Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LATAR BELAKANG TEORI

2.1 Kerangka Konseptual

Untuk menjawab masalah penelitian, dalam bab ini penulis akan

menjelaskan dan menguraikan konsep-konsep dan teoriyang berkaitan dengan

masalah pokok dengan sistematika sebagai berikut:

1 Humas

2 Media Informasi

3 Efektivitas

4 Penyebaran Informasi

5 Masyarakat

2.1.1 Humas

Harlow dalam Cutlip & Center (2009: 7), mendefinisikan :

Public Relations is a distinctive management function which helps


establish and maintain mutual lines of communications, understanding,
acceptance, and cooperation between an organization and its publics;
involve the management of problems or issues; helps management to keep
informed on and responsive to public opinion; defines and emphasizes the
responsibility of management to serve the public interest; helps management
ke abreast of and effectively utilize change, serving as an early warning
system to help anticipate trends; and uses research and sound and ethical
communication techniques as its principal tools.

(PR adalah fungsi manajemen khusus yang membantu menciptakan dan

mempertahankan arus komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara

organisasi dan khalayaknya, yang meliputi; membantu manajemen masalah, atau

isu; membantu manajemen untuk tetap mendapatkan informasi dan bertindak

responsif kepada khalayak; menitik beratkan tanggung jawab manajemen untuk

11
12

melayani kepentingan khalayak; membantu manajemen agar efektif

memenfaatkan perubahan, menjadi sistem peringatan dini untuk mengantisipasi

tren baru; serta melaksanakan penelitian dan komunikasi etis sebagai alatnya yang

utama).

Menurut Ardianto (2013:239),dalam dunia pemerintahan, humas bertugas


menjalankan kegiatan kebijakan publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan
humas pemerintah dalam bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai
informasi tentang kebijakan pemerintah yang mengikat rakyat atau masyarakat.
Sedangkan untuk pelayanan publik adalah memberikan pelayanan terbaik dengan
birokrasi yang tidak berbelit-belit. Hal itu dilakukan untuk memberikan kepuasan
kepada masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari
masyarakat atau publik.

Menurut Effendy (2002: 37), humas pada departemen memiliki dua tugas

1. Menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan,


perencanaan, dan hasil yang telah dicapai.
2. Menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan,
peraturan-peraturan, dan hak-hak yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat sehari-hari.

Jika dikaitkan dengan masalah penelitian, maka peran humas Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan memiliki tugas yang pertama yaitu, menyebarkan

informasi secara teratur mengenai kebijakan, perencanaan dan hasil yang telak

dicapai

Menurut Cutlip, Center & Broom (2009: 25), Public Relations is the

management functions that establishes and maintains mutually beneficial

relationship between an organizations and the public on whom its success or

failure depends. (Public Relations merupakan fungsi manajemen yang

membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara

organisasi dan masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan atau

kegagalannya).
13

Menurut Haywood (2009: 4), Public relations is describes it as the

organizational two-way communications between the organization and the

audiences critical to its success. (Public relations adalah komunikasi dua arah

antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai kesuksesan organisasi.)

Menurut Kusumatuti (2007: 24), peranan humas terdiri dari :

1. Expert Preciber Communication


Petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasihati pimpinan
perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubunga dokter dan
pasien
2. Problem Solving
Yakni peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada
peranan ini petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap
manajemen (krisis). Dia menjadi anggota tim, bahkan bila memungkinkan
menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen
3. Communicator Fasilitator
Peranan petugas humas sebagai fasilitator komunikasi antara
perusahaan/organisasi dengan public. Baik dengan eksternal maupun internal yang
paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara public dengan
perusahaan. Sebagai media atau penengah bila terjadi misscomunication
4. Technical Communication
Di sini petugas humas diannggap sebagai pelaksanaan teknis komunikasi.
Dia menyediakan layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan
teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan
petugas humas, melainkan keputusan manajemen dan petugas humas yang
melaksanakannya.

Jika dikaitkan dengan masalah penelitian, maka peran humas Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan yang dijalani adalah peranan yang ketiga yaitu

sebagai Communicator Fasilitator antara Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan dengan masyarakat yaitu melalui media cetak, media elektronik, dan

media sosial untuk menyebarakan informasi kepada masyarakat mengenai

pendidikan dan kebudayaan.

