Anda di halaman 1dari 6

BAB I

FLUIDA STATIS

1.1; Tujuan Percobaan


- Mengukur densitas suatu fluida
- Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai dengan ketinggian fluida diam
- Membuktikan tidak adanya perbedaan tekanan pada permukaan fluida diam
- Membuktikan adanya beda tekan antara dua jenis fluida yang berbeda pada
bejana yang sama
- Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda
maka dihasilkan tekanan yang sama.
1.2; Tinjauan Pustaka
Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Ada
fluida yang tak mengalir dan ada fluida yang mengalir. Ilmu yang mempelajari fluida
yang tak mengalir disebut statika fluida dan ilmu yang mempelajari fluida yang
mengalir disebut dinamika fluida. Tegangan normal pada setiap bidang yang melalui
unsur fluida yang diam mempunyai nilai unik yang disebut tekanan fluida. Tekanan
fluida dipancarkan dengan kekuatan yang sama kesemua arah dan bekerja tegak lurus
pada suatu bidang. Salah satu alat ukur tekanan pada fluida adalah Manometer. Alat
ukur tekanan ini melibatkan penggunaan kolom cairan dalam tabung (Helmizar, 2011).
Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Fluida
dapat mencakup zat cair atau gas.
- Zat cair: adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak
berubah volumenya jika mendapat tekanan.
- Gas : adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat ditekan.
Bagian fisika yang mempelajari tekanan-tekanan dan gaya-gaya dalam zat
cair disebut:
1; Hidrolika atau Mekanika Fluida yang dapat dibedakan dalam :
- Hidrostatika : Mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair
yang diam.
- Hidrodinamika : Mempelajari gaya-gaya maupun tekanan di dalam zat cair
yang bergerak (mekanika fluida bergerak) (Anonim, 2016).
Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang
mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika
fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut.
Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang
stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai
fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida (Wikipedia, 2016).
Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya

permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada

setiap titik di dalam voleme fluida.(Mc Cabe, Warren,dkk, 1985)

Tekanan memberi banyak perbedaan untuk menentukan satuan, sebagai

contohnya Psia dyn/cm2, dan Newton/m2. Bagaimanapun, pada keadaan biasa tekanan

dinyatakan dalam syarat pusat dalam m atau feet pada fluida. Tinggi atau pusat dalam m

atau feet yang diberikan fluida, digunakan pada tekanan sama, tekanan yang mewakili.

Menggunakan persamaan tekanan P diartikan sebagai gaya persatuan area dan tinggi h

pada fluida, mempunyai pusat di m.

P
h(head ) m (SI)
g
(1.2.1)

Pg c
h ft
g
(English)(1.2.2)

Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi

berbeda-beda sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.
Dasar bejana akan mendapat tekanan sebesar:

P = tekanan udara luar + tekanan oleh gaya berat zat cair (Tekanan Hidrostatika).

+ Gaya Berat Fluida


Luas penampang dasar bejana
P=P
Hukum utama hidrostatika berlaku pula pada pipa U (Bejana berhubungan) yang diisi
lebih dari satu macam zat cair yang tidak bercampur.

( h ) A = ( h )B 1 g h1 =2 g h2 ...(1.2.11)
1 h 1 = 2 h 2 ..................................................................................
(1.2.12)

Percobaan pipa U ini biasanya digunakan untuk menentukan massa jenis zat

cair (Anonim, 2016).

Tidak hanya faktor kedalaman saja yang mempengaruhi tekanan. Kerapatan


fluida dan percepatan gravitasi memberikan pengaruh juga pada tekanan.
Seandainya air diganti dengan minyak maka tekanan yang diberikan kedua fluida itu
akan berbeda. Perbedaan gravitasi pada titik yang berbeda gaya dapat
menimbulkan tekanan berbeda yang diberikan oleh fluida. Persamaan tekanan di atas
dapat ditulis kembali dalam bentuk:
P Po . g . h ...........................................................................(1.2.13)

Dimana:
Po = tekanan atmosfer ( 1 atm = 76 cmHg = 101 kPa)
h = kedalaman (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Prinsip yang sangat penting dalam tekanan oleh zat cair dikenal dengan
prinsip pascal:

"Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh

fluida tersebut ke segala arah dengan sama besar". Contoh alat yang berdasarkan

hukum Pascal adalah : Pompa Hidrolik.

