RA
FT
BO
O
K
1
Wahai Rasulullah, orang mukmin manakah yang paling utama?
Majah)
2
Kata Pengantar
Selamat menikmati isi buku ini dan mari maju ke teknologi terkini
konstruksi dengan menggunakan AutoCAD Civil 3D!
Jeremy (jr@encsoftware.com)
ENC Software - Solusi untuk customisasi BIM, CAD & 3D.
Member of AutoDesk Developer Network.
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................... 4
K
1.2 Bangunan Yang Di Desain Dengan Etabs ............................ 16
O
1.2.1 Burj Khalifa .............................................................................. 17
1.2.2
1.2.3
1.2.4
BO
Shanghai Tower ........................................................................
21
22
FT
1.2.5 Twin Tower ................................................................................ 23
6
Bab 3 Material Properties ................................................................ 14
K
4.1 Apa Itu Section Property ? ..................................................... 55
O
4.2 Mendefinisikan Section Property .......................................... 60
7
6.2.3 Quick Draw Columns (Plan, 3D) ......................................... 117
K
6.4 Menggambar Elemen Lantai (Draw Floor) .......................... 128
O
6.4.1 Draw Floor (Plan, Elev, 3D) .................................................... 128
6.4.2
6.4.3
BO
Draw Rectangular Floor (Plan, Elev, 3D) ..............................
134
8
9.7 Previouse Zoom ......................................................................... 155
K
10.2 Select Poly .................................................................................... 173
O
10.3 Select Intersecting Poly ..............................................................
BO 175
K
11.6.1 Frame Loads ................................................................................. 215
O
11.6.1.1 Frame Loads (Point) ................................................................... 214
10
Bab 13 Display ............................................................................................ 282
K
13.2.3 Shell Loads ..................................................................................... 289
O
13.3 Deformed Shape ........................................................................... 291
13.4
13.5
BO
Support/ Spring Reactions ..........................................................
296
11
16.5 Start Detailing .............................................................................. 356
K
Catatan Penulis .......................................................................................... 388
O
Lampiran 1 : Sample Project Report ...................................................... 350
12
BAB 1
MENGENAL ETABS
K
(multi story building). ETABS merupakan salah satu product yang di-
O
hasilkan oleh sebuah perusahaan bernama Computers and Structures.
BO
Inc (CSI) CSI yang berbasis di Berkeley, California, U.S pada tahun
COL.
RA
Freedom Tower, World Financial Center, Twin Towers dan lain seba-
gainya.
14
1.2.1 Burj Khalifa
di muka bumi dengan ketinggian 828 meter yang didesain oleh Skid-
more, Owings, & Merrill (SOM) dari Chicago dan structural engineer
K
Bentuk geometrik Burj Khallifa didasarkan pada inspirasi or-
O
ganik dari bunga hymenocallis yang banyak tumbuh di daerah gurun
BO
dengan sentuhan arsitektur islam.
FT
RA
D
Quora.com
Gambar 1.1 Inspirasi Burj Khalifa
15
Sistem struktur Burj Khalifa di namakan dengan buttressed
core yang terdiri atas konstruksi dinding beton berkinerja tinggi yang
K
core sehingga secara bersama-sama memberikan ketahanan terhadap
O
beban lateral dan gravitasi. Kombinasi buttressed core dan outrigger
BO
system memberikan hasil desain yang sangat kaku baik secara lateral
maupun torsi.
FT
RA
D
Quora.com
Gambar 1.1 Burj Khalifa Plan
16
Dan software Etabs menjadi alat bantu di dalam memodel-
K
O
BO
FT
RA
D
global.ctbuh.org
Gambar 1.1 Burj Khalifa Etabs Model
17
Dan kini Burj Khalifa dinobatkan sebagai bangunan tertinggi
K
O
BO
FT
RA
D
Image.google.com
18
1.2.2 Shanghai Towers
Shanghai Tower berada tepat di jantung kota Shanghai, memi-
liki ketinggian 632 meter dan mencakup 128 lantai yang merupakan
bangunan tertinggi di China dan urutan ke dua di dunia. Structural
engineernya adalah Thornton Tomasetti merancang sistem struktur
K
yang sederhana, aman dan sekaligus menghemat biaya.
O
Shanghai Tower memiliki bentuk arsitektural yang kreatif beru-
pa segitiga yang memuntir 120 derajat dari dasarnya. Sistem struktur
BO
terdiri atas concrete core seluas 30 x 30 meter yang terhubung oleh
sistem outrigger dan super kolom yang memberikan kekakuan ban-
FT
gunan sehingga sangat efektif untuk melawan beban angin dan beban
seismik. Shangahi Tower juga di dukung dengan dukungan 947 bore
pile yang menghujam jauh ke dalam tanah. Dan berikut ditampilkan
RA
Ctbuh.org
Gambar 1.1 Tower Crown 3D View (Source: Thormton Tomasetti)
19
K
O
BO
FT
Ctbuh.org
Gambar 1.1 Mega Frame & Outriggers (Source: Thormton Tomasetti)
RA
D
arch2o.com
Gambar 1.1 Shangai Tower 3D View
20
Dan pada tahun 2016 firma engineering Thornton Tomasetti
itat (CTBUH) atas kontribusi yang luar biasa pada kemajuan bangu-
K
O
BO
FT
RA
D
skyscrapercenter.com
21
1.2.3 One World Trade Center Towers
K
lantai dengan penggunaan untuk pusat perkantoran. Structural engi-
O
neernya adalah Schlaich Bergermann und Partner dan WSP Cantor
Seinuk.
BO
Struktur tower terdiri atas sistem Hybrid yang menggabung-
kan concrete core berupa beton bertulang pada inti menara yang san-
FT
gat kokoh dan dukungan perimeter ductile steel moment frame berupa
RA
kolom dan balok yang dihubungkan dengan baut dan las memberi-
kan ketahanan terhadap beban gravitasi serta beban angin dan beban
D
seismik. Kuat tekan beton bertulang bervariasi mulai dari 14.000 psi
hingga 8.000 psi untuk pondasi, kolom dan tower core wall. Sedang-
kan untuk slab bervariasi dari 8.600 psi hingga 4.000 psi. Dan berikut
1.1
22
K
slideshare.com
O
BO
Dan akan ditampilkan juga foto yang memperlihatkan steel
slideshare.com
K
O
BO
FT
RA
D
cloudfront.net
Gambar 1.1 Freedom Tower
24
1.2.4 Shanghai World Financial Center
liki ketinggian 492 meter dengan 101 lantai. Structural engineer untuk
K
kan tiga sistem: external mega struktur (terdiri dari external kolom
struktur, diagonal utama, dan belt truss), concrete core wall pada pusat
O
tower, dan truss outrigger yang menghubungkan kedua struktur ini se-
BO
hingga memberikan ketahanan terhadap gaya lateral yang diakibatkan
oleh gaya angin maupun gaya seismik. Dan berikut ditampilkan sistem
kke.co.jp
Gambar 1.1 Sistem Struktur Keseluruhan
25
K
O
BO
kke.co.jp
FT
Gambar 1.1 Upper Struktur Model
kke.co.jp
Gambar 1.1 Active Mass Damper Pada Lantai 90
26
Dan atas banyaknya inovasi dan kontribusi yang positif ini
maka pada tahun 2008 The Council on Tall Building and Urban Habi-
tat (CTBUH) memberikan dua penghargaan Best Tall Building Over-
K
O
BO
FT
RA
D
vizts.com
Gambar 1.1 World Financial Center
27
1.2.5 Petronas Twin Towers
pat memegang rekor sebagai gedung tertinggi di dunia dari tahun 1998
Gambar 1.1
airdiane.blogspot.co.id
Gambar 1.1 Petronas Twin Tower Plan
28
Petronas Twin Tower memiliki sistem struktur yang terdi-
berupa concrete piles; tower pile cap setebal 4.5 meter; concrete core
struktur dengan diameter yang bervariasi antara 2.4 hingga 1.2 meter
dengan kuat tekan beton bervariasi pula antara 80 Mpa (11.600 ps ku-
bus, 10.000 psi silinder) sampai ke 30 Mpa (5.800 psi kubus, 4900 psi
ikb.edu.pl
Gambar 1.1 Typical Lower Floor Plan (Source: Thormton Tomasetti)
29
ikb.edu.pl
Gambar 1.1 Core Wall Lay Out (Source: Thormton Tomasetti)
academia.edu
Gambar 1.1 Computer Model Dengan Berbagai Posisi Skybridge
30
Dan seiring dengan pesatnya pertumbuhan gedung-gedung
pixabay.com
Gambar 1.1 Twin Tower
31
1.3 Kebutuhan Sistem Komputer (System Requirements)
Untuk versi ETABS 2016 berikut kebutuhan sytem yang diperlukan
sebagai berikut :
Kebutuhan Processor :
Intel Pentium 4 or AMD Athlon 64
Recommended: Intel Core 2 Duo, AMD Athlon 64 X2, or better
A CPU that has SSE2 support is required
The SAPFire Analytical Engine includes a multi-threaded solver
that can take advantage of multi-core CPUs
Memory :
Minimum: 4 GB for Vista/Windows 7/8/10 O/S
Recommended: 4 GB for 32-bit O/S, 8 GB or more for 64-bit O/S
The problem size that can be solved & the solution speed increas-
es considerably with more RAM
32
Disk Space :
SATA)
Additional space required for running and storing model files and
Video Card :
depth bias.
33
BAB 2
sebagai berikut :
K
Kita tekan tombol Start > Program > Etabs 2016, sebagaimana
O
BO
FT
RA
D
36
2.2 Membuat File Baru
Kita tekan tombol File > New Model atau dengan short cut CTRL
radio button, dan kita pilih Use Built-in Setting With dengan set-
Gambar 1.1
37
K
O
Gambar 1.1 Permulaan Model
BO
Berikut beberapa setting yang bisa untuk dipilih oleh peng-
guna ETABS untuk unit, steel section database, Steel Design Code dan
38
Steel Design Code : AISC 360-10, AISC 360-05, AISC LRFD 93,
AISC ASD 89, AS 4100-1998, BS 5950-2000, CSA S16-09, Eu-
rocode 3-2005, IS 800:2007, Italian NTC 2008, KBC 2009, NZS
3404:1997, SP 16.13330.2011.
Concrete Design Code : ACI 318-14, ACI 318-11, ACI 318-08, AS
3600-09, BS 8110-97, CSA A23.3-14, CSA A23.3-04, Eurocode
2-2004, Hong Kong CP 2013, Hong Kong CP 2004, IS 456:2000,
K
Italian NTC 2008, KBC 2009, KCI-1999, Mexican RCDF 2004,
O
NZS 3101:2006, Singapore CP 65:99, SP 63.13330.21012, TS 500-
2000
BO
2.3 Quick Template
Selanjutnya akan muncul jendela Quick Template dimana kita
bisa melakukan beberapa setting antara lain Grid, Story, dan template
FT
structural object.
