Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN STRATEGI

TUGAS MID:
RANGKUMAN MAKALAH

OLEH :

FALDI SALIM
B1C1 14 015
KELAS A

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
BAB 1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN OPERASIONAL, FALSAFAH PERUSAHAAN DAN
KAITAN ANTARA VISI, MISI, GOAL, OBJECTIVE, DAN FALSAFAH PERUSAHAAN

1.1 VISI Perusahaan

a. Pengertian Visi Perusahaan

Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat
memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-
rambu dalam menyusun strategi. Sedangkan misi mengandung tujuan pokok
perusahaan, dan misi juga merupakan visi dari si pendiri perusahaan.

b. Pembuatan Visi Perusahaan


Dalam pembuatan visi kita harus mengenal benar bidang usaha yang
dijalankan perusahaan. Visi harus dilaksanakan dengan misi agar pernyatan masa
depan perusahaan tercapai.
c. Karakteristik Visi dan Misi Yang Strategis
Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu :
1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin
dikejar
2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan)
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa "kita", apa yang
"kita" lakukan, dan kemana "kita" mengarah
1.2 MISI Perusahaan

a. Misi perusahaan

Misi Perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan


perusahaan. Misi juga mengandung uraian yang luas mengenai tujuan dan strategi
ketimbang arahan atau petunjuk khusus. Pada umumnya sebuah misi perusahaan
dirancang untuk menyelesaikan tujuh hal berikut:

1. Menjamin kebulatan suara dalam hal tujuan di dalam organisasi.

2. Menyediakan sebuah landasan guna memotivasi penggunaan sumberdaya


organisasi.

3. Mengembangkan suatu landasan, atau standar, untuk mengalokasikan


sumberdaya organisasional.
4. Membangun sebuah suasana umum atau iklim organisasional

Misi sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan, diantaranya :

1. Memberikan arah

2. Memfokuskan langkah langkah yang akan diambil

3. Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang


sudah dibentuk

4. Membantu karyawan karyawan pada tingkat apapun untuk mengerti arah


mana yang harus diambil atau melangkah

5. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat

6. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah

Terdapat beberapa langkah pendekatan dalam perumusan misi yaitu :

1. Pernyataan pemilik ketika akan mendirikan perusahaan, yang gambarkan


peran dan bisnis yang akan dijalankan.

2. Identifikasi pihak yang berkepentingan (stake holder) kemudian


mengkomunikasi pernyataan tersebut.

3. Rekonsiliasi berbagai kepentingan stake holder jika terdapat perbedaan


perbedaan dan kepentingan yang saling bertentangan yang terdapat di dalam
misi.

4. Mengkoordinasikan berbagai kepentingan yang telah diakomodir dalam


langkah sebelumnya.

5. Mengkomunikasikan lagi misi ke pihak internal dan juga ke eksternal yang


merupakan stake holder.

b. Merumuskan sebuah Misi

Proses penetapan misi sebuah perusahaan untuk suatu bisnis tertentu, paling
baik mungkin dapat dipahami melalui pemikiran tentang bisnis tersebut pertama
kali berdiri. Dalam hubungan itu, pengertian misi biasanya didasarkan pada
keyakinan-keyakinan mendasar berikut:
1) Barang atau jasa yang disediakan perusahaan dapat memberikan manfaat
paling tidak sama dengan harganya.

2) Barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seorang pelanggan dari segmen
pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan dengan memadai.

3) Teknologi yang digunakan dalam produksi akan memberikan suatu barang


atau jasa yang kompetitif dalam harga maupun kualitas.

c. Karakteristik Visi dan Misi Yang Strategis

Strategi dalam membentuk misi adalah :

1. Menetapkan perusahaan menjadi bagian bagian yang kecil

2. Membangun rasa yang kuat terhadap identitas perusahaan dan tujuan bisnis

Seorang pemimipin yang strategis akan selalu mulai dengan :

1. Konsep yang harus dan tidak harus dilakukan oleh perusahaan

2. Visi ke mana perusahaan akan melangkah

Contoh Misi Perusahaan


Visi Misi Renstra 2005-2009
Misi
1. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data
dan informasi pertanian;
2. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan
informasi pertanian;
3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian;
4. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem
informasi pertanian.