Perhatikan gambar bejana

berhubungan dibawah ini.

Permukaan fluida pada kedua kaki bejana

berhubungan sama tinggi. Bila kaki I

yang luas penampangnya A1 mendapat gaya F1 dan kaki II yang luas

penampangnya A2 mendapat gaya F2 maka menurut Hukum Pascal harus berlaku :

P1= P2.......................................................................(1.2.14)

F1 F 2
= ................................................................(1.2.15)
A1 A2
1.3; Tinjauan Bahan
A; Aquadest
- rumus molekul : H2O
- berat molekul : 18,02 g/mol
- bentuk fisik : Cair
- warna : Tidak berwarna
- pH : 7 (netral)
- titik didih : 100 oC (212 F)
B; Minyak kelapa
- densitas : 0,952 g/mol
- titik beku : 27-52 oC
- titik leleh : 30 oC
- kelarutan : tidak larut dalam air
- bentuk : semi padat
- warna : putih kekuningan
- angka asam : 208-212
1.4; Alat dan Bahan
A; Alat-alat yang digunakan: B; Bahan-bahan yang digunakan:
- Penggaris - Aquadest (H2O)
- Picnometer - Minyak kelapa
- Timbangan digital - Sirup
1.5; Prosedur Percobaan
A; Mengukur densitas suatu fluida:
1; Menimbang piknometer 25 mL
2; Memasukkan fluida kedalam piknometer 25 mL dan menutupnya
3; Menimbang piknometer yang sudah diisi fluida.
B; Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai dengan ketinggian fluida diam
1; Mengukur ketinggian yang berbeda pada fluida diam
2; Mencari beda tekanan pada fluida diam.
C; Membuktikan tidak adanya perbedaan tekanan pada permukaan fluida diam
1; Melakukan pengamatan pada beberapa bagian permukaan fluida diam.
D; Membuktikan adanya beda tekan antara dua jenis fluida yang berbeda pada bejana
yang sama
1; Mengukur densitas masing-masing fluida yang berbeda
2; Mengukur perbedaan tekanan fluida yang berbeda pada ketinggian yang sama.
E; Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda
maka dihasilkan tekanan yang sama
1; Fluida di letakkan pada bejanan yang berbeda
2; Mengukur densitas masing-masing fluida yang sama pada bejana yang berbeda
3; Mengukur tekanan fluida yang sama pada bejana yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

1; Christie, J.Geankoplis. 1997. Transport Processes and Unit Operations. Boston:


Allyn and Bacon Inc.
2; Mc Cabe, Warren,dkk. 1985. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
3; (___,https://mohammadsofyan.files.wordpress.com/2009/10/fluida.pdf (diakses 29
Maret 2016)
4; (___,http://download.furanaa.com/index.php/category/9-fisika?download=18:fluida
(diakses 29 Maret 2016)
5; (___,https://www.google.co.id/2 Fdigilib.unimed.ac.id/ 2FUNIMED- Master-
Lampiran.pdf (diakses 29 Maret 2016)
6; (___,https://id.wikipedia.org/wiki/Statika_fluida (diakses 29 Maret 2016)
7; (___,https://rahmaningsih.files.wordpress.com/2010/05/tekanan1.pdf (diakses 29
Maret 2016)
8; (___,http://www.gunadarma.ac.idlibraryarticlesgraduateindustrial-technology
2007Artikel _204 00341.pdf (diakses 29 Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai