Pengantar
Semua ini berawal ketika hati manusia mulai di selimuti oleh kegelapan yang perlahan-lahan
mendatangkan kekacauan yang nyata bagi para penduduk dunia. Kegelapan itu tidak akan pernah
hilang jika manusia itu sendiri tidak mau memiliki cinta dan kasih sayang yang tulus terhadap
sesamanya. Sehingga dunia semakin kacau dan kejahatan merajalela menimbulkan kerusakan di
mana-mana. Saat itu sekitar tahun 3273 dimana dunia terbagi atas enam bagian yang setiap bagian
di perintah oleh raja kerajaan masing-masing, kerajaan tersebut adalah argezya, nourkhamf, ibrizya,
trewezya, varkhamf, dan nirbala. Semua kerajaan memiliki wilayah kekuasaan masing-masing dari
bagian dunia pada saat itu, namun terjadi kekacauan yang melibatkan ke enam kerajaan tersebut,
dan menjadikan masa itu di sebut dengan zaman kekacauan atau the age of chaos.
Selama berlangsungnya the age of chaos manusia hidup dalam masa yang suram di mana setiap klan
atau keluarga harus mengirimkan dan menyiapkan prajurit yang siap berperang untuk kerajaan
masing-masing, dan ayah beserta anak laki-lakinya yang telah cukup umur harus siap membela
kerajaannya demi keselematan orang-orang yang mereka kasihi. Setiap rakyat pada masing-masing
kerajaan berharap agar kekacauan ini segera berakhir, namun kekacauan ini sudah berlangsung
ratusan tahun sehingga menimbulkan banyak dendam dan faktor-faktor perang baru yang lahir dari
semua itu.
Permulaan
Suatu hari di kerajaan argezya sedang berlangsung perekrutan prajurit-prajurit baru oleh divisi militer
kerajaan yang di pimpin langsung oleh ksatria agung Charles nourman, dimana para pemuda di
kerajaan itu datang berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri sebagai calon prajurit yang akan
di seleksi. Setiap keluarga dari kelas golongan biasa hingga bangsawan mulai mengirimkan
pemudanya untuk ikut dalam perekrutan prajurit, salah satunya dari keluarga ragnorf yang mendiami
ujung kerajaan argezya di dekat hutan wolvyna. Terlihat di suatu medan yang luas para calon prajurit
berkumpul termasuk Aeren ragnorf seorang pemuda dengan tinggi sekitar 172 cm yang terlihat lesu
di bawah terik sinar matahari pada siang itu. Setiap calon prajurit terbagi menjadi beberapa
kelompok yang akan melewati tes fisik dan ketahanan seperti berlari, melompat, bergantung, tiarap
dan memanjat tebing dengan tempat yang telah di sediakan sedemikian rupa. Aeren telah melewati
tes fisik dengan susah payah dan terlihat kelelahan ia merasa semua ini hanya sia-sia karena Aeren
tidak berharap untuk lulus menjadi prajurit. Aeren sendiri hanya ingin tetap di desa namun zaman
itu harus memaksanya untuk ikut terlibat dalam berjuang, beberapa kerabatnya sesama keluarga
ragnorf terlihat sangat bersemangat untuk menjadi prajurit agar mendapatkan kebanggaan dan
kehormatan untuk keluarganya. Rendorf dua tahun lebih tua dari Aeren, dia menghampirinya
dengan menenteng botol minuman hei apa yang terjadi dengan mu? Kau terlihat lesu sekali Aeren
yang sedang duduk di bawah pohon langsung berdiri udaranya sangat panas sekali, bagi aku
minuman mu sambil meneguk air dari botol minuman milik Rendorf, mereka berdua berjalan
kembali menuju medan latihan militer untuk tes tahap kedua dimana akan di lakukan uji
keterampilan bersenjata. Semua calon prajurit langsung mengambil senjata yang telah tersedia
sesuai dengan keahlian masing-masing, beberapa ada yang mengambil senjata pertarungan jarak
jauh seperti senapan, panah, dan sejenisnya, lalu ada yang memilih senjata pertarungan jarak dekat
seperti pisau, pedang ataupun tombak. Terlihat Aeren mengambil sebilah pedang sesuai dengan
ukuran yang bisa dia gunakan, pedang dengan panjang kira-kira 90 cm di pilihnya sebagai senjata
yang akan di gunakan untuk tes keterampilan bersenjata. Setiap peserta akan menggunakan
senjatanya melawan beberapa mesin simulator latihan militer milik kerajaan, dan pertempuran
melawan mesin simulator di medan latihan militerpun di mulai, setiap calon prajurit yang telah di
bagi menjadi beberapa kelompok mulai bersiap-siap melakukan pertempuran dengan robot
simulator yang telah di program khusus untuk latihan. Aeren masuk kedalam medan pertempuran
grup b dimana Rendorf sendiri berada di grup a, Aeren berharap tidak terjadi hal yang merugikan
terhadap dirinya maupun anggota keluarganya yang lain dalam melewati pertempuran uji coba ini.