2.1.2 Media Informasi


14

Menurut Gordon B. Davis (2011: 27), Informasi adalah data yang telah

dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan

merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan

yang sekarang atau nantinya.

Menurut Hafied Canggara (2000: 24), Media yang dimaksud disini

adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada

penerima.

Media Komunikasi menurut A.M.Hoeta Soehoet, Alat-alat perantara

dalam proses penyampaian isi pernyataan (message) dari komunikator sampai

kepada komunikan atau penyampaian umpan balik dari komunikan sampai kepada

komunikator.

Sedangkan menurut Kusrini (2007, h.11), Informasi adalah data yang

sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat

dalam pengambilan keputusan saat ni atau mendukung sumber informasi.

Dari teori dia atas penulis dapat memahami bahwa media informasi ialah

sebuah sarana untuk menyebarkan informasi dari perusahaan profit maupun non

profit kepada publiknya baik eksternal maupun internal dalam hal ini Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan RI menggunakan media informasi untuk

menyebarkan infomasi pendidikan dan kebudayaan.

.1.2.1 Media Baru

Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2007: 17) merangkumkan

perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi

tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat,
15

era komunikasi interaktif. media baru adalah media yang berkembang pada era

komunikasi interaktif.

Sementara menurut McQuail (2006: 16), media baru adalah tempat

dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite

meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens

dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.

Penulis memahami bahwa media baru adalah istilah yang dimaksudkan

untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi

dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan

sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat

dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak.

Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi

antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di

dalamnya adalah web, social network seperti facebook dan twitter.

1. Web

Menurut Arief (2011a:7) Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan

dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya yang

menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk

mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Menurut Arief (2011b:8) Browser adalah aplikasi yang mampu

menjalankan dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan. Prosesnya

dilakukan oleh komponen yang terdapat didalam aplikasi browser yang biasa

disebut Web Engine. Semua dokumen web ditampilkan oleh browser dengan cara
16

diterjemahkan. Beberapa jenis browser yang populer saat ini diantaranya adalah

Internet Explorer yang diproduksi oleh Microsoft, Mozilla Firefox, Opera, dan

Safari yang diproduksi oleh Apple.

Menurut Hidayat (2010:6), website adalah keseluruhan halaman-

halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.

Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling

berhubungan. Jadi dapat dikatakan bahwa, pengertian website adalah kumpulan

halaman-halaman. yang digunakan untuk menampilkani informasi teks, gambar

diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang

bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang

saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

halaman. Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website lainnya

disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung

disebut hypertext.

Menurut Handoko (2010: 8), Karakteristik website mengandung muatan

informasi yang besar, paling atraktif, menghibur dan edukatif dalam sistem

komunikasi massa. Berikut hal-hal yang menjadi karakteristik dari sebuah

website (Handoko, 2012: 9) :

1. Dapat menerobos batasan tempat dan waktu dalam memberikan


informasinya.
2. Kaya akan tampilan grafis sehingga sangat terjangkau sebagai sarana
berpromosi.
3. Media interaktif yang dapat menggabungkan seluruh media
informasi,meliputi: audio visual, animasi, image dan teks.

Menurut Diggs & Brown (2012, h.295), The site helps introduce an

organizations and its key message to public by providing a variety of financial,


17

promotional, marketing, and educational information in one central location. This

electronic connection allows people all over the world to lear, converse,

persuade, trade information, and buy and sell products and services .(Website

membantu untuk memperkenalkan organisasi dan pesan intinya kepada publik

dengan menyediakan beragam promosi, pemasaran, informasi edukatif yang

terintegrasi pada lokasi sentral. Koneksi elektronik ini dapat memungkinkan orang

diseluruh penjuru dunia untuk belajar, berbicara, mempengaruhi, bertukar

informasi, dan melakukan jual beli produk atau jasa).