1.3 Tujuan Perusahaan

Terdapat beberapa alasan mengapa tujuan perusahaan perlu, yaitu :


1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi di dalam lingkumgan.
2. Membantu mengkoordinasikan keputusan dan pengambilan keputusan.
3. Norma untuk menilai pelaksanaan prestasi perusahaan.
4. Sasaran yang lebih nyata dari pada pernyataan misi.
1.4 Sasaran Operasional Perusahaan
Tujuan operasi adalah optimalisasi sekaligus efisiensi dalam setiap tahap
produksi, penanganan, penyimpanan terhadap produk sampai pada tahap distribusi dan
penyampaian produk serta layanan kepada konsumen sehingga memberikan
profitabilitas yang senantiasa meningkat untuk perusahaan dan kepuasan kepada setiap
shareholder, terutama konsumen. Tujuan operasi OPU tertuang ke dalam lima utama
target kinerja operasional sebagai berikut:
1. Kualitas
2. Speed
3. Dependability
4. Flexibility
5. Cost
Sasaran Operasi
Sasaran operasi perusahaan adalah sebagai berikut.
1. Jaminan organik 100% untuk semua produk
2. Memperoleh kepuasan dari pelanggan terhadap kualitas produk
3. Menjaga kuota ketersediaan produk minimal 90% di semua gerai agen di musim
hujan dan memastikan semua produk tersedia dalam kuota yang telah disepakati
bersama antara OPU dengan agen.
4. Mengevaluasi kemungkinan untuk penambahan jenis sayuran atau varian
minimal 1 alam setahun.
5. Mengevaluasi kemungkinan untuk penambahan luas lahan untuk meningkatkan
volume produksi minimal dalam 1 tahun

1.5 Falsafah Perusahaan

Falasafah perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan didalam


menjalankan roda bisnis yang kemudian dijadikan acuan untuk membangun
perusahaanya. Company Philosophy atau Falsafah Perusahaan sering juga disebut
sebagai kredo dan nilai-nilai dari kredo tersebut harus ditanamkan pada setiap hati
dan tingkah laku karyawan. Kredo adalah salah satu unsur (asumsi dasar) dari budaya
korporasi, dan merupakan komponen yang terdalam dari budaya.

1.6 Kaitan antara Visi, Misi, Goal, Objective, dan Falsafah Perusahaan
Visi, misi, goal, objective, dan falsafah perusahaan saling memiliki kaitan satu
dengan yang lainnya. Dapat dilihat dari contoh kasus berikut ini:
PT. Brantas Abipraya

Visi Perusahaan:
Menjadi Perusahaan Nasional terkemuka dalam Industri konstruksi

Misi Perusahaan:
1. Menyediakan produk dan jasa enjiniring dan pelaksanaan konstruksi yang
bermutu tinggi dengan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
2. Menghasilkan laba, membangun citra, mengembangkan profesionalisme usaha
berdasarkan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance), manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta pelestarian lingkungan.
3. Peduli kepada usaha kecil, menengah dan koperasi serta masyarakat sekitar.
PT. Brantas Abipraya telah merumuskan, mengembangkan dan
mensosialisasikan budaya perusahaan, yang terdiri dari Falsafah dan 7 Nilai.

Falsafah Kerja:
Insan Brantas Abipraya adalah manusia pembelajar, berintegritas dan
profesional yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan bisnis,
manajemen dan teknologi untuk kemajuan perusahaan, kesejahteraan karyawan,
kemaslahatan umat manusia dan menjaga kelestarian lingkungan.
Nilai-nilai dalam budaya perusahaan: Jujur, Kreatif, Tangguh, Tanggung jawab,
Konsepsional, Efisien, dan Kerja sama.
Maksud dan tujuan perusahaan:
Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta
pembangunan di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Manajemen dan seluruh karyawan PT. Brantas Abipraya, mempunyai komitmen
bersama menjalankan proses bisnis dengan mengacu persyaratan standar Sistem
Manajemen Mutu ISO-9001:2000, OHSAS 18001:1999, dan SMK3 untuk membangun
Perusahaan yang tangguh, mampu memberi pelayanan memuaskan kepada Pelanggan,
menghasilkan keuntungan dan nilai tambah bagi Pemegang Saham, meningkatkan
kompetensi dan kesejahteraan bagi para karyawan serta mampu memenuhi harapan
Stakeholders lainnya, dengan:
1. Berbasis pada ketepatan mutu, produk, biaya, waktu, dan memberdayakan
sumber daya manusia sesuai dengan proses bisnis perusahaan serta peraturan-
peraturan yang berlaku.
2. Bertanggungjawab dan terlibat langsung di dalam pemeliharaan K3L di area kerja
masing-masing, dengan:
- Meniadakan kecelakaan fatal
- Meminimalkan jumlah kejadian kecelakaan
- Meminimalkan jumlah hari kerja hilang
BAB 2

MODUL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGI

2.1 Proses Manajemen Strategik

Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para


perencana di tingkat perusahaan, unit bisnis dan fungsional serta para pendukung lainnya.
Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

a. Tahap Formulasi Strategi

b. Tahap Implementasi Strategi

c. Tahap Evaluasi Strategi

2.2 Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu:.

a. Lingkungan umum (general environment)

b. Lingkungan industri (industry environment)

c. Lingkungan global (global environment)

Dalam analisis lingkungan eksternal, ada 5 kategori yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Kekuatan ekonomi,

b. Kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan,

c. Kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum,

d. Kekuatan teknologi, serta

e. Kekuatan kompetitif.

Menurut Hitt (1999), cara untuk menganalisis lingkungan eksternal dapat dilakukan
sebagai berikut:

a. Pengidentifikasian (Scanning)

b. Pendeteksian (Monitoring)

c. Peramalan (Forecasting)

d. Penetapan (Assessing)
2.3 Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal akan menunjukkan kekuatan (strength) dan kelemahan


(weakness) perusahaan. Analisis internal perusahaan dikenal juga dengan nama analisis profil
perusahaan. Analisis ini meliputi: Hubungan antar unit fungsional bisnis, Unit manajemen,
Unit pemasaran (Marketing), Unit keuangan/akuntansi, Unit produksi/operasional, Unit
penelitian dan pengembangan (Research and Development), Sistem informasi
terkomputerisasi ,Budaya organisasi, serta Sumber daya manusia.

2.4 Formulasi Strategi

Formulasi strategi meliputi kegiatan seperti pengembangan visi, misi dan tujuan
jangka panjang, mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan
kelemahan dari dalam organisasi, mengembangkan alternatif strategi, dan penentuan strategi
yang paling sesuai untuk diadopsi.

2.5 Implementasi Strategi

Dari uraian di atas dapat diringkas bahwa dalam tahapan implementasi strategi
(strategy implementation), meliputi kegiatan penentuan sasaran operasional tahunan,
kebijakan (policy) organisasi/perusahaan, mengalokasikan sumber daya, dan mengelola
konflik perusahan agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.

2.6 Evaluasi dan Pengawasan

Tahapan terakhir dari manajemen strategik. Ada 3 aktivitas evaluasi strategi yang
fundamental, yaitu:

a. Pengamatan faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi
saat ini,

b. Ukuran kinerja (performance), serta

c. Adanya tindakan korektif.

2.7 Implementasi Model

Tahapan dalam model deskriptif manajemen strategik dalam sebuah


organisasi/perusahaan ada 4, yaitu:

a. Tahap Analisis Strategi (Strategy Analysis)

b. Tahap Penyusunan Strategi (Strategy Formulation)


c. Tahap Perancangan Rencana Strategi (Strategy Plan)

d. Tahap Implementasi Strategi (Strategy Implementation)


BAB 3
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP:
METODE KASUS DAN AUDIT STRATEGIK

3.1 Kemampuan konsep dalam bisnis


Menurut Gary Hamel dalam bukunya Leading the revolution (2002) mengatakan
inovasi konsep bisnis meliputi 4 komponen utama, yaitu:
a. Strategi inti (core strategy)
b. Sumber daya strategik (strategic resource)
c. Antar muka pelanggan (customer interface)
d. Jaringan nilai (value network)