Ada tujuh orang utusan dari klan Ragnorf mengikuti perekrutan prajurit baru di kerajaan, mereka
kira-kira sebaya dengan Aeren dan juga Rendorf, di antaranya ada verza, roky, alex, vougel, dan
kujan. Mereka berada di grup yang berbeda di antara enam grup yang ada. Setelah sinyal tanda
pertempuran di mulai meluncur maka para calon prajurit mulai menyerang, terlihat keadaan dimana
riak-riuh suara bergetar di udara yang menggema membuat darah terpompa panas untuk melakukan
pertempuran. Beberapa mesin simulator telah di program sesuai dengan tipe pertarungannya,
seperti tipe petarung jarak dekat sekitar 20 robot, tipe serangan jarak jauh sekitar 15 robot, dan 2
robot ukuran raksasa setinggi 8 meter dengan jarak serangan beserta dampak serangan yang luar
biasa. Terdengar suara gemuruh seperti petir yang memborbardir wilayah utara medan
pertempuran, banyak dari para calon prajurit sudah terjatuh dan di kalahkan, semua peserta
menajadi semakin tertekan ternyata benar rumor yang beredar prekrutan prajurit di kerajaan ini
memang sangat kejam hiaaaaa... larii.. !! teriak salah seorang peserta yang gemetaran melihat
tembakan jarak jauh yang di lakukan oleh salah satu dari robot raksasa yang berdampak suara
gemuruh yang kian menakutkan. Semua peserta mulai tertekan dan gelisah untuk menyelamatkan
diri masing-masing agar tidak terluka, namun terdengar suara ledakan hebat dari robot raksasa
tersebut duarr.. Robot simulator ini tidak akan menghentikanku untuk membalaskan kematian
anggota klanku yang telah gugur selama kekacauan bodoh ini berlangsung, enyahlah dasar robot
sampah!! ternyata terdapat peserta yang cukup kuat berada di grup d, dengan kemampuan pedang
yang mengagumkan telah memotong lengan dari robot raksasa yang berdampak ledakan hebat.
Petarung pengguna pedang besar sepanjang kira-kira 120 cm dengan lebar kira-kira 25 cm, dia adalah
utusan dari klan neurago yang konon merupakan kerabat klan naga legendaris yang telah lenyap
ratusan tahun yang lalu. Pemuda itu bernama Reyza neurago, satu-satunya utusan dari klan
neurago yang sudah hampir meredup, aksi Reyza tersebut membuat para peserta kembali bangkit
serasa memiliki harapan untuk harus melewati tes ini. Grup d yang tersisa mati-matian untuk
berjuang dan bertahan dalam pertempuran agar bisa melewati tes keterampilan bersenjata ini. Dari
arah lain terdengar suara seperti gesekan baja, ternyata benturan antara pedang dengan pedang
sedang terjadi dalam pertempuran grup b dan d melawan robot simulator dengan tipe pertempuran
jarak dekat 5 robot sudah memborbardir setengah dari kedua grup dan robot yang lain sedang
menyerang grup yang lain. Hanya dengan 5 robot simulator pertempuran jarak dekat saja sudah
membuat para calon prajurit luka-luka dan tidak sanggup melanjutkan pertempuran, di grup b yang
salah satunya adalah Aeren tertinggal sekitar setengah dari semua jumlah peserta dari grup b, Aeren
pun mulai menjadi tertekan sekarang yang di pikirkannya hanya bagaimana untuk tetap bertahan
agar tidak terluka. Teriakan kesakitan terdengar dari arah barat medan pertempuran, kabut
menutupi wilayah tersebut seakan-akan seperti badai pasir yang melanda. Sedikit demi sedikit kabut
yang menyelimuti area barat medan pertempuran itu mulai menghilang dan terlihatlah banyak dari
calon prajurit yang terkapar tak sadarkan diri di antara lubang-lubang dampak pertempuran. Suara
mesin terdengar mengencang dan ternyata sedang terjadi pertarungan antara robot simulator
raksasa dengan seorang calon prajurit yang bersenjatakan tombak dengan mata pisau yang tajam
dan kuat terpasang di ujungnya. Pemuda itu tampak sangat berani melawan mesin raksasa itu
sendirian, dengan gesit ia menghindar dan mencoba mencari celah untuk menyerang robot raksasa
itu, dan ternyata pemuda itu adalah Rendorf ragnorf yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
pada sebayanya. Terlihat hanya Rendorf saja yang melawan robot raksasa sedangkan para calon
prajurit lain yang merupakan grup a sebagiannya sudah tumbang di kalahkan oleh robot raksasa