Website merupakan bagian dari internet yang menjadi salah satu medium

utama bagi praktisi PR. Dalam perkembangannya website digunakan oleh

organisasi atau perusahaan untuk menampilkan profil, mengkomunikasikan

kebijakan, produk, ataupun layanan. Website juga merupakan sarana bagi

organisasi untuk menjalin komunikasi dengan publiknya secara langsung, kapan,

dan di manapun. Website umumnya mencantumkan kontak yang dapat dihubungi

oleh publik, dengan harapan kontak ini dapat direspon dengan segera.

2. Facebook

Menurut Robin Gregory (2013: 77), facebook adalah layanan jaringan


sosial dan situs web, agar semua orang bisa membuat profil pribadi yg bertujuan
mencari teman,kelaurga yg tidak pernah kita jumpai atau bertemu. facebook jg
menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk
pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya.pengguna dapat
bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan
berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya.

Menurut Zarella (2010: 51), menguraikan elemen yang terdapat di


facebook :
1. Profil
Halaman profil dapat memuat informasi tentang diri Anda, termasuk
pekerjaan, riwayat pendidikan, status pernikahan, alamat, minat dan hobi.
Halaman profil juga dapat bertautan dengan foto-foto dan profil teman-
18

teman anda. Profil berisikan informasi pribadi, jika instansi atau


perusahaan memilki juru bicara terkenal, anda dapat membuat profilnya.
Namun jika tidak fokuslah pada halaman atau group yang berisikan
informasi instansi atau perusahaan anda.
2. Koneksi
Peran terpenting dari jejaring sosial adalah menghubungkan (conecting)
dua arah atau lebih. Facebook istilah friendling untuk koneksi antar
manusia
3. Pesan Pribadi
Pesan pribadi ini dikirim dari suatu pengguna kepengguna lain, tetapi juga
dapat dikirim dari suatu group kesemua teman group tersebut.
4. Pesan Terbuka
Pesan terbuka disebut wall message di facebook. Tempat berkomentar
beada di halaman-halaman profil, foto, group, event, dan bisnis
5. Group
Konsep group yakni sekelompok orang yang disatukan oleh minat yang
sama. Anggota group dapat berbagi berita dan berdiskusi dan administrator
group dapat mengirim pesan pribadi kesetiap anggotanya.
6. Foto
Anda dapat menguggah foto atau gambar anda sendiri dan teman-teman
anda dan tag orang-orang di foto tersebut dengan nama-nama mereka. Di
fitur foto juga tersedia tempat untuk mengomentari.
7. Kegiatan
Fasilitas event untuk mengumumkan event yang akan anda adakan dan
mengundang teman-teman anda untuk mengikutinya. Manfaatkanlah
kegiatan tersebut untuk mengundang semua pemakai bisnis anda supaya
mereka bertemu.
8. Aplikasi
Pembuatan aplikasi membutuhkan kemampuan teknis dan programan.
Untuk mendukung promosi social media. Aplikasi-aplikasi terbaik
memungkinkan orang berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-
temannya.
9. Status Update
Status update seringkali disatukan dengan sistem pemesanan terbuka, yang
memungkinkan teman-teman anda mengomentari anda.
10. Page
Perusahaan atau instansi dapat membuat profil tebuka di facebook yang
banyak fiturnya sama dengan fitur-fitur profil individu. Para pengguna
dapat bersambungan dengan halaman facebook dan menjadi Fans-nya.
3. Twitter
Menurut Jack Dorsey (2006: 14), twitter adalah layanan jejaring sosial
dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan
membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan
kicauan (tweet).

2.1.2.2 Media Online


19

Syarifudin Yunus dalam (2010: .33), media online kini menjadi alternatif

media yang paling mudah mendapat akses informasi atau berita. Karena media

online adalah sarana mendapatkan informasi paling efektif yang ada di era lebih

maju yaitu era teknologi informasi.

(Severin dan James W. Tankard, 2005, h.445), Media online adalah

media yang terbit di dunia maya, istilah dunia maya pertama kali dikenalkan oleh

William Gibson (1984/1994) dalam novelnya yang mengartikan dunia maya yaitu

realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses komputer,

multidimensi, artificial, atau virtual.

