Anda di halaman 1dari 5

1

Hanum Elifia/135020300111014/TUGAS KASUS 9/PRAK.


AUDIT

PERTANYAAN DISKUSI

1. Ada dua macam konfirmasi yang diijinkan oleh SPAP, yaitu:


Konfirmasi Positif

Konfirmasi positif adalah komunikasi yang ditujukan kepada debitur untuk meminta
konfirmasi secara langsung apakah saldo yang disebutkan dalam konfirmasi tersebut benar
atau salah. Beberapa konfirmasi bentuk positif meminta responden untuk menunjukkan
apakah ia setuju dengan informasi yang dicantumkan dalam permintaan konfirmasi. Bentuk
konfirmasi positif lain tidak menyebutkan jumlah (atau informasi lain) pada permintaan
konfirmasi tetapi meminta responden untuk mengisi saldo atau informasi lain pada ruang
kosong yang disediakan dalam formulir permintaan konfirmasi.

Konfirmasi Negatif

Konfirmasi negatif yang ditujukan kepada debitur, tetapi hanya meminta respon jika debitur
tidak menyetujui jumlah yang dinyatakan dalam konfirmasi. Tujuan konfirmasi piutang usaha
adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas. Standar auditing
mengharuskan konfirmasi piutang usaha dalam situasi yang normal. SAS 67 (AU330)
menyediakan tiga pengecualian terhadap keharusan menggunakan konfirmasi, yaitu :

a. Piutang usaha tidak material

Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena tingkat responnya
kemungkinan tidak akan memadai atau tidak dapat diandalkan. Gabungan tingkat risiko
inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substansif lainnya dapat diakumulasi untuk
menyediakan bukti yang mencukupi. Jika auditor memutuskan tidak akan mengkonfirmasi
utang justifikasi untuk melakukan hal tersebut harus didokumentasikan dalam file audit.
Akun piutang dagang menjadi salah satu akun yang penting bagi perusahaan dagang karena
akun ini merupakan akun utama dalam proses transaksi perusahaan, khususnya penjulan
barang dan jasa. Pada PT Maju makmur penjualan dilakukan secara kredit sehingga otomatis
setiap kali terjadi penjualan akun piutang ini selalu mncul, begitu juga ketika dilakukan
penerimaan oleh pelanggan, akun piutang ini juga muncul. Pada intinya akun piutang ini
sering muncul dalam berbagai macam transaksi sehingga akun ini menjadi penting karena
rawan terhadap error baik itu berupa kesalahan pencatatan, belum dicatatn atau bahkan
tindakan kecurangan.
2
Hanum Elifia/135020300111014/TUGAS KASUS 9/PRAK.
AUDIT

Kemungkinan kecenderungan kecurangan yang bisa terjadi dalam akun piutang adalah
dengan meningkatkan penjulana kredit sehingga Nampak profitabilitas perusahaan baik dan
dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan industry sejenis. Selain itu ketika ada piutang
yang jatuh tempo maka piutang tersebut dihapuskan karena pada dasarnya yang dicatat
adalah piutang fiktif.

Auditor dapat mendeteksi tindakan ini adalah dengan:

Memeriksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger


lalu totalnya ke general ledger.
Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales
invoice.
Memeriksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan
kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian
pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai
subsequent collections hanyalah yang berhubungan dengan penjualan dari periode
yang sedang diperiksa.
Memeriksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk
mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.
Memeriksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih
kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca,
sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu alasannya.
Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang dibatalkan dalam
periode berikutnya.
Memeriksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.
Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

Akun yang mungkin terkait jika terjadi salah saji atau kecurangan, yaitu kas, retur
penjualan, penjualan, cadangan kerugian piutang, beban kerugian piutang, diskon
penjualan, persediaan. Auditor tidak melakukan review secara keseluruhan dalam
3
Hanum Elifia/135020300111014/TUGAS KASUS 9/PRAK.
AUDIT

pengumpulan bukti piutang karena ada alasan lain bagi auditor untuk tidak melakukan
audit seratus persen, seperti terkait fee audit, dll. Sebagai gantinya auditor melakukan
audit sampling, yaitu audit atas pos-pos dalam laporan keuangan yang besarnya kurang
dari 100%. Sebagai contoh, auditor mungkin hanya memeriksa beberapa transaksi dari
suatu saldo akun atau kelompok untuk memperoleh pemahaman atas sifat operasi entitas
atau memperjelas pemahaman atas pengendalian intern entitas.

Manfaat yang didapat diperoleh atas rencana sampling yang berbasis hukum dan
petunjuk statistic adalah membantu auditor dalam:

(a) Mendesain sampel yang efisien


(b) Mengukur cukup atau tidaknya bukti audit yang diperoleh
(c) Menilai hasil sampel. Dengan menggunakan teori statistika, auditor dapat
mengkuantifikasi risiko sampling untuk membantu dirinya dalam membatasi risiko
tersebut pada tingkat yang menurut pertimbangannya dapat diterima. (PSA No. 26).