maupun robot-robot lainnya. Pada grup e dan f tampak banyak calon prajurit yang juga telah tidak
sanggup melanjutkan pertempuran dan mereka terbaring di atas medan pertempuran, Verza dan
Alex yang berada di grup e ternyata masih bertahan melawan 10 dari robot simulator tipe
pertempuran jarak dekat sambil di tembaki oleh senjata dari robot petarung tipe pertempuran jarak
jauh. Verza berlari dengan sangat cepat sambil menyerang robot simulator dengan kedua bilah
pedang yang berada di kedua tangannya dengan di iringi oleh tembakan dari senapan yang di
gunakan oleh Alex, mereka berdua berkombinasi melakukan penyerangan dan menghabisi setengah
dari dua jenis robot simulator yang menjadi lawan mereka. Teriakan kemenangan terdengar dari
bagian timur medan pertempuran sepertinya grup g sudah mengalahkan robot simulator yang
menjadi lawan tempur mereka, begitu juga dengan Vougel, Roky dan kujan mereka bertiga berhasil
melewati tes terakhir dari perekrutan prajurit baru kerajaan argezya. Begitu juga dengan beberapa
bagian dari area medan pertempuran tidak terdengar lagi suara gemuruh pertempuran, tidak di
ketahui apakah para calon prajurit berhasil ataupun kalah. Namun dari kejauhan masih terdengar
suara benturan baja, dan ternyata pertempuran grup b masih berlanjut, grup b tersisa hanya sekitar
50 orang yang masih melanjutkan pertempuran dengan robot simulator pertarungan yang masih
tersisa. Delapan dari robot simulator tipe pertempuran jarak dekat dan jarak jauh menyerang grup b,
Aeren yang tergabung pada grup b mati-matian agar tidak terluka, di sisinya kini ada 4 orang yang
bertarung bersamanya tiba-tiba 2 di antaranya terlempar akibat serangan dari robot simulator tipe
pertempuran jarak jauh, dan yang berada di sebelah Aeren di serang oleh 2 robot simulator dan
sepertinya dia berhasil menghindar dan mencoba memberi serangan balik, di sisi lain Aeren bersiap
menerima serangan dari tiga robot simulator bertipe pertempuran jarak dekat, dengan cepat Aeren
berpikir bagaimana langkah yang akan di ambilnya, robot yang pertama berada tepat di depan Aeren
bersiap menyerangnya dengan kekuatan penuh menggunakan senjata yang telah di pasang pada
mesin tersebut, sedangkan dua lainnya bersiap menyerang dari sisi kiri dan kanan Aeren, ketika di
serang Aeren berlari cepat kehadapan robot yang berada di depannya dan melompat jatuh sambil
berguling melewati antara celah kaki robot tersebut, lalu robot yang telah melancarkan serangan
dengan kekuatan penuh akhirnya melesatkan serangannya ke tanah dan berdampak mengenai ke
dua robot lainnya yang juga akan menyerang ke arah yang sama. Sambil mengambil posisi untuk siap
menyerang Aeren mengambil pisau yang tercampak di tanah hasil pertempuran sebelumnya, dan
dengan cepat dan gesit Aeren berlari ke arah robot yang berusaha bergerak setelah melancarkan
serangan penuh tadi, Aeren melompat dan memanjat kerangka robot tersebut dan menancapkan
pisau yang di pungutnya tadi pada inti mesin sang robot, lalu beralih melompat ke robot yang
mengalami kerusakan akibat dampak serangan penuh dari robot yang telah tumbang, satu tebasan
pedang tepat mengenai saluran energi berupa pipa-pipa yang tersambung ke inti mesin dan sekaligus
mengakhiri aktivitas dari si robot, dan langkah terakhir yang di lakukan Aeren adalah melempar
pedangnya ke arah kepala robot yang ke tiga dan tepat mengenai bagian sensor penglihatan dari
robot sehingga terjadi kerusakan sistem dan berakhir dengan ledakan hebat. Rupanya selama
pertempuran berlangsung Aeren sudah mengamati cara bertarung dan mencoba memahami cara
kerja mesin tempur tersebut. Suara ledakan hebat hasil pertempuran Aeren terdengar oleh Rendorf,
Rendorf yakin itu berasal dari pertempuran grub b dan menyadari kalau anggota klannya dalam
bahaya segeralah Rendorf berlari menuju lokasi kejadian dan di dapatinya pertempuran telah
berakhir. hei apa yang kau cari di sini? Bukankah kau juga punya pertempuran sendiri rendorf!