2.3.1 Grid Setting
RA
39
K
Gambar 1.1 Uniform Grid Spacing
O
BO
FT
RA
Utuk pengaturan label maka cukup kita tekan tombol Grid La-
40
K
O
Gambar 1.1 Grid Labelling
kan dua buah pilihan yaitu Simple Story Data dan Custom Story
FT
Kita pilih Simple Story Data, apabila tinggi lantai adalah typical
1.1
41
Gambar 1.1 Simple Story Data
42
2.3.3 Penambahan Object Struktur
Steel Deck
Staggered Truss
K
Flat Slab
O
Waffle Slab
BO
Two Way or Ribbed Slab
Namun apabila tidak sesuai dengan model yang akan kita buat,
FT
gan membagi layar menjadi tiga bagian yaitu : Model Explorer, Plan
View, dan 3D View. Dan apabila tidak diperlukan kita bisa menghilang-
Kita tekan tombol File > Edit Stories and Grid Systems, seba-
44
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
pada kolom story color dan terakhir kita tekan tombol OK un-
46
Gambar 1.1 Story Data
48
Gambar 1.1 Tampilan Grid Model Termodifikasi
49
BAB 3
MATERIAL PROPERTIES
Material propert adalah karakteristik atau sifat yang melekat dari se-
K
buah material yang diperoleh melalui berbagai pengujian. Etabs mem-
O
berikan kemudahan untuk mendefinisikan banyak material seperti,
BO
baja (steel), beton (concrete), alumunium (aluminum), (cold formed)
51
Gambar 1.1 Menu Akses Material Property
Gambar 1.1
52
3.2.1 Material Beton (Concrete)
juk pada PBI 71 dan fc. Perbedaan keduanya adalah pada bentuk dan
K
ukuran benda uji yaitu benda uji kubus 15x15x15 cm dan benda uji
O
silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Dan berikut akan ditabelkan
BO
konversi mutu beton dengan mempergunakan istailah K dan fc, seba-
berikut :
54
Gambar 1.1 Menambahkan Material Baru
Eropa, India, Italy, Russia, Spanyol, dan America. Atau bisa juga
K
6000 psi = 41.37 Mpa
O
3000 psi Lightweight = 20.68 Mpa untuk beton ringan
BO
4000 psi Lightweight = 27.58 Mpa untuk beton ringan
56
Gambar 1.1 Material Property Data 3000 psi
58
Gambar 1.1 Material Property Data 5000 psi
60
Gambar 1.1 Material Property Data 3000 psi Light Weight
Gambar 1.1 Material Property Design Data 3000 psi Light Weight
61
Gambar 1.1 Material Property Data 4000 psi Light Weight
Gambar 1.1 Material Property Design Data 4000 psi Light Weight
62
Gambar 1.1 Material Property Data 5000 psi Light Weight
Gambar 1.1 Material Property Design Data 5000 psi Light Weight
63
Gambar 1.1 Material Property Design Data 6000 psi Light Weihgt
Gambar 1.1 Material Property Design Data 6000 psi Light Weight
64
Namun apabila kita menginginkan mendefinisikan mutu beton sendi-
Gambar 1.1
Gambar 1.1
berikut :
konfirmasi akhir. Dan kini material FC40 telah berhasil kita tam-
66
Gambar 1.1 Menambahkan Beton
gaimana sebelumnya.
68
3.2.2 Baja Tulangan Beton (Rebar)
pang bundar dengan permukaan polos atau sirip yang digunakan un-
tuk penulangan beton, yang diproduksi dari bahan baku billet dengan
K
cara canai panas (hot rolling). Di Indonesia material baja tulangan be-
O
ton diatur di dalam SNI 2052 : 2014.
BO
FT
RA
D
konstruksi212.blogspot.co.id
69
K
O
Gambar 1.1 Ukuran Baja Tulangan Beton Polos
BO
FT
RA
D
70
K
O
BO
Gambar 1.1 Ukuran Baja Tulangan Beton Sirip (Lanjutan)
FT
RA
D
71
Pada program ETABS, untuk mendefinisikan atau menambah-
berikut :
Eropa, India, Italy, Russia, Spanyol, dan America. Atau bisa juga
72
K
Gambar 1.1 Material Property Design Data
O
Apabila kita pilih region America, tipe material Rebar dan un-
Apabila kita pilih standard ASTM A615, maka akan diberikan pili-
FT
han grade material sebagai berikut :
Apabila kita pilih standard ASTM A706, maka akan diberikan pili-
73
Gambar 1.1 Pilihan Standard Material Property
74
Gambar 1.1 Material Property Standard ASTM A615 Grade 40
78
Untuk contoh kali ini kita akan memperunakan baja tulangan
79
Gambar 1.1 Material Property ASTM A615 Grade 75
berikut :
80
Gambar 1.1 Material Property Data ASTM A615 Grade 75
82
83
BAB 4
SECTION PROPERTIES
slab section, deck section dan wall section. Untuk frame section sendi-
ri, biasanya ada dua komponen yaitu berupa kolom dan balok. Keselu-
85
4.2.1 Rectangular Section (Column)
Kita akses menu Define > Section Properties > Frame Sections...,
ing sering dipergunakan. Dan kali ini kita pilih penampang den-
bar 1.1
86
Gambar 1.1 Memilih Bentuk Section
ra lain :
Pada property name, kita berikan nama frame tersebut kali ini
umnya.
Untuk arah section kita berikan nilai 500 mm untuk depth dan
width nya.
87
Gambar 1.1 Material Property Design Data ASTM A706 Grade 60
Torsional Constant = 1
Mass = 1
Weight = 1
88
Gambar 1.1 Property/Stiffness Modification Factors
89
Apabila kita tekan tombol Modify/Show Rebar maka akan me-
antara lain :
Dan apabila telah kita isikan semua, amak teralhir kita tekan tom-
91
Gambar 1.1 Frame Section Properties
yang lain.
92
4.2.2 Rectangular Section- Beam
Kita akses menu Define > Section Properties > Frame Sections...,
ing sering dipergunakan. Dan kali ini kita pilih penampang den-
bar 1.1
93
Gambar 1.1 Memilih Bentuk Section
ra lain :
Pada property name, kita berikan nama frame tersebut kali ini
umnya.
Untuk arah section kita berikan nilai 800 mm untuk depth dan
94
Apabila kita tekan tombol Modify/Show Modifiers maka akan
K
Torsional Constant = 1
O
Moment of Inertia about 2 axis = 0.7
BO
Momen of Inertia about 3 axis = 0.7
Mass = 1
Weight = 1
FT
RA
D
antara lain :
sebelumnya
definisikan sebelumnya
96
Apabila kita tekan tombol Show Section Properties maka akan
97
Gambar 1.1 Frame Section Properties
lain.
98
4.2.3 Tee Section (Beam)
Kita akses menu Define > Section Properties > Frame Sections...,
ing sering dipergunakan. Dan kali ini kita pilih penampang den-
ra lain :
Pada property name, kita berikan nama frame tersebut kali ini
umnya.
Untuk arah section kita berikan nilai Total depth = 800 mm; To-
100
Gambar 1.1 Frame Section Property Data
101
Gambar 1.1 Frame Section Properties
lain.
102
4.2.4 Slab Sections
Kita akses menu Define > Section Properties > Slab Sections...,
Pada property name, kita berikan nama slab tersebut misal den-
umnya.
Untuk type data kita klik drop down menu dan memilih Slab.
104
Gambar 1.1 Slab Property Data
antara lain :
105
Bending m12 Direction = 0.25
Mass = 1
Weight = 1
Dan kini Slab 18 sudah berhasil kita buat dan terdapat di dalam
106
Gambar 1.1 Slab Properties
lainnya misal Slab 15, Slab 12 dan sebagainya sesuai dengan kebu-
tuhan perencanaan.
107
4.2.5 Floor Automesh
Kita akses menu Define > Section Properties > Slab Sections...,
108
109
BAB 5
111
Mass Source
112
BAB 6
K
elemen struktur tersebut antara lain: kolom, balok, plat (slab), dind-
O
ing geser dan lain sebagainya. Setiap perencana akan memilih sebuah
BO
sistem struktur yang paling efisien dengan banyak pertimbangan ber-
Khusus (SRPMK).
114
6.2 Menggambarkan Elemen Kolom (Draw Column)
ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut :
dengan tool Draw Column (Plan, Elev, 3D) yang langkahnya adalah
K
sebagai berikut :
O
Kita akses menu Draw > Draw Beam/Column/Brace Objects >
BO
Draw Beam/Column/Brace (Plan, Elev, 3D), sebagaimana diperli-
kiri bawah layar dan lakukan penggambaran pada layar baik se-
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
116
Gambar 1.1 Penggambaran Pada Point Grid
dengan tool Quick Draw Column (Plan, Elev, 3D) yang langkahnya
117
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Column (Plan, Elev, 3D)
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Column (Plan, Elev, 3D)
118
Selanjutnya kita pilih property objectnya yaitu C90x90 pada sisi
kiri bawah layar, dan kita lakukan penggambaran pada layar baik
satu klik pada grid tertentu maka seluruh grid langsung tergambar
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
119
6.2.3 Quick Draw Columns (Plan, 3D)
gai berikut :
K
lihatkan pada Gambar 1.1
O
BO
FT
RA
D
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Column (Plan, Elev, 3D)
Atau bisa juga kita langsung klik icon Quick Draw Beam/Column/
1.1
120
Selanjutnya kita pilih property objectnya yaitu C90x90 pada sisi
K
Untuk berpindah dari satu story ke story yang lain maka cukup
O
dengan mengikuti langkah yang sudah di bahas pada bab sebel-
umnya.
BO
Atau dengan cara yang lebih singkat kita atur All stories pada sisi
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Column (Plan, Elev, 3D)
121
K
O
BO
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Column (Plan, Elev, 3D)
FT
6.3 Menggambarkan Elemen Balok (Draw Beam)
Etabs, ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain sebagai beri-
kut :
dengan tool Draw Column (Plan, Elev, 3D) yang langkahnya adalah
sebagai berikut :
122
Gambar 1.1 Akses Menu Draw Beam (Plan, Elev, 3D)
kiri bawah layar dan lakukan penggambaran pada layar baik secara
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
124
6.3.2 Quick Draw Beams (Plan, Elev, 3D)
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Beam (Plan, Elev, 3D)
125
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Beam (Plan, Elev, 3D)
kiri bawah layar, dan kita lakukan penggambaran pada layar baik
melakukan satu klik pada grid tertentu maka seluruh grid lang-
Gambar 1.1
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
126
Gambar 1.1 Penggambaran Pada Grid
Selain cara diatas, kita juga bisa langsung menjaring beberapa grid
pun tool yang kita pilih adalah Quick Draw Secondary Beam (Plan,
128
K
O
BO
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Secondary Beams (Plan, 3D)
Atau bisa juga kita langsung klik icon Quick Draw Secondary
FT
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Secondary Beams (Plan, 3D)
129
Selanjutnya kita pilih property objectnya yaitu B20x40 pada sisi
kiri bawah layar, dan kita lakukan penggambaran pada layar baik
akukan satu klik pada grid tertentu maka seluruh grid langsung
Untuk berpindah dari satu story ke story yang lain maka cukup
umnya.
130
K
O
Gambar 1.1 Frame Balok Anak Terbentuk
BO
6.4 Menggambarkan Elemen Lantai (Draw Floor)
Etabs, ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain sebagai beri-
kut :
RA
dengan tool Draw Floor (Plan, Elev, 3D) yang sangat cocok untuk
kut :
131
Gambar 1.1 Akses Menu Draw Floor (Plan, Elev, 3D)
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
133
6.4.2 Draw Rectangular Floor (Plan, Elev, 3D)
cok untuk bentuk lantai persegi atau persegi panjang. Adapun lang-
Kita akses menu Draw > Draw Floor/Wall Objects > Draw Rectan-
K
gular Floor/Wall (Plan, Elev, 3D), sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1.1
O
BO
FT
RA
D
Gambar 1.1 Akses Menu Draw Rectangular Floor (Plan, Elev, 3D)
Atau bisa juga kita langsung klik icon Draw Rectangular Floor/
Wall (Plan, Elev, 3D), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
1.1
134
K
O
BO
Gambar 1.1 Akses Menu Draw Rectangular Floor (Plan, Elev, 3D)
Selanjutnya kita pilih property objectnya yaitu S18 pada sisi kiri
FT
bawah layar, dan kita lakukan penggambaran pada layar baik se-
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
135
Gambar 1.1 Menggambarkan Slab
136
6.4.3 Quick Draw Floor (Plan, Elev)
Kita akses menu Draw > Draw Floor/Wall Objects > Quick Draw
1.1
K
O
BO
FT
RA
D
Atau bisa juga kita langsung klik icon Quick Draw Floor/Wall
137
Gambar 1.1 Akses Menu Quick Draw Floor (Plan, 3D)
Selanjutnya kita pilih property objectnya yaitu S18 pada sisi kiri
bawah layar, dan kita lakukan seleksi dengan cara menjaring grid-
gridnya pada layar baik secara plan, maupun secara 3D. Sehingga
Untuk berpindah dari satu elevasi ke elevasi yang lain maka cukup
umnya.
138
Gambar 1.1 Menjaring Grid
139
BAB 7
141
142
BAB 8
Kita akses menu View > Set 3D View, atau bisa juga Shift + Ctrl +
144
BAB 9
PENGATURAN TAMPILAN
Kita akses menu View > Set 3D View, atau bisa juga Shift + Ctrl +
146
Atau kita bisa mengakses icon 3d, sebagaimana diperlihatkan
Kita akses menu View > Set Plan View, atau bisa juga Shift + Ctrl +
up jendela baru berupa pilihan lantai mana yang akan kita tampil-
148
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
150
Gambar 1.1 Move Up In List
sebagai berikut :
Kita akses menu View > Set Plan View, atau bisa juga Shift + Ctrl +
Cara yang lain adalah dengan menekan icon Elev pada sisi atas
151
Gambar 1.1 Menu Akses Elevation View
152
Selanjutnya akan muncul pop up window baru set elevation view,
dimana kita bisa memilih grid-grid yang akan kita tampilkan pada
Apabila kita telah memilih salah satu grid maka kita tekan tombol
bar 9.1
153
Gambar 1.1 Tampilan Elevation View - F
Kita akses menu View > Set Display Options, atau bisa juga Ctrl +
154
Gambar 1.1 Akses Menu Set Display Options
kan special efect seperti extrude, shrink, fill dan edge maka cukup
156
Apabila telah selesai maka kita tekan tombol OK untuk mel-
Kita akses menu View > Rubber Band Zoom, atau bisa juga dengan
Gambar 9.1
157
Gambar 1.1 Akses Menu Rubber Band Zoom
158
9.6 Restore Full View
Kita akses menu View > Restore Full View, atau bisa juga F3, seba-
159
Gambar 1.1 Akses Menu Restrore full view
bagai berikut :
160
Gambar 1.1 Akses Menu Restore Previous Zoom
Kita akses menu View > Zoom In One Step, atau bisa juga Shift +
162
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
Kita akses menu View > Zoom Out One Step, atau bisa juga Shift +
163
Gambar 1.1 Akses Menu Zoom Out One Step
Atau kita bisa mengakses icon Zoom Out One Step, sebagaima-
Kita akses menu View > Pan, atau bisa juga F11, sebagaimana
Atau bisa juga dengan menekan tombol tengah (scroll) pada mouse
165
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
166
BAB 10
SELEKSI OBJECT
K
Meskipun kelihatannya sederhana, namun apabila kita bekerja dengan
ratusan atau bahkan ribuan object maka akan memakan banyak sekali
O
waktu hanya untuk menyeleksi object.
BO
Maka didalam program Etabs diberikan banyak sekali alter-
object struktur dengan cara melakukan klik satu persatu ataupun den-
bagai berikut :
168
Gambar 1.1 Menjaring Object
tur dengan cara melakukan beberapa klik pada layar yang membentuk
Kita akses menu Select > Select > Poly, sebagaimana diperlihatkan
170
Gambar 1.1 Akses Menu Seleksi Dengan Poly
object struktur dengan cara melakukan beberapa klik pada layar yang
172
Gambar 1.1 Akses Menu Seleksi Dengan Intersecting Poly
174
10.4 Select Intersecting Line
gai berikut :
Kita akses menu Select > Select > Intersecting Line, sebagaimana
1.1
175
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
Maka selanjutnya object seperti joint, frame, shell dan edge yang
Gambar 1.1
ject struktur dengan cara memilih type daripada object yang antara
lain dengan type : Joints, Columns, Beams, Braces, Null Lines, Walls,
Kita akses menu Select > Select > Object Type, sebagaimana
type object apa saja yang akan kita lakukan seleksi, sebagaimana
178
Gambar 1.1 Seleksi Object Type Floors
struktur dengan cara melakukan beberapa klik pada layar yang mem-
kut :
Kita akses menu Select > Select > Properties, sebagaimana diper-
179
Gambar 1.1 Akses Menu Seleksi Dengan Properties
type object apa saja yang akan kita lakukan seleksi, sebagaimana
180
10.7 Select Labels
kut :
Kita akses menu Select > Select > Labels, sebagaimana diperlihat-
muncul jendela baru dimana kita bisa memilih shell labelnya , se-
181
Gambar 1.1 Select by Shell Label
182
10.8 Select Groups
Tool Select Groups dipergunakan untuk memilih object
struktur berdasarkan pengelompokkan kedalam suatu group-group
tertentu. Sebelumnya melakukan seleksi berdasarkan group, maka
sebelumnya ada beberapa langkah yang harus kita buat sebelumnya
yaitu sebagai berikut.
K
10.8.1 Mendefinisikan Group (Group Definitions)
O
Mendefinisikan group adalah langkah awal untuk mengelom-
BO
pokkan object struktur yang langkah-langkahnya adalah sebagai beri-
kut :
Kita akses menu Define > Group Definitions ..., sebagaimana
FT
Kita akses menu Assign > Assign Object To Group ..., seba-
186
Gambar 1.1 Akses Menu Assign Object To Group
188
Gambar 1.1 Memilih Object Structure (Beam 1-9)
group, maka kini kita bisa melakukan seleksi object berdasarkan group.
Kita akses menu Select > Select > Groups, sebagaimana diperli-
K
hatkan pada Gambar 1.1
O
BO
FT
RA
D
kan sebelumnya dan tinggal kita pilih group yang dimaksud, seba-
190
Sebagai contoh misal kita pilih group Beam 1-9. Maka secara oto-
matis seluruh frame beam dari lantai 1 hingga lantai 9 akan ter-
K
O
BO
FT
RA
Sebagai contoh yang lain misal kita pilih group Slab 1-9. Maka
D
secara otomatis seluruh shell dari lantai 1 hingga lantai 9 akan ter-
191
Gambar 1.1 Seleksi Group Slab 1-9
Untuk group yang lain bisa dilakukan dengan cara yang sama, se-
192
10.9 Select Stories
gai berikut :
Kita akses menu Select > Select > Stories, sebagaimana diperlihat-
193
Gambar 1.1 Select by Stories
Maka selanjutnya object seperti joint, frame, shell dan edge yang
Kita akses menu Select > Select > All, sebagaimana diperlihatkan
194
Gambar 1.1 Akses Menu Seleksi All
Maka selanjutnya object seperti joint, frame, shell dan edge yang
Gambar 1.1
gai berikut :
sebagai berikut :
196
Kita akses menu Select > Get Previous Selection, sebagaimana
gai berikut :
197
Gambar 1.1 Akses Menu Clear Selection
198
BAB 11
PEMBEBANAN STRUKTUR
K
dalam bangunan gedung, efek lingkungan, selisih perpindahan, dan
O
gaya kekangan akibat perubahan dimensi.