3.2 Audit manajemen

3.2.1 Pengertian audit manajemen


Audit dapat dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit internal dan audit
eksternal.
Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi dalam hal ini
Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang juga karyawan sendiri.
Audit eksternal adalah audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak
eksternal atau dari institusi independen. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas
formal/standar kriteria tertentu yang digunakan sebagai acuan untuk menilai
Sedangkan pengertian Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu
organisasi secara keseluruhan untuk menilai usur-unsur manajemen apakah telah
direncanakan, dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan
benar sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat mencapai tujuan yang direncanakan
yang mencakup dimensi PQCDSME (productivity, quality, cost, delivery, safety, morale,
environment) secara efektif dan efisien.
3.2.2 Tujuan Audit Manajemen
Tujuan management audit menurut Agoes (1996:173) adl sebagai berikut :
a. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam
perusahaan.
b. Untuk menilai apakah berbagai sumberdaya (manusia mesin dana harta lainnya) yg
dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
c. Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yg telah
ditetapkan oleh top management.
d. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki
kelemahan-kelemahan yg terdapat dalam penerapan struktur pengendalian intern sistem
pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka
meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan
3.2.3 Jenis Audit Manajemen
Arens dan Loebbecke (2000:756) mengelompokkan management audit menjadi 3
jenis yaitu functionalorganizational dan special assignment. Berikut penjelasan dari masing-
masing jenis tersebut :
1. Functional.
2. Organizational.
3. Special Assignment.

3.2.4 Ruang Lingkup Audit Manajemen

a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas
pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang
ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a. Lingkup Pemasaran
b. Strategi Pemasaran
c. Organisasi Pemasaran
d. Produktivitas Pemasaran
e. Fungsi Pemasaran

b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam
operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai
ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
a. Perencanaan produksi
b. Pengendalian kualitas (quality control)
c. Produktivitas dan efisiensi
d. Metode dan standar kerja
e. Pemeliharaan peralatan
f. Organisasi manajemen produksi dan operasi
g. Plant and layout

c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini
mencakup :
a. Perencanaan tenaga kerja
b. Penerimaan karyawan
c. Seleksi
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i. Perlindungan karyawan
j. Hubungan karyawan
k. PHK

3.3 Pelaksanaan Pemeriksaan Strategis (Audit)


Bagian akhir dari proses manajemen strategik adalah proses evaluasi strategi
(audit manajemen). Komponen ini memberikan umpan balik (feedback) kepada
pengambil keputusan mengenai apakah semua rencana kerja dapat diimplementasikan
sesuai rencana, atau mungkin perlu adanya perubahan rencana.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya
pada prosedur perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk
diaudit.
Tahapan audit manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan dan data yang akan diuji, serta teknik yang
akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Meskipun demikian, pekerjaan
ini tetap perlu dilakukan secara profesional.
Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada umumnya meliputi hal-hal berikut
ini:
a. Usulan dan pengenalan
b. Survei pendahuluan
c. Penelaahan yang lebih rinci
d. Pengujian detail
e. Pengembangkan dan penelaahan temuan audit
f. Pelaporan
g. Tindak lanjut setelah audit

3.4 Pemecahan dan Metode Kasus


Metode pemecahan kasus audit manajemen yang sering digunakan dalam
perusahaan disebut metode matriks SWOT. Matriks SWOT (Strengths-
Weakness-Oppotunities-Threats) merupakan metode pencocokan (matching tool) yang
penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi .Keempat tipe
strategi yang dimaksud adalah:

a. Strategi SO (Strength Opportunity)


b. Strategi WO (Weakness Threat)
c. Strategi ST (Strength Threat)
d. Strategi WT (Weakness Opportunity)
BAB 4
MANAJER STRATEGI