Dari uraian-uraian dan penjelasan tentang media online, penulis dapat

merujuk dan mendefinisikan bahwa media online yaitu media yang terbit di dunia

maya dengan bentuk yang sederhana dan tidak terbatas pada ruang dan waktu,

sehingga masyarakat dapat mengaksesnya kapan saja dan dimana saja sejauh ada

jaringan yang menghubungkan orang tersebut dengan internet. Bersifat real time,

actual dan dapat diakses/baca/dilihat oleh siapa pun.

2.1.2.3 Media Cetak

Menurut Ardianto (20011: 106), media cetak adalah suatu media yang

statis dan mengutamakan peran-peran visual. Media ini terdiri dari lembaran

dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman putih.

Salah satu jenis media cetak adalah Koran.

1. Koran

Menurut Effendy (2008: 241). Surat kabar adalah lembaran tercetak yang

memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik,
20

bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di

seluruh dunia untuk diketahui pembaca.

Menurut Effendy (2008: 119) ada empat ciri yang dapat dikatakan sebagai

syarat yang harus dipenuhi oleh surat kabar, antara lain :

1. Publisitas (Publicity)
Yang mengandung arti penyebaran kepada khalayak atau kepada publik.
Karena diperuntukkan untuk khalayak umum, isi atau informasi dalam
surat kabar ini terdiri dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan
umum. Untuk itu, penerbitan yang meskipun sama dengan surat kabar
tidak bisa disebut sebagai surat kabar jika hanya ditujukan kepada
sekelompok orang atau golongan.
2. Periodesitas (Periodicity)
Yang berarti keteraturan dalam penerbitannya. Keteraturan ini bisa satu
kali sehari bisa juga satu atau dua kali terbit dalam seminggu. Karena
mempunyai keteraturan dalam penerbitannya, maka penerbit buku tidak
dapat dikategorikan sebagai surat kabar meskipun isinya menyangkut
kepentingan umum karena tidak disebarkan secara periodik dan berkala.
3. Universalitas (Universality)
Yang berarti kemestaan dan keragaman. Isinya yang datang dari berbagai
penjuru dunia. Untuk itu jika sebuah penerbitan berkala isinya hanya
mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek kehidupan, seperti
majalah kedokteran, arsitektur, koperasi atau pertanian, tidak termasuk
surat kabar. Memang benar bahwa berkala itu ditujukan kepada khalayak
umum dan diterbitkan secara berkala, namun bila isinya hanya mengenai
salah satu aspek kehidupan saja maka tidak dapat dimasukkan ke dalam
kategori surat kabar.
4. Aktualitas (Actuality)
Menurut kata asalnya aktualitas, berarti kini dan keadaan sebenarnya.
Kedua-duanya erat sekali sangkut pautnya dengan berita yang disiarkan
surat kabar. Berita adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi kini,
21

dengan perkataan lain laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan
yang dilaporkan itu harus benar. Tetapi yang dimaksudkan aktualitas
sebagai ciri surat kabar adalah pertama, yaitu kecepatan laporan, tanpa
menyampingkan pentingnya kebenaran berita.

2.1.2.4 Televisi

Menurut Ilham (2010: .255) Televisi adalah alat penangkap siaran

bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting.

Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi

secara harfiah berarti melihat jauh, karena pemirsa berada jauh dari studio tv.

Sedangkan menurut Adi Badjuri (2010: .39), Televisi adalah media

pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak

hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar

atau mencerna narasi dari gambar tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan

salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk

gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan

kepada khalayak luas.

Ada 4 kekuatan televisi, yaitu: (Syahputra, 2006: 70):

1. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan


elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui
satelit.
2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai
aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
3. Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan
oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).
22

4. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan


sistematis.

Sedangkan menurut Syahputra (2006: 70) kelemahan televisi, yaitu:

1. media televisi terikat waktu tontonan.


2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara
langsung dan vulgar.
3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.
Bersifat transitory, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat
dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak, informasi
dapat disimpan dalam bentuk kliping.

2.1.3 Efektivitas

Menurut Bernard (2010: 207) efektivitas adalah tercapainya sasaran yang

telah disepakati bersama.