2. Akun piutang dagang menjadi sangat penting serta akun yang bisa dibilang sensitif
oleh perusahaan dagang semacam PT.MAJU MAKMUR karena akun piutang dagang
ini merupakan inti dari suatu kegiatan dagang yang telah dilakukan oleh PT>MAJU
MAKMUR, dalam proses penjualan barang dagangannya selalu terjadi proses utang
piutang antara perusahaan dan pelanggan perusahaan sehingga tindakan ini
menimbulkan banyak akun piutang dagang terhadap pelanggan besar dan pelanggan
kecil yang dimiliki oleh perusahaan. Pelanggan besar merupakan pelanggan yang
membeli barang dagangan dalam jumlah besar dan banyak, sedangkan pelanggan
kecil merupakan pelanggan yang membeli barang dagangan dengan jumlah kecil atau
tidak sebanyak pelanggan besar, sama halnya yang sudah dipaparkan pada soal
penjelasan.
Kemungkinan kecenderungan yang bisa terjadi dalam akun piutang dagang:
Overstatement dan understatement pada akun penjualan dan akun piutang.
Overstatement dan understatement pada akun penjualan dan akun piutang.
Overstatement dan understatement pada akun retur penjualan dan akun piutang.
Salah saji pada akun piutang.
Overstatement dan understatement pada akun BDE dan AFDA.
Cara Auditor mendeteksinya:
Membandingkan presentase gross margin dengan tahun sebelumnya.
Membadingkan penjualan per bulan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Membandingkan retur penjualan sebagai presentase terhadap penjualan dengan tahun
sebelumnya.
4
Hanum Elifia/135020300111014/TUGAS KASUS 9/PRAK.
AUDIT

Membandingkan saldo konsumen dengan saldo tahun sebelumnya.


Membadingkan BDE sebagai presentase terhadap penjualan dengan tahun
sebelumnya.
Membandingkan aging categories sebagai presentase terhadap akun piutang dengan
tahun sebelumnya.
Membandingkan AFDA sebagai presentase terhadap akun piutang dengan tahun
sebelumnya.
Sebagai tambahan, auditor juga harus mengkaji ulang akun piutang yang memiliki jumlah
yang terlalu besar dan yang tidak biasa, seperti piutang yang sudah terlalu lama, piutang
yang berasal dari pihak-pihak terkait, serta credit balances. Karena prosedur analitik
merupakan uji subtantive, hasil yang sesuai harapan pada pengujianini akan mengurangi
jumlah yang harus diuji pada test of detailed balance. Sebaliknya, jika hasil prosedur analitik
tidak sesuai harapan, maka auditor harus melakukanwawancara tambahan dengan pihak
manajemen.
Akun-akun yang terkait apabila terjadi kecurangan ataupun salah saji material terhadap
akun piutang dagang:
Akun Kas.
Akun Utang dagang.
Akun pendapatan.

3. Auditor tidak melakukan review secara keseluruhan dalam pengumpulan bukti,


karena:
a. Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor
dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Oleh
karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang cukup dan
kompeten terlebih dahulu agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan
bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak- pihak yang
berkepentingan di kemudian hari apabila pendapat yang diberikannya tidak pantas.
Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi auditor.
Namun, dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan dalam organisasi
klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak adanya
pengecekan dari pihak luar yang bebas. Oleh karena itu juga, auditor tidak dapat
melakukan review secara keseluruhan juga apabila dalam pengumpulan bukti audit itu
belum lengkap dan cukup.
5
Hanum Elifia/135020300111014/TUGAS KASUS 9/PRAK.
AUDIT

Manfaat yang dapat diperoleh atas rencana sampling yang berbasis hukum dan
petunjuk statistik (SA Seksi 350, PSA No.26):

05 Cukup atau tidaknya bukti audit berkaitan dengan, antara lain, desain dan ukuran
sampel audit. Ukuran sampel yang diperlukan untuk menghasilkan bukti audit yang cukup
tergantung pada tujuan dan efisiensi sampel. Untuk tujuan tertentu, efisiensi sampel
berhubungan dengan desainnya; suatu sampel akan lebih efisien daripada yang lain jika
sampel tersebut dapat mencapai tujuan yang sama dengan ukuran sampel yang lebih kecil.
Secara umum, desain yang hati-hati akan menghasilkan sampel yang lebih efisien.
Dalam pernyataan di atas sesuai SA Seksi 350,PSA No.26 dapat disimpulkan bahwa
manfaat sampel audit yaitu berguna untuk mengumpulkan bukti audit yang cukup, apabila
sampel audit itu efisiennya cukup bagus maka akan menghasilkan bukti audit yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai