Anda di halaman 1dari 51

K3 PESAWAT ANGKAT &

ANGKUT
Bio Data
1. Nama : HARJUNADI
2. NIP : 19700427 199503 1 003
3. Tempat/Tgl. Lahir : Kediri, 27 April 1970
4. Jabatan : Kabid Pengawasan KK
5. Pendidikan : S1 Teknik Elektro
Univ. Brawijaya
S2 Manaj. SDM Unwim
6. Alamat Rumah : Jl. Swadharma 44 BNI 1946
Terusan Buah Batu
7. Telepon : Hp. 081321677541
R. 7501887
8. Status : Kawin ( 1 istri 3 anak )
9. 10.Alamat Kantor : Disnaker Kab. Bandung
Komplek Pemkab Bandung
Pesawat Angkat & Angkut
DASAR HUKUM
UU No.13 Th.2003 tentang Ketenagakerjaan
(ps.86&87)
UU No.1 Th.1970 tentang Keselamatan Kerja (ps.2,3,4
dan 5)
Permenaker No.Per.05/Men/1985 tentang Pesawat
Angkat & Angkut
Permenaker No.01/Men/1989 tentang kualifikasi dan
syarat-syarat operator keran angkat.

Pengertian
Peralatan Angkat adalah alat yang dikonstruksikan
atau dibuat khusus untuk mengangkat naik dan
menurunkan muatan

Pesawat Angkat & Angkut adalah suatu pesawat atau


alat yg digunakan unt. Memindahkan, mengangkat
muatan baik bahan atau barang secara vertical dan
atau horizontal dalam jarak yg telah ditentukan.
Jenis-jenis Pesawat Angkat &
Angkut
Peralatan Angkat
Antara lain : takel, crane, gondola dll
Pita Transport
Antara lain : escalator, ban berjalan dan rantai
berjalan (konveyor)
Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan
Antara lain : forklift, exavator, kereta gantung, dll
Alat angkut jalan rel : lori, lokomotif, dll
SUMBER BAHAYA
Sumber bahaya yg terdapat pada pesawat Angkat
& Angkut
Kesalahan design, pemasangan, pemakaian, &
perawatan
Tidak pernah dilakukan riksa uji ( tidak layak pakai )
Daerah lingkungan tidak aman
Kesalahan Operator dalam melakukan operasional.
Alat pengaman yang tidak berfungsi.
Timbulnya Kecelakaan
Penggunaan alat tidak sesuai dengan fungsinya
Konstruksi tidak kuat/memenuhi syarat
Alat pengaman tidak berfungsi
Tenaga kerja (operator/pembantu) tidak terampil
Lingkungan kerja tidak memenuhi syarat
Pencegahan Kecelakaan Kerja
1.Lingkungan Kerja
2.Manusia (operator) yang
bekerja
3.Alat yang dipergunakan
HAL- HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN CARA
PENGOPERASIAN PESAWAT
ANGKAT & ANGKUT
Sebelum Mengoperasikan

Cocokkan sertifikasi layak pakainya


Laksanakan pemeriksaan awal sebelum
dioperasikan
Laksanakan pengoperasian dengan benar
oleh operator yang telah memiliki SIO (
20 th keatas dan cukup berpengalaman)
dll
Sebelum Beroperasi

Ijin operasionalnya
Periksa lingkungan yang akan ditempuh
( jalan )
Cuaca
dll
Saat Beroperasi

