 94.83 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 50.58 45.98 49.26 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 58.86 61.20 72.39 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 58.86 61.20 72.39 % Tabel 53
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 50.00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 35.00 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 13.00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 32.00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 495.00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100.00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 82.00 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 5,691.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 81.57 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 2.21 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 438.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 89.73 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 161.00 Poskesdes Tabel 73
RASIO
JUMLAH PENDUDUK RASIO
JUMLAH BEBAN
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
PENDUDUK TANG
KELAMIN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH GUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KULON PROGO 476,599 16,010 32,718 110,752 52,119 23,139 234,738 14,916 31,090 109,866 55,082 30,907 241,861 45.38 97.05
2 BANTUL 930,276 38,090 70,235 223,878 95,416 36,430 464,049 35,835 66,733 220,041 96,884 46,734 466,227 46.22 99.53
3 GUNUNG KIDUL 677,998 22,763 55,818 124,796 83,478 40,529 327,384 22,900 48,708 134,405 92,144 52,457 350,614 55.93 93.37
4 SLEMAN 1,120,417 43,745 78,517 231,064 134,600 72,909 560,835 35,813 78,341 226,631 140,455 78,341 559,582 52.91 100.22
5 YOGYAKARTA 425,430 14,192 32,828 102,649 48,772 11,992 210,433 13,509 29,089 103,212 51,458 17,729 214,997 38.99 97.88
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,630,720 134,800 270,116 793,140 414,385 184,999 1,797,439 122,973 253,962 794,154 436,023 226,168 1,833,281 48.94 98.04
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
Sumber: (sebutkan)
TABEL 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 476,599 16,010 32,718 110,752 52,119 23,139 234,738 946,075 31,090 109,866 55,082 30,907 241,861 45 97 468,948 507,689 160,869 126,000 175,604 314,018 24,830 237,258 1,546,268
Sumber : sebutkan
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH (KAB/KOTA) 23,199 135 20,378 22,580 111 19,946 45,803 360 46,104
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6.6 5.6 7.8
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN
1 KULON PROGO 0 69 15 84
4 SLEMAN 0 42 3 45 27 2 29 69 5 74
5 YOGYAKARTA 0 24 2 26 27 5 32 51 7 58
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 13,419 0 0 0 0 0 1 1 2 0 2 3 5 0 3 4 7
4 SLEMAN 0 13,697 0 3 0 3 0 2 0 2 0 3 4 7 0 8 4 12
5 YOGYAKARTA 0 4,611 0 3 0 3 0 0 1 1 0 1 2 3 0 4 3 7
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUTKAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
TABEL 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 463,977 466,299 930,276 245 150 395 11 10 21 256 160 416 55 34 45 0
3 GUNUNG KIDUL 0 327,841 350157 677,998 164 127 291 82 63 145 246 190 436 75 54 64 0
4 SLEMAN 0 560,836 559,581 1,120,417 157 153 310 11 7 18 168 160 328 30 29 29 9 3 12
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,797,825 1,835,011 3,632,836 781 570 1,351 122 93 215 903 663 1,566 50 36 43 12 3 31
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 43.4 31.1 37.2 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.7 0.2 0.9
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN
NO KAB/KOTA KASUS BARU ANGKA PENEMUAN KASUS
KLINIS BTA (+)
(CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 BANTUL 0 294 296 590 4,254 154 83 301 52.37 28.08 51.05
3 GUNUNG KIDUL 0 465 926 1,483 2,409 101 63 164 #DIV/0! #DIV/0! 35.27
JUMLAH (KAB/KOTA) 803 808 2,370 995 1,546 8,003 543 447 957 67.60 55.29 40.38
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
TB PARU
BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN
NO KAB/KOTA
L P L+P L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 47 38 85 40 85.11 35 92.11 75 88.24 1 2.13 1 2.63 2 2.35 42.13 37.63 77.35
2 BANTUL 0 123 86 209 0.00 0.00 180 86.12 0.00 0.00 6 2.87 0.00 0.00 89.00
3 GUNUNG KIDUL 0 81 59 140 0.00 0.00 102 72.86 0.00 0.00 18 12.86 0.00 0.00 85.71
4 SLEMAN 0 70 46 116 65 92.86 39 84.78 104 89.66 6 8.57 6 13.04 12 10.34 101.43 97.83 100.00
5 YOGYAKARTA 0 132 99 231 99 75.00 75 75.76 174 75.32 10 7.58 8 8.08 18 7.79 82.58 83.84 83.12
JUMLAH (KAB/KOTA) 453 328 781 204 45.03 149 45.43 635 81.31 17 3.75 15 4.57 56 7.17 48.79 50.00 88.48
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 13
4 SLEMAN 0 32,474 30,681 63,155 3,247 3,068 6,316 227 7.0 166 5.4 393 6.2
5 YOGYAKARTA 0 14,192 13,509 27,701 1,419 1,351 2,770 0 0.0 0 0.0 821 29.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 46,666 44,190 186,790 4,667 4,419 18,658 227 4.9 166 3.8 2,936 15.7
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 0 2 4 6 2 1 3 2 0 2 2 0 2
2 BANTUL 0 71 40 16 4 20 0
3 GUNUNG KIDUL 0 18 13 31 28 26 54 0 3 2 5
4 SLEMAN 0 2 7 9 11 6 17 0 5
5 YOGYAKARTA 0 26 8 34 36 12 48 0 0 559 2 2 4
Sumber: .. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15
DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
UTD PMI Kulon Progo 3,561 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3,561 100.00 16 #DIV/0! #DIV/0! 8 0.22
PMI Kab. Bantul 6,759 721 7,480 6,643 98.28 836 115.95 7,479 99.99 48 0.72 4 0.48 52 0.70
UTP PMI Wonosari 2,557 581 3,138 2,557 100.00 581 100.00 3,138 100.00 0.00 0.00 4 0.13
PMI Kabupaten Sleman 3,928 401 4,329 847 21.56 96 23.94 943 21.78 7 0.83 0.00 7 0.74
UTD PMI Kota Yogyakarta 26,401 2,907 29,308 26,401 100.00 2,907 100.00 29,308 100.00 49 0.19 2 0.07 51 0.17
JUMLAH 39,645 4,610 47,816 36,448 91.94 4,420 95.88 44,429 92.92 120 0.33 6 0 122 0.27
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 16
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN DIARE DITANGANI
NO KAB/KOTA KASUS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 BANTUL 0 463,977 466,299 930,276 19,626 19,724 39,351 12,341 63 10,070 51 22,411 57
3 GUNUNG KIDUL 0 327,841 350,157 677,998 7,016 7,493 14,509 7,016 100 7,493 100 14,509 100
4 SLEMAN 0 560,836 559,581 1,120,417 23,050 23,670 46,721 7,102 31 7,939 34 15,041 32
5 YOGYAKARTA 0 210,433 217,113 427,546 5,544 6,829 12,373 5,544 100 6,829 100 12,373 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,797,825 1,835,011 3,632,836 65,166 67,948 133,114 32,003 49.1 32,331 47.6 74,689 56.1
Sumber: .. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17
KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
NO KAB/KOTA PB + MB
0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 2 2
2 BANTUL 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 2
3 GUNUNG KIDUL 0 0 1 1 0 1 1 0 11 3 14 11 3 14 11 4 15
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 3 1 2 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 13 7 20 13 7 20 13 9 22
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.72 0.49 0.61
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
KASUS BARU
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
NO KAB/KOTA PENDERITA KUSTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
KASUS TERCATAT
NO KAB/KOTA PB MB JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
2 BANTUL 0 1 1 3 3 3 1 4
3 GUNUNG KIDUL 0 2 2 11 2 13 11 4 15
4 SLEMAN 0 1 1 2 7 5 12 8 6 14
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 1 2 3 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 4 5 22 11 33 23 13 36
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.1 0.1 0.1
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
Sumber: .. (sebutkan)
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 2 2 1 0
4 SLEMAN 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 11 12 23 0 2 2 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 11 12 23 2 2 4 1 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 25 #DIV/0!