BO
Dan hampir setiap negara telah merancang dan membuat dan
maju yang lainnya. Dan berikut beberapa standar yang telah berlaku
200
NI 18
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981 (PPI 1981)
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
1987
SNI 1727 : 2013 Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan
K
Gedung dan Struktur Lain
O
11.3 Beban-Beban Yang Bekerja
BO
Adapunan beberapa beban-beban yang bekerja pada struktur
bangunan antara lain :
Beban Hidup
FT
Beban Mati
Beban Angin
RA
Beban Gempa
Beban Khusus
D
Beban Banjir
Beban Hujan
Beban Salju
Beban Peregangan Sendiri
Beban Es Atmosfir
Dan lain sebagainya.
201
Dan berikut dijelaskan beberapa (tidak seluruhnya) definisi untuk be-
Beban Hidup
K
berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian
O
yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup
BO
dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembeba-
Beban Mati
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung
RA
Beban Angin
atau bagian gedung yang disebabkan oleh seisih dalam tekanan udara.
202
Beban Gempa
atau bagian gedung yang disebabkan oleh gerakan tanah akibat gempa.
Beban Khusus
atau bagian gedung yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan
K
pemasangan, penurunan pondasi, susut, gaya-gaya tambahan yang be-
O
rasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya
BO
sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari mesin-mesin, serta
pu menahan beban dari semua air hujan yang terkumpul apabila sis-
merata yang disebabkan oleh kenaikan air di atas lubang sistem drain-
203
11.4 Pola Pembebanan (Load Pattern) Pada Etabs
standar negara terutama untuk beban gempa (seismic) dan beban an-
gin (wind).
K
antara lain : Dead, Super Dead, Live, Reducible Live, Notional, Seis-
O
mic, Seismic (drift), Wind, Snow, Construction, Prestress - Final,
BO
Prestress - Transfer dan Other sebagaimana diperlihatkan pada Gam-
bar 1.1
FT
RA
D
204
Untuk menentukan jenis dan pola pembebanan langkahnya
K
O
BO
FT
RA
tombol Add New Load, dan di sini untuk beban mati (dead) di-
bar 1.1
205
Gambar 1.1 Menambahkan Beban Mati
nia antara lain sebagai berikut : ASCE 7-10, AS 1170 2007, Chinese
2010, NZS 1170 2004, TSC-2007, User Coefficient, User Loads, BOCA
96, ASCE 7-02, ASCE 7-05, NBCC 95, NBCC 2005, NEHRP 97, UBC
K
94, UBC 97, UBC97 Isolated, KBC 2009, Dominican Republic R-001,
O
Mexico CFE-2008, NBCC 2015, sebagai mana diperlihatkan pada
BO
Gambar 1.1 sampai dengan Gambar 1.1
FT
RA
D
O
BO
FT
RA
208
K
Gambar 1.1 Eurocode8 2004 Seismic Loading
O
BO
FT
RA
210
Gambar 1.1 TSC 2007 Seismic Load Pattern
212
Gambar 1.1 NBCC 2005 Seismic Load Pattern
213
Gambar 1.1 UBC 97 Seismic Load Pattern
214
Gambar 1.1 UBC Isolated 1997 Seismic Loading
antara lain sebagai berikut : ASCE 7-10, AS/NZS 1170.2 2011, Chinese
D
2010, EUROCODE8 2005, IS875 1987, Italian NTC 2008, NBCC 2015,
Turkish TS 498-97, User Loads, ASCE 7-88, ASCE 7-95, ASCE 7-02,
NBCC 2005, NBCC 2010, Mexican, UBC 94, UBC 97, sebagai mana
216
Gambar 1.1 Seismic Auto Lateral Load
217
K
Gambar 1.1 AS/NZS 1170.2:2011 Wind Load Pattern
O
BO
FT
RA
218
Gambar 1.1 Indian IS875-1987 Wind Load Pattern
K
O
BO
FT
220
Gambar 1.1 ASCE 7-02 Wind Load Pattern
222
Gambar 1.1 NBCC 2005 Wind Load Pattern
224
11.5 Kombinasi Pembebanan (Load Combination)
bebanan ini. Dan berikut beberapa standard atau kode untuk beberapa
K
Design, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.1
O
BO
FT
RA
D
Gambar 1.1
226
Selanjutnya kita isikan beberapa kombinasi pembebanan misalnya
beban mati dengan faktor skala 1.2 dan beban hidup dengan faktor
skala 1.6 dengan nama Dcon2, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1.1
227
Cara yang kedua adalah dengan mempergunakan kondisi default
K
O
BO
FT
lain :
228
Concrete Shear Wall Design
K
O
BO
FT
RA
crete Frame Design dalam hal ini ACI 318-14 dan juga Load Pattern,
229
Gambar 1.1 Kombinasi Pembebanan Default
230
Gambar 1.1 Load Combination Data (Dcon2)
231
Gambar 1.1 Load Combination Data (Dcon4)
232
Gambar 1.1 Load Combination Data (Dcon6)
233
Dan berikut dirangkumkan beberapa kombinasi dengan de-
Dead load:
K
Dead load + Live Load:
O
Dcon 1 = 1.4Dead
BO
Dcon 2 = 1.2Dead + 1.6Live
Dcon 1 = 1.4Dead
RA
234
Dead load + Live Load + Seismic Load + Wind Load
Dcon1 = 1.4Dead
K
Dcon6 = 0.9Dead - 1Wind
O
Dcon7 = 1.3Dead + 1Live + 1Seismic
BO
Dcon8 = 1.3Dead + 1Live - 1Seismic
235
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
236
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
238
DEFINING LOAD COMBINATION
241
242
243
244
11.6 Menempatkan Pembebanan (Assign Load)
Beban Hidup
K
Beban Hidup Plat lantai 10 = 100 kg/m2
O
Beban Mati
BO
Beban Mati Plat lantai 1-9 = 120 kg/m2
- Keramik = 24 kg/m2
- Waterproofing = 5kg/m2
245
Beban Gempa
11.6.1 Frame Loads (Point)
bebanan ini. Dan berikut beberapa standard atau kode untuk beberapa
246
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
247
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
248
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
249
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
250
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
251
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
252
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
253
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
254
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
255
Load To frame
256
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
257
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
258
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
260
Input Dead Load
261
262
Pembebanan Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1:
1. Baja = 7850 kg/m3
2. Batu Alam = 2600 kg/m3
3. Beton bertulang = 2400 kg/m3
4. Pasangan bata merah = 1700 kg/m3
263
11.1.1 Beban Mati pada balok :
264
11.2 Beban Hidup
265
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
266
Assigning Load & Meshing Slab
1. Dead load, live load
2. wal Load
3. Meshing slab
Seleksi slab
267
268
Joint Load
Seleksi joint
269
270
Live Loads
271
272
Assigning WallLoads
273
274
275
276
ASSIGNING SEISMIC LOAD
277
Modify Ex
278
279
280
Function Respon Spectrum
281
282
BAB 12
ANALYSIS MODEL
berikut :
Kita akses menu Analyze > Check Model .., sebagaimana diperli-
284
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
Untuk melakukan select dan de select check box secara cepat maka
285
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
286
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
287
12.2 Set Active Degree of Freedom
Kita klik menu Analyze > Set Active Degrees of Freedom..., seba-
K
O
BO
FT
Full 3D
XZ Plane
YZ Plane
No Z Rotation
Dalam hal ini kita pilih Full 3D, sebagaimana diperlihatkan
pada Gambar 1.1
288
K
Gambar 1.1 Active Degrees of Freedom
O
12.3 Set Load Cases To Run
Kita klik menu Analyze > Set Load Cases to Run..., sebagaimana
jutnya melakukan klik pada tombol Run/Do Not Run Case, seba-
mana kita telah tentukan slab kita dengan type shell. Dan langkah-
Kita klik menu Analyze > Automatic Setting For Floors..., seba-
290
Gambar 1.1 Automatic Mesh Settings For Floors
Kita klik menu Analyze > Automatic Setting For Floors..., se-
berikut :
Kita klik menu Analyze > Run Analysis..., atau bisa juga kita akses
icon Run Analysis atau short cut pada keyoard F5, sebagaima-
292
Gambar 1.1 Akses Menu Run Analysis
cukup menekan tombol panah pada sisi bawah layar dan bisa juga
294
Gambar 1.1 Perpindahan (Displacement) Akibat Beban Gempa
295
BAB 13
DISPLAY
kan ke dalam struktur bangunan baik pada joint, frame maupun shell;
K
software berupa reaksi perletakkan, gaya aksial pada frame, geser pada
O
frame, moment pada frame dan lain sebagainya.
BO
13.1 Show Undeformed Shape
FT
sebagai berikut :
D
297
Gambar 1.1 Akses Menu Undeformed Shape
bebanan yang telah dimasukkan baik pada joint, frame, shell maupun
tendon.
298
Adapun langkah-langkah untuk menampilkan pembebanan adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.1
Untuk menampilkan joint loads kita pilih Display > Load Assigns
> Joint.
Untuk menampilkan joint loads kita pilih Display > Load Assigns
> Frame.
yang dikehendaki untuk di tampilkan dalam hal ini kita akan me-
munculkan beban mati pada frame yang telah kita tempatan sebel-
301
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
302
Gambar 1.1 Pembebanan Mati Pada Frame
Selanjutnya kita akan tampilkan beban hidup pada frame yang se-
Untuk menampilkan joint loads kita pilih Display > Load Assigns
> Shells.
yang dikehendaki untuk di tampilkan dalam hal ini kita akan me-
munculkan beban mati pada frame yang telah kita tempatan sebel-
304
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
305
Gambar 1.1 Beban Hidup Pada Shell Di Tampilkan
306
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
307
13.4 Support / Spring Reactions
berikut :
K
Spring Reactions..., sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.1
O
BO
FT
RA
D
308
K
O
Gambar 1.1 Reaksi Perletakkan
BO
FT
RA
D
309
Gambar 1.1 Restraint Reactions (Dead) - Fx-Fy-Fz
310
13.5 Frame/Piers/Sprandel/Link Forces
tersebut antara lain gaya axial, gaya geser, torsi, momen dan lain se-
bar 1.1
memilih gaya axial (axial forces), gaya geser (shear), puntir (tor-
K
O
BO
FT
RA
D
312
K
O
BO
Gambar 1.1 Moment 3-3 Diagram Akibat Beban Mati (Elev-5)
FT
RA
D
Gambar 1.1 Moment 3-3 Diagram Akibat Beban Mati (Plan Story-9)
313
K
O
BO
Gambar 1.1 Moment 3-3 Diagram Akibat Beban Hidup (Plan Story-10)
FT
RA
D
Gambar 1.1 Moment 3-3 Diagram Akibat Beban Hidup (Plan Story-9)
314
Untuk melihat gaya-gaya dalam lebih detail pada frame tertentu laku-
kan seleksi untuk frame yang dimaksud sehingga akan diampilkan lebih
Gambar 1.1
K
O
BO
FT
kan gaya-gaya dalam pada floor atau lantai. Gaya-gaya dalam tersebut
F11
F12
F22
Fmax
Fmin
Fvm
316
V13
V23
Vmax
M11
M22
M12
MMax
MMin
Kita akses menu Display > Force/Stress Diagrams > Shell Stress-
318
Gambar 1.1 Diagram F12 Akibat Dead Load
320
Gambar 1.1 Diagram V13 Akibat Dead Load
322
Gambar 1.1 Diagram M22 Akibat Dead Load
324
325
326
Support Reaction
327
BAB 14
DESIGN
Kita akses menu Design > Concrete Frame Design > View/Revise
330
Gambar 1.1 Design Code ACI 318 - 14
332
Gambar 1.1 Design Code AS 3600-09
334
Gambar 1.1 Design Code Eurocode 2-2004
336
Gambar 1.1 Design Code Italian NTC 2008
338
Gambar 1.1 Design Code NZS 3101 : 2006
340
Selanjutnya kita akses menu Design > Concrete Frame Design
Selanjutnya kita akses menu Design > Concrete Frame Design >
342
Gambar 1.1 Concrete Design / Check Proses
344
Gambar 1.1 Elevation View : Output Penulangan Longitudinal
345
Reduction factor
346
DESIGN
347
348
Klik pada kolom
349
Klik pada tombol envelope
350
BAB 15
PROJECT REPORT
Software Etabs juga sangat memudahkan di dalam pembuatan
K
Project report antara lain berisi structure data yang meliputi:
story data, grid data, dan lain sebagainya; Properties yang meliputi:
O
Materials, Frame section, shell sections, dan lain sebagainya; Assign-
BO
ments yang meliputi: Joint assignment, frame assignment, dan lain se-
bagainya. Seluruh output project report dan analisa report bisa kita
juga bisa kita akses melalui Model Explorerpada tab Reports. Un-
tuk melihat secara detail dari summary report, maka cukup dengan
akan ditampilkan pada layar report viewer pada sisi kanan layar., seba-
K
gaimana diperlihatkan pada Gambar 1.1
O
BO
FT
RA
D
353
Gambar 1.1 Export File PDF Format
354
Dan berikut ditampilkan summary report dalam format *pdf, se-
355
BAB 16
DETAILING
Untuk seri Etabs yang terbaru, tool detailing di tambahkan un-
tuk mempermudah pengguna di dalam mempercepat proses drafting
detailing struktur. Software Etabs nantinya secara otomatis akan mem-
buat drawing struktur berdasarkan dari perhitungan yang dibuat.
