Anda di halaman 1dari 7

PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG

MENGANDUNG LOGAM Cd MENGGUNAKAN


KOMPOSIT ADSORBENT DENGAN BENTONIT & Fe3O4
M. Faizal*, Hariyani, Rindy Mutia Fitri
*Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: faizal_ga@yahoo.co.id

Abstrak
Pertumbuhan kebutuhan manusia memberikan dampak negatif kepada lingkungan seperti pencemaran
yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup. Pencemaran limbah logam yang berasal dari
limbah domestik, rumah sakit, pasar, industri pertambangan, pengolahan logam besi, industri kimia dan
otomotif banyak menghasilkan limbah ion logam. Limbah logam dapat diserap dengan metode berbagai
macam cara seperti separasi, adsorpsi, membran, dll. Batuan alam yang bisa digunakan sebagai bahan
penyerap seperti Bentonit, zeolit, arang, dan beberapa jenis lainnya yang biasanya digunakan sebagai
adsorben. Bentonit memiliki daya untuk mengembangkan kation-kation yang ditukarkan ketika terjadi
proses adsorpsi, tapi setiap adsorben harus diaktivasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk proses
penyerapan supaya kerja absorbennya optimal, penelitian kami lebih memilih bentonit alam yang
diaktifkan menggunakan campuran FeCl3 dan FeCl2, menggunakan limbah sintetik Cadmium Asetat
dengan kadar 5,32 ppm, dan rasio komposit yang digunakan adalah 1:1, 1:2, 1:3 dengan variabel masa
bentonit 250 mg, 500 mg, 750 mg dan waktu kontak yang digunakan adalah 15 menit, 25 menit, 35
menit. Penelitian ini merupakan proses adsorpsi yang selanjutnya hasil penelitian kami dianalisa
menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Dengan rasio komposit maksimum 1:3 dan waktu
kontak 25 menit pada 500 mg bentonit dapat menurunkan kadar limbah logam Cadmium sintentik
hingga persentase reduksi mencapai nilai optimal yaitu 80%.

Kata kunci : Cadmium, adsorpsi, bentonit.

Abstract
Growth of human needs negative impacts on the enviroment such as pollutions that many endanger the
suvival of living beings. Metal waste pollution from domestic sewage, hospital,market minig industry,
ferrous metal processing, chemical and automotive industry produces a lot of waste metal ions. Metal
waste can be absorbed by the method in various ways such as separation, adsorption, membrane, etc.
Natural rocks can use absorbent material such as bentonite, zeolite, charcoal, and some other some other
types that are usually used as an adsorbent. Bentonite has the power to develop exchangeable cations
when the adsortion process, but each adsorbent must be actived before use in order to process the work
absorbennya be optimal absorption, our study prefer natural bentonite activated using a mixture of FeCl 3
and FeCl2, using synthetic wastewater Cadmium acetate with levels of 5,32 ppm, and the compositeratio
used wa 1:1, 1:2, 1:3with a variable Period of bentonite 250 mg, 500 mg, 750 mg and contact time used
was 15 minutes, 25 minutes, 35 minutes. This study is a further adsorption processes our results were
analyzed using atomic absorption spectrophotometry (AAS). With a maximum composite ratio 1:3 and a
contact time of 25 menutes at 500 mg bentonite can reduce levels of the metal cadmium synthetic waste
reduction to ochieve optimum value percentage is 80%.