Periksa betul gerak pesawat sebelum beroperasi


Orang yang memberi aba-2 harus orang yang diberi
tugas
Operator dilarang meninggalkan tempat kerjanya,
motor penggerak masih menyala kalau beban masih
tergantung.
Setiap beban harus memiliki tali sedikitnya Satu.
Beban hrs memiliki besaran berat yg tercantum dengan
jelas & operator hrs mengetahui jumlah beban yg akan
diangkat ( termasuk hook, roop, dll )
BEBAN ANGKAT
Untuk melakukan pengangkatan beban
yang benar sesuai dengan kapasitas alat
angkat, maka operator harus berpedoman
pada daftar beban yang tercantum pada
masing-masing alat
FORKLIFT
Kemampuan angkat maksimal forklift
sampai kondisi seimbang (balance) dan
atau kondisi jungkit adalah 100%.
Kemampuan seimbang ini tidak diijinkan
untuk dilakukan oleh operator dalam
operasional sehari-hari, kecuali forklift
dalam keadaan diuji untuk mengetahui
kelaikannya dan atau dalam rangka
sertifikasi
SAVE WORKING LOAD
Dalam pengoperasian pesawat angkat & angkut
sering terjadi hal-hal diluar perhitungan operator,
maka diberikan batasan pengaman (savety
margin) yg diperhitungkan antara 10 33,3% oleh
masing-masing pabrik pembuat
Dengan kata lain beban kerja aman (Save Working
Load) yg tercantum pada daftar beban forklift
hanya antara 66,7 90% dari beban jungkit.
Permenaker No.5 Th.1985 Tentang
Pesawat Angkat & Angkut
Pasal 2
Bahan konstruksi serta
perlengkapan dari pesawat angkat
dan angkut harus cukup kuat, tidak
cacat dan memenuhi syarat.
Pasal 3
1) Beban maksimum yang diijinkan dari PA&A harus
ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca
dengan jelas.
2) Semua PA&A tidak boleh dibebani melebihi beban
maksimum yang diijinkan.
3) Pengangkatan dan penurunan muatan pada PA&A
harus perlahan-lahan
4) Gerak mula dan berhenti secara tiba-tiba dilarang
Pasal 4
Setiap PA&A harus dilayani oleh
operator yang mempunyai
kemampuan dan telah memiliki
ketrampilan khusus tentang PA&A.
Peralatan Angkat
Pasal 6
Peralatan Angkat antara lain :
takel, peralatan angkat,
gondola, keran angkat, dll
Pasal 8

(1) Garis tengah tromol gulung sekurang-kurangnya berukuran 30 kali


diameter tali baja dan 300 kali diameter kawat baja yang terbesar;
(2) Tromol gulung harus dilengkapi dengan flensa pada setiap ujungnya,
sekurang-kurangnya memproyeksikan 2 kali garis tengah tali baja;
(3) Ujung tali baja pada tromol gulung harus dipasang dengan kuat pada
bagian dalam tromol dan sekurang-kurangnya harus dibelit 2 kali
secara penuh pada tromol saat kait beban berada pada posisi yang
paling rendah.
Pasal 9
(1) Tali baja yg digunakan untuk mengangkat harus :
a. Terbuat dari bahan baja yg kuat dan berkualitas
b. Mempunyai faktor pengaman sekurang-kurangnya
3,5 kali beban maksimum.
c. Tidak boleh ada sambungan
d. Tidak boleh ada belitan,kusut dll
(2) Tali baja harus diberi pelumas

(3) Tali baja harus diperiksa pada waktu pemasangan


pertama dan setiap hari oleh operator serta sekurang-
kurangnya satu kali dalam seminggu oleh tenaga yg
berkeahlian khusus Pesawat Angkat & Angkut dari
perusahaan.

(4) Tali baja dilarang digunakan jika terdapat yang


putus, aus atau karat (lihat perman)
Pasal 11
Rantai harus diganti apabila :
a. Tidak sesuai dengan ketentuan yang direncanakan
b. Salah satu mata rantai mengalami perubahan
panjang lebih dari 5% dari ukuran panjang mata
rantai semula.
c. Pengausan satu sama lainnya melebihi dari
diameter rantai semula
(3) Rantai dilarang :
a.dipukul walaupun untuk maksud meluruskan atau memasang
pada tempatnya;
b. disilang, diplintir, dikusutkan, untuk dibuat simpul;
c.ditarik bila terhimpit beban;
d. dijatuhkan dari suatu ketinggian;
e. diberi beban kejutan;
f. digunakan untuk mengikat muatan.
Pasal 14
1) Kait untuk mengangkat beban harus dibuat dari
baja tempa yang dipanaskan dan dipadatkan atau
dari bahan lain yang mempunyai kekuatan yang
sama.
2) Kait harus dilengkapi dengan kunci pengaman.
Pasal 16