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
NO KAB/KOTA CAMPAK
POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KULON PROGO 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 12 10 22 0 14 6 20
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 0
4 SLEMAN 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 172 184 356 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 23
Sumber: .. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
MALARIA
PENDERITA
NO KAB/KOTA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR
SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS
NO KAB/KOTA KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0
4 SLEMAN 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 1 1
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 0 2,947 2,731 5,695 2,947 100.0 2,731 100.0 5,695 100.00 0.0 0.0 317 5.57
2 BANTUL 0 6,780 6,639 13,419 6,780 100.0 6,639 100.0 13,419 100.00 243 3.6 291 4.4 534 3.98
3 GUNUNG KIDUL 0 4,261 4,113 8,374 4,261 100.0 4,113 100.0 8,374 100.00 272 6.4 214 5.2 486 5.80
4 SLEMAN 0 6,892 6,805 13,697 6,522 94.6 6,228 91.5 12,750 93.09 254 3.9 244 3.9 498 3.91
5 YOGYAKARTA 0 2,319 2,292 4,611 2,315 99.8 2,343 102.2 4,658 101.02 0.0 177 7.6 177 3.80
JUMLAH (KAB/KOTA) 23,199 22,580 45,796 22,825 98.4 22,054 97.7 44,896 98.03 769 3.4 926 4.2 2,012 4.48
BALITA
NO KAB/KOTA BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KULON PROGO 0 10,965 11,000 21,965 177 1.61 155 1.41 357 1.63 9,840 89.74 9,412 85.56 19,252 87.65 1,128 10.29 1,051 9.55 2,179 9.92 91 0.83 86 0.78 177 0.81
2 BANTUL 0 25,008 24,389 49,397 859 3.43 724 2.97 1,583 3.20 21,601 86.38 21,206 86.95 42,807 86.66 2,441 9.76 2,351 9.64 4,792 9.70 107 0.43 108 0.44 215 0.44
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 35,305 #DIV/0! #DIV/0! 620 1.76 #DIV/0! #DIV/0! 30,999 87.80 #DIV/0! #DIV/0! 3,254 9.22 #DIV/0! #DIV/0! 242 0.69
4 SLEMAN 0 30,592 30,234 60,826 1,032 3.37 848 2.80 1,880 3.09 27,248 89.07 27,234 90.08 54,482 89.57 2,162 7.07 2,026 6.70 4,188 6.89 150 0.49 126 0.42 276 0.45
5 YOGYAKARTA 0 7,403 7,165 14,568 418 5.65 306 4.27 700 4.81 6,375 86.11 6,394 89.24 12,769 87.65 548 7.40 425 5.93 973 6.68 63 0.85 40 0.56 103 0.71
JUMLAH (KAB/KOTA) 73,968 72,788 182,061 2,486 3.36 2,033 2.79 5,140 2.82 65,064 87.96 64,246 88.26 160,309 88.05 6,279 8.49 5,853 8.04 15,386 8.45 411 0.56 360 0.49 1,013 0.56
Sumber: . (sebutkan)
TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 0 6,364 6,364 100.00 5,932 93.21 5,688 5,678 99.82 5,687 5,650 99.35
2 BANTUL 0 14,834 14,834 100.00 13,614 91.78 13,448 13,432 99.88 13,446 12,439 92.51
3 GUNUNG KIDUL 0 9,530 9,530 100.00 8,771 92.04 8,414 8,390 99.71 8,408 7,531 89.57
4 SLEMAN 0 14,654 14,654 100.00 14,055 95.91 13,738 13,722 99.88 13,736 12,354 89.94
5 YOGYAKARTA 0 5,102 5,102 100.00 4,734 92.79 4,660 4,658 99.96 4,660 4,287 92.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,484 50,484 100.00 47,106 93.31 45,948 45,880 99.85 45,937 42,261 92.00
2 BANTUL 0 14,834 237 1.6 436 2.9 2,759 18.6 2,588 17.4 1,837 12.4 7,620 51.4
3 GUNUNG KIDUL 0 9,530 500 5.2 328 3.4 2,263 23.7 1,522 16.0 855 9.0 4,968 52.1
4 SLEMAN 0 14,654 4,144 28.3 3,286 22.4 2,659 18.1 2,071 14.1 1,837 12.5 9,853 67.2
5 YOGYAKARTA 0 5,102 1,735 34.0 1,024 20.1 472 9.3 163 3.2 99 1.9 1,758 34.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 44,828 6,616 14.8 5,074 11.3 8,491 18.9 6,355 14.2 4,632 10.3 24,552 54.8
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 30
Sumber: (sebutkan)
TABEL 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 6,364 1,273 1346 105.75 2,947 2,731 5,695 442 410 854 0.0 0.0 957 112.03
2 BANTUL 14,834 2,967 2484 83.73 6,780 6,639 13,419 1,017 996 2,013 786 77.3 708 71.1 1,494 74.22
3 GUNUNG KIDUL 9,530 1,906 1890 99.16 4,261 4,113 8,374 639 617 1,256 550 86.1 447 72.5 997 79.37
4 SLEMAN 14,654 2,931 1285 43.84 6,892 6,805 13,697 1,034 1,021 2,055 461 44.6 426 41.7 887 43.17
5 YOGYAKARTA 5,102 1,020 946 92.71 2,319 2,292 4,611 348 344 692 311 89.4 297 86.4 608 87.91
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,484 10,097 7951 78.75 ##### ##### 45,796 3,480 3,387 6,869 2,108 60.6 1,878 55.4 4,943 71.96
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 0 5,696 2,825 2,871 5,696 100.0 2,825 100.0 2,871 100.0 11,779 11,269 23,048 11,779 100 11,269 100 23,048 100 5,687 5,627 98.945
2 BANTUL 0 3,448 3,367 6,815 3,401 98.7 3,347 99.4 6,748 99.0 26,208 25,847 52,055 25,484 97.237 25,652 99.246 51,136 98.235 13,446 13,306 98.959
3 GUNUNG KIDUL 0 5,308 #DIV/0! #DIV/0! 5,308 100.0 - - 35,848 #DIV/0! #DIV/0! 35,848 100 8,408 7,774 92.46
4 SLEMAN 0 7,273 6,874 14,147 7,115 97.8 6,723 97.8 13,838 97.8 28,398 25,487 53,885 28,119 99.018 25,169 98.752 53,288 98.892 13,736 12,354 89.939
5 YOGYAKARTA 0 2,315 2,343 4,658 - 0.0 - 0.0 9,110 195.6 - - 17,252 - #DIV/0! - #DIV/0! 17,188 99.629 4,660 3,988 85.579
JUMLAH (KAB/KOTA) 18,732 15,409 33,799 16,212 86.5 12,895 83.7 37,875 112.1 66,385 62,603 182,088 65,382 98.489 62,090 99.181 180,508 99.132 45,937 43,049 93.713
Sumber: (sebutkan)
TABEL 33
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP % MKJP
NO KAB/KOTA MKJP +