Key words: Cadmium, adsorption, bentonite

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 66


1. PENDAHULUAN kedua jenis bentonit terdapat perbedaan pada
hasil proses adsorpsi, seperti jenis calsium
Pertumbuhan kebutuhan manusia bentonit memiliki sifat yang menyerap sedikit
memberikan dampak negatif kepada lingkungan air sehingga pertukaran ion akan lebih cepat
seperti pencemaran yang dapat membahayakan mengendap menjadi suspensi, sedangkan
kelangsungan makhluk hidup. Pencemaran natrium bentonit mempunyai sifat mengembang
limbah logam yang berasal dari limbah sehingga menimbulkan kekentalan dan
domestik, rumah sakit, pasar, industri meningkatkan pH basa.
pertambangan, pengolahan logam besi, industri
kimia dan otomotif banyak menghasilkan 2. METODOLOGI PENELITIAN
limbah ion logam. Limbah logam dapat diserap
dengan metode berbagai macam cara seperti Waktu dan Tempat Penelitian
separasi, adsorpsi, membran, dll. Batuan alam Penelitian ini telah dilakukan pada bulan
yang bisa diguankan sebagai bahan penyerap Mei 2014 sampai Juli 2014, penelitian
seperti Bentonit, zeolit, arang, dan beberapa menggunakan metode eksperimen dari data
jenis lainnya yang biasanya digunakan sebagai pengolahan limbah sintetis yang mengandung
adsorben. Bentonit memiliki daya untuk logam Cd dengan komposit bentonit dan Fe3O4,
mengembangkan kation-kation yang ditukarkan dengan proses pencampuran, pengadukan,
ketika terjadi proses adsorpsi, tapi setiap adsorpsi dan pengendapan. Penelitian ini
adsorben harus diaktivasi terlebih dahulu dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika, UPT.
sebelum digunakan untuk proses penyerapan, Laboratorium Dasar Bersama, Universitas
dimana proses pengaktivasinya dapat Sriwijaya, dan Laboratorium Balai Riset dan
mengoptimalkan kinerja pemisahan sebagai Standarisasi Nasional Sumatera Selatan.
adsorben. Alat dan Bahan Penelitian
Makin tinggi kadar logam berat dalam Alat
perairan semakin tinggi pula kandungan logam Alat-alat yang digunakan pada penelitian
berat yang terakumulasi dalam tubuh hewan air ini adalah Beker gelas, Pengeduk mekanik,
tersebut dan akan menimbulkan gangguan Erlemeyer, Labu ukur, Gelas Ukur, Ayakan
terhadap kesehatan manusia yang memakannya 100 mesh, Termometer, Magnet, Water bath,
(Darmono, 1999). Penanganan limbah logam Ember, Neraca Analitis, Absorption Atomic
banyak dilakukan menggunakan proses Spektrophotometry (AAS), Labu Leher Tiga, pH
pemisahan membran (membrane separation), meter, shaker, corong, kertas saring, pipet
penukar kation, pengendapan atau (chemical tetes.
precipitation) dan pengendapan secara elektro Bahan
(electro deposition). Selain proses pemisahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan membrane, adsorben seperti adalah Bentonit, Aquadest, FeCl2, NaOH 2 M,
zeolit, silika gel, karbon aktif, grafit, bentonit FeCl3, Aseton, Cd(CH3CO2)2, Aquabidest
dan kitosan dapat kita gunakan.
Bentonit adalah material yang melimpah Variabel Penelitian
di pulau Sumatera dan Jawa. Selain itu, bentonit Variabel Tetap
memiliki dua lapisan interlayer yang berbeda Variabel tetap dalam penelitian ini adalah
sehingga bentonit mempunyai kemampuan massa Fe3O4 dan temperatur ruang adalah 28 oC.
tukar kation yang tinggi, karena bentonit Variabel Bebas
merupakan adsorben yang baik untuk menyerap Variabel bebas yang digunakan adalah
campuran organik atau pestisida, zat warna waktu kontak yaitu 15, 25, 35 menit dan masa
dan ion logam berat. Keracunan kadmium dapat bentonit 250, 500, 750 mg dengan rasio
menimbulkan efek pada paru-paru, hati dan komposit adalah 1:1, 1:2, 1,3.
tekanan darah tinggi hingga merusak sistem
pencernaan. Kadmium dalam air berasal dari Prosedur Penelitian
pembuangan industri keramik dan baterai alkali. Prosedur Pembuatan bahan Sintesis Fe3O4.
Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi Siapkan FeCl3 sebanyak 16,25 gram dan FeCl2
dampak negatif dari keberadaan limbah logam sebanyak 6,35 gram, Campurkan FeCl3 dan
dengan metode adsoprsi bentonit. FeCl2 ke dalam erlemeyer, Tambahkan H2O
Penggunaan batuan alam seperti bentonit dalam campuran FeCl3 dan FeCl2 sebanyak 200
merupakan hal yang menjadi kelebihan sebagai mL dan diaduk sampai larut, Panaskan larutan
sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. FeCl3 dan FeCl2 menggunakan water bath pada
adapun jenis bentonit secara umum yaitu suhu 70 oC selama 30 menit sambil
natrium bentonit dan calsium bentonit, dari ditambahkan NaOH 2 M sedikit demi sedikit

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 67


sampai berlebih (pH nya > 7 ) dan diaduk sehingga diperoleh konsentrasi logam besi 0,0
dengan kecepatan 200 rpm. mg/L; 0,05 mg/L; 0,5 mg/L; 0,1 mg/L; dan 0,2
mg/L.
Prosedur Pembuatan Sintesis Komposit Diagram Alir Proses
Fe3O4 Bentonit, Tambahkan bentonit pada
saat reaksi pembentukan Fe3O4 (perbandingan Limbah Sintetis
Fe3O4 dan bentonit 1:1, 1:2, dan 1:3). Fe3O4
yang dihasilkan disaring dan dicuci berulang
kali sampai pH netral. Lalu Fe3O4 dicuci
menggunakan aseton dan dikeringkan pada suhu
105 oC sampai berat konstan. Komposit
Adsorpsi atau Bentonit dan
Prosedur Pembuatan Limbah Sintetis penyerapan Fe3O4
cadmium (Cd), Siapkan larutan Cd(CH3CO2)2
39,51 mg dan aquabidest sebanyak 3 L,
Campurkan larutan Cd(CH3CO2)2 dan
aquabidest ke dalam beker glass, aduk hingga
homogen.
Waktu Kontak
Prosedur Pengolahan Limbah Sintetis yang
mengandung Cd dengan komposit Bentonit
dan Fe3O4, Siapkan 3 buah larutan standar
Cd(CH3CO2)2 dengan volume masing-masing
100 mL, Siapkan komposit yang bervariasi 250, Pengendapan Magnet
500 dan 750 mg. Masukan komposit
Bentonitdan Fe3O4 kedalam 3 buah larutan
standar Cd(CH3CO2)2 .Selanjutnya campuran
diaduk dengan waktu kontak yang bervariasi
15,30dan 45 menit menggunakan shaker 100 Analisa
rpm pada temperatur kamar. Kemudian Kandungan Cd
komposit dipisahkan dari larutan secara
magnetik. Larutan dianalisis kandungan Cd
yang tersisa menggunakan ASS. Gambar 1. Blok Diagram Proses
PengolahanLimbah yang Mengandung Cd
Prosedur Analisa dengan Menggunakan Komposit Bentonit dan
Persiapan sampel larutan standar Fe3O4
Cd(CH3CO2)2 100 mL yang sudah dicampur
sampai homogen yang telah dimasukan Prosedur dan Pembuatan Kurva Kalibrasi
komposit, lalu dimasukan ke dalam gelas piala. Optimalkan alat Spektrofotometer UV-Vis
Tambahkan 5 mL asam nitrat. Panaskan di sesuai petunjuk penggunaan alat.Ukur masing-
pemanas listrik sampai larutan sampel hampir masing larutan kerja yang telah dibuat pada
kering. Ditambahkan 50 mL aquadest, masukan panjang gelombang 228,8 nm. Buat kurva
ke dalam labu ukur 100 mL melalui kertas kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis
saring dan ditepatkan 100 mL dengan aquadest. regresi.Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji
Pembuatan Larutan Baku Logam Cd, 100 yang sudah di persiapkan.
mg/L. Pipet 10 mL larutan induk logam Perhitungan : Konsentrasi logam
kadmium, Cd 1000 mg/L ke dalam labu ukur kadmium, Cd dihitung sebagai berikut:
100 mL. Tepatkan dengan larutan pengencer Cd (mg/L) = C x fp
sampai tanda tera. Pembuatan larutan baku dengan pengertian: C adalah konsentrasi yang
logam kadmium, Cd 10 mg/L. Pipet 50 mL didapat hasil pengukuran (mg/L); fp adalah
larutan standar kadmium, Cd 100 mg/L ke faktor pengenceran. Persen temu balik (%
dalam labu ukur 500 mL. Tepatkan dengan recovery, %)
larutan pengencer sampai tanda tera.Pembuatan % R = A B x 100 % / C
larutan kerja logam kadmium, Cd, Pipet 0,0 mL; dengan pengertian: A adalah kadar contoh uji
0,5 mL; 1 mL; 2 mL; 5 mL; 10 mL dan 20 mL yang di spike; B adalah kadar contoh uji yang
larutan baku kadmium, Cd 10mg/L masing- tidak di spike; C adalah kadar standar yang
masing ke dalam labu ukur 100 mL. Tambahkan diperoleh (target value).
larutan pengencer sampai tepat tanda tera

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 68


Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu 25 1,71 67,95
Gunakan bahan kimia berkualitas murni 35 1,58 70,32
(pa). Gunakan alat gelas bebas kontaminasi. 15 2,81 47,29
Gunakan alat ukur yang terkalibrasi. Dikerjakan 500 25 1,59 70,19
oleh analis yang kompeten. Lakukan analisis
35 1,53 71,19
dalam jangka waktu yang tidak melampaui
waktu penyimpananmaksimum. 15 2,33 56,21
750 25 1,37 74,30
Pengendalian Mutu 35 1,18 77,91
Koefisien korelasi (r) lebih besar sama
Tabel 3. Pengaruh Berat Komposit dan Waktu
dengan 0,95 dengan intersepsi lebih kecil
samadengan batas deteksi. Lakukan analisis Kontak Terhadap % Reduksi Ion Cd (Rasio
blanko untuk kontrol kontaminasi. Lakukan Komposit 1:3)
analisis duplo untuk kontrol ketelitian analisis.
Konsentrasi
Jika koefisien variasi/standar deviasi relatif hasil Berat Waktu Konsentrasi Reduksi
Awal Ion
pengukuran lebih besar sama dengan10% maka Komposit Kontak Cd Ion Cd
Cd
dilakukan pengukuran ketiga. (mg) (menit) (ppm) (ppm) (%)
15 3,75 29,50
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 250 25 1,26 76,29
Hasil Penelitian 35 1,18 77,84
Penelitian mengenai penurunan
15 2,81 47,31
konsentrasi limbah menggunakan proses
500 25 5,32 1,08 79,79
adsorbsi dengan adsorben komposit Fe3O4 dan
35 1,01 80,99
bentonit. Limbah yang digunakan adalah limbah
15 2,33 56,21
sintetik yang dibuat secara stoikiometri. Proses
adsorpsi dilakukan dengan beberapa variabel 750 25 1,04 80,48
yang berbedakan yaitu rasio komposit, masa 35 0,94 82,36
bentonit dan waktu kontak. Hasil analisa Analisis Sampel Awal
menggunakan AAS dapat dilihat pada tabel Bahan dasar yang digunakan pada
berikut: penelitian ini merupakan salah satu media yang
kami pilih secara buatan sebab media tersebut
Tabel 1. Pengaruh Berat Komposit dan Waktu tidak perlu dilakukan pemisahan seperti limbah
Kontak Terhadap % Reduksi Ion Cd alami yang diambil langsung dari lingkungan
(Rasio Komposit 1:1) yang memiliki banyak pengotor sehingga harus
dilakukan pretreatment yang cukup banyak,
Berat Waktu
Konsentrasi
Konsentrasi Reduksi
sehingga kami menggunakan limbah sintetis
Awal Ion yang dibuat dari pengenceran kadmium asetat
Komposit Kontak Cd Ion Cd
Cd
dengan aquabidest. Berdasarkan hasil analisa,
(mg) (menit) (ppm) (ppm) (%)
sampel awal kandungan logam Cd yang terdapat
15 3,65 31,38
di dalam limbah sintetis tersebut sebesar 5,32
250 25 3,53 33,65
ppm. Kandungan logam ini cukup tinggi, karena
35 2,44 54,13 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 82 Tahun
15 3,03 43,07 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
500 25 5,32 2,48 53,45 Pengendalian Pencemaran air Kelas satu yaitu
35 2,16 59,52 kadar maksimum kadmium yang diperbolehkan
15 2,66 50,05 adalah 0,01 mg/l yang dapat digunakan untuk
750 25 2,41 54,69 air baku air minum dan atau peruntukan lain
35 1,90 64,39 yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut. Tingginya kadar
Tabel 2. Pengaruh Berat Komposit dan Waktu kadmium yang dikonsumsi oleh makhluk hidup
Kontak Terhadap %Reduksi Ion Cd (Rasio dapat menyebabkan kerusakan pada saluran
Komposit 1:2) respirasi dan fungsi ginjal sehingga berakibat
kematian.
Konsentrasi Penelitian ini menggunakan proses
Berat Waktu Konsentrasi Reduksi
Awal Ion
Komposit Kontak
Cd
Cd Ion Cd adsorpsi dengan menggunakan komposit Fe3O4
(mg) (menit) (ppm) (ppm) (%) dan bentonit sebagai adsorben. Beberapa variasi
250 15 5,32 3,23 39,40
massa komposit yang digunakan sebagai