Menurut Cambel J.P, (2012: .47). Pengukuran efektivitas secara umum dan

yang paling menonjol adalah:

4. Keberhasilan informasi

5. Keberhasilan sasaran

6. Kepuasan terhadap informasis

5. Tingkat input dan output

6. Pencapaian tujuan menyeluruh

Sehingga efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan

operasional dalam melaksanakan program-program kerjayang sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara komprehensif.


23

Sementara itu, menurut Richard M. Steers (2007: 227), efektivitas

merupakan suatu tingkatan kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan

seluruh tugas-tugas pokoknya atau pencapaian sasarannya.

Menurut Sondang dalam Othenk (2008, h.4), efektivitas adalah

pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang

secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau

jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi

tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.

Abdurahmat dalam Othenk (2008: 7) efektivitas adalah pemanfaatan

sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar

ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada

waktunya.

Dapat disimpulkan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya

semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari

anggota serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan

menunjukkan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang

tercapai. Penulis dapat memahami bahwa yang dimaksud dengan efektivitas

dapat dikatakan efektif jika hasil kegiatan yang dituju tepat pada target sasaran

pada kegiatan tersebut.

2.1.4 Penyebaran Informasi

Menurut Effendy sebagaimana yang dikutip oleh Ardianto (2006: 130),

mengatakan fungsi dari komunikasi adalah menginformasikan, mendidik,

menghibur dan untuk mempersuasif (to persuade). Dari fungsi komunikasi


24

tersebut antara komunikasi dan informasi selalu berkaitan, dimana informasi dapat

disampaikan melalui komunikasi. Informasi adalah merupakan hal yang penting

dalam kehidupan manusia. Sebagaimana dikemukakan Rakhmat (2010: 233),

informasi adalah Informasi adalah segala sesuatu yang mengurangi

ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan alternatif dalam suatu

situasi.

Berdasarkan uraikan tersebut, bahwa antara komunikasi dengan informasi

memiliki kaitan yang erat. Ini terlihat dalam setiap kegiatan komunikasi yang

dilakukan selalu ada informasi yang disampaikan. Selanjutnya komunikasi

tersebut akan lebih dimengerti tentang suatu hal yang asalnya tidak pasti, dan bisa

mendapatkan sesuatu hal atau informasi yang baru.

Berbicara tentang informasi tidak tertutup kemungkinan lepas dari konteks

komunikasi sebagai proses penyampaiannya oleh komunikator kepada

komunikan. Kegiatan komunikasi dikatakan efektif bila antara komunikator dan

komunikan terdapat suatu pengertian yang sama mengenai isi pesan komunikasi.

Isi pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator dapat melalui proses

pengoperan lambang-lambang yang berarti.

Menurut Sastropoetro (2007: 21-22), supaya proses penyebaran informasi

tersebut dilakukan efektif, artinya dapat diterima oleh komunikan dengan baik,

maka proses penyampaian itu perlu beberapa syarat yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Pesan yang disebarkan haruslah tersusun secara jelas, mantap, dan singkat
agar mudah ditangkap. Perlu dipahami setiap orang mempunyai daya
tangkap berbeda, dengan demikian komunikator haruslah menyusun pesan
menurut perhitungan dapat ditangkap oleh sebanyak orang dan atau
sebagian besar orang-orang yang berkepentingan.
25

2. Lambang- lambang yang dipergunakan haruslah dapat dipahami,


dimengerti mereka yang menjadi sasaran, artinya kalau akan menggunakan
bahasa, pergunakanlah bahasa yang mudah dimengerti.
3. Pesan-pesan yang disampaikan hendaknya dapat menimbulkan minat -
attentif, perhatian dan keinginan pada penerima pesan untuk melakukan
sesuatu.
4. Pesan yang disampaikan hendaknya menimbulkan keinginan untuk
memecahkan masalah sekiranya ada.
5. Pesan hendaknya menimbulkan stimulasi untuk menerima dengan positif.

Selain memperhatikan syarat dalam penyebaran informasi, perlu juga

diperhatikan bahwa unsur komunikator sangat memegang peranan penting seperti

yang diungkapkan Sastropoetro (2007: 22), sebagai berikut:

1. Penyebar pesan hendaknya orang yang berwenang, baik yang berwenang


langsung maupun tidak langsung (yang mendapatkan pelimpahan),
sehingga dapat dipercaya dan dapat dijadikan sumber informasi yang
mantap.
2. Penyebar pesan hendaknya orang yang mampu berbicara lancar, baik dan
jelas sehingga mudah ditangkap pesan-pesan yang disampaikannya.
3. Penyebar pesan sebaiknya orang yang mampu menjawab dengan baik
berbagai pertanyaan yang mungkin timbul dari para penerima pesan.
Dari teori dia atas penulis dapat memahami bahwa, dengan

memperhatikan hal-hal tersebut maka penyampaian informasi dalam Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan dapat berfungsi secara efektif. Peranan komunikasi

dalam kedinamisan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sangat

tergantung pada kegiatan komunikasi itu sendiri, tanpa adanya komunikasi tidak

akan berjalan baik dan efektif seperti dalam hubungan mengenai tugas pembagian

kerja (protap), peraturan-peraturan, pelaksanan kebijakan, cara kerja dan

sebagainya.
26

Dari uraian diatas mengenai penyebaran informasi, maka kaitan media

dengan penyebaran informasi pendidikan dan kebudayaan adalah media dapat

menciptakan suatu pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat,

sehingga tercipta adanya citra (image) yang positif dan loyalitas dari masyarakat

terhadap lembaga/instansi. Hal ini dapat dilihat bahwa media merupakan unsur

yang sangat dominan, agar informasi mengenai pendidikan dan masyarakat dapat

tersampaikan dengan jelas di masyarakat.

2.1.5 Masyarakat

Menurut Ralph Linton dalam Soekanto (2006: 22) Masyarakat

merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup

lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka

sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas

sedangkan masyarakat .

Masyarakat menurut Soemardjan dalam Soekanto, (2006: 22) Orang-

orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka

mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,

dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

Ardianto dan Soemirat dalam Safitri (Pubic Relations dan Masyarakat

Dalam Memacu Pertumbuhan Masyarakat, diakses 6/12/2015, pukul 3.20)

mengklasifikasikan publik dalam Public Relations menjadi beberapa kategori

yaitu:

1 Publik internal dan publik eksternal: Internal publik yaitu publik yang
berada di dalam organisasi/ perusahaan seperti supervisor, karyawan
27

pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal


publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti
pers, pemerintah, pendidik/ dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok.
2 Publik primer, sekunder, dan marginal. Publik primer bisa sangat
membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder
adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal adalah
publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Reserve Board
of Governor (Dewan Gubernur Bank Amerika) yang ikut mengatur
masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah bank yang
menunggu rotasi secara teratur, di mana anggota legislatif dan masyarakat
menjadi publik sekundernya.
3 Publik tradisional dan publik masa depan. Karyawan dan pelanggan
adalah publik tradisional, mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial,
dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan.
4 Proponent, opponent, dan uncommitted. Di antara publik terdapat
kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak
(proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan perlu
mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat
permasalahan.
5 Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam
mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung perusahaan, dapat
dibedakan antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis
di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif
menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan
mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau
pendapatnya.

Dari penjelasan publik dalam public relations di atas, penulis

menyimpulkan bahwa masyarakat bisa termasuk kedalam kategori publik

eksternal. Hal ini dikarenakan masyarakat masing-masing memiliki kepentingan


28

yang berbeda. Masyarakat dikatakan publik eksternal karena tidak berhubungan

langsung dengan perusahaan, dalam hal ini masyarakat hanya sebagai pengguna

atau konsumen dari media.


29

2.2 Kerangka Pemikiran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud)

Humas Kemendikbud

n haruslah tersusun secara jelas, mantap, dan singkat agar mudah ditangkap.
g dipergunakan haruslah dapat dipahami, dimengerti masyarakat yang menjadi sasaran.
mpaikan hendaknya dapat menimbulkan minat - attentif, perhatian dan keinginan pada penerima pe
n hendaknya menimbulkan keinginan untuk memecahkan masalah sekiranya ada.
mbulkan stimulasi untuk menerima dengan positif.

Media Informasi

Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai