Kelas/ Semester : X/ 1
Materi:
Teknik menjahit
Kadang-kadang pada satu keadaan dengan alasan tertentu harus membuat lebar
kampuh lebih besar dari 5/8", seperti 3/4"(2cm) atau 1" (2,5 cm). Salah satu contoh
yaitu pada pakaian dengan ukuran sangat pas di badan, dengan lebar kampuh yang
besar diharapkan bila ada penyesuaian untuk melebarkan pakaian dengan menggunakan
lebar kampuh yang ada mungkin diperlukan.
Macam-macam Kampuh
Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan mesin jahit dengan
menerapkan teknik menjahit. Teknik menjahit yang benar akan mempengaruhi kualitas
dari hasil produk busana/lenan rumah tangga. Untuk mendapatkan hasil yang optimal,
teknik yang di pakai harus disesuaikan dengan desain dan juga disesuaikan dengan
bahan dasar yang dipakai. Menyatukan potongan-potongan kain pada pembuatan
busana menggunakan teknik dasar menjahit sesuai dengan desain dan bahan yang
digunakan. Ada bermacam-macam jenis kampuh antara lain:
1. Kampuh Buka
Kampuh terbuka yaitu kampuh yang tiras sambungannya terbuka/di buka. Ciri
khas dari kampuh buka, hasil akhir menjahit kampuh buka dapat dilihat dengan bagian
sambungannya terbuka/dibuka. Lalu kampuh dipipihkan. Cara membuatnya dengan
menyatukan 2 lembar potongan kain lalu jahit mesin tepat pada garis pola.
Penyelesaian tepi kampuh buka dapat diselesaikan dengan beberapa cara yaitu:
a). Tepi kain diselesaikan dengan setikan mesin yaitu dengan cara melipat kecil
pinggiran kain lalu disetik dengan mesin sepanjang lipatan tersebut. Jenis setikan yang
digunakan dapat setikan lurus atau zigzag.
b. Tepi kain diselesaikan dengan obras, tiras kampuh disepanjang tepi kain
diselesaikan dengan menggunakan mesin penyelesaian/obras. Penyelesaian tepi
kampuh dengan cara ini pada saat sekarang banyak dipakai.
c. Tepi kain diselesaikan dengan rompok(dijahit dengan kain serong).
Penyelesaian ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal.
Kegunaanya untuk menyambungkan (menjahit) bagian-bagian sisi rok, sisi jas,
sisi mantel, sisi celana, dan belakang celana.
Catatan:
Pada saat menjahit, awal dan akhir jahitan sebaiknya diberikan Back stitch agar tidak
mudah lepas. Back stitchnya itu dengan cara menjahit maju mundur.
2. Kampuh Balik
3. Kampuh Pipih
Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada satu sisi
sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satu setikan, kampuh ini bisa dipakai
untuk dua sisi (untuk bagian luar atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama
bersih).
Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannya bertiras selebar
1,5 cm menjadi 0,5 cm, tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi. Kampuh ini
dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi, dsb.
4. Kampuh Sarung
Kampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari kedua sisinya. Kegunaan
kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelakat (kain sarung
bercorak/kotak-kotak) ketika menjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit
kemeja, jas, dan jaket. Mengapa menjahit sarung selalu menggunakan kampuh sarung?
Motif bahan sarung biasanya berbentuk kotak-kotak, bergaris dan polos. Motif kotak-
kotak ini bila disatukan harus bertemu satu dan lainnya. Dengan menerapkan kampuh
sarung maka cara menjahit akan lebih tepat.
Ciri khas kampuh ini, pada bagian buruk dan baik kain jahitan tampak di kedua
sisinya. Cara menjahit kampuh sarung yaitu: tepi kain sama-sama dilipat menjadi
selebar 0,5 cm lalu dijahit tepat pada pinggirannya dari bagian buruk dan baik kain.
Fungsi kampuh