seseorang dari balik asap ledakan keluar sambil berbicara kepada Rendorf, ternyata suara itu berasal
dari Aeren yang berjalan mendakati temannya. Aku pikir terjadi sesuatu kepadamu karena
terdengar ledakan yang cukup kuat dari arah lain, ternyata kau lumayan juga bocah pemalas
Rendorf menjawab dengan rasa hati yang lega kalau sahabatnya tidak apa-apa dan berhasil
mengalahkan 3 robot sekaligus. Kemudian semua calon prajurit yang berhasil bertahan berkumpul
mendengarkan sambutan dari Ksatria agung kerajaan Charles nourman, Hari ini Argezya sangat
bangga dan senang, hari ini Argezya mendapatkan para pejuang tangguh, hari ini Argezya akan
mendapat pelindung yang kuat, selamat bagi kalian para pejuang Argezya, kalianlah cahaya penerang
Argezya, kalianlah yang akan membawa kejayaan untuk Argezya, untuk Argezya yang tak akan redup
dan tak akan padam suarakan hati dan jiwa kalian, hidup Argezya!! begitulah sambutan dari Ksatria
agung kerajaan di sambut dengan teriakan sorak sorai dari semua pejuang hidup Argezya...!!.
Setelah pertempuran dengan robot simulator semua calon prajurit yang telah terluka bahkan yang
tak sadarkan diri di bawa ke pusat pemulihan kerajaan. Ternyata semua serangan yang di lancarkan
oleh robot simulator tidak akan membunuh sasarannya, semuanya hanyalah halusinasi yang bekerja
melalui pancaran radiasi yang di keluarkan dari energi robot simulator selama berada di medan
pertempuran. Jika energi radiasi dari robot simulator sudah di pancarkan, maka akan berdampak
mempengaruhi saraf dan pikiran manusia yang ada di sekitarnya, setelah itu maka yang telah terkena
dampak radiasi akan merasa seolah-olah memang sedang di serang dan terluka, bahkan melihat
adanya dampak serangan di medan pertempuran. Semua ini telah di rancang oleh para petinggi
kerajaan untuk perekrutan pasukan baru yang benar-benar matang dan kuat, dengan begitu mereka
pemulihan para calon prajurit yang terluka akan kembali tersadar dan mendapati tubuhnya tidak
apa-apa, begitu juga dengan Aeren dan kawan-kawannya. Di ruangan pemulihan Aeren bertemu
seseorang dengan perawakan sebaya Aeren, seorang wanita dengan rambut pirang dan bermata biru
yang bertugas di ruang pemulihan, setelah memulihkan Aeren dia berkata oh.. beruntung sekali
dirimu tampan, berterimakasihlah kepada ilmuwan kerajaan yang telah berhasil mengekstrak dan
memanupulasi energi batu suci menjadi banyak kegunaan seperti pemulihan dan program halusinasi
pertempuran itu sambil melepas beberapa peralatan yang terpasang pada tubuh Aeren. Aerenpun
terkejut mengenai batu suci dan menanyai nama dari ilmuwan tersebut hei kalau aku boleh tahu
siapa ilmuwan itu?, namun si petugas cantik hanya menjawab samar-samar Pria memang punya
rasa penasaran yang tinggi, dirimu akan segera mengetahuinya atau juga tidak akan mengetahuinya
huhuhu, sekarang kau boleh pulang prajurit, jika ada masalah kembali lagi ke sini mereka
memanggilku merry jadi tanya saja aku jika kau butuh bantuan ku huhuhu sambil tertawa nakal
petugas itu pergi meninggalkan Aeren untuk mengurus pasien berikutnya. Aeren melangkah keluar
dari ruangan pemulihan dan melihat seorang pemuda bertubuh tegap dan berotot layaknya Rendorf
berdiri di depannya. Hei Bocah pemalas, bukankah ini tidak seperti yang kau bayangkan? Akhirnya
kau lolos menjadi prajurit suara bernada ledekan keluar dari mulut pemuda yang berdiri di depan
Aeren tersebut. Pemuda itu tak lain adalah Verza ragnorf yang merupakan putra dari keluarga utama
ragnorf, Verza terkesan sedikit arogan dan sangat ingin menjadi yang terkuat di keluarganya. Aeren
terdiam dan tak tahu apa yang harus di jawabnya, dia berharap Rendorf ada bersamanya sekarang
agar dapat membelanya. Sudahlah Verza jangan menggodanya lagi dia bukan lawanmu ayo kita
kembali ke kastil ragnorf beruntung Alex ragnorf tiba-tiba muncul dan mengajak pergi Verza,
sehingga Aeren bisa lega. Aeren kemudian kembali menuju kepermukiman ragnorf di dekat hutan
wolvina, dan beristirahat sambil membayangkan apa yang telah terjadi hari itu dan apa yang akan
terjadi selanjutnya selama hari-hari berikutnya yang akan dia jalani menjadi seorang prajurit.