OBAT LAIN + NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % % % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 11,918 23.27 529 1.03 3,342 6.53 6,657 13.00 22,446 43.83 21,281 41.56 5,336 10.42 2,144 4.19 0 0.00 0 0.00 28,761 56.17 51,207 100.0
2 BANTUL 0 27,995 22.82 1,234 1.01 6,408 5.22 6,282 5.12 41,919 34.16 59,306 48.34 13,336 10.87 8,136 6.63 0 0.00 0 0.00 80,778 65.84 122,697 100.0
3 GUNUNG KIDUL 0 13,675 14.20 328 0.34 3,104 3.22 6,419 6.67 23,526 24.43 56,767 58.95 13,320 13.83 2,678 2.78 0 0.00 0 0.00 72,765 75.57 96,291 100.0
4 SLEMAN 0 31,788 26.37 729 0.60 5,593 4.64 4,765 3.95 42,865 35.56 57,839 47.97 11,622 9.64 8,235 6.83 0 0.00 0 0.00 77,696 64.45 120,561 100.0
5 YOGYAKARTA 0 12,578 32.50 272 0.70 2,505 6.47 1,071 2.77 16,426 42.44 11,676 30.17 4,155 10.74 6,433 16.62 0 0.00 14 0.04 22,278 57.56 38,704 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 97,954 22.81 3,092 0.72 20,952 4.88 25,194 5.87 147,192 34.27 206,869 48.17 47,769 11.12 27,626 6.43 0 0.00 14 0.00 282,278 65.73 429,470 100.0
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KAB/KOTA % MKJP +
OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % % % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 793 14.7 78 1.45 163 3.03 871 16.15 1,905 35.34 2,499 46.36 605 11.23 381 7.07 0 0.0 0 0.0 3,485 64.66 5,390 100.0
2 BANTUL 0 4,565 26.8 106 0.62 514 3.02 1,064 6.25 6,249 36.72 7,642 44.91 1,550 9.11 1,575 9.26 0 0.0 0 0.0 10,767 63.28 17,016 100.0
3 GUNUNG KIDUL 0 1,500 17.5 33 0.39 105 1.23 1,299 15.18 2,937 34.32 4,580 53.52 786 9.19 254 2.97 0 0.0 0 0.0 5,620 65.68 8,557 100.0
4 SLEMAN 0 3,671 22.5 136 0.83 813 4.97 1,165 7.13 5,785 35.39 8,120 49.67 941 5.76 1,502 9.19 0 0.0 0 0.0 10,563 64.61 16,348 100.0
5 YOGYAKARTA 0 1,226 58.1 6 0.28 22 1.04 50 2.37 1,304 61.83 616 29.21 120 5.69 50 2.37 0 0.0 19 0.9 805 38.17 2,109 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,755 23.8 359 0.73 1,617 3.27 4,449 9.00 18,180 36.79 23,457 47.46 4,002 8.10 3,762 7.61 0 0.0 19 0.0 31,240 63.21 49,420 100.0
Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35
2 BANTUL 0 6,780 6,639 13,419 6,725 99.2 6,588 99.2 13,313 99.21 6,276 92.6 6,184 93.1 12,460 92.85
3 GUNUNG KIDUL 0 4,261 4,113 8,374 4,253 99.8 4,110 99.9 8,363 99.87 3,887 91.2 3,791 92.2 7,678 91.69
4 SLEMAN 0 6,892 6,805 13,697 6,755 98.0 6,798 99.9 13,553 98.95 6,187 89.8 6,370 93.6 12,557 91.68
5 YOGYAKARTA 0 2,319 2,292 4,611 2,310 99.6 2,311 100.8 4,621 100.22 2,112 91.1 2,106 91.9 4,218 91.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 23,199 22,580 45,803 20,043 86.4 19,807 87.7 45,525 99.39 18,462 0.8 18,451 81.7 42,411 92.59
2 BANTUL 6,780 6,639 13,419 5,686 83.9 5,588 84.2 11,274 84.02
3 GUNUNG KIDUL 4,261 4,113 8,374 3,990 93.6 3,979 96.7 7,969 95.16
4 SLEMAN 6,892 6,805 13,697 6,117 88.8 6,065 89.1 12,182 88.94
5 YOGYAKARTA 2,315 2,343 4,658 2,071 89.5 2,150 91.8 4,221 90.62
JUMLAH (KAB/KOTA) 25,944 22,725 45,843 17,864 68.9 17,782 78.2 40,848 89.10
1 2 4 5 6
2 BANTUL 75 75 100.0
4 SLEMAN 86 86 100.0
5 YOGYAKARTA 45 45 100.0
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KAB/KOTA
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 - - 5,647 5,513 97.6 5,499 97.4 5,476 97.0 0.7
2 BANTUL 0 6,341 6,273 12,614 6,012 94.8 5,930 94.5 11,942 94.7 5,884 92.8 5,951 94.9 11,835 93.8 5,967 94.1 5,995 95.6 11,962 94.8 0.7 -1.1 -0.2
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 8,182 - - 7,983 97.6 - - 7,960 97.3 - - 7,810 95.5 - - 2.2
4 SLEMAN 0 7,273 6,874 14,147 7,661 105.3 7,126 103.7 14,787 104.5 7,242 99.6 6,810 99.1 14,052 99.3 7,191 98.9 6,688 97.3 13,879 98.1 6.1 6.1 6.1
5 YOGYAKARTA 0 2,315 2,343 4,658 0 0.0 0 0.0 9,061 194.5 0 0.0 0 0.0 4,714 101.2 0 0.0 0 0.0 4,696 100.8 - - 48.2
JUMLAH (KAB/KOTA) ##### ##### 45,248 13,673 85.8 13,056 84.3 49,286 108.9 13,126 82.4 12,761 82.4 44,060 97.4 13,158 82.6 12,683 81.9 43,823 96.9 3.8 2.9 11.1
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO3
NO KAB/KOTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2 BANTUL 0 6,341 6,273 12,614 6,104 96 5,865 93 11,969 95 5,928 93.4868 5,908 94.1814 11,836 93.8322
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 8,182 #DIV/0! #DIV/0! 8,028 98 #DIV/0! #DIV/0! 7,976 97.4823
4 SLEMAN 0 7,273 6,874 14,147 7,995 110 7,619 111 15,614 110 6,931 95.2977 6,674 97.0905 13,605 96.1688
5 YOGYAKARTA 0 2,315 2,343 4,658 2,250 97 2,215 95 4,465 96 2,248 97.1058 2,181 93.0858 4,429 95.0837
JUMLAH (KAB/KOTA) 15,929 15,490 45,248 16,349 103 15,699 101 45,642 101 15,107 94.8396 14,763 95.3066 43,333 95.7678
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 2,102 1,976 4,078 1,332 63.4 1,258 63.7 2,590 63.5
4 SLEMAN 0 7,273 6,874 14,147 3,019 41.5 2,968 43.2 5,987 42.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,690 11,193 32,018 4,351 37.2 4,226 37.8 15,353 48.0
Sumber: (sebutkan)
TABEL 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,102 2,152 5,144 836 809 2,503 39.77 37.59 48.66
Sumber: (sebutkan)
TABEL 43
3 GUNUNG KIDUL 0 16,623 17,505 34,128 13,709 82.5 13,933 79.6 27,642 81.00
4 SLEMAN 0 27,894 26,353 54,247 21,584 77.4 21,749 82.5 43,333 79.88
JUMLAH (KAB/KOTA) 44,517 43,858 196,265 69,639 156.4 70,441 160.6 162,007 82.55
BALITA
DITIMBANG BB NAIK BGM
NO KAB/KOTA BALITA YANG ADA
L P L+P L P L+P L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P JUMLAH % % JUMLAH % % % JUMLAH % % % %
H H H H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 27,664 #DIV/0! #DIV/0! 21,608 78.1 #DIV/0! #DIV/0! 11,439 52.9 #DIV/0! #DIV/0! 180 0.8
2 BANTUL 0 33,577 32,793 66,370 25,485 75.9 25,274 77.1 50,759 76.5 15,405 60.4 15,256 60.4 30,661 60.4 355 1.4 464 1.8 819 1.6
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 43,460 #DIV/0! #DIV/0! 34,643 79.7 #DIV/0! #DIV/0! 22,221 64.1 #DIV/0! #DIV/0! 698 2.0
4 SLEMAN 0 32,474 30,681 63,155 25,940 79.9 25,026 81.6 50,966 80.7 16,830 64.9 15,791 63.1 32,621 64.0 277 1.1 263 1.1 540 1.1
5 YOGYAKARTA 0 0 0 20,300 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 29,359 144.6 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7,251 24.7 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 213 0.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 66,051 63,474 220,949 51,425 77.9 50,300 79.2 187,335 84.8 32,235 62.7 31,047 61.7 104,193 55.6 632 1.2 727 1.4 2,450 1.3
Sumber: . (sebutkan)
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
JUMLAH (KAB/KOTA) 401 386 907 96 23.9 101 26.2 428 47.2
Sumber: (sebutkan)
TABEL 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 6,564 6,061 12,625 6,478 98.7 6,009 99.1 12,487 98.9
3 GUNUNG KIDUL 0 4,722 4,309 9,031 4,668 98.9 4,188 97.2 8,856 98.1
4 SLEMAN 0 8,010 7,179 15,189 8,010 100.0 7,179 100.0 15,189 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22,512 20,400 50,235 22,372 99.4 20,227 99.2 49,630 98.8
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 99.4 99.2 98.8
Sumber: . (sebutkan)
TABEL 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 6,564 6,061 12,625 6,478 98.7 6,009 99.1 12,487 98.91
3 GUNUNG KIDUL 0 4,722 4,309 9,031 4,668 98.9 4,188 97.2 8,856 98.06
4 SLEMAN 0 8,010 7,179 15,189 8,010 100.0 7,179 100.0 15,189 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,902 49,585 100,487 25,911 50.9 22,857 46.1 48,768 48.53
Sumber: . (sebutkan)
TABEL 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
USILA (60TAHUN+)
NO KAB/KOTA
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 23,980 31,315 55,295 3,890 16.22 6,175 19.72 10,065 18.20
4 SLEMAN 0 38,281 37,485 75,766 7,864 20.54 15,072 40.21 22,936 30.27
5 YOGYAKARTA 0 13,706 18,366 32,072 16,900 123.30 23,425 127.55 40,325 125.73
JUMLAH (KAB/KOTA) 75,967 87,166 456,964 28,654 37.72 44,672 51.25 166,172 36.36
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
Sumber: (sebutkan)
TABEL 50
Sumber: (sebutkan)
TABEL 50
TABEL 50
1 2 4 5 6 7 8
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 1,588 2,455 4,043 1,715 2,219 3,934 0.9 1.1 1.0
3 GUNUNG KIDUL 0 394 501 895 294 384 678 1.3 1.3 1.3
4 SLEMAN 0 6,181 12,365 18,546 2,676 4,418 7,094 2.3 2.8 2.6
5 YOGYAKARTA 0 2,818 5,022 7,840 2,826 4,466 7,292 1.0 23.9 1.1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 12,721 23,922 38,943 9,161 14,383 25,154 1.4 1.7 1.5
Sumber: (sebutkan)
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 267 220 82.4 262 98.1 12,321 10,199 22,520 4,073 33.1 3,853 17.1 9,152 40.6 1,544 1,889 4,006 4,394 109.7
2 BANTUL 369 280 75.9 361 97.8 24,631 22,439 47,070 11,199 45.5 10,369 46.2 21,568 45.8 6,130 6,086 12,216 4,191 68.4 4,602 75.6 8,793 72.0
3 GUNUNG KIDUL 238 95 39.9 169 71.0 7,467 15,283 22,750 3,579 47.9 3,435 22.5 7,014 30.8 1,827 1,907 3,734 1,960 107.3 1,945 102.0 3,905 104.6
4 SLEMAN 534 0.0 534 100.0 8,010 7,280 15,290 8,010 100.0 7,280 100.0 15,290 100.0 4,129 5,300 9,429 2,108 51.1 3,099 58.5 5,207 55.2
5 YOGYAKARTA 178 178 100.0 178 100.0 13,622 12,788 26,410 6,548 48.1 6,322 49.4 13,010 49.3 2,384 2,553 4,937 1,167 49.0 1,208 47.3 2,546 51.6
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,586 773 48.7 1,504 94.8 66,051 67,989 134,040 33,409 50.6 31,259 46.0 66,034 49.3 16,014 17,735 34,322 9,426 58.9 10,854 61.2 24,845 72.4
Sumber: (sebutkan)
TABEL 54
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
NO KAB/KOTA JUMLAH KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUHAN
PENYULUHAN
MASSA
KELOMPOK
1 2 3 4 5
2 BANTUL 0
4 SLEMAN 0 8790
5 YOGYAKARTA 0 1005
Sumber: . (sebutkan)
TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 463,977 466,299 930,276 43,188 49,021 92,209 8,601 8,474 17,075 108,394 114,593 222,987 251,099 160,183 172,088 583,370 34.5 36.9 62.7
3 GUNUNG KIDUL 0 327,841 350,157 677,998 21,474 23,844 45,318 515 607 1,122 340,635 83,000 21,989 24,451 470,075 6.7 7.0 69.3
4 SLEMAN 0 560,836 559,581 1,120,417 65,184 76,079 141,263 514 435 949 80,234 87,924 168,158 430,089 145,932 164,438 740,459 26.0 29.4 66.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,797,825 1,835,011 3,632,836 129,846 148,944 384,346 9,630 9,516 19,146 188,628 202,517 950,531 0 0 1,108,139 328,104 360,977 2,462,162
PERSENTASE (KAB/KOTA) 7.2 8.1 10.6 0.5 0.5 0.5 10.5 11.0 26.2 0.0 0.0 30.5 18.3 19.7 67.8 18.3 19.7 67.8
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL 0 222,987 #DIV/0! #DIV/0! 222,987 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 235,504 105.6 16,616 #DIV/0! 25,625 #DIV/0! 42,241 18.9
3 GUNUNG KIDUL 0 340,635 #DIV/0! #DIV/0! 340,635 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 328,232 96.4 #DIV/0! #DIV/0! 1,613 0.5
4 SLEMAN 0 80,234 87,924 168,158 80,234 100.0 87,924 100.0 168,158 100.0 0.0 0.0 128,030 76.1 26,470 33.0 39,923 45.4 66,393 39.5
5 YOGYAKARTA 0 4 - 179,946 0.0 #DIV/0! 144,184 80.1 35,046 876150.0 79,233 #DIV/0! 169,324 94.1 0.0 #DIV/0! 10,674 5.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 80,238 87,924 1,053,619 80,234 100.0 87,924 100.0 1,017,857 96.6 35,046 43.7 79,233 90.1 1,080,462 102.5 43,086 53.7 65,548 74.6 120,921 11.5
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
2 BANTUL - - 222,987 #DIV/0! #DIV/0! 958 0.4 2,894 #DIV/0! 4,855 #DIV/0! 7,749 3.5
3 GUNUNG KIDUL - - 340,635 #DIV/0! #DIV/0! 2,339 0.7 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0
4 SLEMAN 80,234 87,924 168,158 0.0 0.0 1,110 0.7 3,674 4.6 5,221 5.9 8,895 5.3
5 YOGYAKARTA - 179,946 - 0.0 - #DIV/0! 1,359 0.8 0.0 #DIV/0! 1,027 0.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 80,234 87,924 1,053,619 - 0.0 - 0.0 7,015 0.7 6,568 8.2 10,076 11 17,671 1.7
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
Sumber: (sebutkan)
TABEL 59
Sumber: (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60
JUMLAH PASIEN
JUMLAH
NAMA RUMAH JUMLAH HARI
NO JENIS RSb TEMPAT PASIEN KELUAR BOR LOS TOI
SAKITa TIDUR
PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR
MATI 48 JAM PERAWATAN
(HIDUP + MATI) MATI
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSU PKU Muhammadiyah Umum 205 11,282 132 - 0.0 0.0 6.6
2 RSU Panti Rapih Umum 371 20,372 217 622 0.0 0.0 6.6
3 RSU Bethesda Umum 440 19,513 302 521 0.0 0.0 8.2
4 RSK Puri Nirmala RSKJ 40 451 - 2 0.0 0.0 32.4
5 RSUD Jogja Umum 200 8,101 83 176 0.0 0.0 9.0
6 RSK Bhakti Ibu RSKIA 25 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
7 RSK Soedirman Bedah 25 641 - - 0.0 0.0 14.2
8 RSK Sari Asih THT 25 - - 1 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
9 RSK Empat Lima Anak 50 1,327 6 2 0.0 0.0 13.75283
10 RSK Permata Bunda Ibu, anak 50 4,610 - 2 0.0 0.0 4.0
11 RSU Lempuyang Wangi Umum 50 15,495 - 1 0.0 0.0 1.2
12 RSK PKU M kotagedeIbu, anak 38 1,105 - 1 0.0 0.0 12.6
13 RSGMP UMY Gilut 80 24,114 - - 0.0 0.0 1.2
14 Happy Land Medical Center
Umum 38 - - 10 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
15 RSU Hidayatullah Umum 106 12,926 16 45 0.0 0.0 3.0
16 RSU Ludira Husada TamaUmum 50 1,599 48 28 0.0 0.0 11.4
17 RSU DKT( RST Dr. Sutarto
Umum040603 ) 104 2,042 17 9 0.0 0.0 18.6
18 RSK Dr. Yap Mata 52 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
19 RSU Ludira Husada TamaUmum 50 1,599 48 28 0.0 0.0 11.4
20 RSU DKT( RST Dr. Sutarto
Umum040603 ) 104 2,042 17 9 0.0 0.0 18.6
21 RSK Dr. Yap Mata 52 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
22 RSUP dr. Sardjito Umum 724 28,095 2,031 1,469 0.0 0.0 9.4
23 RSUD Sleman Umum 168 11,816 2,695 145 0.0 0.0 5.2
24 RSUD Prambanan Umum 50 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
25 RS Atturots AlIslamy Umum 51 1,631 41 17 0.0 0.0 11.4
26 RS Queen Latifa Umum 50 1,712 4 4 0.0 0.0 10.7
27 RS Panti Nugroho Umum 50 3,720 87 42 0.0 0.0 4.9
28 RS Bhayangkara Umum 51 1,542 13 4 0.0 0.0 12.1
29 RS JIH Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
30 RS Panti Rini Umum 50 3,750 104 62 0.0 0.0 4.9
31 RS Ghrasia Khusus 156 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
32 RS Annur Khusus 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
33 RS Panti BhaktiningsihUmum 50 1,945 66 28 0.0 0.0 9.4
34 RS Condongcatur Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
35 RS Mitra paramedika Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
36 RS Purihusada Umum 50 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
37 RS Lokapala Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
38 RS Dharma Husada Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
39 RSKIA Sakina IdamanKhusus 25 1,990 16 14 0.0 0.0 4.6
40 RS PDHI Kalasan Umum 66 3,415 152 99 0.0 0.0 7.1
41 RS Arvita Bunda Khusus 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
42 RS Gramedika 10 Umum 50 244 - - 0.0 0.0 74.8
43 RSA UGM Umum 74 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
44 RS PKU Muh Gp Umum 52 3,791 114 16 0.0 0.0 5.0
45 RSKIA SADEWA Khusus 37 - - - 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
46 RSUD Wonosari C 169 12,762 418 169 0.0 0.0 4.8
47 RS Nur Rohmah D 53 3,585 4 - 0.0 0.0 5.4
48 RS Pelita Husada D 50 2,552 83 47 0.0 0.0 7.2
49 RSUD Wonosari C 169 12,762 418 169 52,392 84.9 4.1 0.7
50 RS Nur Rohmah D 53 3,585 4 - 10,640 55.0 3.0 2.4
51 RS Pelita Husada D 50 2,552 83 47 7,656 42.0 3.0 4.2
52 RSAU Hardjolukito Tk II 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
53 RSKB Ring Road SelatanKhusus Bedah 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
54 RSU Permata HusadaUmum 50 673 14 14 0.0 0.0 27.1
55 RSU Rachma HusadaUmum 50 2,602 22 12 0.0 0.0 7.0
56 RSU Santa Elisabeth Umum 50 1,541 29 13 0.0 0.0 11.8
57 RSU PKU Muhamadiyah Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
58 RS Patmasuri Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
59 RS Nur Hidayah Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
60 RS Griya Mahardika Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
RUMAH TANGGA
NO KAB/KOTA JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU BER PHBS * %
DIPANTAU
1 2 4 5 6 7 8
Sumber
TABEL 62
RUMAH
NO KAB/KOTA JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH YANG % RUMAH
% DIPERIKSA
ADA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: ..