4.1. Tanggung Jawab dan Tugas Direksi Dalam Manajemen Strategik dan
Keanggotaan Direksi

Sebuah perusahaan suatu mekanisme yang ditetapkan untuk memungkinkan


berbagai pihak untuk berkontribusi modal, keahlian, dan tenaga kerja untuk saling
menguntungkan mereka. Investor / pemegang saham berpartisipasi dalam laba
perusahaan tanpa mengambil tanggung jawab untuk operasi. .
Masyarakat umum tidak hanya menjadi lebih sadar dan lebih kritis terhadap
kurang jelasnya tanggung jawab dewan untuk kegiatan perusahaan, telah mulai
mendorong pemerintah untuk menuntut pertanggungjawaban. Akibatnya, dewan
sebagai stempel dari CEO sistem seleksi digantikan oleh yang lebih aktif dan dewan
yang lebih profesional.
A. Tanggung Jawab Dewan Direksi

. Wawancara dengan 200 direktur dari delapan negara mengungkapkan


kesepakatan yang kuat pada lima dewan direktur berikut tanggung jawab,
tercantum dalam urutan kepentingan:
1. Mengatur / menyusun strategi perusahaan, arah keseluruhan, misi, atau visi

2. Mencari, mempekerjakan serta memberhentikan CEO dan manajemen puncak

3. Mengontrol, memonitor, atau mengawasi manajemen puncak

4. Meninjau dan menyetujui penggunaan sumber daya perusahaan

Memperhatikan dan peduli terhadap kepentingan pemegang saham

B. Tugas Dewan Direksi Manajemen Strategik

Tugas dewan rektor di dalam manajemen strategis adalah untuk


melaksanakan tiga tugas dasar, meliputi:
1. Memantau / memonitor jalannya manajemen strategik

2. Mengevaluasi dan mempengaruhi manajemen strategik

3. Memulai dan menentukan keputusan manajemen strategik

C. Anggota Dewan Direksi


Dewan korporasi milik publik terdiri dari di dalam maupun di luar direksi.
Direksi dalam (sering disebut direktur manajemen) merupakan petugas dan
eksekutif yang dipekerjakan oleh perusahaan.

4.2. Tanggung Jawab dan Tugas Pokok Manajemen Puncak

4.2.1 Tugas Manajemen Puncak


Manajemen Puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top
management merupakan tingkatan tertinggi dalam manajemen. Biasanya yang
menduduki tingkatan manajemen ini adalah direktur utama, presiden direktur atau
wakil direktur, chief executive officer (CEO), dan chief financial officer (CFO).
Tugas manajemen puncak adalah membuat rencana jangka panjang,
menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta strategi yang digunakan. Manajemen
puncak juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat dan
mengadakan hubungan dengan pihak luar.
Fungsi manajemen puncak biasanya dilakukan oleh CEO korporasi
berkoordinasi dengan COO (Chief Operating Officer) atau presiden, wakil presiden
eksekutif, dan wakil presiden dari divisi dan area fungsional.
4.2.2 Tanggung Jawab Manajemen Puncak
Tanggung jawab manajemen puncak, terutama dari CEO, melibatkan hal-hal
yang dicapai dengan orang lain dalam rangka untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Tugas manajemen puncak tertentu bervariasi dari perusahaan ke perusahaan dan
dikembangkan dari analisis misi, tujuan, strategi, dan kegiatan utama perusahaan.
Tugas biasanya dibagi di antara anggota tim manajemen puncak. Keuangan CEO,
dengan dukungan dari seluruh tim manajemen puncak, harus berhasil menangani
dua tanggung jawab utama yang penting untuk manajemen strategis yang efektif dari
korporasi:
Menyediakan kepemimpinan eksekutif dan visi strategis
Mengelola proses perencanaan strategis.

4.3. Corak Manajemen Strategik

Ada 4 kelompok besar jenis strategi dalam buku tersebut pertama adalah
1. Strategi integrasi

2. Strategi intensif
3. Strategi Diversifikasi

4. Strategi defensif

BAB 5
MANAJEMEN STRATEGI
LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PERUSAHAAN

5.1 Faktor Faktor Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan

Secara umum, lingkungan organisasi dapat dikategorikan ke dalam 2 bagian besar,


yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan yang sifatnya umum dan
lingkungan industri.