Semua peralatan angkat harus dilengkapi


dengan rem yang secara efektif dapat
mengerem suatu bobot yang tidak kurang
dari 1 beban yang diijinkan.
Pasal 18
Menaikkan, menurunkan dan mengangkat muatan
dengan pesawat angkat pengangkat harus diatur
dengan sandi isyarat yang seragam dan yang benar-
benar dimengerti
Pasal 19
1) Apabila lebih dari seorang tenaga kerja yang bekerja
pada peralatan angkat operator harus bekerja
berdasarkan isyarat hanya dari satu orang yang
ditunjuk.
2) Penjaga kait, penjaga rantai, penjaga bandul ataupun
orang lain yang ditunjuk harus kelihatan oleh
operator.
3) Apabila operator menerima isyarat berhenti pesawat
harus segera dihentikan
Pasal 20
1) Muatan harus dinaikkan secara vertikal untuk
menghindari ayunan pada waktu diangkat
2) Untuk mengangkat muatan diluar jangkauan
pesawat harus diambil langkah-langkah
pengamanan yang diperlukan dan disaksikan
oleh yang bertanggung jawab
Pasal 21
Sebelum memberikan isyarat untuk menaikkan
muatan pemberi isyarat harus yakin bahwa :
a. Semua tali, rantai, bandul atau perlengkapan lainnya
telah dipasang sebagaimana mestinya pada muatan
yang diangkat.
b. Muatan telah dibuat seimbang sebagaimana
mestinya dan tidak akan menyentuh benda
sedemikian rupa sehingga sebagian dari muatan atau
benda akan berpindah.
Pasal 22
Jika suatu muatn saat diangkat tidak
berjalan sebagaimana mestinya, operator
harus segera membunyikan tanda
peringatan dan menurunkan muatan untuk
diatur kembali
Pasal 23
Operator peralatan angkat harus
menghindari pengangkatan melalui
orang-orang
Pasal 24
Untuk memindahkan muatan berbahaya seperti
logam cair ataupun pengangkatan dengan magnit
melalui tempat-tempat kerja, maka :
a. Sebelumnya harus diberi peringatan secukupnya
agar tenaga kerja mempunyai kesempatan ketempat
yang aman.
b. Jika tenaga kerja tidak dapat meninggalkan
pekerjaan dengan segera, alat harus dihentikan
sampai tenaga kerja meninggalkan daerah yang
berbahaya
Pasal 25
Peralatan angkat tidak
diperbolehkan menggantung
muatan pada waktu mengalami
perbaikan
Pasal 29
Semua peralatan angkat yang
digerakkan dengan tenaga listrik
harus dilengkapi dengan alat batas
otomatis yang dapat menghentikan
motor, bila muatan melebihi posisi
yang diijinkan.
FORKLIFT
Pasal 99
Semua peralatan pelayanan pesawat
angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga mempunyai keseragaman dalam
fungsi, gerak dan warnanya.
Pasal 100
Peralatan pelayanan dimaksud pasal 99
harus cukup baik, tidak berbahaya bagi
operator dalam lingkup geraknya
Pasal 101
Semua perlengkapan pesawat angkutan
diatas landasan dan diatas permukaan
sebelum digunakan harus diperiksa terlebih
dahulu oleh operator
Pasal 102
Pesawat angkutan diatas landasan dengan
motor bakar dilarang dijalankan didaerah
yang terdapat bahaya kebakaran dan atau
peledakan dan atau ruangan tertutup
Pasal 103
Pesawat angkutan diatas landasan sebelum
memuat dan membongkar muatan, rem
harus digunakan jika diatas tanjakan roda
harus diganjal
Pasal 104
Pesawat angkutan diatas landasan dengan
motor bakar harus dijalankan dengan aman
sesuai dengan kecepatan yang telah
ditentukan ( < 40 km/jam)
Pasal 105
Lantai kerja yang dilalui pesawat angkutan
landasan harus :
a. Konstruksi cukup kuat dan rata
b. Tidak mempunyai belokan yang tajam, tanjakan
yang terjal
c. Mempunyai tanda-tanda pada kedua sisi
sepanjang jalan
Pasal 112
Forklift harus dilengkapi dengan atap
pelindung operator dan bagian yang
bergerak atau berputar diberi tutup
pengaman
Pasal 113
Dalam keadaan jalan garpu harus berjarak
setinggi-tingginya 15 cm dari permukaan
jalan
Pasal 114
Bila mengendarai forklift dibelakang
kendaraan lain harus berjarak sekurang-
kurangnya 10 meter dari belakang
kendaraan depannya.
Pasal 115
Dilarang menggunakan forklift untuk
tujuan lain selain untuk mengangkat,
mengangkut dan menumpuk barang.
PENGESAHAHAN
Setiap pembuatan, peredaran, pemasangan,
pemakaian, perubahan dan atau perbaikan tehnis
pesawat angkat & angkut harus mendapat
pengesahan dari Direktur atau pejabat yang
ditunjuknya ( Disnaker setempat )
Pasal 135 (1)
PEMERIKSAAN & PENGUJIAN
Setiap pesawat angkat & angkut sebelum dipakai
harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan
standar uji yang telah ditentukan. Ps 138 (1)
Pemeriksaan dan pengujian ulang pesawat angkat
dan angkut dilaksanakan selambat-lambatnya 2
(dua) tahun setelah pengujian pertama dan
pemeriksaan an pengujian ulang selanjutnya
dilakanakan 1 (satu) tahun sekali
Selamat Bekerja & Berusaha
dengan tanpa kecelakaan kerja

Anda mungkin juga menyukai