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 69


penyerap atau adsorben limbah logam kadmium
adalah 250, 500, dan 750 mg dengan
perbandingan Fe3O4 dan bentonit yaitu 1:1 (50%
bentonit), 1:2 (66,7% bentonit), dan 1:3 (75%
bentonit), serta waktu kontak selama 15, 25 dan
35 menit.
Proses adsorpsi dilakukan dalam sistem
batch menggunakan shaker (pengguncang)
dengan kecepatan 200 rpm. Shaker berfungsi
agar proses adsorpsi tetap berlangsung pada Gambar 3. Pengaruh Waktu Kontak Terhadap
temperatur dan kecepatan konstan. Proses Reduksi Ion Cd pada Rasio Komposit 1:3
adsorpsi dilakukan pada suhu ruang, yaitu 28o
C, pemilihan suhu ruang ini karena proses
Pengaruh Waktu Kontak terhadap
adsorpsi pada suhu yang semakin tinggi
Penyerapan Logam Cd
menyebabkan ion logam berat yang terserap Pada gambar 4.1. penyerapan ion logam
oleh adsorben semakin sedikit. Hal ini terjadi Cd untuk semua variasi berat komposit
karena semakin tinggi suhu pada proses mengalami peningkatan seiring dengan
adsorpsi, maka pergerakan ion semakin cepat bertambahnya variasi waktu kontak yang
sehingga jumlah ion logam berat yang terserap digunakan. Titik optimum pada gambar 4.1
oleh adsorben semakin berkurang (Kundari dan adalah pada waktu kontak 35 menit dengan
Slamet, 2008). persen penyerapan ion Cd sebesar 54,13% (250
Gambar 1., gambar 2 dan gambar .3. mg komposit), 59,52% (500 mg komposit), dan
menunjukkan hubungan antara waktu kontak, 64,39% (750 mg komposit). Hal tersebut
berat komposit dan rasio komposit terhadap menunjukkan bahwa semakin lama waktu
kemampuan komposit untuk mereduksi ion kontak yang digunakan, maka kemampuan
logam Cd. komposit untuk menyerap ion Cd semakin
besar. Peningkatan ini dikarenakan komposit
yang digunakan sebagai adsorben belum
mencapai titik jenuh adsorben tersebut dalam
menyerap ion Cd (Suarya, 2008).
Pada gambar 4.2. dan gambar 4.3.
menunjukkan peningkatan kemampuan
penyerapan ion Cd sampai pada waktu kontak
25 menit. Pada gambar 4.2 dengan rasio
komposit 1:2 kemampuan adsorben menyerap
logam Cd pada waktu kontak 25 menit yaitu
Gambar 1. Pengaruh Waktu Kontak Terhadap sebesar 67,95% (250 mg komposit), 70,18%
Reduksi Ion Cd pada Rasio Komposit 1:1 (500 mg komposit), dan 74,30% (750 mg
komposit).
Pada gambar 4.3. dengan rasio komposit
1:3 kemampuan adsorben menyerap logam Cd
pada waktu kontak 25 menit yaitu sebesar
76,29% (250 mg komposit), 79,79% (500 mg
komposit), dan 80,48% (750 mg komposit).
Pada menit ke 35, penyerapan logam Cd
cenderung konstan. Hal ini disebabkan karena
permukaan adsorben telah jenuh karena pori-
pori adsorben telah dipenuhi oleh logam yang
teradsorpsi sebelumnya sehingga kemampuan
Gambar 2. Pengaruh Waktu Kontak Terhadap
adsorben untuk menyerap adsorbat cenderung
Reduksi Ion Cd pada Rasio Komposit 1:2
konstan. Peristiwa tersebut menunjukkan
adanya batas kemampuan adsorben dalam
mengadsorpsi logam Cd (Suarya, 2008).

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 70


Berat Komposit Terhadap Penyerapan 4. KESIMPULAN
Logam Cd
Variasi berat komposit yang digunakan 1. Pengolahan limbah logam Cd dilakukan
pada penelitian ini adalah 250 mg, 500 mg, dan dengan proses adsorpsi menggunakan
750 mg. Adsorben komposit disintesis dari adsorben komposit Fe3O4 dan bentonit.
nanopartikel oksida besi magnetik dengan 2. Waktu optimum pada percobaan ini yaitu
bentonit. Komposit ini bertujuan untuk pada menit ke 25 dengan berat komposit 750
meningkatkan kualitas adsorben sehingga dapat mg pada setiap rasio komposit Fe3O4-
menyederhanakan proses pemisahan. Bentonit 1:1, 1:2, dan 1:3, dengan reduksi
Efisiensi penyerapan adsorben terhadap penghilangan ion Cd sebesar 64,39%,
ion Cd terus meningkat dan mencapai 82,36 % 77,91%, dan 82,36%.
pada berat komposit 750 mg (rasio komposit 3. Semakin banyak massa komposit yang
1:3, waktu kontak 35 menit). Hal ini digunakan dan semakin lama waktu kontak
dikarenakan bertambahnya berat komposit proses adsorpsi, maka kemampuan komposit
sebanding dengan bertambahnya jumlah partikel untuk mereduksi ion Cd semakin meningkat.
dan luas permukaan komposit sehingga 4. Pengujian kadar ion Cd sebelum dan sesudah
menyebabkan jumlah tempat mengikat ion proses adsorpsi menggunakan metode SSA
logam juga bertambah dan efisiensi penyerapan (Spektrofotometri Serapan Atom).
pun meningkat (Refilda, 2001). Sebagai
adsorben, komposit yang disintesis memiliki
kualitas yang baik dan dapat menyederhanakan DAFTAR PUSTAKA
proses pemisahan ion Cd dari limbah air.
Anonim. 2009. Adsoption. http://dx.doi.org.
Pengaruh Rasio Komposit Fe3O4 dan (Diakses 12 Mei 2014)
Bentonit terhadap Penyerapan Logam Cd Anonim. 2006. Bentonit.
Pada rasio komposit 1:1 (50% bentonit), http://www.surabaya.bpkim.kemenperin.
1:2 (66,7% bentonit) dan 1:3 (75% bentonit) go.id/ (Diakses 20 April 2014).
dengan berat komposit dari 250 - 750 mg Anonim. 2007. Kadmium.
jumlah adsorbat teradsorpsi meningkat dari http://www.digilib.unimus.ac.id/
31,38 82,36 %. Penyerapan secara optimum (Diakses tanggal 22 April 2014).
terjadi pada massa komposit 750 mg dengan Anonim. 2012. Kadmium.
kemampuan masing-masing komposit untuk http://environmentalchemistry.wordpre
mereduksi ion Cd sebesar 64,39 %, 77,91%, dan ss.com/2012 /10/14/kadmium/.
82,36%. (Diakses 22 April 2014).
Pada penelitian ini, bentonit digunakan Anonim. 2011. Magnet.
sebagai adsorben utama sehingga dijadikan http://id.m.wikipedia.or/wiki/magnetis
salah satu variabel bebas dengan rasio diatas.
me. (Diakses 1 Mei 2014).
Bentonit memiliki surface area yang besar dan
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Air dan air
merupakan penukar ion yang baik, sehingga
limbah- bagian 16: Cara Uji Kadmium
semakin banyak bentonit yang terkandung di
(Cd) Secara Spektrofotometri Serapan
dalam komposit maka semakin efektif adsorben
Atom (SSA)-nyala SNI 6989.16:2009.
untuk mereduksi ion Cd.
Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Fe3O4 juga digunakan sebagai adsorben.
Bath, Daniel. 2012. Penggunaan Tanah Bentonit
Kemampuan menyerap Fe3O4 berdasarkan pada
Sebagai Adsorben Logam Cu. Jurnal
sifat senyawa tersebut sebagai paramagnetik
Ilmiah Teknik Kimia, Universitas
yang mampu mengikat logam dengan gaya
Sumatera Utara. Medan.
magnet yang dihasilkannya. Fe3O4 merupakan
Coulson, dkk. Particle Technology and
nanopartikel oksida besi magnetik yang
memiliki rasio volume dengan permukaan yang Separation Processes Edisi 5. Chemical
besar dan karena itu memiliki energi permukaan and Engineering. McGraw-Hill Book
yang tinggi. Fe3O4 memiliki respon terhadap Company. New York.
medan magnet sehingga mudah ditarik dengan Darmono. 1994. Logam dalam Sistem Biologi
batangan magnet permanen. Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press.
Fisli, A dan Yusuf, S. 2007. Sintesis
Nanokomposit Magnetik Berbasis
Bahan Alam Untuk Adsorben
Thorium. Pusat Teknologi Bahan
Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 71