K
O
16.1 Detailing Preferences
BO
Sebelum memerintahkan software untuk melakukan pembua-
tan detailing, maka kita berikan beberapa pengaturan terlebih dahulu.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
FT
Kita akses menu Detailing > Detailing Preferences, sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 1.1
RA
D
: Milimeter
K
Jarak tulangan (rebar spacing) kita pilih : Milimeter
O
Untuk panjang penulangan (rebar length) kita pilih : Meter
BO
Untuk luasan slab (slab area) kita pilih : Sqm (square metre)
metre)
FT
358
16.2 Concrete Component Preferences
360
Gambar 1.1 Concrete Detailing Preferences (Beams)
361
Gambar 1.1 Concrete Detailing Preferences (Columns)
362
16.3 Rebar Selection Rules
K
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
O
Kita akses menu Detailing > Rebar Selection Rules > Beams |
BO
Columns | Piers | Sprandels, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1.1
FT
RA
D
364
Gambar 1.1 Rebar Selection Rules (Columns)
365
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
366
16.4 Drawing Sheet Setup
K
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
O
Kita akses menu Detailing > Rebar Selection Rules > Beams |
BO
Columns | Piers | Sprandels, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1.1
FT
RA
D
367
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
368
16.5 Start Detailing
K
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
O
Kita akses menu Detailing > Rebar Selection Rules > Beams |
BO
Columns | Piers | Sprandels, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1.1
FT
RA
D
Gambar 1.1
Apabila progress bar telah mencapai 100 % maka akan muncul de-
tailing drawing pada layar utama dan juga tab detailing pada mod-
370
16.6 Show Detailing
berikut :
double klik dan selanjutnya akan ditampilkan pada layar view, se-
bar 1.1
371
Gambar 1.1 Floor Framing Plan
372
Gambar 1.1 Drawing : Typical Concrete Beam Elevation
373
Gambar 1.1 Drawing : Beam Section B
374
K
O
BO
Gambar 1.1 Concrete Column Typical Elevation - Special
FT
RA
D
376
Gambar 1.1 Drawing : Section B - Story 9
378
Gambar 1.1 Drawing : Frame Layout - Base
380
Gambar 1.1 Drawing : Typical Concrete Beam Elevation
382
Gambar 1.1 Drawing Telah di Clear kan
ing hasil detailing yang dilakukan oleh software Etabs. Adapun lang-
383
Gambar 1.1 Akses Menu Export Drawing
384
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
ing hasil detailing yang dilakukan oleh software Etabs. Adapun lang-
386
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
391
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
392
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
393
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
394
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
396
Gambar 1.1 Akses Menu Editing Grid
397
K
O
Edi Supriyanto
BO
Lahir di Kebumen, Jawa Tengah dan selanjutnya menyelesaikan studinya
pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Udayana Bali. Semenjak itu
Mempunyai minat yang besar terhadap dunia survey serta penguasaan soft-
Email : edi@supriyanto.web.id
Mobile : +6281338718071
Whatsapp : +6281338718071
399
Catata Penulis
Alhamdulillah penulis ucapkan rasa syukur kepada Alloh SWT yang
telah memudahkan penulis untuk kembali menghadirkan buku seri Etabs
: Structural Analysis of a Multi-Storeyed Building . Setelah terbit 6 seri
pendahulunya yang meliputi software Civil 3D dan Tekla Structures dan tel-
ah tersebar secara luas dalam berbagai format digital dan buku. Dari Aceh ke
Papua, hingga menyeberang ke Timorleste.
Pada buku seri Etabs ini diberikan pembahasan langkah demi lang-
kah pemakaian software Etabs sehingga sangat memudahkan bagi pemula
untuk mempelajari software Etabs. Buku seri Etabs ini adalah seri awal dan
diharapkan akan dilanjutkan seri-seri berikutnya untuk membahas lebih
dalam mengenai fitur-fitur yang telah disediakan oleh software Etabs.
Edi Supriyanto
edi@supriyanto.web.id
Denpasar Bali Indonesia
401
ADDITIONAL TOPIC FORTHIS BOOK
403
D
RA
FT
BO
O
K
405
406
D
RA
FT
BO
O
K
D
RA
FT
BO
O
K
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
TOPIC FOR NEXT BOOK
441
Defiing and assigning Column
Orientation change of columns (local axis)
Merging and dividing the frame line
Defiing and assigning Slab
Dividing the selected shells
defining slabs between irregular frames
Assigning staircase
Offset option for line elements
Assigning cantilever slab (sunshade)
Mirror option for elements
Chamfer slab corners
Adding and Replicating New Story
Selecting the single story elements
Visibility options for story elements
Reassigning the section Property
Defining and assigning Retainwing Wall
Assigning opening between frames
443
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Computers_and_Structures
https://wiki.csiamerica.com/display/etabs/Home
1987
http://www.structuremag.org/
http://www.thorntontomasetti.com/
http://www.som.com/
http://ctbuh.org/
444
5.1.2 Persiapan Analisis .................................................................... 131
445