imgurl=http://reenapuji.files.wordpress.com/2013/04/tumblr_mdujb5c
vyb1rgdccyo1_1280.jpg&imgrefurl=http://reenapuji.wordpress.com/201
3/04/20/prinsip-desain-busana/&h=1020&w=1280&tbnid=_8fQ5owi-
r9YvM:&zoom=1&docid=_AOXuPoipYw1FM&ei=Dv9RU6jAM8f-
8QW694G4CQ&tbm=isch
HAND OUT
Kelas : XII/ 6
Pertemuan :12
1. I. Indikator
2. Memahami pengendalian mutu bahan utama
3. Pemeriksaan kualitas bahan utama secara detail
4. Prosedur pemeriksaan kualitas bahan utama
2. Tujuan pengendalian mutu adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai
dengan standar mutu yang diinginkan terus menerus, bisa mengendalikan,
menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan produsen
tidak rugi.
2. Pemeriksaan kain atau bahan utama secara detail meliputi :
Handling : pegangan pada kain.
Density : jumlah helai benang tiap satu inci, baik terhadap arah lusi ataupun
arah pakan.
Bowing : Penyimpangan sudut yang terjadi antara arah panjang kain dan arah
lebar kain. Bowing terjadi bila garis lusi dan pakan tidak membentuk sudut 90
derajat.
Fastness : Ketahanan kain terhadap pengaruh factor perlakuan fisik dan kimia.
HAND OUT
Kelas : XII/ 6
Pertemuan :3
1. A. Indikator
1. Memahami pengendalian mutu bahan pelengkap
2. Tujuan pemeriksaan bahan pelengkap
3. Prosedur pemeriksaan kualitas bahan pelengkap
4. Ururtan prosedur pemeriksaan kualitas bahan pelengkap secara detail
1. B.Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memiliki pemahaman tentang pengendalian mutu
bahan pelengkap
2. Peserta didik dapat mengetahui tujuan pemeriksaan kualitas bahan
pelengkap
3. Peserta didik dapat mengetahui prosedur pemeriksaan kualitas bahan
pelengkap
4. Peserta didik memahami prosedur pemeriksaan kualitas bahan
pelengkap secara detail
5. C. Materi Ajar
1. Bahan pelengkap
Bahan pelengkap adalah bahan atau material, yang menunjang bahan utama dalam
pembuatan produk.
Kelas : XII/ 6
Pertemuan :45
1. A. Indikator
1. Memahami pengertian pengendalian mutu pola
2. Tujuan pemeriksaan mutu pola
3. Prosedur pemeriksaan kualitas/ mutu pola
4. Pengecekan QC kemeja dan celana panjang
1. B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memiliki pemahaman tentang pengendalian mutu pola
2. Siswa dapat mengetahui tujuan pemeriksaan kualitas/ mutu pola
3. Siswa dapat mengetahui prosedur pemeriksaan kualitas /mutu pola
4. Peserta didik dapat melakukan pengecekan quality control pada
kemeja dan celana panjang.
1. C. Materi Ajar
1. Pengawasan mutu pola adalah semua usaha untuk menjamin agar pola
yang digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan.
2. Tujuan pemeriksaan mutu pola adalah agar seluruh pola yang dibuat
oleh bebas dr cacat, kerusakan, penyimpangan/ ketidaksesuaian baik model, mutu
jahitan/ finishing, ukuran, warna, dan lain sebagainya.
3. Urutan/ prosedur pemeriksaan mutu pola :
1. Petugas bagian quality control (QC) akan menerima pola dan
lembar pemeriksaan mutu pola dari bagian marker..
2. Petugas QC akan memeriksa dan memberi komentar/koreksi
terhadap pola pada lembar pemeriksaan dan menyerahkan kembali kepada
merchandiser.
3. Memperlajari catatan QC dan memutuskan untuk dikirim ke
bagian cutting atau ditolak.
4. Jika pola ditolak oleh merchandiser maka pola akan
dikembalikan kepada bagian marker untuk dibuat yang sesuai dengan prosedur yang
ada..
5. Jika pola diterima atau disetujui oleh merchandiser maka pola
tersebut akan dikirim oleh merchandiser ke bagian cutting.
6. Petugas QC akan menerima salinan atau copy laporan
pemeriksaan mutu pola dari merchandiser.
- standar warna
- standar corak
- standar berat
Kelas : XII/ 6
Pertemuan :6
1. A. Indikator
1. Memahami pengertian pengendalian mutu potong
1. B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memiliki pemahaman tentang pengendalian mutu potong
1. C. Materi Ajar
1. Pengawasan mutu potong adalah semua usaha untuk menjamin agar
proses cutting sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan.
2. Tujuan pemeriksaan mutu potong adalah agar proses cutting yang
dilakukan sesuai dengan sample dan toleransi ukuran.
3. Urutan/ prosedur pemeriksaan mutu potong:
1. Periksa apakah terdapat kesalahan potong pada setiap garis
komponen pola ataukah tidak.
2. Periksa lembar kain bagian atas sampai pada lembar kain
bagian bawah dengan posisi kertas marka.
3. Kesalahan potong pada bagian yang seharusnya dipotong
ulang pada kain cadangan, dilakukan pencatatan dan pemotongan ulang.
4. Periksa letak/ posisi tanda pada marker paper dan beri
tanda pada kain, dengan toleransi posisi 1/8 inchi.
5. Periksa dan cocokkan komponen pola dengan komponen
pola yang terdapat pada kertas marka apakah komponen pola sudah lengkap atau
belum. Petugas QC harus mencatat semua temuan pada lembar laporan
pemeriksaan.
6. Secara singkat yang dilakukan oleh QC Cutting adalah pengecek
gelaran kain, kain tidak gelombang, tidak melipat, kain bawah sampai atas harus
sama, dan penyusutan kain. Kemudian mengecek hasil potongan, potongan harus
sesuai dengan sample dan toleransi ukuran.
HAND OUT
Kelas : XII/ 6
Pertemuan :78
1. A. Indikator
1. Memahami tujuan pengendalian mutu hasil jahitan
2. Mengetahui manfaat pemeriksaan mutu hasil jahitan
3. Sistem pemeriksaan akhir/ hsil jahitan
4. Aspek penting pemeriksaan akhir hasil jahitan.
1. B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memiliki pemahaman tentang tujuanpengendalian
mutu hasil jahitan
2. Peserta didik dapat mengetahui manfaat pemeriksaan kualitas/ mutu
hasil jahitan
3. Peserta didik dapat mengetahui sistem pemeriksaan akhir.
4. Peserta didik mengetahui aspek penting pemeriksaan akhir hasil
jahitan
1. C. Materi Ajar
1. Pemeriksaan mutu akhir ( QC final )
Ambil baju yang sudah di poly bag/ packing kemudian bongkar beberapa karton
untuk dicek yang meliputi : styling atau penampilan pakaian, jahitan dan ukuran,
measurement atau mengukur pakaian, memberi catatan/ komentar sesuai standar
yang ditetapkan ( worksheet ).