Kawasan Puspiptek, Serpong, Gas Hidrogen dan Oksigen dari Air.
Tangerang. Disertasi. USU. Medan.
Handayani, K dan Yusnimar. 2013. Pengaruh
Ukuran Partikel Bentonit dan Suhu
Adsorpsi terhadap Daya Serap Bentonit
dan Aplikasinya pada Bleaching CPO.
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia
Universitas Riau. Riau.
Kustriana, Dikky. 2010. Penurunan Logam
Cadmium (Cd) Air Limbah Industri
Elektroplating Menggunakan Bakteri
Pseudomonas Fluorescens. Skripsi S1.
Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional
VeteranJatim. Surabaya.
Loekitowati, P dan Faizal, M. 2013. Synthesis
and Properties of Fe3O4 Nanoparticles
by Co-precipitation Method to Removal
Procion Dye. International Journal of
Enviromental Science and Development.
Nasruddin. 2005. Dynamic Modeling And
Simulation Of A Two-Bed Silicagel
Water Adsorption Chiller. Disertation.
Rheinisch-Westfalische Technische
Hochschule. Aachen.
Nurhasni. 2010. Penyerapan ion Logam Cd dan
Cr Dalam air Limbah Menggunakan
sekam Padi. Jurnal Ilmiah FMIPA
Kimia, UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
P. Suarya. 2008. Adsorpsi Pengotor Minyak
Daun Cengkeh Oleh Lempung
Teraktivasi Asam. Jurnal Ilmiah
FMIPA Kimia, Universitas Udayana.
Bali.
Pusat Penelitian dan Pegembanan Teknologi
Mineral. 2005. Bentonit.
http//:www.tekmira.esdm.go.id.
(Diakses 20 April 2014).
Putra, Eko. 2012. Analisis Struktur Keramik
Berpori Dengan Memanfaatkan
Limbah Padat Pulp Dengan Bahan
Baku Bentonit. Skripsi S1. Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatra Utara.
Medan.
Ramadani, Eko . 2011 . Pengaruh
Konsentrasi H2SO4 Dan Berat Dari
Bentonit Alam Teraktivasi Dan
Komersil Terhadap Adsorpsi Logam
Kadmium (Cd) Dan Tembaga (Cu)
Dalam Larutan Standar Dengan
Metode Spektrofotometri Serapan
Atom. Universitas Sumatera Utara:
Medan.
Supeno, M dan Sembiring, S. B. 2007.
Bentonit Alam Terpilar Sebagai
Material Katalis/Co-katalis Pembuatan

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014 Page | 72

Anda mungkin juga menyukai