PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
1
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran di
sungai, River Analysis System (RAS), yang dibuatoleh Hydrologic Engineering
Center (HEC) yang merupakan satudivisi di dalam Institute for Water Resources
(IWR), di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan
model satu dimensi aliran permanen maupun tak permanen (steady and unsteady
one-dimensional flow model). HEC-RAS versi terbaru saat ini, Versi 4.1, beredar
sejak Januari. HEC-RAS memiliki empat komponen model satu dimensi:
1) hitungan profil muka air aliran permanen,
2) simulasi aliran takpermanen,
3) hitungan transport sedimen, dan
4) hitungan kualitas air.
Satu elemen pentingdalam HEC-RAS adalah keempat komponen tersebut
memakai data geometri yang sama, routine hitungan hidraulika yang sama, serta
beberapa fitur desain hidraulik yang dapatdiakses setelah hitungan profil muka air
berhasil dilakukan. HEC-RAS merupakan program aplikasi yang
mengintegrasikan fitur graphical user interface, analisis hidraulik, manajemen dan
penyimpanan data, grafik, serta pelaporan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
I. DATA SUNGAI DAN LINGKUNGAN SUNGAI
Nama Sungai : Paguyaman
Letak Sungai : Boalemo, Gorontalo
Daerah Aliran Sungai : Paguyaman
3
Sumber : Profil Kabupaten Gorontalo, 2012
4
Juni / June 15 112 5,69
Juli / July 10 45 8,22
Agustus / 15 54 6,58
August
September / 2 6 8,29
September
Oktober / 6 72 8,57
October
Nopember / 20 321 5,77
November
Desember / 16 266 5,90
December
Sumber : BPS Kota Gorontalo, 2014
5
Nopember / November 1 009,0 1009,9
Desember / December 1 008,5 1009,1
Sumber : BPS Kota Gorontalo, 2014
(1) (2)
Januari/January 2.93
Februari/February 3.23
Maret/March 3.52
April/April 3.06
Mei/May 2.65
Juni/June 2.97
Juli/July 4.79
Agustus/August 5.44
September/Septembe 4.50
r
Oktober/October 5.99
November/November 3.10
Desember/December 3.62
6
Bulan Suhu Udara
Temperature
(0C)
Month
Minimum Maksimum Rata-rata
Minimum Maximum Average
(1) (2) (3) (4)
Januari / January 22,9 40,3 26,0
7
Pada penelitian ini data geometric didapat dari Tugas Akhir
Mahasiswa.
8
sungai dilakukan dari arah hulu ke hilir dengan meng-click tombol
River Reach setelah tampilan kotak dialog Geometric Data
muncul.
9
Gambar 3.5 Tampilan Potongan Melintang Cross Hilir (STA 31)
10
Gambar 3.8 Tampilan Potongan Melintang STA 34
11
Gambar 3.11 Tampilan Potongan Melintang STA 37
12
Gambar 3.14 Tampilan Potongan Melintang Hulu (STA 40)
13
quality data yang diperlukan adalahan suhu air pada sungai, suhu
udara di sekitar DAS, kelembaban udara, intensitas cahaya
matahari yang menyinari, dan lain-lain. Analisis ini dilakukan
menggunakan temperature modeling.
5.1 Boundary Conditions
Dalam melakukan analisis water quality, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah memasukan kondisi batas (Boundary
Conditions) yaitu menginputkan data suhu air di setiap titik
tinjauan sungai Paguyaman. Data yang diinputkan adalah suhu di
sekitar Kabupaten Gorontalo. Karena keterbatasan data yang dapat
ditemukan, maka suhu untuk penampang diinputkan dengan data
antara 26.5 oC hingga 27 oC.
14
Gambar 3.18 Water Temperature
15
Gambar 3.20 Dispersion Coefficients
16
Data yang diinputkan dalam Atmospheric Pressure adalah
tekanan udara rata-rata yang terdapat di daerah Gorontalo.
Besarnya tekanan udara rata-rata pada adalah 1009.6 mb.
17
5.4.3 Humidity
Data yang diinputkan dalam Humidity adalah kelembaban
rata-rata yang terdapat di daerah Gorontalo. Besarnya kelembaban
rata-rata adalah 81.7%
18
5.4.5 Cloudiness
Data yang diinputkan dalam Cloudiness adalah yang
terdapat didaerah Gorontalo. Tidak didapatkan data yang jelas,
sehingga Cloudiness dianggap 1.
19
5.5 Observed Data
Pada Observed Data, data yang ditinjau adalah temperature
air pada tiap titik tinjauan analisis kita. Sehingga kita perlu untuk
menginput data temperatur air pada titik tinjauan analisis. Pada
analisis ini, hanya ditinjau pada titik stasioning 40.
6. Running Program
6.1 Steady Flow Analysis
a. Cross Section pada Stasioning 31
20
b. Cross Section pada Stasioning 38
21
Gambar 3.30 WQ Spatial Plot-Plofile Plot
c. WQ Spatial Plot-Table
22
Gambar 3.32 WQ Spatial Plot-Table
7. Pembahasan
7.1 Steady Flow Analysis
Dalam melakukan analisis Sungai Paguyaman yang terletak
di Gorontalo, Sulawesi menggunakan software HEC-RAS 4.1 ini,
digunakan beberapa sumber dalam pengumpulan data untuk
analisis. Sumber yang paling banyak memberikan informasi data
merupakan Tugas Akhir Mahasiswa DTSL FT UGM. Dalam Tugas
Akhir tersebut dilakukan analisis pada 115 titik tinjauan , namun
pada analisis yang dilakukan oleh penulis, penulis hanya
melakukan analisis pada 10 titik tinjauan.
Pada analisis Steady Flow dengan debit konstan yaitu
sebesar 50 m3/s dari hulu sampai hilir atau sama di setiap titik
tinjauan. Hasil yang diperoleh dari analisis steady flow adalah
tidak ada banjir sepanjang lintasan sungai yang ditinjau.
Dalam melakukan analisis terdapat beberapa kendala
seperti tidak lengkapnya data pendukung yang diperlukan dalam
melakukan analisis, seperti koefisien kekasaran manning. Karena
tidak tersedianya data tersebut, maka koefisien kekasaran manning
ditetapkan sebesar 0.03.
23
7.2 Water Quality Analysis
Data untuk melengkapi Water Quality Analysis diperoleh
dari berbagai sumber yang diperoleh dari Tugas Akhir maupun
website. Namun, dalam melakukan analisis Water Quality terdapat
beberapa kendala, seperti tidak tersedianya data pendukung yang
diperlukan dalam analisis, seperti data Cloudiness. Karena ada data
yang tidak tersedia, yaitu data Cloudiness, maka digunakan data 1
satuan sebagai pengganti data yang tidak tersedia tersebut. Hal ini
menyebabkan analisis Water Quality menjadi tidak dapat
merepresentasikan keadaan sebenarnya yang terjadi di sungai
Paguyaman, Gorontalo, Sulawesi. Oleh karena itu, hasil analisis
yang didapatkan merupakan hasil yang sama seperti kondisi
aslinya, namun masih dapat merepresentasikan sebagian besar
keadaan sungai tersebut.
Dari Water Quality Analysis dapat diketahui bahwa
semakin menuju ke hilir temperature memiliki kecenderungan
semakin menurun.
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi, pada rangkaian analisis yang telah dilakukan pada Sungai
Paguyaman, Gorontalo, didapatkan kesimpulan bahwa pada Sungai
24
Paguyaman, semakin ke hilir temperature memiliki kecenderungan
semakin turun yang kemungkinan disebabkan oleh data-data seperti
kecepatan angin, kelembaban, dan data meteorologi lainnya.
Kemudian pada potongan melintang didapatkan hasil tidak ada
kemungkinan terjadinya banjir sepanjang lintasan sungai yang ditinjau.
Hasil analisis yang telah dibahas di atas tidak bisa dikatakan 100%
benar karena keterbatasan data yang diperoleh untuk diinput dalam
analisis.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai data-data sekunder yang akan diinput ke dalam software
agar hasil analisisnya bisa lebih tepat. Dan akan lebih baik jika
menggunakan data primer, agar hasil yang diperoleh benar-benar
akurat.
25