TABEL 63
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 117,828 27,267 23.1 69 0.3 3,369 12.4 69 0.3 49,600 #DIV/0! 2,389 8.8 209 0.8 4,507 16.5 27,705 101.6
2 BANTUL 271,684 76,881 28.3 0.0 5,837 7.6 0.0 58,376 75.9 1,574 2.0 906 1.2 1,627 2.1 68,320 88.9
3 GUNUNG KIDUL 193,234 147,187 76.2 59 0.0 52,213 35.5 102 0.1 57,353 39.0 150 0.1 53,142 36.1 0.0 163,019 110.8
4 SLEMAN 305,543 290,694 95.1 0.0 17,170 5.9 741 0.3 254,788 87.6 15,361 5.3 2,634 0.9 0.0 290,694 100.0
5 YOGYAKARTA 77,424 59,966 77.5 6 0.0 16,802 28.0 85 0.1 32,455 54.1 - 0.0 - 0.0 3 0.0 49,351 82.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 965,713 601,995 62.3 134 0.0 95,391 15.8 997 0.2 452,572 75.2 19,474 3.2 56,891 9.5 6,137 1.0 599,089 99.5
Sumber: (sebutkan)
TABEL 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1 KULON PROGO 39,881 20 0.1 76 0.2 3,589 9.0 1 0.0 70 0.2 49,859 125.0 2,933 7.4 - 0.0 95 0.2 51 0.1 - 0.0 868 2.2 34,019 85.3
2 BANTUL 76,881 - 0.0 71 0.1 5,837 7.6 - 0.0 - 0.0 58,376 75.9 1,574 2.0 902 1.2 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,627 2.1 68,387 89.0
3 GUNUNG KIDUL 193,234 1,363 0.7 15 0.0 53,028 27.4 0.0 102 0.1 45,882 23.7 150 0.1 53,142 27.5 11,471 5.9 0.0 0.0 0.0 100,540 52.0
4 SLEMAN 287,435 0.0 0.0 0.0 0.0 17,170 6.0 254,904 88.7 15,361 5.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 287,435 100.0
5 YOGYAKARTA 75,632 - 0.0 24 0.0 16,114 21.3 - 0.0 33 0.0 31,347 41.4 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 47,518 62.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 673,063 1,383 0.2 186 0.0 78,568 11.7 1 0.0 17,375 2.6 440,368 65.4 20018 3.0 54,044 8.0 11,566 1.7 51 0.0 0 0.0 2,495 0.4 537,899 79.9
Sumber: (sebutkan)
TABEL 66
1 KULON PROGO 117,828 32,616 27.7 30,389 93.2 26,422 86.9 32,616 27.7 30,146 92.4 28,358 94.1 32,616 27.7 28,857 88.5 23,075 80.0
2 BANTUL 271,684 76,881 28.3 67,400 87.7 53,798 79.8 76,881 28.3 64,608 84.0 43,526 67.4 75,138 27.7 61,081 81.3 39,347 64.4
3 GUNUNG KIDUL 193,234 136,681 70.7 175,336 128.3 136,681 78.0 141,237 73.1 171,927 121.7 141,237 82.1 141,237 73.1 166,719 118.0 136,516 81.9
4 SLEMAN 305,543 229,600 75.1 229,600 100.0 229,600 100.0 225,905 73.9 225,905 100.0 225,905 100.0 182,297 59.7 182,297 100.0 182,297 100.0
5 YOGYAKARTA 77,424 56,935 73.5 53,792 94.5 48,240 89.7 56,761 73.3 54,005 95.1 48,617 90.0 56,735 73.3 53,728 94.7 48,320 89.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 965,713 532,713 55.2 556,517 104.5 494,741 88.9 533,400 55.2 546,591 102.5 487,643 89.2 488,023 50.5 492,682 101.0 429,555 87.2
Sumber: (sebutkan)
TABEL 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
JUMLAH YG
JUMLAH YG
JUMLAH YG
JUMLAH YG
JUMLAH YG
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
SEHAT
SEHAT
SEHAT
SEHAT
NO KAB/KOTA
ADA
ADA
ADA
ADA
ADA
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 5 4 4 100.00 338 236 183 77.54 59 52 26 50.00 2,228 959 621 64.75 2,528 1,071 714 66.67
2 BANTUL 20 17 16 94.12 724 460 394 85.65 47 46 22 47.83 2,172 1,365 940 68.86 2,963 1,888 1,372 72.669
3 GUNUNG KIDUL 9 9 9 100.00 454 454 294 64.76 33 33 7 21.21 572 572 262 45.80 1,068 1,068 572 53.558
4 SLEMAN 423 112 110 98.21 938 630 522 82.86 63 54 36 66.67 52 45 28 62.22 1,476 841 696 82.759
5 YOGYAKARTA 240 219 213 97.26 230 211 193 91.47 36 35 35 100.00 2,036 1,690 1,528 90.41 2,542 2,155 1,969 91.369
JUMLAH (KAB/KOTA) 697 361 352 97.51 2,684 1,991 1,586 79.66 238 220 126 57.27 7,060 4,631 3,379 72.96 10,577 7,023 5,323 75.79
Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 68
INSTALASI
SARANA PELAYANAN
PENGOLAHAN AIR SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
NO KAB/KOTA KESEHATAN
MINUM
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
DIBINA % DIBINA % DIBINA % DIBINA % DIBINA % DIBINA % JUMLAH DIBINA %
H H H H H H
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 161 125 77.6 24 22 91.7 550 453 82.4 1,700 832 48.9 158 93 58.9 345 206 59.7 2,037 1,234 60.6
2 BANTUL 0 249 195 78.3 21 12 57.1 598 482 80.6 2,112 1,611 76.3 157 118 75.2 423 219 51.8 3,560 2,637 74.1
3 GUNUNG KIDUL 0 32 32 100.0 15 15 100.0 746 612 82.0 1,447 991 68.5 18 18 100.0 33 32 97.0 2,291 1,700 74.2
4 SLEMAN 0 316 299 94.6 #DIV/0! 794 752 94.7 2,030 1,666 82.1 376 320 85.1 #DIV/0! 3,516 3,037 86.4
5 YOGYAKARTA 0 117 107 91.5 - - #DIV/0! 549 518 94.4 531 461 86.8 162 141 87.0 174 137 78.7 1,507 1,338 88.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 875 758 86.6 60 49 81.7 3,237 2,817 87.0 7,820 5,561 71.1 871 690 79.2 975 594 60.9 12,911 9,946 77.0
Sumber: ..
TABEL 69
TINGKAT PERSENTASE
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 77,995 34,057 2.29 12.72
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 1,609,992 786,821 2.05 11.37
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 546,605 765,604 0.71 3.97
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 464,698 501,140 0.93 5.15
5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml Ktk @ 100 ampul 168 25,410 0.01 0.04
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 15,180 10,486 1.45 8.04
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 165,304 228,255 0.72 4.02
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 125 7,719 0.02 0.09
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 1,113,830 1,362,912 0.82 4.54
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 5,460 4,666 1.17 6.50
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 662,102 390,729 1.69 9.41
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 51,748 35,673 1.45 8.06
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 138,074 133,564 1.03 5.74
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 109 76,208 0.00 0.01
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 40,103 13,399 2.99 16.63
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 2,773,400 2,529,084 1.10 6.09
17 Kloroquin tablet Tablet 4,000 83 48.00 266.68
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 8,413 2,258 3.73 20.70
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 3,271,465 1,565,883 2.09 11.61
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 40,844 20,729 1.97 10.95
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 534,533 681,204 0.78 4.36
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 197,746 89,494 2.21 12.28
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 2,360,935 96,147 24.56 136.42
24 Multivitamin Sirup Botol 14,412 6,905 2.09 11.59
25 Garam Oralit Bungkus 232,325 135,271 1.72 9.54
26 OAT Kat 1 Pkt 1,969 258 7.65 42.48
27 OAT Kat 2 Pkt 188 20 9.37 52.08
28 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt 65 18 3.61 20.05
30 OAT Kat Anak Pkt 540 86 6.28 34.89
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 7,483 7,068 1.06 5.88
32 Salep 2-4 Pot 12,991 5,487 2.37 13.15
33 Infus set dewasa Kantong 9,091 3,308 2.75 15.27
34 Infus set anak Kantong 7,623 3,405 2.24 12.44
Sumber:
TABEL 70
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2012
Sumber: (sebutkan)
TABEL 72
POSYANDU POSYANDU
NO KAB/KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH AKTIF
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 62 6.44 86 8.94 410 42.62 404 42.00 962 100.00 814 84.62
2 BANTUL 44 3.90 356 31.59 475 42.15 252 22.36 1127 100.00 1127 100.00
3 GUNUNG KIDUL 2 0.14 319 21.79 847 57.86 296 20.22 1464 100.00 1143 78.07
4 SLEMAN 67 4.42 340 22.43 660 43.54 449 29.62 1516 100.00 1109 73.15
5 YOGYAKARTA 0 0.00 173 27.81 257 41.32 192 30.87 622 100.00 449 72.19
JUMLAH (KAB/KOTA) 175 3.08 1274 22.39 2649 46.55 1593 27.99 5691 100.00 4642 81.57
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2.21
Sumber: . (sebutkan)
JUMLAH
NO KAB/KOTA DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSKESDES POSYANDU
KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber: . (sebutkan)
TABEL 74
a b
DR SPESIALIS DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 KULON PROGO - - - 20 28 48 20 28 48 6 20 26
2 BANTUL - - - 30 61 91 30 61 91 2 44 46
3 GUNUNG KIDUL - - - 24 42 66 24 42 66 3 26 29
4 SLEMAN - 1 1 15 56 71 15 57 72 1 38 39
5 YOGYAKARTA 1 2 3 21 50 71 22 52 74 3 28 31
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 3 4 110 237 347 111 240 351 15 156 171
1 KULON PROGO 26 15 41 33 29 62 59 44 103 1 2 3
2 BANTUL 88 42 130 56 54 110 144 96 240 8 17 25
3 GUNUNG KIDUL 8 2 10 9 15 24 17 17 34 2 - 2
4 SLEMAN 267 145 412 124 109 233 391 254 645 30 52 82
5 YOGYAKARTA 260 129 389 53 94 147 313 223 536 16 20 36
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 649 333 982 275 301 576 924 634 1,558 57 91 148
1 KULON PROGO 3 1 4 10 13 23 13 14 27 1 - 1
2 BANTUL - 1 1 33 35 68 33 36 69 - 4 4
3 GUNUNG KIDUL - - - 2 - 2 2 - 2 - - -
4 SLEMAN 24 3 27 20 73 93 44 76 120 7 10 17
5 YOGYAKARTA 62 54 116 54 91 145 116 145 261 29 58 87
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 89 59 148 119 212 331 208 271 479 37 72 109
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 41.1 21.5 31.2 28.0 40.9 34.5 72.7 62.5 65.8 6.1 17.4 11.8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 75 51 126 30 32 62 105 83 188 52 108 160
1 KULON PROGO - - - - - - - - - - - -
2 BANTUL - - - - 3 3 - 3 3 - 2 2
3 GUNUNG KIDUL - - - - 2 2 - 2 2 1 1 2
4 SLEMAN - - - - 1 1 - 1 1 - - -
5 YOGYAKARTA - - - 2 5 7 2 5 7 - 1 1
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 2 11 13 2 11 13 1 4 5
DINAS KESEHATAN PROVINSI - 2 2 10 15 25 10 17 27 4 - 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 814 448 1,262 546 808 1,354 1,360 1,256 2,616 166 431 597
Sumber: (sebutkan)
a
Keterangan : termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75
BIDAN PERAWAT
NO UNIT KERJA SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH
BIDAN DIII BIDAN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KULON PROGO 36 123 159 1 5 6 46 84 130 47 89 136
2 BANTUL 100 175 275 5 2 7 50 135 185 55 137 192
3 GUNUNG KIDUL 34 209 243 17 10 27 98 126 224 115 136 251
4 SLEMAN 52 94 146 - 1 1 50 127 177 50 128 178
5 YOGYAKARTA 12 64 76 1 1 2 17 62 79 18 63 81
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 234 665 899 24 19 43 261 534 795 285 553 838
1 KULON PROGO 7 54 61 5 11 16 75 201 276 80 212 292
2 BANTUL 10 77 87 7 18 25 151 275 426 158 293 451
3 GUNUNG KIDUL 8 19 27 - - - 47 133 180 47 133 180
4 SLEMAN 41 197 238 48 164 212 421 1,337 1,758 469 1,501 1,970
5 YOGYAKARTA 32 179 211 23 67 90 403 1,479 1,882 426 1,546 1,972
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 98 526 624 83 260 343 1,097 3,425 4,522 1,180 3,685 4,865
1 KULON PROGO 1 10 11 - - - 5 20 25 5 20 25
2 BANTUL 3 49 52 - - - 1 7 8 1 7 8
3 GUNUNG KIDUL 3 31 34 2 - 2 50 49 99 52 49 101
4 SLEMAN 3 56 59 43 45 88 54 74 128 97 119 216
5 YOGYAKARTA 9 64 73 2 8 10 25 102 127 27 110 137
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 19 210 229 47 53 100 135 252 387 182 305 487
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 48 92 248 170
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 139 140 59 179 238 7 38 45 66 217 283
1 KULON PROGO - 4 4 - - - 3 3 6 3 3 6
2 BANTUL 3 10 13 - 2 2 - 7 7 - 9 9
3 GUNUNG KIDUL - 5 5 - - - - - - - - -
4 SLEMAN - - - - - - - - - - - -
5 YOGYAKARTA - 4 4 1 4 5 2 1 3 3 5 8
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 23 26 1 6 7 5 11 16 6 17 23
DINAS KESEHATAN PROVINSI 1 8 9 3 6 9 18 37 55 21 43 64
JUMLAH (KAB/KOTA) 356 1,571 1,927 217 523 740 1,523 4,297 5,820 1,740 4,820 6,560
Sumber: (sebutkan)
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76
Sumber: (sebutkan)
a
Keterangan : termasuk S2 dan S3
TABEL 77
Sumber: (sebutkan)
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b
termasuk D-I
TABEL 78
Sumber: (sebutkan)
Dokter Spesialis Dokter Dokter Gigi Tenaga Medis Perawat Bidan Keperawatan
Tenaga Teknis KefarmasianApoteker Kefarmasian Gizi
NO Wilayah
Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent
1 Kulonprogo 45 3.57 133 9.82 30 5.03 208 6.47 459 7.00 235 12.20 694 8.18 76 7.19 50 10.59 126 8.24 43 10.78
2 Bantul 131 10.38 272 20.09 77 12.90 480 14.94 660 10.06 427 22.16 1087 12.81 61 5.77 200 42.37 261 17.07 70 17.54
3 Gunungkidul 10 0.79 94 6.94 33 5.53 137 4.26 532 8.11 309 16.04 841 9.91 47 4.45 25 5.30 72 4.71 34 8.52
4 Sleman 440 34.87 398 29.39 138 23.12 976 30.38 2364 36.04 443 22.99 2807 33.07 454 42.95 464 98.31 918 60.04 142 35.59
5 Kota Yogyakarta 508 40.25 370 27.33 155 25.96 1033 32.15 2198 33.51 364 18.89 2562 30.19 408 38.60 359 76.06 767 50.16 62 15.54
6 Daerah DIY 128 10.14 87 6.43 164 27.47 379 11.80 347 5.29 149 7.73 496 5.84 11 1.04 218 46.19 229 14.98 48 12.03
Jumlah 1262 100.00 1354 100.00 597 100.00 3213 100.00 6560 100.00 1927 100.00 8487 100.00 1057 100.00 1316 278.81 2373 155.20 399 100.00
Kesehatan Masyarakat Sanitarian Kesmas Fisioterapi Analis Keshatan
Teknik Elektromedik dan Radiografer
Perawat AnastesiKeteknisian Medis
Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent
1 Puskesmas 4 0.32 347 25.63 171 28.64 522 16.25 838 12.77 899 46.65 1737 20.47 164 15.52
2 Rumah Sakit 982 77.81 576 42.54 148 24.79 1706 53.10 4865 74.16 624 32.38 5489 64.68 487 46.07
3 Fasyankes Lainnya 148 11.73 331 24.45 109 18.26 588 18.30 487 7.42 229 11.88 716 8.44 380 35.95
4 Institusi Diknakes 126 9.98 62 4.58 160 26.80 348 10.83 283 4.31 140 7.27 423 4.98 5 0.47
5 Dinkes 2 0.16 38 2.81 9 1.51 49 1.53 87 1.33 35 1.82 122 1.44 21 1.99
Jumlah 1262 100.00 1354 100.00 597 100.00 3213 100.00 6560 100.00 1927 100.00 8487 100.00 1057 100.00
Apoteker Kefarmasian Gizi Kesehatan Masyarakat Sanitarian Kesmas Fisioterapi Analis Keshatan
Teknik Elektromedik dan Radiografer
Perawat Anastesi
Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent
18 1.37 182 7.67 159 39.85 97 14.06 152 51.35 249 25.25 18 10.65 170 23.68 10 4.67 0 0.00
171 12.99 658 27.73 172 43.11 71 10.29 76 25.68 147 14.91 123 72.78 362 50.42 162 75.70 11 84.62
897 68.16 1277 53.81 4 1.00 6 0.87 3 1.01 9 0.91 15 8.88 148 20.61 33 15.42 2 15.38
207 15.73 212 8.93 36 9.02 365 52.90 21 7.09 386 39.15 10 5.92 14 1.95 5 2.34 0 0.00
23 1.75 44 1.85 28 7.02 145 21.01 44 14.86 189 19.17 3 1.78 24 3.34 4 1.87 0 0.00
1316 100.00 2373 100.00 399 100.00 684 99.13 296 100.00 980 99.39 169 100.00 718 100.00 214 100.00 13 100.00
Keteknisian Medis
Jumlah Prosent
180 19.05
535 56.61
183 19.37
19 2.01
28 2.96
945 100.00
Dokter Spesialis Dokter Dokter Gigi Tenaga Medis Perawat Bidan Keperawatan Tenaga Teknis Kefarmasian
NO Wilayah
Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah
1 Kulonprogo
2 Bantul
3 Gunungkidul
4 Sleman
5 Kota Yogyakarta
6 Daerah DIY
Jumlah
aga Teknis Kefarmasian Apoteker Kefarmasian Gizi Kesehatan Masyarakat Sanitarian Kesmas Fisioterapi Analis Keshatan
Teknik Elektromedik dan Radiogr
Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah Prosent Jumlah
k Elektromedik dan Radiografer
Perawat AnastesiKeteknisian Medis