1. Lingkungan Eksternal
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum
dan lingkungan industri.

1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi
yang menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya terlepas dari operasi
perusahaan. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah faktor ekonomi, sosial politik
dan hukum, teknologi serta demografi.
Faktor Ekonomi
Faktor Sosial
Faktor Politik dan Hukum
Faktor Teknologi
Faktor Demografi
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang
relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut
dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan.
1. Sumberdaya (Resources)
Sumberdaya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
suatu proses produksi. Secara sederhana sumberdaya perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tangible, intangible dan human resources.

2. Kapabilitas (Capability)

Kapabilitas adalah suatu kumpulan sumber daya yang menampilkan suatu tugas atau
aktivitas tertentu secara integrative. Untuk menentukan kapabilitas suatu perusahaan
biasanya didasarkan kepada dua pendekatan. yaitu :

Pendekatan Fungsional
Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain)
3. Kompetensi Inti (Core Competence)
Kompetensi merupakan sesuatu yang membuat perusahaan dapat memiliki daya
saing yang terus berkelanjutan. Kompetensi ini bersumber dari kapabilitas dan
sumberdaya perusahaan.

5.2 Teknik dalam Mengamati dan Memanfaatkan Faktor Lingkungan Ekstern dan
Intern
Terdapat berbagai macam teknik yang dapat di gunakan oleh manajemen perusahaan
untuk melakukan analisis lingkungan. Beberapa di antaranya adalah :
1). External Factor Evaluation (EFE) Matrix Dan Internal Factor Evaluation (IFE)
Matrix
a. External Factor Evaluation (EFE) Matrik
Di dalam membuat EFE matriks ini, kita perlu mengetahui dan mengevaluasi
lingkungan eksternal perusahaan baik itu lingkungan umum maupun lingkungan
industrinya. Setidaknya ada lima langkah dalam pembuatan matriks ini
sebagaimana diungkapkan oleh Fred David dalam bukunya Consepts of Stategic
Management.
b. Internal Factor Evaluation (IFE) Matrik
Langkah untuk membuat IFE matrik ini hampir sama dengan pembuatan EFE
matrik. Hanya saja kalau dalam EFE matrik yang di list adalah faktor-faktor
eksternal (O dan T) maka dalam IFE matrik yang di list adalah faktor-faktor
lingkungan internal (S dan W).
2). Pengamatan Lingkungan ( Environmental Scanning )
Teknik lain yang biasa digunakan dalam analisis lingkungan adalah environment
scanning. Dalam perusahaan environmental scanning ini terjadi dalam banyak bentuk
yang secara umum dapat dipilah menjadi tiga bentuk utama:
a). Irregular Scanning Systems
b). Regular Scanning Systems
c). Continuous Scanning Systems
3). Peramalan Lingkungan ( Environmental forecasting )
Selain berbagai teknik analisis lingkungan di atas, teknik lain yang juga popular dalam
melakukan analisis lingkungan ini adalah environmental forecasting. Teknik ini
merupakan proses penentuan kondisi-kondisi apa yang mungkin muncul dalam
lingkungan organisasi pada masa yang akan datang.

5.3 Struktur Organisasi


Penyusunan Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap
memerlukan. Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi yang
ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi menurut
Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran
komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada
umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi
Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.

5.4 Kultur Perusahaan

Kultur perusahaan sebagai rantai yang mengikat ujung-ujung tombak sehingga hal
tersebut mengarahkan segala kekuatan menjadi satu tujuan terasa benar-benar kekuatannya.
Perkembangan Budaya Perusahaan yaitu :

1. Budaya perusahaan adalah hal-hal yang dikerjakan dalam satu perusahaan.

2. Budaya perusahaan adalah asumsi-asumsi dasar.

3. Rekayasa budaya perusahaan sebagai alat untuk meraih kemajuan, Budaya

perusahaan sebagai andalan daya saing.


5.5 Sumber Daya Perusahaan

Secara sederhana sumberdaya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Tangible Resources

2. Intangible Resouces

3. Human Resources

Anda mungkin juga menyukai